18. ) Orang Tua Ini Sungguh Licik!

Saat ini, di suatu rumah kecil. Arka dan Etrina terselamatkan oleh wanita tua yang misterius beserta cucunya yang cerewet. meski Arka dan Etrina selamat, mereka berdua harus melunasi biaya pengobatan mereka berdua.

Arka dan Etrina bisa saja lari dari wanita tua tersebut. akan tetapi ternyata hal tersebut sangat tidak mungkin.

Wanita tua tersebut sangat berbahaya. entah kenapa, dirinya bisa membaca pikiran tentang apa yang Arka dan Etrina akan lakukan saat ini.

tentu juga karena kemampuan sihir wanita tua tersebut sangat baik.

Wanita tua tersebut mengusulkan Arka dan Etrina untuk mengikuti labirin bumi dan mengambil sesuatu yang ia butuh dari sana.

<><><><><><>

Saat ini wanita tua tersebut mengangkat gelas yang berisi teh hangatnya.

"Jadi, disana kau harus mengambil batu yang bernama 'Batu bulan'. sesuai dengan namanya, batu bulan adalah batu yang selalu bersinar di dalam tempat yang gelap. batu tersebut terdapat di bagian terdalam labirin, aku harap kau bisa mendapatkan batu tersebut minimal dua buah. jika kau bisa melakukannya maka kau dan dia bebas." Wanita tua tersebut meminum teh yang ada di gelasnya.

Eliz berkeringat dan mengangkat - angkat rendah tangannya.

"H-hei orang tua ... apa kau serius akan hal ini. mereka yang lemah ini akan mengambil batu itu? mendekati area awal saja mereka pasti akan dalam kesulitan." Eliz menghela nafas.

Etrina yang mendengar kata - kata tersebut menundukkan kepalanya sambil menyembunyikan aura membunuhnya.

"T-tenanglah Etrina ..." Bulu kuduk Arka merinding.

Wanita tua tersebut pun meletakkan gelasnya yang berisi air teh hangat ke meja kembali.

"Karena itulah kita dibutuhkan disini. mulai hari ini, aku secara pribadi akan mengajari kalian lebih dalam tentang sihir. kita sama - sama diuntungkan, bukan begitu nak?" Wanita tua tersebut melirik Arka dengan jelas.

Arka berpikir bahwa saat ini merupakan kesempatan emas untuk Arka mengetahui lebih dalam tentang sihir. Arka juga yakin bahwa pengetahuan wanita tua tersebut akan sihir cukup mendalam, karena itulah Arka memutuskan untuk menerima dirinya sebagai murid.

Arka seketika menegapkan dagunya.

"Jika itu satu - satunya cara. maka aku akan mengikutinya." Arka dengan serius menatap balik wanita tua tersebut.

Etrina menghela nafas dan ikut menerima.

"Jika tuanku memutuskan hal tersebut. maka aku akan melakukan hal yang sama." Etrina mengerutkan dahinya.

Wanita tua tersebut tersenyum. sedangkan Eliz hanya menghela nafas di baliknya.

"Bagus kalau begitu. untuk hari ini, pulihkan kondisi tubuh kalian terlebih dahulu. besok kita akan memulai latihannya." Wanita tua tersebut sedikit menyegirkan mulutnya.

Entah kenapa perasaan Arka mengingatkan akan sesuatu. "E-entah kenapa ... aku seperti mengalami deja vu." Arka berkeringat dan merasakan firasat yang buruk.

Hari pertama sebelum latihan Arka dan Etrina digunakan untuk beristirahat secara penuh. dan mereka berdua juga diberi makan dan minum oleh wanita tua dan Eliz dengan teratur.

<><><><><><>

Satu hari telah berlalu tanpa terjadi apapun. sekarang Arka dan Etrina telah tiba di halaman depan rumah yang cukup luas. permukaan tanahnya juga merata dan baik.

Wanita tua berdiri dihadapan Arka dan Etrina dengan membawa sebuah pedang kayu. Arka dan Etrina juga mendapatkannya masing - masing satu.

Wanita tua tersebut mengacungkan pedangnya kedepan. "Kalian berdua, majulah!" Wanita tua tersebut tertawa remeh.

Arka merasa tak yakin karena harus menyerang seseorang yang lebih tua darinya. akan tetapi, seketika Etrina maju duluan mendahului Arka dan berusaha menyerang wanita tua tersebut dengan pedang kayunya.

Etrina mengayunkan pedangnya ke depan. tangkisan antara kedua pedang terjadi, mata Etrina tajam bagaikan elang melihat sebuah celah kecil untuk dirinya menyerang.

Etrina melesatkan kakinya tepat ke arah pinggang wanita tua tersebut. akan tetapi hal yang tidak terduga terjadi.

Seketika dengan cepat wanita tua tersebut melompat dengan cepat, dan langsung menendang jatuh Etrina.

*Brukk!

Wanita tua tersebut seketika mengacungkan pedangnya tepat di depan leher Etrina.

"Kemampuan pedangmu cukup bagus. akan tetapi berusahalah untuk bersabar." Wanita tua tersebut menarik pedang kayunya ke atas.

Pandangan Arka terhadap wanita tua tersebut berubah. wanita tua tersebut memiliki cukup gerakan yang hebat dalam hal berpedang.

Arka mengayunkan pedangnya ke depan seketika. "Baiklah. aku maju!" Arka berlari dengan cepat.

*Tap tap tap!

Arka berlari berhadapan dengan wanita tua tersebut secara langsung. Arka mengayunkan pedang kayunya ke depan secara membabi buta.

*Klang! klang!

Tiap serangan Arka tertangkis dengan mudah oleh wanita tua tersebut. Arka terus menyerang terus menerus, akan tetapi Arka merasa seperti menyerang suatu dinding pembatas yang sangat kuat antara wanita tua tersebut.

Wanita tua tersebut menghela nafasnya dan langsung menendang Arka kedepan sehingga terjatuh.

*Pagh!!

*Brukk!

Arka kembali berdiri. rasa sakit yang dirasakan tidak terlalu terasa. meski begitu, Arka tak bisa mendaratkan satu serangan pun ke wanita tua tersebut.

Wanita tua tersebut menatap Arka dengan tatapan lesu. "Kau ini ... tidak pernah menggunakan pedang ya?" Wanita tua tersebut mengerutkan dahinya.

Wajah Arka memerah dan memalingkan wajahnya. "Y-yah begitulah." Arka berkeringat.

Wanita tua tersebut menepuk dahinya dan menancapkan pedangnya ke permukaan tanah.

"Meskipun kita bisa menggunakan sihir. tidak harus juga kita tidak belajar menggunakan senjata fisik. sesungguhnya, kemampuan bertarung jarak dekat diperlukan oleh setiap para penyihir untuk melindungi dirinya masing - masing." Wanita tua tersebut menundukkan kepalanya.

Wanita tua tersebut mendekati Arka dan memberikan kembali pedang Arka yang jatuh ke permukaan.

"Aku akan mengajarimu sedikit pengetahuanku akan beladiri berpedang. setidaknya cukup untuk saat ini." Wanita tua tersebut menarik kembali pedangnya yang tertancap.

Arka menganggukkan kepalanya dan mengikuti apa yang wanita tua tersebut ucapkan.

Wanita tua tersebut memanggil Eliz dan menyuruh Eliz untuk mengajari Etrina secara penuh.

Eliz menggaruk kepalanya dan menghela nafas.

"Huh ... seharusnya aku sadar sedari awal kalau hal ini akan terjadi." Eliz merasa kesal.

<><><><><><>

Saat ini Arka duduk dan menjawab semua pertanyaan yang wanita tua tersebut lontarkan kepadanya.

"Apa jenis aliran sihirmu?" Wanita tua tersebut menunggu.

Arka dengan biasanya menjawab.

"Maiwer." Arka diam.

Wanita tua tersebut tertawa terbahak - bahak di hadapan Arka.

"Hahahaha! kau memiliki aliran sihir yang berhubungan dengan fisik tapi tidak bisa bertarung dalam jarak dekat? kau berbeda sekali dengannya!" Wanita tua tersebut menghela nafasnya.

Arka yang penasaran akan orang yang wanita tua tersebut maksud mulai bertanya.

"Maksud ne- maksudku guru. dengannya itu maksudnya siapa?" Arka menunggu.

Wanita tua tersebut melihat Arka dan menatapnya. "Kau benar - benar ingin tahu?"

Seketika Arka berteriak. "Ya! aku ingin tahu!"

Wanita tua tersebut mendekatkan mulutnya di dekat area telinga Arka.

"Kepo!" Wanita tua tersebut kembali mengambil pedangnya.

Arka seketika diam dan memiringkan kepalanya seketika. "Ah ... ini pertama kalinya aku dipermainkan oleh seorang nenek." Arka menahan rasa malu di dalam dirinya.

Arka seketika sadar bahwa mengapa seseorang yang dari dunia lain bisa mengikuti kata - kata gaul tersebut. "T-tunggu dulu! kepo?!" Arka kaget.

...TO BE CONTINUED ......

Terpopuler

Comments

Tiara Aqila Zahra

Tiara Aqila Zahra

Auto Jadiin Favorit dah Cerita nya bagus alur nya juga

2021-08-14

2

lihat semua
Episodes
1 1.) Meninggalkan Dunia.
2 2. ) Suku Goblin
3 3. ) Seorang Goblin Yang Meminta Pertolongan.
4 4. ) Kekuatan Baru Dan Peliharaan Baru
5 5. ) Memulai Penyelamatan
6 6. ) Pemimpin Orc Terkuat
7 7. ) Bukankah Meraih Kemenangan Ini Sedikit Terlalu Mudah?
8 8. ) Sepertinya... Ini Akan Menjadi Perjalanan Yang Sulit.
9 9. ) Si Wajah Bodoh Itu Ternyata Membohongiku!
10 10. ) Yah ... Aku Mendapatkan Seorang Petarung? Yang Hebat.
11 11. ) Bounty Hunter.
12 12. ) Semua Hanya Keberuntungan Semata ...
13 13. ) Rasa Takutku ...
14 14. ) Segera Kutemukan!
15 15. ) Sungguh Merepotkan.
16 16. )Sungguh Pengalaman Terburuk ...
17 17 ) Itu Sangatlah Sakit ...
18 18. ) Orang Tua Ini Sungguh Licik!
19 19 ) Tehnik Berpedang Sungguh Keren!
20 20. ) Tenang Bagaikan Air
21 21. ) Membuahkan Hasil!
22 22. ) Saatnya Pergi!
23 23. ) Si Es Yang Memanas?
24 24. | Akhirnya, Sebuah Alasan Terungkap!
25 25. ) Ancaman Lamaku.
26 26. ) Aku Iblis, Kamu Iblis & dia Iblis Kecil?
27 27. Pria Cantik Dan Salah Satu Mantan Iblis Yang Kuat, Memulai Keributan?!
28 28. Penjaga Makam Datang!!
29 29. Kejar - Kejaran Lagi?!
30 30. Menjadi Kacau!
31 31. Mengerahkan Semuanya.
32 32. Kembali Bertemu #1
33 33. Kembali Bertemu #2
34 34. Kekecewaan
35 35. Diri Yang Lain
36 36. Gerakan Dari Hati #1
37 37. Gerakan Dari Hati #2
38 38. Tempat Yang Aman
39 39. Kota Para Ras Beast!
40 Pengumuman.
Episodes

Updated 40 Episodes

1
1.) Meninggalkan Dunia.
2
2. ) Suku Goblin
3
3. ) Seorang Goblin Yang Meminta Pertolongan.
4
4. ) Kekuatan Baru Dan Peliharaan Baru
5
5. ) Memulai Penyelamatan
6
6. ) Pemimpin Orc Terkuat
7
7. ) Bukankah Meraih Kemenangan Ini Sedikit Terlalu Mudah?
8
8. ) Sepertinya... Ini Akan Menjadi Perjalanan Yang Sulit.
9
9. ) Si Wajah Bodoh Itu Ternyata Membohongiku!
10
10. ) Yah ... Aku Mendapatkan Seorang Petarung? Yang Hebat.
11
11. ) Bounty Hunter.
12
12. ) Semua Hanya Keberuntungan Semata ...
13
13. ) Rasa Takutku ...
14
14. ) Segera Kutemukan!
15
15. ) Sungguh Merepotkan.
16
16. )Sungguh Pengalaman Terburuk ...
17
17 ) Itu Sangatlah Sakit ...
18
18. ) Orang Tua Ini Sungguh Licik!
19
19 ) Tehnik Berpedang Sungguh Keren!
20
20. ) Tenang Bagaikan Air
21
21. ) Membuahkan Hasil!
22
22. ) Saatnya Pergi!
23
23. ) Si Es Yang Memanas?
24
24. | Akhirnya, Sebuah Alasan Terungkap!
25
25. ) Ancaman Lamaku.
26
26. ) Aku Iblis, Kamu Iblis & dia Iblis Kecil?
27
27. Pria Cantik Dan Salah Satu Mantan Iblis Yang Kuat, Memulai Keributan?!
28
28. Penjaga Makam Datang!!
29
29. Kejar - Kejaran Lagi?!
30
30. Menjadi Kacau!
31
31. Mengerahkan Semuanya.
32
32. Kembali Bertemu #1
33
33. Kembali Bertemu #2
34
34. Kekecewaan
35
35. Diri Yang Lain
36
36. Gerakan Dari Hati #1
37
37. Gerakan Dari Hati #2
38
38. Tempat Yang Aman
39
39. Kota Para Ras Beast!
40
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!