16. )Sungguh Pengalaman Terburuk ...

Saat ini, dimana Arka berlari sambil menggendong Etrina yang pingsan di punggungnya bergegas kembali ke kota.mencari dokter untuk perawatan Etrina.

Akan tetapi, ternyata tidak semudah itu bagi Arka untuk pergi kembali ke kota dengan aman. serigala biru yang ada di gua sebelumnya ternyata sudah tak jauh dari lokasi Arka saat ini.

Arka menoleh ke belakang. serigala biru tersebut mengejar dan akan menerkam Arka dengan cepat. akan tetapi, Arka memakai skill sprintnya untuk berlari lebih cepat.

Seketika serigala tersebut mengeluarkan suatu sihir yang terlihat seperti listrik yang berbentuk bola dari tanduknya. bola listrik tersebut melesat ke arah Arka dengan cepat.

Meski begitu. Arka langsung berlari melompat kesamping untuk menghindari serangannya.

*CTAAAR!

Ledakan kecil terjadi di sekitar bola listrik tersebut. ledakan dari bola listrik tersebut membuat pohon - pohon disekitar menjadi abu sebagian.

Arka tahu bahwa skill 'sprint' tidak akan bertahan lama. mau tak mau jika dirinya tak bisa kembali ke kota sebelum skill 'sprint' nya habis, ia harus menghadapi serigala biru tersebut sendirian.

Rasa takut Arka masih kian memuncak. tangan dan mulutnya bergemetaran. meski begitu, karena Arka ingin tetap terus hidup, dan tekadnya untuk berhasil. Arka tetap bergerak meskipun itu sangat sulit baginya.

Saat ini Arka seperti melewati ujian dengan lantai yang berduri. tentu Arka tahu bahwa hal tersebut tidaklah mudah.

Arka terus menghindari serangan serigala biru tersebut dengan baik. akan tetapi, skill 'sprint' nya akan segera berakhir.

Dengan momentum yang tepat di saat setelah serigala biru tersebut menyerang. Arka menusuk bagian pinggang serigala biru tersebut. akan tetapi, hal tersebut tidak terlalu berdampak banyak.

!

Serigala biru tersebut mendorong Arka ke belakang dengan tekanan yang dibuat cakarnya, sampai membuat Arka terpundur ke belakang bersama Etrina dan menabrak pohon dengan keras.

*DOOORSH!!

Arka yang sehabis terkena benturan keras di pohon, terbaring duduk dibawah pohon dan berusaha kembali berdiri. meski Arka memiliki sedikit resistensi akan rasa sakit, rasa sakit yang Arka rasakan cukup membuatnya sulit bergerak.

"Kgguh! sungguh kuat." Arka berdiri tegak sambil menahan rasa sakitnya

Ternyata tak berhenti disitu saja. serigala biru tersebut maju dengan cepat ke arah Arka dan menyerang dengan cakarnya.

!

*SHREET!!

Arka menerima serangan cakar serigala biru tersebut, tepat di area bagian perutnya. karena cakar tajam dari serigala tersebut, luka luar yang dialami Arka cukup serius.

Arka yang baru saja sadar bahwa dirinya terkena serangan. berteriak seketika karena rasa sakit yang ia rasakan. rasa pedih dan menusuk terasa di setiap area lukanya.

*AAARRRGHH!!

Pikiran Arka mulai kacau dan semakin kacau seiring berjalannya waktu. hanya ada satu yang terlintas dipikirannya saat ini.

Lari.

Sangat mustahil untuk Arka melarikan diri saat ini. darah terus bercucuran di badannya, Etrina masih belum kunjung sadar. Arka diam tanpa melakukan apapun, seolah - olah dirinya sudah menerima akan takdirnya.

Arka teringat akan kata - kata ketua kelasnya dulu yang membuat dirinya semangat kembali, meskipun kehidupannya sengsara.

*Jangan menyerah, ok?

Tanpa disadari Arka sendiri. bahwa Arka saat ini telah mengaktifkan skill 'Courage' -nya. aura yang dikeluarkan Arka, membuat serigala biru tersebut mundur kebelakang dan waspada.

Arka perlahan - lahan membuka matanya. matanya menatap lemas serigala biru tersebut yang saat ini waspada terhadap apa yang Arka lakukan saat ini.

Arka menggenggam tangannya.

"Benar saja ... jika aku mati seperti ini, bukannya aku sama saja seperti yang dulu?! dan juga aku tak bisa meninggalkan dia ( Etrina )." Arka langsung berdiri sempoyongan dengan mengacungkan pedangnya kedepan.

Arka dengan tatapan mata yang berapi - api. mengerahkan semua kekuatannya, meskipun itu sepertinya takkan berhasil.

Arka kembali mendukung Etrina di punggungnya. dan Arka pun mengeluarkan skillnya dan maju kedepan sambil menahan rasa sakit dengan tubuhnya yang sudah kehilangan banyak darah.

"Fireball! Fireball! Fireball!"

Ketiga bola apinya melesat ke arah serigala biru tersebut dengan cepat. seketika serigala biru tersebut menghindari serangan sihir bola api tersebut dengan cepat.

!

Arka ternyata tak melawan serigala biru tersebut. melainkan, dia berlari melewatinya dan bergegas kembali menuju ke kota.

Tentu saja serigala biru tersebut bisa mengejar Arka dengan mudah. akan tetapi, Arka tetap terus berlari dan menyerang dengan sihirnya.

"Fireball! Fireball! Fireball!!"

Serigala tersebut kesulitan untuk mengejar Arka. akan tetapi serigala biru tersebut terus mendekat.

Arka semakin lelah. akan tetapi karena keinginannya untuk bertahan hidup, membuat tubuhnya menolak akan rasa lelah tersebut dan terus berlari ke depan.

Serigala biru tersebut langsung mengeluarkan bola listriknya kembali dari tanduknya dan mengarahkan bola listrik tersebut dengan cepat ke arah Arka.

*CTAAAR!

Arka berhasil menghindari bola listrik tersebut dengan berjalan di balik banyaknya pohon berkumpul. sehingga membuat serangan serigala biru tersebut terhalang oleh banyaknya pohon.

Gerbang telah terlihat dari jauh. Arka merasakan harapan, Arka terus berlari dan terus berlari.

Akan tetapi tanpa disadarinya. serigala biru tersebut telah berada tepat dibelakangnya. serigala biru tersebut menerkam kaki Arka dengan tepat.

Serigala biru tersebut menggigit kaki Arka dengan kuat. Arka berteriak kesakitan, akan tetapi tak ada satupun orang yang mendengar. bahkan jika orang mendengarnya, mereka akan mengabaikan Arka. malahan, Arka bisa menjadi target empuk oleh para pencuri.

Darah bercucuran di kakinya. akan tetapi sebuah pemberitahuan muncul.

...[ Paralyze Aura, bisa digunakan ]...

Seketika Arka memegang kepala serigala biru tersebut sambil menahan rasa sakit.

"Paralyze ... Aura!!" Arka mengaktifkan skillnya.

*CTARRRZZT!!!

Seketika serigala biru tersebut tak bergerak. Arka langsung menarik kakinya, kaki Arka mengalami luka yang sangat mengerikan.

Serigala biru tersebut tak sadarkan diri karena skill Arka tepat mengenai bagian kepalanya. Arka sekarang berjalan sempoyongan dengan kaki kiri yang terluka sambil menggendong Etrina.

Wajah Arka pucat dan berkeringat dingin. tubuhnya mati rasa, dan indra pendengarannya tak terdengar lagi. Arka mendekati gerbang dan masuk ke dalam kota.

Arka seketika jatuh terbaring di permukaan tanah yang berlumpur. tepat setelah masuk ke dalam kota.

Tanpa ada orang yang peduli. pandangan Arka mulai gelap, Arka ingin meminta tolong kepada seseorang. akan tetapi, percuma saja. Arka saat ini tak bisa berbicara maupun melihat dengan jelas.

Arka pun tak sadarkan diri. disambut dengan hujan deras yang datang, langit malam yang gelap gulita berserta bintang - bintang kecil yang terpapar di langit.

...TO BE CONTINUED...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***