Part 17. Pergi ke Kerajaan HAN

Dia adalah pion dalam permainan, Dalam kesabaran dan ketelitiannya dia merencanakan selangkah demi selangkah..

Walau ia tak mempunyai siapapun di kehidupan ini, namun ia selalu sabar menghadapi tantangan yang akan menghampirinya di masa depan..

...........

Pagi menyambut dengan cerah dan ceria, namun tak secerah hati Kaisar Xin yang saat ini sedang mengamuk karna permaisuri nya melarikan diri entah kemana..

Fang menjadi orang pertama mendapatkan amukan dari Kaisar Xin, kini Fang tengah terkapar tak berdaya di lantai karna mendapatkan beberapa pukulan di tubuh dan wajahnya..

''Tutup gerbang Kekaisaran, jangan sampai ada yang meninggalkan kota!! terutama seorang wanita bersama dayang, jika ada tanggap dia.!! teriak Kaisar Xin.

''Baik yang Mulia.'' ucap beberapa pengawal secara bersamaan..

Tanpa Kaisar Xin sadari, Moza dan Xio sudah pergi jauh dari kekaisaran Xin menggunakan baju seorang pria.. Moza pun tak segan mencuri kereta kuda pedagang untuk kabur.

''Nona kita mau kemana.?

''Entah lah, aku belum memikirkannya apa kau tau tempat aman yang perlu di kunjungi.?? tanya Moza.

''Nona kita bisa pergi ke negara Yin,!

''Negara Yin..? disebelah mana letaknya?

''Sangat jauh nona, ibuku pernah bercerita jika di negara Yin orang orang sangat ramah dan makmur. Negara Yin di pimpin oleh Kaisar yang bernama Wei zu..

Kaisar Wei zu adalah Kaisar sementara, karna sang pewaris masih menggali ilmu di sebuah perguruan tinggi. Namun ada juga rumor mengatakan, jika sang pewaris itu di kurung dan di asingkan di hutan Liyang yang terkenal angker. Sedangkan Dinasti yang kita tempati terbagi empat kerajaan..

Xin. Zhou. Wu. dan Han. Sedangkan Negara Yin, sama sekali tidak terpecah belah hingga mereka menjadi Kekaisaran pertama yang berdiri paling tinggi di antara yang lainnya.'' tutur Xio menjelaskan.

''Aku pikir di dunia kuno seperti ini hanya itu saja kekaisarannya, ternyata banyak negara yang ada.. '' Gumam Moza.

''Kalau begitu kita kesana...

''Tapi nona, kita perlu memerlukan koin mas untuk melintasi laut perbatasan antar negara..

''Tidak perlu khawatir soal koin emas, karna nanti malam aku akan mendapatkan banyak koin emas!! namun terlebih dahulu kita akan pergi ke kerajaan HAN.."

Xio mengangguk patuh,

Heeer...

Klotak..

Klotak..

Bunyi sepatu kuda bersamaan dengan bunyi roda kereta, berpacu dengan cepat menuju kekaisaran HAN..

.

..........

Sementara di tempat yang berbeda tepat di tengah hutan, seorang pemuda sedang mandi membersihkan badannya dari lumpur yang selama ini ia pakai untuk menyamarkan ketampanannya..

''Salam Yang Mulia.''

Pria itu menoleh dan menatap bawahan setianya. '' Yan lu, kabar apa yang kau bawa.. ? tanya nya tanpa menoleh kearah belakang, Karna dia sedang sibuk menggosok tangannya..

''Hamba membawa dua kabar yang Mulia, kabar pertama paman Kaisar Wei zu tengah mengadakan pesta penyembutan Pangeran kedua Wei Liang..

Pria itu menarik sudut bibirnya..

''Biarkan saja dia menikmati kemewahan sesaat, jika sudah waktunya aku akan merebut apa yang seharusnya aku miliki. Dia hanya Kaisar pengganti diriku..

Yan lu mengangguk, ''Kabar kedua adalah, Permaisuri sudah terlepas dari istana dan sekarang tengah di perjalanan menuju kerajaan HAN..

''Tetap awasi dia, dia hanya milikku.. Aku sudah menunggu dia terlalu lama..

''Baik yang Mulia..

Yin Yuan dia adalah pewaris yang di asingkan di dalam hutan, ia seharusnya menjadi Kaisar yang memimpin negaranya. Namun karna keserakahan sang paman, membuat dia harus tersingkir dari tahta tinggi miliknya..

Dulu ia tidak memiliki kekuatan untuk melawan sang paman, namun sekarang ia sudah kuat dan mempunyai dukungan untuk melawan sang paman.

Yuan sudah menempatkan mata mata untuk mengawasi gerak gerik pamannya yang serakah, karna sebentar lagi sang paman akan dia depak jauh ke ujung dunia yang tidak ada satu orang pun mau menolongnya..

.

.

...SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER ZIYENG...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***