12. ) Semua Hanya Keberuntungan Semata ...

Saat ini Arka dan Etrina sedang berada di kantor jasa bounty hunter, yang merupakan tempat dimana orang yang kuat untuk mencari nafkah. Arka saat ini tertarik dengan suatu misi. Arka pun menarik kertas yang tertancap yang berisi mengenai misi tersebut.

......[ Misi ]......

Membunuh serigala biru petir ( Belum teridentifikasi )

Progress : 00/01

Tingkat : ?

Min. partisipan : 6 orang

Lokasi : Sekitaran hutan mabou

Kegagalan misi : 3x tercapai

...<<_____>>...

Arka menarik secarik kertas yang berisi misi dan menunjukkannya kepada Etrina.

"Baiklah, kita akan mengambil misi ini. sepertinya mudah!" Arka percaya diri.

Etrina melihat dengan detail tentang misi tersebut. Etrina pun menundukkan kepalanya.

"Tidak bisa tuan. ini terlalu beresiko, karena tingkatnya masih belum diketahui. dan lagi, kita butuh empat orang lagi." Etrina khawatir.

Disaat itu juga sekumpulan pria menghampiri Arka dan Etrina disaat yang bersamaan.

Pria tersebut memiliki rambut pirang dengan gaya rambut berdiri tegak dan acak seperti landak.

pria tersebut pun mendekati Arka.

"Apa kalian membutuhkan beberapa orang untuk menjalankan misi?" Pria tersebut tersenyum ramah.

Etrina menatap pria tersebut dengan tenang akan tetapi penuh dengan ancaman.

Arka menganggukkan kepalanya.

"Ya kami butuh empat orang lagi untuk menjalankan misi." Arka menunjukkan kertas misi tersebut kepada pria tersebut.

Pria tersebut sentak terkejut sejenak melihat misi yang Arka ambil. akan tetapi setelah itu, pria tersebut bersama teman - temannya menganggukkan kepala.

Pria yang ada di hadapan Arka mengembalikan kertas misi tersebut.

"Aku dan ketiga temanku akan bergabung! bolehkan?" Pria tersebut mengulurkan tangannya.

Pria tersebut mengembalikan tangannya dan menundukkan kepalanya.

"Ahh maaf, aku lupa memperkenalkan diriku. namaku Elzet. dan teman - temanku yang akan ikut bergabung itu mereka bertiga." Elzet menunjuk dengan jarinya.

Terlihat dari arah tunjukkan Elzet dimana tiga orang pria berdiri tak jauh darinya. salah satu dari tiga orang tersebut memiliki badan yang sangat besar.

Arka menganggukkan kepalanya sedangkan Etrina menatap ketiga pria tersebut dengan curiga.

"Tentu Elzet! kau dan teman - temanmu boleh bergabung. asal ... dengan suatu syarat." Arka dengan senyum sinisnya.

Elzet berkeringat dan bertanya.

"Memangnya seperti apa syarat itu?" Elzet menggaruk kepalanya.

Arka menaikkan jarinya ke atas.

"Mudah saja. kau dan temanmu itu akan menjadi penyerang garis depan. dilihat dari perlengkapan kalian, sepertinya kalian pengguna pedang dan tameng." Arka menunjuk perlengkapan Elzet dan teman - temannya dengan jarinya.

Elzet mengangkat pedangnya ke atas.

"Baiklah, itu syarat yang mudah." Elzet mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Arka mengangguk kepalanya dan saling berjabat tangan dengan Elzet. Etrina yang awalnya curiga kini menjadi sedikit lebih tenang. meskipun Etrina masih mengawasi setiap gerakan Elzet.

Arka, Etrina, dan Elzet beserta ketiga temannya pun pergi ke lokasi misi mereka saat ini, hutan mabou.

<><><><><><><><><>

Dengan berjalan kaki. Arka dan yang lainnya pun sampai hanya dalam waktu satu jam. sekarang, Arka dan yang lainnya pun mulai menelusuri hutan untuk mencari monster yang menjadi misi mereka.

Arka dan yang lainnya berjalan semakin masuk ke dalam hutan. banyak sekali semak di sekitar, Arka dan yang lainnya masih terus berjalan tanpa henti.

<><><><><><>

Satu jam telah berlalu. karena masih belum kunjung menemukannya, Arka dan yang lainnya pun memutuskan untuk beristirahat sejenak.

Selama waktu beristirahat. Arka dan yang lainnya membuat strategi bertarung ketika untuk melawan monster yang ditargetkan. hasilnya, persiapan posisi untuk menyerang sudah siap dan membuat kemungkinan menyelesaikan misi menjadi lebih baik.

>

Sekarang Arka bersama yang lainnya kembali berjalan menelusuri hutan. hari pun juga semakin gelap, akan sangat sulit dan berbahaya jika bertemu dengan monster di malam hari yang gelap.

Sebelum hari menjelang malam. Arka dan yang lainnya bergegas menjadi. tepat disaat itu juga, suara keras terdengar tak jauh dari lokasi Arka dan yang lainnya saat ini berada.

*Wrrreghhh!!

Tekanan mulai terasa disaat Arka dan yang lainnya mendekat. Elzet mengintip dari balik pohon dan melihat apa yang ada dihadapannya saat ini.

Ternyata suara keras tersebut berasal dari serigala berwarna biru dengan aliran energi sihir terpancar disekitarnya, ukurannya empat kali lebih besar dari serigala normal. akan tetapi serigala tersebut terlihat seperti sedang menahan rasa sakit.

Gawatnya. serigala tersebut menyadari akan kehadiran Arka dan yang lainnya. seketika ia mengeluarkan gelombang auman yang sangat kuat.

Angin berdesis dengan kencang. pohon - pohon mulai kehilangan keseimbangannya, Arka tertahan di satu pohon di belakangnya. Etrina memegang salah satu batang kecil yang ada di pohon untuk bertahan dari tekanan gelombang tersebut.

Elzet bersama teman - temannya menabrak pohon dengan keras. sehingga, membuat beberapa tulang punggung Elzet patah.

"K-keughh!" Elzet berusaha berdiri.

Arka maju ke depan menghampiri serigala biru tersebut. dan mengacungkan pedangnya.

"K-kau kuat sekali." Arka berkeringat.

Serigala biru tersebut mengabaikan Arka dan mulai menghampiri Elzet dan semakin mendekat.

Ketiga teman Elzet datang dan berusaha melindungi Elzet dengan pedang dan perisai mereka.

Elzet terkejut dan ketakutan mulai terasa di sekujur tubuhnya.

"K-kalian ..." Elzet diam dan tak bergerak.

Akan tetapi hal tersebut sangatlah sia - sia. seketika, cakar dari serigala yang tersebut mampu menembus perisai dan zirah kulit mereka dengan mudah.

Elzet juga terkena cakaran tersebut. alhasil nyawa Elzet bersama ketiga temannya terenggut oleh serigala biru tersebut.

Arka yang datang tepat di saat serigala tersebut memakan Elzet dan ketiga temannya, diam tak bergerak seketika. tulang yang berasal dari tubuh Elzet dan teman - temannya keluar dari mulut serigala tersebut setelah sehabis dimakan.

Serigala tersebut menatap Arka yang diam bergerak. Arka mulai merasakan perasaan yang tak asing baginya. tangannya mulai bergetar, pikirannya mulai kacau, tubuhnya tak bisa digerakkan sedikit pun seolah - olah dirantai dengan kuat.

Serigala tersebut meraung dan cakarnya melesat ke arah Arka dengan cepat.

*SWUNGG!!

*CTANGG!!

Arka menutup matanya dengan tangannya di atas kepala. akan tetapi entah kenapa, Arka tak merasakan apa pun dan mulai membuka matanya kembali.

Ternyata setelah membuka mata terlihat Etrina menahan serangan serigala biru tersebut dengan kedua belatinya.

Etrina menjerit dengan keras.

"Tuan! larilah!!" Tangan Etrina bergetar karena sudah tak sanggup lagi menahan kekuatan cakar serigala tersebut.

Seketika Arka langsung berlari meninggalkan Etrina dengan masuk ke pedalaman hutan tanpa menengok ke belakang sedikitpun.

Arka berkeringat dingin terus berlari tanpa henti. pikirannya mulai kacau, dadanya terasa sangat sesak.

... TO BE CONTINUED ......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***