DONE WITH MY HAIR !

Kenapa kisah cinta sejati yang di agungkan berubah menjadi kisah yang tragis?

Bahkan saling melapor. Benar apa kata orang, jika benci dan cinta itu hanya terhalan oleh sekat tipis. Orang yang kita cintai, bisa jadi akan menjadi orang yang kita benci begitupun sebaliknya.

Setelah kran ditutup dan mengeringkan tangan, wanita yang kini jadi Senior Acociate di Lawfirm James&co ini sejenak bercermin.

Mengutuk rambut panjangnya yang tergerai tanpa permisi. Rambut yang pernah di olok-olok tidak indah sama sekali.

Apa dirinya sudah bisa disebut balas dendam sekarang??

Bahkan pertemuan ini terasa canggung baginya.

Dari sekian milyar penduduk bumi yang rata-rata bermasalah, kenapa harus dia yang jadi cliennya?

Membawa masalah rumah tangga yang pelik kehadapannya.

Rumah tangga yang menurutnya dulu akan tentram, langgeng dan damai. Kenapa sekarang berubah menjadi saling lapor??

Bagaimanapun juga, Wren adalah seorang associate sekarang. Klien datang padanya dengan cara baik-baik meminta bantuan. Tidak salah.

Yang mengganjal di hati, kenapa harus Dominic?

Saat Anita meminta untuk membuat janji dengan klien seminggu yang lalu, nama Dominic sempat membuatnya ragu.

Ada berapa banyak orang yang punya nama sama??

Nama Dominic, apakah sudah pasaran?

Dugaannya salah, dia Dominic.

Dominic yang di kenalnya 8 tahun lalu.

Wren merapikan blazer dan mengibaskan rambut sepunggungnya kemudian bersiap keluar toilet. Menemui klien dan sahabatnya yang ditinggalkannya cukup lama di meja restoran. Wren rasa sudah lebih dari 15 menit, dirinya di Toilet. Mengusir rasa kesal sekaligus debaran jantungnya yang tak normal.

Kenapa rasa ini datang lagi???

"Wren" Suara lelaki itu lagi-lagi mengagetkannya. Dia berdiri bersandar di dekat pintu toilet wanita dengan tangan bersedekap. Jas hitamnya sudah terlepas entah dimana. Menyisakan kemeja putih dan celana hitam dengan dasi dilonggarkan.

Seperti orang frustasi.

Wanita itu berjingkat menemukan Dominic di dekat toilet perempuan. Basa-basi di awal pertemuan tadi sangat berat Wren lakukan. Haruskah dirinya berbasa basi kembali, jika hanya berdua saja??

"Iya Pak saya...."

"Kamu berendam di toilet??" Pertanyaan Dominic membuat Wren kesal. Namun, karena Wren menjunjung tinggi profesionalisme kerja, senyum ramah pun tersungging juga pada akhirnya.

"Mari kita lanjutkan lagi pembahasan kita mengenai kasus Bapak. Maaf saya terlalu lama di toilet..." Ucapnya menunduk. Mendahului Dominic untuk menuju meja restoran kembali.

Wren melangkah dengan cepat walaupun rok midi press body membuat langkahnya sesak. Sepatu setinggi 10cm ini juga rawan tergelincir. Tapi Wren harus segera menjangkau meja restoran sebelum lelaki itu sempat mengajaknya bicara.

Hati Wren seketika sebal. Anita sudah pergi lebih dulu tanpa pamit. Tangannya mencari ponsel yang tersimpan di saku blazer. Bersiap memprotes Anita atas kepergiannya terlebih dulu.

Namun entah kenapa telapak beserta jari yang berkeringat dingin membuat sentuhan di ponselnya tidak berfungsi normal. Menambah daftar kesialan Wren hari ini.

"Anita, temen kamu udah pulang duluan..." Dominic memberitahu yang Wren sendiri tidak ingin dengar. Wren mencoba mengabaikan info dari Dominic dan sibuk dengan ponselnya.

Setelah mendapatkan nomor Anita, dengan wajah bersungut-sungut Wren menunggu telpon itu di jawab.

"Halo, kamu dimana??" Semprot Wren langsung begitu telpon itu di terima oleh sahabatnya.

"Aku balik duluan. Sorry, tadi Glenn nelpon aku katanya ada urgent di kantor." Nada bicara Anita terdengar sendu. Menyesal meninggalkan temannya sendiri.

"Dia beneran udah pulang kan?" Dominic ikut menyela dan Wren menatapnya sinis. Sejak kapan Dominic suka ikut campur urusan orang???

"Kenapa enggak nungguin aku???"

" Abisnya kamu lama banget. Di toilet hampir setengah jam. Ngapain aja??" Kini giliran Anita yang melayangkan protes. Wren menyadari atas kesalahannya.

"Terus aku gimana??"

"Kamu balik sendiri aja ya, jangan khawatir soal makanan di restoran. Semua udah di bayar sama klien kita. Udah aku mau nemuin Glenn dulu."

Nada mengesalkan sambungan telpon terputus terdengar.

"Nit ! Anita....!" Percuma, Anita sudah meninggalkannya. Entah di kantor ada masalah apa hingga sahabatnya itu tega meninggalkannya.

"Udah aku bilang kan. Dia udah pulang"

Sepertinya sudah tidak ada lagi urusan dengan klien ini karena berkas-berkas Dominic sudah berpindah tangan kepada Anita. Detail mengenai kasus Dominic, Wren tidak tahu pasti. Yang jelas, selama mereka membahas kasus itu, Wren pergi ke toilet.

Dia tidak mau dengar, pertikaian antara Dominic dan Kalinda. Pasangan Romeo Juliet terkenal pada masanya.

Ketika akan pergi suara Dominic menahannya. Bola mata Wren berputar. Apa lagi sekarang???

"Sudah lama sekali ya....?" Ungkapnya lirih. Seraya duduk di bangku restoran.

Wren menyunggingkan senyum.

"Saya permisi Pak"

"Wren mengenai kasus saya..."

"Besok kita akan membahasnya lagi di pertemuan berikutnya"

"Bisakan kita ngobrol sebentar??" Dominic memohon. Menginginkan Wren duduk satu meja dengannya. Gadis itu merasa obrolan yang melenceng dari pekerjaan tidak akan mendatangkan manfaat.

Bukankah Dominic begitu anti bicara padanya???

"Maaf, saya harus kembali"

"Ini mengenai Kalinda...."

Wren berubah pikiran. Sebenarnya dia juga penasaran kenapa rumah tangga Kalinda begini??

Tanpa sepatah kata, Wren duduk berhadapan dengan Dominic. Pria itu tidak sadar jika sedang menyiksa hati dan pikiran Wren dengan tatapan matanya. Rambutnya dulu hanya cepak di belah pinggir, sekarang agak memanjang dan berponi. Seluruh dahinya tertutup poni. Rambutnya berwarna coklat gelap. Mirip bias Korea yang digilainya.

Bibirnya tetap sama. Merah, sempurna, namun manipulatif. Senyumnya juga tidak berubah, deretan giginya putih dengan gigi seri menawan.

Apakah aku sedang tertipu wajah tampannya??

"Aku enggak nyangka kamu sekarang jadi Lawyer di James&co" Ucapnya mengawali obrolan.

Obrolan yang bahkan lebih banyak dari sebelumnya.

"Apa itu kedengarannya mustahil??" Wren membalas sarkas.

Dominic mungkin bisa jadi salah bicara. Namun siapa yang tak tahu perangai Wren. Wanita yang dulu tidak pernah berambut panjang ini begitu menyukai uang. Bahkan rela menghianati sahabat demi uang. Kenapa sekarang dia malah bekerja untuk James&co. Lawfirm itu begitu terkenal karena selalu membela hak dan keadilan bagi warga tidak mampu. Mereka bekerja dengan jujur, tidak mau membela orang yang korupsi. Dominic juga mendengar jika pengacara di sana juga tidak memungut bayaran. Apalagi dari klien kalangan menengah kebawah.

Mirip Lembaga Bantuan Hukum di Indonesia.

"Apa kamu bisa bekerja tanpa di bayar?"

"Kenapa kamu begitu tertarik dengan alasanku bisa kerja di James&co?"

"Itu memang kedengaran mustahil" Dominic tersenyum sarkas. Menganggap jawaban Wren hanya bualan.

"Anggap saja aku sedang menebus dosa dan berbuat amal" Wren mulai jengah. Menyesal kenapa tidak kabur dari tadi walaupun Dominic akan menyinggung Kalinda.

Tawa Dominic terdengar geli. Apa Wren sudah bertaubat sekarang...???

"Terus, kamu minta bantuan hukum buat apa?? Aku kira pernikahan kalian akan seperti kisah Disney?" Wren mulai tersulut emosi dan berbalik menyindir Dominic.

Pernikahan mereka menelan biaya yang tidak sedikit. Di perkuat dengan cinta sejati akhirnya bersatu. Tapi sekarang mereka membawa pernikahan ini ke meja hijau.

Cukup mencengangkan !

Tawa Dominic mereda. Mendengar Wren membahas rumah tangganya yang sedang krisis secara terang-terangan.

"Aku enggak kenal Kalinda yang sekarang" Ucapnya lirih. Menunduk. Terlihat kacau. Padahal baru saja lelaki ini terlihat bahagia mengoloknya. Deretan gigi seri putih bersih yang nampak saat tertawa mendadak sirna.

Kenapa begitu cepat Tuhan mencabut kesenangan Wren???

"Ternyata hubungan kalian yang begitu lama tidak menjamin kalau kamu tahu semuanya tentang Kalinda" Menyebut nama Kalinda lagi untuk kesekian kali membuat dadanya sesak.

"Apa kamu sudah pandai masak sekarang?"

Wren yang sedang serius dengan kepala menunduk merasakan sesaknya mendengar nama Kalinda mendongakkan wajah.

Kenapa membahas kelemahan Wren?

"Peduli banget aku bisa masak apa enggak. Emang kamu pernah makan masakanku?"

"Pernah..!" Jawabnya tertawa geli Kembali. Memunculkan deretan gigi seri yang membuat Wren kelimpungan.

"Aku enggak percaya" Wren menahan tawa pada akhirnya walaupun jawaban Dominic di sangsikan kebenarannya.

"Rambut kamu juga panjang sekarang"

"Enggak boleh??" Wren mengibaskan rambut panjang hitamnya.

"Kamu kan enggak suka rambut panjang"

Dalam hati Wren menyetujui penilaian Dominic. Saat mulai menata hidup di Inggris, Wren mulai memperhatikan rambut dan memeliharanya hingga panjang.

"Semua orang bisa berubah" Balas Wren membela diri.

Mata Dominic mendadak memicing. Memperhatikan Wren dengan tatapan intens.

"Model rambut kamu mirip sama Kalinda."

🐮🐮🐮🐮🐮

Tarik nafas....hembuskaaaaannnnn.....

Selamat siang menjelang sore Semuanya.....

tetap jaga kesehatan yeee.......

Terpopuler

Comments

H!@t>🌟😉 Rekà J♡R@

H!@t>🌟😉 Rekà J♡R@

Reread....
I really miss Dominic 😘😘

2022-06-02

1

Cucu Saodah

Cucu Saodah

mereka punya masa lalu ya....

2022-02-09

0

ONG

ONG

aku suka cerita yang kek gini ... banyak menyimpan misteri di awal , dan terjawab di akhir 😁

2021-11-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!