Saat ini, Arka yang berhadapan dengan Rod dan seorang wanita yang tak dikenal telah teratasi tanpa adanya luka. sekarang Arka dan wanita tersebut berbincang di tepi bangunan yang kumuh.
Dengan beralaskan batu. Arka dan wanita yang tidak dikenal tersebut duduk dan mulai berbincang.
Arka memulai topik pembicaraan.
"Yah ... karena kita belum mengetahui satu sama lain. bagaimana kalau kita berkenalan dulu?" Arka mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
Wanita tersebut bukannya bersalaman tetapi malah memberi salam ala - ala count kepada Arka.
Wanita tersebut menundukkan kepalanya dengan tangan sigap di dada.
"Namaku Etrina. tuan bisa memanggilku dengan sebutan apapun. apapun perintah tuan, akan kulakukan. tak peduli jika saya harus membunuh ataupun harus menggunakan tubuh saya untuk memuaskan tuan." Wanita tersebut menatap Arka dengan keyakinan.
Arka yang mendengar hal tersebut merasa dirinya terlihat seperti pemilik budak yang suka main wanita.
"H-hei ... mengikuti perintah boleh saja. tapi tidak perlu sampai melakukan hal itu ..." Wajah Arka memerah.
Arka teringat akan perkataan yang Rod bicarakan sebelumnya tentang Guild hunter. karena penasaran, Arka bertanya kepada Etrina sesuatu tentang Guild hunter.
Arka menunduk dengan bertelekan dagu.
"Apa kau tahu sesuatu tentang Guild hunter, Etrina?" Arka menunggu jawaban Etrina.
Mata Etrina melebar karena kaget tentang apa yang Arka tanyakan.
"Apa sungguh tuan tidak mengetahui hal itu? guild itu sungguh terkenal di kota ini." Etrina mengerutkan dahinya.
Arka menatap lesu Etrina.
"Ya karena aku tidak tahu, karena itulah aku bertanya ..." Arka menyilangkan tangannya di dada.
Etrina pun dengan cepat menjelaskan tentang apa itu guild dan guild hunter.
Guild seperti yang dijelaskan Etrina adalah, suatu perkumpulan atau grup untuk para orang yang menerima tugas untuk membasmi monster - monster dan mengumpulkan bahan - bahan di tempat yang berbahaya.
Sedangkan guild hunter. seperti yang dijelaskan Etrina, bahwa guild hunter merupakan sebuah guild yang terkenal diantara guild lain di kota yang Arka tempati saat ini. guild hunter berbeda sekali dari namanya. mereka terkenal dengan sifat anggotanya yang sadis dan sering melakukan hal kriminal secara diam - diam.
Arka yang mendengarkan penjelasan dari Etrina mengerti dengan jelas, karena penjelasannya yang sederhana.
Sekarang Arka mulai lapar. sekarang Arka ingin pergi ke restoran atau sebuah toko yang menjual makanan. Arka pun menarik tangan Etrina untuk ikut pergi bersamanya membeli makanan.
<><><><><><><>
Sekarang Arka dan Etrina telah tiba di sebuah bar. Arka pun masuk ke dalam diikuti Etrina dari belakang, Arka dan Etrina duduk di meja dan mulai memesan.
Arka juga melihat sekeliling bar. dekorasi yang klasik dan minim membuat kesan yang nyaman bagi Arka. meja dan kursi dari kayu yang mereka duduki mengkilap seperti kaca, dan juga terlihat Arka memandang dari meja lainnya banyak orang yang bersenang senang bersama - sama.
Suasana yang Arka rasakan cukup damai. akan lebih baik jika para pengunjung tidak semuanya terlihat sangar.
Arka sudah memesan makanan yang ia pesan sedangkan Etrina duduk berdiam menunduk memandang meja.
Arka memandang Etrina dengan heran.
"Hey ... kau tidak lapar?" Arka melambai - lambaikan tangannya tepat di hadapan wajah Etrina.
Etrina menggelengkan kepalanya.
"Tidak tuan. bagiku, sepotong roti saja sudah cukup. saya juga telah terlatih dalam menahan rasa lapar." Etrina mengatakan hal tersebut dengan keteguhan.
Arka memandang Etrina dengan tatapan lesu.
"Itu sama saja, kau lapar. akan kupesan makanan dan minuman untukmu, lagian uang yang ku gunakan untuk membeli makanan ini juga hasil rampasan sebelumnya." Arka menundukkan kepalanya.
Arka mulai memesan makanan untuk Etrina. Etrina hanya duduk diam seperti sebelumnya, ekspresi kosongnya membuat suasana menjadi sangat canggung bagi Arka.
Arka berusaha membuat topik pembicaraan yang tepat.
"O-oh ya Etrina, sebelumnya aku ingin bertanya. apa kau selama ini hidup di tempat seperti ini?" Arka menatap dengan bertelekan dagu di tangan.
Etrina diam seketika, akan tetapi setelah itu ia berbicara. "Saya tidak tahu. yang saya ingat, saya hanya tiba disini karena ditangkap oleh pedagang budak." Etrina mengelak.
Arka langsung menghentikan pembicaraannya karena Etrina terlihat tidak tenang ketika membicarakan hal tersebut.
Untung di saat yang tepat, makanan yang dipesan sampai di waktu yang bersamaan. pembicaraan pun terhentikan hanya karena sebatas makanan.
Makanan yang Arka pesan adalah sebuah sup yang berisikan daging kelinci dan sedikit sayuran. terlihat cukup enak, suhu sup yang hangat juga membuat sup tersebut enak dilihat. harganya pun tergolong murah.
Arka pun mulai dengan satu tegukan supnya dengan sendok kayu yang telah disiapkan. rasa dari sup tersebut cukup enak untuk area pemukiman yang kumuh, kehangatan dari supnya membuat tubuh Arka ikut merasakan hangat yang membuat tubuh rileks.
Daging kelinci dari sup tersebut tidak berbau amis sedikitpun. tekstur daging kelinci yang Arka rasakan, sangat empuk layaknya daging ayam.
Arka sangat menikmati sup tersebut, akan tetapi sebaliknya untuk Etrina. Etrina tidak memakan supnya bahkan tidak menyentuhnya sedikitpun.
Arka pun mendekatkan mangkuk yang berisikan sup kepada Etrina.
"Hei ... makanlah. jangan menahan diri."
Etrina pun menundukkan kepalanya.
"Aku ... tidak bisa memakannya." Etrina memalingkan wajahnya.
Arka pun menghela nafasnya.
"Jika kau begitu, kau akan kelaparan. juga bakal rugi kalau tidak ada yang memakannya." Arka mengerutkan alis dahinya.
Etrina menggelengkan kepalanya.
"S-saya bukannya tidak mau memakannya ... tapi ... saya alergi daging." Wajah Etrina memerah.
Arka seketika terpaku diam dengan ekspresi yang kosong.
"B-begitu ya ... kalau begitu kau pesan yang lain saja ... aku saja yang memakan sup itu." Arka menggosok dahinya.
<><><><><><><>
Setelah beberapa puluhan menit dihabiskan untuk makan. sekarang Arka keluar menuju ke suatu tempat mengikuti Etrina.
Arka berjalan mengikuti Etrina dari belakang.
"Jadi ... tempat seperti apa yang bisa membuat kita menghasilkan uang dengan mudah?" Arka menggaruk kepalanya.
Etrina membalik pandangannya kebelakang.
"Tak ada yang perlu dikhawatirkan tuan. pekerjaan ini sangat cocok untuk tuan dan saya." Etrina terus berjalan ke depan.
Arka berjalan dan terus berjalan mengikuti kemana Etrina pergi. tak ada hal yang spesial terjadi saat dalam perjalanan.
<><><><><><>
Beberapa menit berlalu Arka berjalan mengikuti Etrina ke tujuan. akhirnya, Arka dan Etrina pun sampai di tujuan saat ini.
"Ini ... b-besar sekali." Arka tercengang seketika.
Arka melihat sebuah bangunan yang besar dihadapannya. juga, banyak sekali orang yang berkumpul di sekitar. terdapat sebuah lambang tepat di atas pintu masuknya yang bergambarkan secarik kertas dengan anak panah yang menancap.
Etrina menunjuk bangunan besar tersebut.
"Inilah tujuan kita. kantor cabang, Bounty Hunt!"
...TO BE CONTINUED ......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
.
sayang sekali😭
2021-08-05
1