15. ) Sungguh Merepotkan.

Saat ini di sebuah gua. dimana Arka saat ini berada, yang saat ini sedang bertarung melawan kumpulan slime yang agresif.

Dengan cepat Arka melompat kesana dan kemari untuk menghindari serangan kumpulan slime tersebut. situasi menjadi lebih berbahaya karena semakin banyak slime - slime yang datang.

Arka berkeringat dan panik.

"Ini sarang slime apa gimana?!!" Arka kesal.

Arka tak punya pilihan lain selain bertarung melawan mereka. akan tetapi terdapat suatu masalah ...

Arka melempar bola api yang di tangannya. bola api tersebut dengan tepat mengenai slime kecil tersebut, akan tetapi anehnya slime tersebut tidak terlihat terluka sedikitpun.

"B-bahkan tidak ada bekas sedikitpun." Arka panik.

Berkali - kali Arka menyerang para slime yang berusaha menyerangnya dengan sihir 'Fireball'nya.

"Fireball, Fireball, Fireball!"

Akan tetapi hasil yang diharapkan tak terjadi. para slime tersebut tahan terhadap suhu panas karena tubuhnya.

Arka mempunyai dua pilihan. berlari keluar, atau masuk ke area lebih dalam. jelas berlari keluar gua akan membuat dirinya lebih aman. akan tetapi, Etrina yang ia cari takkan bisa ia temukan lagi.

Arka tak ingin dirinya menjadi seorang yang pengecut lagi. dengan nekat, Arka pergi masuk ke area gua lebih dalam.

<><><><><><><>

Semakin kedepan, hawa dingin semakin terasa. kegelapan yang tak berujung mengelilingi setiap sisi gua. Arka terus berlari kedepan tanpa menghadap ke belakang sedikitpun.

Sekarang ada dua jalan dihadapan Arka yang masing - masing mengarah ke suatu tempat. Arka harus mengambil salah satu jalan yang benar untuknya.

Arka berpikir sambil mencari petunjuk di sekitar. sebuah sobekan kain terlihat di sekitar area yang ada di jalan kanan. Arka pun mengambil kain tersebut dan memeriksanya.

Kain tersebut memiliki warna yang sama dengan pakaian yang Etrina pakai terakhir dilihat Arka sebelumnya.

Arka menghadap ke depan dan pergi ke arah kanan. "Aku harap aku masih sempat." Arka berkeringat dan terus berjalan kedepan.

Sekarang Arka terus berjalan dengan perasaan yang campur aduk. kewaspadaannya kian semakin peka karena saking gelapnya ruang.

Arka telah tiba di suatu area yang sangat luas. terdapat dari jauh seekor serigala biru besar yang menyerang Arka bersama timnya sebelumnya.

Serigala biru tersebut mendekat ke sebuah lubang di dinding yang lebih kecil darinya. dia terus memasukkan kepalanya dan kakinya ke dalam seakan - akan berusaha menggapai sesuatu.

Arka yang melihat seketika bersembunyi di balik bebatuan sekitar area, dan Arka berusaha mendekati serigala biru tersebut perlahan - lahan.

Arka mendengar suara kecil dari balik lubang di dinding yang serigala biru tersebut dekati. ternyata di dalam lubang dinding tersebut terdapat Etrina yang sedang terbaring lemas.

Arka terkejut dan mulai panik melihat kondisi Etrina dari jauh. Arka tak bisa memikirkan apa - apa seketika.

"A-aku harus keluar dan mencari pertolongan!" Arka beranjak dari tempat persembunyiannya.

Akan tetapi langkah Arka terhenti di satu langkah. Arka seketika menarik rambutnya, dan kembali bersembunyi.

"Mana mungkin aku harus meninggalkannya lagi !" Arka berkeringat.

Arka pun mulai berpikir untuk menyerang serigala biru tersebut secara diam - diam. entah berhasil atau tidak, Arka mau tidak mau harus mencoba kepada keberuntungan dan ketepatannya dalam berpikir.

Sejauh yang Arka tahu tentang tubuh mahkluk hidup. serigala, memiliki kelemahan di bagian bawah perut dan tentu saja di area kepala. karena posisi kepala lebih mudah diserang, Arka pun bersiap melemparkan sihirnya mengarah ke bagian kepala serigala biru tersebut.

Arka hanya berharap serangannya bisa membuat serigala tersebut berhenti mendekati Etrina yang bersembunyi.

Arka tak mungkin melemparnya secara langsung. Arka pun menggunakan skill 'Paralyze auranya' nya kepada sebuah batu seukuran satu genggaman tangannya.

... [ Info ]...

Paralyze Aura ( Aktif )

Grade : C -

Magic power : 50

Efek : Target akan terkena debuff "Paralyze" selama 3 detik.

Cooldown : 200 detik.

Keterangan : Skill yang berguna untuk melarikan diri. jangan gunakan untuk hal yang tidak penting!

"Paralyze Aura"

Seketika batu tersebut mengeluarkan energi listrik. Arka dengan cepat, mulai mengeluarkan skill 'Fireball' nya juga.

"Fireball"

Sebuah api yang berbentuk bola keluar dari tangannya. sekarang Arka pun mulai melempar batu yang telah diberi skill 'Paralyze Aura' dengan cepat batu tersebut melesat dan mengenai serigala biru tersebut dengan tepat di area kepalanya.

!!

Serigala biru tersebut sadar karena sengatan listrik dari batu tersebut. meskipun begitu, Arka telah bersiap di posisinya.

"Makan pembalasanku ini!" Arka melempar bola apinya dengan cepat.

Fireball milik Arka melesat dengan cukup lambat. meskipun begitu, serigala biru tersebut tak bisa menghindar karena skill paralyze aura dari batu sebelumnya membuat serigala biru tersebut tak bisa bergerak untuk beberapa saat.

*BRUYRR!!

Bola api tersebut dengan tepat mengenai area wajah serigala biru tersebut. serigala biru tersebut seketika meraung kesakitan dengan keras, Arka langsung bergegas menuju ke lokasi Etrina yang terbaring dengan cepat.

Terlihat Etrina terbaring dengan wajah yang lemas beserta raut mata yang berwarna hitam keunguan. Etrina melihat Arka dengan mata sayunya.

!!

Betapa anehnya. Etrina seketika menjauh dari Arka dengan ketakutan, dan terus berteriak.

"M-menjauhlah!! p-pergii!!" Etrina mulai berteriak seperti orang gila.

Arka tak paham akan situasi Etrina saat ini. akan tetapi, yang Arka tahu saat ini adalah bukan waktu yang tepat untuk berbincang.

Arka pun memukul kepala bagian belakang Etrina dengan cukup kuat sehingga membuat Etrina pingsan seketika.

"A-aku melakukannya dengan benar kan?" Arka berkeringat.

Tak ada waktu bagi Arka untuk membahas hal tersebut. api yang terdapat di wajah serigala biru tersebut masih membakari wajahnya, Arka pun memanfaatkan hal tersebut untuk melarikan diri.

Arka berlari sambil menggendong Etrina di bagian punggung. sesuatu yang lembut terasa di punggungnya sesaat, akan tetapi bukanlah hal itu yang harus dikhawatirkan.

Area sebelumnya dimana para slime masih menunggu kedatangan Arka. membuat Arka kesulitan untuk keluar dari gua.

Para slime kembali menyerang dengan melompat. jika terkena satu kali saja, Arka sudah tak tahu apa yang akan terjadi kepada dirinya.

Arka berhasil mendapat celah untuk melarikan diri. Arka terus berlari dengan keringat bercucuran dengan deras, stamina Arka juga cepat terkuras karena membawa Etrina.

Arka tertawa kecil sambil berlari.

"Haha ... ternyata latihan di desa goblin memang membuahkan hasil." Arka terengah - engah.

... TO BE CONTINUED ......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***