Cinta dan Raja pergi ke cafe sekolah saat jam istirahat. Walaupun beda kelas Raja selalu menghampiri Cinta ke kelasnya. Mungkin cuma Raja teman Cinta disekolah itu. Walaupun sering usil tapi karena keusilannya Raja, Cinta tidak kesepian disekolah. Saat Cinta sedang berjalan dengan Raja, dia tak sengaja berpapasan dengan Kirana. Cinta langsung menyapa Kirana.
"Kirana"ucap Cinta.
Kirana hanya diam dan melewati Cinta begitu saja. Cinta coba mengejar Kirana dan meraih lengannya.
"Kirana, apa salahku padamu, kenapa kita harus seperti ini?"tanya Cinta.
"Bukannya sudah ku bilang dari dulu, kita sudah gak berteman lagi, gak usah sok akrab denganku"ucap Kirana.
Dua orang teman Kirana menghampirinya yang sedang berbicara dengan Cinta.
"Kirana ngapain ngobrol sama tukang dagang nasi, bau asep tau"ucap Caca.
"Gak level kita mah sama dia, yuah tar ketularan miskin lagi"ucap Sisi.
Tangannya Karina ditarik Caca dan Sisi menjauh dari Cinta.
"Kirana......"ucap Cinta berteriak.
Tapi Kirana tak peduli dengan panggilan Cinta, dia pergi meninggalkan Cinta, berjalan menjauh bersama kedua temannya. Raja menghampiri Cinta yang berdiri melihat Karina yang pergi meninggalkannya.
"Ayo Cantik, gak usah didengerin, meski kamu bau aku tetep suka di deketmu"ucap Raja lalu mencolek dagu Cinta.
"Enak aja bilang aku bau, kamu ya Raja....."ucap Cinta.
"Cinta bau.....Cinta bau........Cinta bau....."ucap Raja berlari sambil meledek Cinta.
"Raja awas aja ya, aku akan menangkapmu dan mencubitmu"ucap Cinta mengejar Raja.
Cinta terus mengejar Raja yang terus menerus meledeknya. Mereka kejar-kejaran dihalaman sekolah sampai ke cafe sekolah.
Kirana masuk ke toilet sekolah, dia duduk diatas WC duduk dan menangis.
"Cinta, aku kangen......aku ingin berteman sama kamu lagi kaya dulu hik.....hik......"ucap Kirana.
"Aku kesepian Cinta hik.....hik....., andai waktu bisa diputar, aku ingin seperti dulu lagi, jadi Kirana yang dulu. Meskipun sekarang terkenal tapi aku kesepian.....hik....hik......"ucap Kirana.
Kirana terus menangis, dia harus menutupi kesedihannya dan berperan seperti orang lain didepan umum padahal dia sendiri tersiksa dan kesepian.
***********
Rehan sedang mengerjakan pekerjaan dimeja kerjanya. Meskipun masih muda tapi dia rajin.
Di meja kerjanya terpapang foto Karina. Itu yang membuat dia semangat bekerja. Sekretaris Yuda masuk ke ruangan kerjanya.
"Siang Presdir"ucap Sekretaris Yuda.
"Siang"ucap Rehan.
"Presdir saya bawa kabar baik"ucap Sekretaris Yuda.
"Kabar baik apa?"tanya Rehan.
"Saya sudah dapat informasi tentang Cinta sahabat Kirana"ucap Sekretaris Yuda.
"Cepat sampaikan informasimu"ucap Rehan.
"Cinta satu sekolah dengan Kirana. Dia tinggal di asrama sebagai siswa yang mendapatkan beasiswa di SMA Best Star School"ucap Sekretaris Yuda.
"Tinggal di asrama ya"ucap Rehan.
"Asrama sekolah diperuntukkan untuk siswa dari luar kota dan siswa yang mendapatkan beasiswa"ucap Sekretaris Yuda.
"Yuda, persiapkan semuanya. Aku akan segera ke asrama itu"ucap Rehan.
"Baik Presdir"ucap Sekretaris Yuda.
Rehan tersenyum bahagia, usahanya untuk mendapatkan hati Kirana sebentar lagi akan tercapai. Melalui Cinta dia akan mendekati Kirana.
*************
Cinta datang ke Rumah Sakit Healty Life untuk menjenguk ibunya yang sedang koma dirumah sakit. Sudah satu tahun lebih ibunya Cinta koma. Sejak tragedi kecelakaan itu, ayahnya meninggal dan ibunya koma. Sesekali dalam seminggu dia pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ibunya.
Cinta melihat ibunya yang terbaring dipenuhi alat-alat penunjang hidup. Cinta duduk disamping ibunya.
"Bu cepatlah sadar, Cinta kangen sama Ibu. Sekarang Cinta sudah kelas 2 SMA Bu, tak terasa Ibu sudah lama koma. Ibu harus melihat Cinta sudah besar, Cinta sudah bisa mencari uang sendiri Bu. Nanti Cinta beliin baju baru untuk Ibu kalau Ibu sudah sadar"ucap Cinta.
"Hik...hik....hik...."Cinta menangis.
Cinta keluar dari ruang perawatan Ibunya dan berjalan dikoridor rumah sakit. Dokter Daniel datang menghampirinya.
"Cinta tunggu"ucap Dokter Daniel.
"Dokter Daniel"ucap Cinta.
Dokter Daniel adalah seorang Dokter muda. Usianya baru 27 tahun, dia orang yang baik, ramah, sopan dan penyabar. Wajah tampan dan juga berasal dari keluarga terpandang.
"Ada yang ingin saya bicarakan mengenai Ibumu" ucap Dokter Daniel.
"Iya Dokter, silahkan"ucap Cinta.
"Kita bicara ditaman rumah sakit saja"ucap Dokter Daniel.
"Baik Dokter"ucap Cinta.
Dokter Daniel dan Cinta duduk dikursi taman rumah sakit.
"Cinta, orang yang menabrak orangtuamu sudah angkat tangan untuk membayar biaya perawatan ibumu"ucap Dokter Daniel.
"Lalu saya harus bagaimana Dok?"tanya Cinta.
"Kalau biaya dihentikan otomatis alat penunjang hiduppun akan dilepas"ucap Dokter Daniel.
"Gimana dengan Ibu saya nanti kalau alat penunjang hidupnya dilepas"ucap Cinta.
"Apa kamu bersedia jika saya yang membayar biaya perawatan ibumu"ucap Dokter Daniel.
Cinta langsung berpikir keras, dia tak ingin kelak berhutang budi pada Dokter Daniel. Biar bagaimanapun selama ini Dokter Daniel sangat baik pada Cinta bukan berarti Cinta ingin merepotkannya dengan biaya perawatan ibunya.
"Sebelumnya terimakasih Dok, tapi saya tidak bisa menerima kebaikan Dokter. Biaya perawatan Ibu saya sangat besar, saya tidak ingin merepotkan Anda"ucap Cinta.
"Begitu ya, gimana kalau Ibumu dipindah ke rumah sakit milik pemerintah, biar nanti saya yang mengurus semuanya"ucap Dokter Daniel.
"Tapi berapa biayanya ya Dok?"tanya Cinta.
"Kalau dirumah sakit milik pemerintah kemungkinan gratis asal kamu mempunyai surat tidak mampu"ucap Dokter Daniel.
"Baiklah kalau begitu Dok, saya setuju Ibu saya dipindah ke rumah sakit milik pemerintah"ucap Cinta.
"Kebetulan saya juga akan pindah kesana"ucap Dokter Daniel.
"Oya Dok, alhamdulillah. Semoga Dokter juga yang menangani Ibu saya"ucap Cinta.
"Pasti, saya akan usahakan menangani Ibumu" ucap Dokter Daniel.
"Kalau begitu saya pamit pulang dulu ya Dok" ucap Cinta.
"Ya, hati-hati dijalan Cinta"ucap Dokter Daniel.
Cinta meninggalkan tempat itu. Dokter Daniel masih duduk sebentar di kursi taman rumah sakit itu. Teman sejawatnya datang menghampirinya dan duduk disampingnya.
"Yaelah Bro, jatuh cinta sama anak SMA nungguinnya lama tar"ucap Dokter Adam.
"Apa sih Lo"ucap Dokter Daniel.
"Sampek bela-belain pindah rumah sakit demi Cinta, semoga gak bertepuk sebelah tangan nantinya bro"ucap Dokter Adam.
"Apapun itu, gue akan tetep terima, yang penting Cinta bahagia, tapi gue akan tetap berusaha memberikan yang terbaik untuknya"ucap Dokter Daniel.
"So sweet kalau membahas masalah cinta"ucap Dokter Adam.
"Gue mau praktek dulu"ucap Dokter Daniel.
"Giliran ngobrol sama gue gak betah loh, coba ngobrol ma Cinta berjam-jam juga betah"ucap Dokter Adam.
Dokter Daniel tersenyum dengan Dokter Adam. Sahabatnya itu tahu kalau Dokter Daniel suka pada Cinta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 359 Episodes
Comments
Purwaningsih Subiyono
kalau cinta diungkaipn dok jangan dipendem
2022-02-14
0
Engkoy Tea
masih bingun pemeranya cinta apa karina y
2021-12-13
0
Sary De Nala
sabar ya dok cinta masih kelas 2sma❤😘
2021-12-03
0