HEPPIII REEEDDIINNGG 🤗
Pagi hari di kediaman keluarga Aidan Khan. Arita dan Pramana sudah menunggu kedua anaknya di meja makan untuk sarapan pagi bersama.
"Morning Mom, morning Dad," sapa Cilla dan Cello bersamaan sambil jalan menuruni tangga beriringan.
"Morning too sayang - sayangnya Mommy. Ayo sayang kita sarapan bersama," ajak Arita pada kedua buah hatinya.
Dan sarapan pun berlangsung dengan tenang dan khidmat.
Selesai sarapan.
"Sayang, Mommy dan Daddy berangkat sekarang ya. Kalian hati hati di rumah, Cello jaga adikmu dengan benar," pesan sang Mommy kepada putra dan putrinya.
"Baik Mom, kalian hati hati ya di jalan." ucap Cello.
"Mommy dan Daddy jangan lama-lama ya perginya, dan jangan lupa bawa oleh-oleh buat Cilla sama Abang yang banyak," pinta Cilla berusaha menutupi resah dalam hatinya. Dengan berat hati, mau tak mau ia pun harus lepaskan Mommy dan Daddy pergi melakukan perjalanan bisnis mereka.
"Haiiss,, Queennya Daddy satu ini belom apa apa sudah di mintai oleh-oleh. Baiklah nanti akan Daddy bawakan, sekarang Daddy dan Mommy berangkat dulu ya, kalo ada apa-apa kalian langsung kabari Daddy," ucap Pramana sambil mencium kedua kening buah hatinya.
"Daddy, Cilla itu Queennya Cello bukan Queennya Daddy," jawab Cello dingin dia memang tidak suka kalau ada yang memanggil Cilla Queen. Hanya Cello yang boleh memanggil Cilla queen.
"Kalian itu ya malah berantem. Cilla, Cello Mommy pergi dulu ya," pamit Arita sambil memeluk kedua buah hati nya. Sebenarnya Mommy Arita memang juga sangat berat untuk meninggalkan ke dua buah hatinya di rumah sebesar itu, ya meskipun ada para pelayan dan penjaga di sana namun tetap saja hati orang tua akan merasa sedih dan risau jika harus Meninggalkan anak anak mereka dengan waktu yang cukup lama.
......…......
Mobil kedua orang tua Cilla pun perlahan meninggalkan kawasan mansion dan mulai menghilang dari pandangan kakak beradik yang berdiri di depan pintu utama.
Yang tanpa mereka sadari ada 2 pasang mata yang tengah mengawasi mereka dari kejauhan.
"Semua sudah beres Bos. Pramana dan Istrinya sudah pergi," ucap mereka pada seseorang disebrang telepon seperti sedang melapor jika dirinya telah melaksanakan rencananya dengan beres.
"Bagus, saya tunggu berita baiknya," jawab suara wanita di balik telfon.
...…...
Kakak beradik itu masuk kedalam mansion. Mereka masuk kedalam kamar masing-masing untuk bersiap berangkat ke sekolah.
"ABANG LAMA BANGET SIH!. UDAH SIANG TAAAUUUU!" teriak Cilla dari ruang keluarga.
Namun beberapa saat kemudian telephone rumah berdering.
Kriiing.. kriiing.. kriiiing....
"Biar bibi aja yang angkat non," ucap bi Surti kepala pelayan di keluarga Aidan Khan.
"Selamat pagi, dengan kediaman keluarga Aidan Khan di sini. Ada yang bisa di bantu," kata bi Surti menjawab telephon.
"..........."
"A AA PA," teriak Bi Surti sambil menangis dan menjatuhkan teleponyang ada di genggamannya.
Cilla dan Cello yang saat itu sudah mau berangkat sekolah mendengar suara teriakan langsung lari menuju sumber suara.
"Ada apa bi?" tanya mereka bersamaan dengan sedikit kebingungan dengan apa yang sedang terjadi pada pembantunya.
Namun bukannya menjawab pertanyaan nona muda dan tuan mudanya, Bi Surti malah justru semakin menangis.
"Iya, ada apa? kenapa Bibi malah menangis," tanya Cilla sambil mengusap punggung perempuan baya itu agar lebih tenang.
"T-tu-an d-dan nyo-nya," jawabnya sambil terbata. Bibi Surti memang sudah mengabdi pada keluarga Aidan khan sudah sangat lama bahkan dari saat pertama Pramana dan Arita menikag. Maka tak heran jika beliau sangat terkejut mendengar kabar hal itu.
"Daddy dan Mommy kenapa Bi? cepat jawab," ucap kaka beradik itu bersamaan. Menyangkut kedua orang tuannya tentu saja mereka semakin panik.
"K-ke kecelakan," bibi menjawabnya sambil terbata dan menangis.
"A-APA?!! Terus sekarang mereka di rumah sakit mana Bi," tanya Cilla yang syok, panik dan khawatir.
Sedangkan Cello masih diam mematung karena terlalu syok.
"Di rumah sakit xxxxxx non," ucap bibi yang sudah mulai tenang.
"Ayo! Bang cepet kita liat keadaan Mommy sama Daddy," cilla terus menarik tangan Cello sambil menangis.
Mereka pun langsung menuju rumah sakit untuk memastikan keadaan orang tuanya.
...…...
Sesampainya di rumah sakit mereka langsung menuju UGD dan saat itu lah dokter Effendy keluar dari ruangan setelah melakukan pemeriksaan terhadap orang tua mereka dengan raut wajah yang tak dapat di artikan.
Merekapun berlari tergesa menghampiri dokter tersebut.
"Dok, gimana Daddy dan Mommy kami? mereka baik-baik saja kan dok? mereka selamat kan dok?" tanya Cello dan Cilla beruntun.
"Non Cilla dan den Cello saya mohon maaf sebesar-besarnya tapi saya sudah melakukan sebaik mungkin namun karena benturan yang sangat keras tepat mengenai saraf otak mereka, keduanya tak bisa untuk di selamatkan," ujar dokter Effendy sambil tertunduk.
Bagai di sambar petir di siang bolong hati dan perasaan mereka hancur berkeping keping. Cilla yang menangis histeris hingga akhirnya tak sadarkan diri di pelukan sang Kakak.
"Dokter! dokter! dokter! tolong adik saya pingsan," Cello memanggil dokter.
"Baik tolong anda keluar dulu sebentar," ucap dokter tersebut.
Selang beberapa menit dokter pun keluar.
"Nona Cilla tidak apa apa dia hanya stres dan sangat syok, sebentar lagi dia akan bangun baik saya tinggal dulu ya." sang dokter memberi tau Cello dan berlalu pergi.
dan Cello pun masuk kedalam untuk menemui sang adik satu-satunya itu.
Tok... tok... tok..
Pintu di ketuk tiga kali dari luar dan assisten pribadi Daddy nya pun masuk bersama dengan 3 orang memakai pakaian serba hitam untuk menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut tidaklah murni kecelakaan, melainkan ada yang berniat dengan sengaja untuk mencelakai keluarga Aidan Khan. ada yang memutus kabel rem mobil yang di gunakan kedua orang tuanya.
Cilla yang sudah sadar dan mendengar informasi itu pun langsung merubah raut wajahnya menjadi datar.
...…...
Di sisi lain seorang wanita beserta anak perempuannya tertawa bahagia karena mengetahui bahwa keluarga Aidan Khan hancur berantakan dan perusahaannya hampir di bangkrut.
** maaf gess kalo banyak yang typo karena ini karya pertamaku di tunggu kritik dan sarannya ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments