EPS 03

1 tahun berlalu

Sejak kepergian ke dua orang tuanya. Cilla dan Cello pun ikut sang Oma dan Opa nya keluar negeri dan menghilang bagai di telan bumi, para sahabat mereka yang mencari mereka tidak dapat menemukannya.

Itu semua karena mereka menutup identitasnya dengan membuang marga keluarga Khan di belakang nama mereka, agar mereka bisa membalaskan dendam orang tua mereka.

Mereka pun mengganti nama panggilan mereka yaitu Queensa dan Altaf. Di usia mereka sekarang Queensa menginjak 16 tahun dan Altaf 18 tahun.

Dalam usia yang masih sangat muda mereka berhasil menguasai dunia bisnis, bahkan Aidan Company perusahaan yang di tinggalkan sang daddy hampir gulung tikar saat itu, kini terbagi menjadi 2 perusahaan yaitu Q'Ar Company yang di kendalikan oleh Queensa yang sekarang menjadi perusahaan no 1 di dunia, dan A'A Company yang di kendalikan oleh Altaf dan menjadi perusahaan no 2 di dunia, karena IQ meraka memang di atas rata rata.

Mereka juga di nobatkan mafia terkejam dan ter sadis di dunia yaitu Queen Of The Dark World yang di pimpin oleh Queensa. Oma dan Opa nya pun mengerti jika kedua cucu mereka mendirikan geng mafia yang di pimpin cucu perempuannya. Awalnya Oma dan Opanya melarang mereka, namun setelah di jelaskan apa tujuan dan motivasi mereka mendirikan mafia akhirnya mereka pun mengizinkannya.

...…...

di meja makan

"Morning Oma, morning Opa," sapa Queensa sambil mendekat kepada Oma dan Opanya lalu mencium kedua pipi mereka.

"Morning juga sayang, sarapan dulu," ucap sang Oma sekalian mengajak sarapan bersama.

Queensa pun duduk di sebelah Omanya untuk sarapan bersama. Tak berselang lama Altaf pun turun dari kamarnya dan mereka mulai sarapan bersama tanpa kebisingan sedikitpun.

di ruang keluarga

"Bang kayanya udah saatnya kita membalaskan dendam Mommy dan Daddy," ucap Queensa pada Altaf.

"Baiklah jika kamu rasa ini udah saatnya besok abang akan urus semuanya, masalah perusahaan dan markas utama kita suruh saja DION pindahkan ke Indo," jawabnya.

"Nanti kita bicarain lagi sama Oma dan Opa," lanjut Altaf.

"Kenapa nanti sih bang kenapa nggak sekarang aja mumpung mereka juga lagi santai di taman belakang." ucap Queensa dengan nada kesal, pasalnya jika Altaf sudah main game dia akan selalu menunda yang sudah di rencanakan.

"Baiklah ayo kita temui mereka," ajak Altaf dengan nada lesu karena sedang asik asiknya main game malah di ganggu sang adik.

Meskipun Altaf selalu lupa waktu jika sudah bersama gamenya dia akan selalu menuruti permintaan adik kesayangannya itu.

Merekapun akhirnya berjalan menuju taman belakang mansion menemui Oma dan Opanya untuk meminta izin pulang ke Indonesia besok.

"Dion besok gue sama Queensa mau balik ke Indo lo urus pemindahan markas utama dan perusahaan kita ke Indo, karena kita akan menetap di sana," perintah Altaf pada Dion tangan kanan Altaf sekaligus sahabat Altaf dalam sambungan telepon.

"Ok gue laksanakan," jawab Dion dan sambungan telpon pun terputus.

Keesokan pagi hari

Mereka pun telah berkumpul di meja makan, menikmati sarapan bersama mereka, sebelum Queensa dan Altaf meninggalkan mereka ke Indo.

Beberapa menit kemudian mereka selesai melaksanakan sarapan pagi bersama.

diruang keluarga

"Bang, apa abang udah ngomong ke Dion buat siapin pesawat pribadi kita," tanya Queensa sambil menonton tv.

"Udah ko kita akan take off jam 11 siang," jawabnya.

"Apa kalian sudah yakin untuk pulang ke Indo," ucap sang Opa sambil membaca koran yang ada di tangannya.

"Haaiiiss kamu tuh apa-apaan sih mas biar lah mereka pergi, jika kalian ingin kembali ke Indo kembalilah sayang. Jangan dengerin omongan Opa kalian itu," jawab Oma sambil berjalan mendekati mereka sambil membawa sepiring buah buahan segar di tangannya.

"Bukannya apa-apa sayang tapi kalo mereka pergi rumah kita jadi sepi," jawab Opa sambil menutup koran yang sedang di bacanya.

" Tapi mereka itu sudah besar mas biarlah...." jawab oma yang di potong perkataannya dengan kedua cucu mereka.

"Haaaaiisss...." ucap mereka berdua.

"Oma sama Opa ini gimana sih kenapa malah berantem coba," kesal Altaf dengan dengan sikap Oma dan Opanya.

"Dari pada berantem gimana kalo Oma sama Opa ikut kita aja pindah ke Indo," ucap Queensa yang sama geregetnya seperti abangnya dengan kelakuan Oma dan Opa nya itu.

"Hahahah..," Opa malah tertawa tak jelas.

"Kalo Opa sih bisa saja ikut kalian bahkan perusahaan Opa bisa Opa pidahkan ke Indo saat ini juga tapi yang jadi masalahnya apa Oma kalian mau pindah ke Indo dan meninggalkan Negara kelahiran tercintanya ini," lanjut Opa yang masih saja tertawa.

"Lain kali saja ya, Oma ikut kalian untuk saat ini Oma belom bisa," jawab Oma lesu karena sebenarnya dia ingin ikut kedua cucunya itu.

"Baiklah jika Oma tidak mau ikut," jawab Queensa.

Queensa dan Altaf pun berlalu untuk mengemasi barang yang akan mereka bawa.

1 jam pun berlalu kini Queensa dan Altaf pun selesai berkemas. dan mobil pun melesat menuju bandara dengan di antar Oma, Opanya.

"Queensa nanti jika sudah sampai rumah jangan lupa kabari kami ya," ucap Oma sambil mengusap rambut Queensa.

"Altaf kamu jaga adik kamu baik-baik. jika ada apa-apa langsung kabari kami ya," ucap Opa sambil memeluk kedua cucu mereka.

"Baik Opa, Oma kalo udah sampai pasti kami langsung kabari, dan Altaf akan selalu jagain adikku satu-satunya ini," ucap Altaf meyakinkan Oma, Opanya.

"Dan jangan lupa berkunjunglah kesini jika kalian tidak sibuk, karena kami pasti akan sangat merindukan kalian," ucap Oma sambil memeluk kedua cucunya.

"Baik boss," ucap Queensa sambil tersenyum.

"Good bye Oma, Opa," ucap mereka bersama sambil melambaikan tangannya di udara dan menghilang di keramaian.

** Holla gess maap ye kalo banyak typo di tunggu kritik dan sarannya. HEPI REDIING 🤗

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***