Setelah beberapa jam menempuh perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya Queensa dan Altaf pun sampai di bandara. Di sana mereka sudah di jemput dengan Bang Fathir tangan kanan Queensa dan Altaf di mafianya. Mereka pun langsung menuju parkiran dan segera melesat di tengah tengah hiruk pikuk padatnya kendaraan yang sedikit macet.
Tak selang beberapa jam kemudian mereka sampai di mansion bak istana itu. Jarak dari mansion menuju pintu mansion itu lumayan jauh terbentang halaman yang sangat luas, di hiasi beberapa pepohonan di sepanjang jalan dari gerbang menuju mansion yang sangat megah itu. Terlihat juga ada beberapa bangku taman yang turut serta menghiasi halaman itu, tak lupa pula lampu taman yang menerangi sepanjang jalan dan di setiap sudut halaman itu. Ada pula kolam renang di halaman itu yang cukup indah apa bila di padang di malam hari.
Di depan pintu utama mansion itu juga ada beberapa penjaga yang berdiri tegap dengan gagahnya.
Setelah mobil berhasil berhenti di depan pintu utama mansion itu dua penjaga pun langsung sigap membuka kan pintu mobil yang di tumpangi majikan mereka, sedangkan beberapa penjaga yang lain segera mengambilkan barang bawaan kedua majikannya.
Queensa dan Altaf pun turun dari mobil dengan wajah yang datar dan dingin. Mulai melangkahkan kakinya menuju pintu utama, dengan sorotan mata mereka yang tajam, wajah yang dingin dan datar membuat para pelayan yang di sana punya pikiran bawah majikan mereka orang yang keras, kaku, tidak berperasaan dan tidak akan memberikan toleransi pada siapapun yang melakukan Kesalahan.
Para pelayan pun sudah berbaris rapi sedari tadi untuk menyambut kepulangan nona muda dan tuan mudanya itu.
"Selamat datang nona muda dan tuan muda," ucap Surti sebagai kepala pelayan di mansion ini.
Yaps, Surti pelayan yang sudah mengabdikan hidupnya kepada keluarga Aidan khan. Ia tak pernah sedikitpun mengkhianati keluarga tersebut. Surti mengabdi di keluarga Aidan Khan dari pertama Mommy Arita dan Daddy Pramana menikah dulu, hingga sampai saat kejadian beberapa taun silam kejadian yang merenggut nyawa nyonya dan tuannya, yang menjadikan dua anak remaja menjadi anak yatim piatu.
Surti seorang janda tanpa memiliki anak, dia adalah anak satu satunya di keluarganya. Dan orang tuanya sudah meninggal puluhan taun lalu saat ia masih gadis. Sedangkan suaminya meninggal karena suatu penyakit.
Karena ia sekang tak punya siapa siapa dan hidup sebatang kara ia pun bertekad akan mengabdikan hidupnya di keluarga Aidan Khan. Namun setelah peristiwa yang merenggut nyawa nyonya dan tuannya ia merasa bingung dan sedih karena harus kemana ia berlari sekarang harus pada siapa dirinya akan mengabdi kan sisa hidupnya, jika nona muda dan tuan mudanya akan di bawa sang oma dan opa untuk tinggal bersama mereka.
Namun siapa sangka saat nona muda dan tuan mudanya telah di jemput oleh oma dan opa nya ia malah di suruh ikut mereka ke negara oma dan opanya. Oma dan opa sangat tau betul jika pelayan dari mendiang anak dan menantunya sudah sangat tulus mengabdi di keluarga anak dan menantunya. Mereka juga tau jika Surti memang sudah tidak mempunyai siapapun selain nona muda dan tuan mudanya. Maka dari itu oma dan opa memutuskan membawa surti ikut serta pindah ke negara nya agar ia bisa merawat Queensa dan Altaf di sana.
Sampai di suatu titik di mana Queensa mengutus Surti untuk pulang ke indonesia terlebih dahulu selang 1 bulan sebelum Queensa dan Altaf pulang ke negara kelahiran nya untuk mempersiapkan semua yang di butuhkan saat mereka sudah tiba waktunya untuk pulang. Di bantu oleh bang Fathir yang memang sudah berada di negara itu sejak 1 tahun yang lalu untuk mengurus sekolah yang sekarang menjadi atas nama Queensa dan kelompok mafia yang ada di negara itu akhirnya Bi Surti bisa menemukan mansion yang cocok sesuai dengan keinginan sang nona mudanya tak lupa juga beberapa pengawal dan pelayan yang sudah di latih dengan ketat agar bisa menjadi bagian di mansion itu.
"Terima kasih Bi, tolong suruh yang lain buat bawakan barang barang kami ke atas ya," ucap Queensa dan segera menghambur kedalam pelukan sang pelayan yang sudah dia anggap seperti orang tuanya sendiri, hingga membuat pelayan dan penjaga yang menyaksikan itupun tercengang. Bagaimana bisa majikannya yang berwajah dingin dan datar dengan sorot mata yang tajam itu bisa langsung menghambur dalam pelukan sang kepala pelan itu dengan hangatnya.
"Baik non," ujar Bi Surti dan membalas pelukan nona mudanya dengan hangat perasaan rindu yang akhirnya terbayarkan setelah satu bulan lamanya berpisah oleh nona Mudanya. Sedari Queensa dan Altaf kecil Bi Surti lah yang merawat mereka hingga mereka sebesar saat ini.
Setelah selesai mencurahkan kerinduan di antara kedua nya Bi Surti pun bergegas pergi dan menyuruh pelayan lainnya untuk membawakan barang bawaan majikannya ke lantai tiga kamar majikannya itu.
Hari pun sudah berlalu dengan sangat cepat suara ketukan pintu pun terdengar dari luar kamar Queensa.
Tok
tok
tok
"Non ini saya Bibi," ujar wanita paruh baya itu dari luar kamar Queensa.
Emm seorang wanita terlihat sedang merenggangkan kedua otot ototnya sebelum akhirnya menjawab panggilan dari balik pintu kamarnya.
"Masuk aja Bi, nggak di kunci ko," Jawab nya memerintahkan seseorang masuk kedalam kamarnya.
"Maaf non, menganggu waktu istirahat nya kira kira nona dan tuan mau di masakan apa untuk makan nanti malam ?" tanya sang kepala pelayan itu saat sudah sampai di hadapan Queensa.
"Masak kaya biasanya aja Bi, lagi pula masakan Bibi itu semuanya enak," ujar Queensa di ikuti dengan senyum ramahnya.
"Oh, iya Bi apa Abang udah keluar dari kamarnya ?" lanjutnya menanyakan sang kaka tersayang nya itu.
"Sudah non, tuan sekarang sedang berenang di kolam renang yang berada di samping," jawab Bi surti dengan tak kalah ramahnya juga. Kolam renang yang ada di mansion itu memang terbagi menjadi 2 yang satu ada di depan yang 1 lagi ada di samping.
"Ada yang bisa Bibi bantu lagi non ?" tanya memastikan apakan sang nona mudanya masih membutuhkan bantuannya lagi.
"Emm, aku ingin jus alpukat bi tolong bawakan ke kolam renang ya aku akan menyusul abang di sana.
"Baik non, akan segera Bibi siapkan kalo gitu Bibi permisi ke dapur dulu non," pamit wanita paruh baya itu dan segera menghilang dari balik pintu kamar sang nona muda.
Queensa pun berjalan menuju lift untuk turun kelantai bawah. Para pelayan yang tak sengaja berpapasan dengan dirinya pun menunduk hormat.
Berjalan menuju kolam renang di sana ia melihat sang abang dengan asiknya sedang menikmati orange juice di tepian kolam dengan badan yang masih basah dan celana bokser yang ia pakai pertanda jika sang abang sedang melakukan hobi keduanya selain bermain game.
Queensa yang pada dasarnya anak yang jail jika sedang bersama sang kaka pun langsung berlari kearah kolam renang nya dan melakukan salto ke dalam air. Dan yaps itu berhasil membuat sang kaka terkejut bukan main sampai orangejuice yang sedang ia nikmati pun tumpah karena ulah sang adik semata wayangnya.
"Queensa kamu harus ganti orangejuice punya abang !!" geram Altaf ia sangat kesal dengan adiknya. Namun Queensa yang melihat itu pun hanya mengejek sang kaka dengan menjulurkan lidahnya.
Dan akhirnya terjadi senda gurau antara sang kaka dan sang adik. Bahagianya perasaan Bi Surti dalam hati ia mengucapkan syukur karena nona dan tuan mudanya masih bisa tertawa saat ini.
" Ini non jus alpukat nya bibi taro di meja ya," ujar bi Surti dengan senyuman di bibirnya.
" Oke bi, makasih ya oh iya bi tolong bikinin oren jus buat abang ya soalnya tadi punya abang Queensa tumpahin," ujar gadis itu dengan tertawa karena ulah sang kaka yang masih saja menggelitik perutnya.
"Baik non," ujar bibi dan segera berlalu menuju dapur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Hamliah Lia
lanjut kk
2024-12-22
0