*Membantai kutu busuk*
Mereka bertiga melanjutkan perjalanan ke desa Chang yang berjarak 5 km, Excel sengaja berjalan karena Excel ingin menikmati pemandangan disepanjang hutan, maka mereka bertiga hanya berjalan kaki saja.
"Tuan, siapa nama anda...?" tanya Xue Long.
"Aaah aku lupa, kenalkan namaku Excel. Dan siapa namamu, Nona...?" balas Excel dengan kembali bertanya balik.
"Aku Xue Rong, kakak dari Xue Long. Kami dari kamar dagang Bunga Mentari. Ayah kami adalah pemiliknya. Pusat kami berada Kekaisaran Ling, tuan. Dan di desa Chang hanya cabang kecil yang kita dan paman kelola." jawab Xue Rong pada Excel.
"A-aku Xue Long, salam kenal, Tuan" ucap Xue Long yang malu-malu
"Hehehe... Nama yang indah. Kalian jangan panggil Tuan, karena aku tidak terbiasa. Panggil saja Excel, lagian usiaku lebih muda dari kalian loh" suara Excel yang lembut dengan senyuman.
Saat mereka berdua melihat senyumnya, ingin sekali mencium bibir Excel, detak jantungnya berdetak cepat, apalagi saat mencium aroma tubuhnya saja sudah bikin mimisan kedua gadis itu.
"Kalau boleh tahu, di bidang apa kalian berbisnis, siapa tahu aku ingin berkerjasama dengan kamar dagang kalian...?" tanyanya lagi pada mereka.
"Kami menjual dan membeli Pil, senjata, inti binatang buas dan juga penyelenggaraan pelelangan, Ex-Excel" balas Xue Long yang terbatah-batah, tidak biasanya Xue Long gugup saat berbicara pada konsumen manapun, entah kenapa Xue Long dan Xue Rong berbeda sekarang saat bertemu Excel.
"Bagus, aku rasa aku ingin berinvestasi di kamar dagangmu" mendengar jawaban Xue Long, Excel mengeluarkan cincin dimensinya dan memberikan pada mereka.
Setelah melihat isinya Xue Long langsung berhenti berjalan dan tertegun, karena terkejut saat melihat isinya, isinya bisa untuk membeli sebuah Kekaisaran.
Di Kekaisaran Zhou
Braaaakk
Pyaaaarr
"Kurang ajar siapa dia berani tidak menghormati Kekaisaranku" dengan amarah Kaisar Zhou menggebrak meja rapat dan memecahkan gelas-gelas di meja.
"Dia sudah menculik Putri jeniusku dan juga melukai Jendral Jin dan bahkan menculik murid jenius akademi dan putri keluarga Hu. Jendral tangkap pria itu dan juga rampas semua hartanya" teriak Kaisar Zhou yang marah setelah mendengar laporan dari putranya Zhou Zhong, Zhou Weng dan jendral Jin.
Putranya Zhou Zhong dan Zhou Weng sedikit melebih-lebihkan ceritanya sehingga Kaisar Zhou marah. Namun, yang sebenarnya Kaisar Zhou memiliki sifat serakah akan mudah terpancing jika ada orang yang memiliki aset berharga.
"Dia mungkin hanya memakai artefak hingga bisa menekanmu dan melukai jendral Jin, mana mungkin usia belum 17 tahun sudah pada tingkat To God. Leluhur pertama yang jenius saja dengan ratusan tahun berkultivas baru bisa naik ke tingkat Tyrant.
hah....omong kosong. Jendral Jin dan jendral Song bawa pasukan untuk menangkapnya" perintahnya pada jendral
Sebelum kedua Jendral keluar, pangeran pertama Zhou Zhong berbicara pada ayahnya.
"Ayah, ijinkan aku yang memimpin kali ini. Aku juga tidak terima jika adik dan paman Jin di rendahkan. Sekalian tujuanku untuk menjadi penguasa Zona bebas, ayah"
"Baiklah, kamu bisa pergi, dan laporkan apapun yang terjadi" kata Kaisar Zhou pada Putra pertamanya.
"Baik, Yang Mulia" jawab mereka serempak.
Di Sekte Pedang 1.000
Bamm
"Sial, sialll... Siapa yang membunuh anakku, jika tertangkap akan aku siksa perlahan-lahan" dengan marah Patriack Sekte pedang 1.000, Ming Cun, menghantam pintu.
Mengetahui, jika kristal kehidupan anaknya pecah membuat Ming Cun sangat marah, walaupun Ming Cun memiliki beberapa anak, tapi Ming Cao adalah anak berbakat yang paling di sayanginya.
"Ketua Pertama tangkap dia dan juga laporkan pada Kaisar Zhou prihal rencana kita" perintah Patriack pada adik keduanya sekaligus Ketua pertama dari Sekte pedang 1.000.
Kembali ke MC.
"Tapi, Excel, lebih baik kita bicarakan di kamar dagang saja bersama Paman" ucap Xue Rong pada Excel.
"Oke, tidak masalah" balas Excel kepada mereka berdua.
Tanpa mereka sadari saat asik mengobrol, mereka sudah tiba di depan gerbang pintu masuk Desa Chang.
"Bayar 100 emas jika mau masuk, jika tidak lebih baik kalian pergi" bentak prajurit pada seorang pengunjung yang bertujuan bisnis di desa Chang.
"Haaa, sejak kapan di desa Chang harus bayar 100 emas saat akan masuk, biasanya di sini bebas" membalas bentakan prajurit, pengunjung tersebut tidak terima jika harus membayar yang begitu sangat mahal.
Baru kali ini jika masuk ke Desa Chang harus membayar, biasanya di desa ini selalu bebas, karena itu desa Chang sangat cocok untuk tempat usaha atau tempat jual beli.
Walau tanpa pemimpin desa Chang terhitung maju dan makmur, sebab itu zona bebas akhir-akhir ini jadi rebutan Sekte, bangsawan bahkan Kekaisaran.
"Huuff...sepertinya kau inginku pukul ya...!bayar atau pergi" bentak prajurit yang meminta biaya masuk.
Buukk
Aaaahh
Prajurit kedua tidak sabar melihat perilaku pengunjung yang tidak mau membayar, secara tiba-tiba memukul dengan tinjunya diarahkan pada wajah, yang membuat pengunjung tersebut terpental 3 meter, seketika semua orang ketakutan melihat keganasan penjaga.
"Jika kalian tidak mau bayar, berikutnya akan aku bunuh..." sebelum ketua ke empat dari Sekte Pedang 1.000 selesai berkata, tiba-tiba ada yang memotong ucapannya...
"Siapa yang akan kamu bunuh...?" kata Excel yang dari tadi melihat semua kejadian di depan matanya.
Excel sudah tidak tahan akan sikap tiran semua anggota dari Sekte Pedang 1.000, ingin rasanya segera memusnahkan Sekte tersebut dengan segera, tapi untuk sementara Excel masih menahan diri untuk menyelesaikan semua rencananya.
"Xue Rong, Xue Long kalian segera temui Paman kalian untuk kerjasama kita. Aku akan bersihkan kutu busuk yang berada di desa Chang dulu" pinta Excel kepada kedua gadis disebelahnya.
"Baik"
Tanpa menunda, kedua gadis tersebut melangkah masuk melewati gerbang Desa Chang, penjaga yang melihatnya tidak menghentikan kedua gadis tersebut.
Mereka mengetahui identitas kedua gadis itu, karena itu mereka tidak mau memprovokasi Paviliun Bunga Mentari.
"Jangan ikut campur anak muda, kamu belum tahu siapa kami" teriak ketua keempat saat mendengar pembicaraan Excel.
Dari tadi ketua keempat hanya menutup mata saat mengawasi semua orang yang akan masuk ke desa chang, saat melihat Excel ketua tersebut sempat terkejut yang tidak bisa melihat kekuatan Excel.
"Kata-katamu sama dengan mereka yang bernama Ming, sayangnya mereka sudah....hehehe" balas Excel, yang mengejutkan ketua keempat
"Heiii, apa yang kamu lakukan pada mereka? Cepat katakan, nak?" bentak ketua keempat yang semakin marah
"Oohh, mereka kehilangan kepalanya...ciih kasihan, sebenarnya aku mau tolong mereka memasang kembali kepalanya!" sambil geleng-geleng Excel menjawab Ketua keempat.
Seketika orang-orang yang ada disekitar ketawa melihat sikap Excel, tapi tidak bersuara takut terlibat dan menyinggung anggota Sekte Pedang 1.000.
"Nak, jangan sampai aku kehilangan kesabaran! Cepat katakan siapa yang terpenggal dan siapa pelakunya...?" bentaknya lagi, hampir saja ketua kehilangan kesabaran melihat perilaku Excel. Ketua keempat ingin mencari informasi sebanyak mungkin dari Excel.
"Kalau tidak salah ingat..." sambil menyentuh dagunya dan menatap langit Excel menjawab. Seakan-akan memandang jauh dengan sikap misterius.
"Namanya Ming Cao dan Ming Ming. Ming Cao dibawa Dewa Yama dan Ming Ming lari!" Melanjutkan ceritanya Excel terus menatap langit, seakan iba melihat kisah tragis Ming Cao.
"Bajingan, berarti kau yang membunuh Tuan muda Ming! Prajurit bunuh dia" perintah ketua keempat yang sudah tahu pelakunya.
"Eett, tunggu dulu, aku belum selesai bicara!" teriak Excel pada anggota Sekte Pedang 1.000, dengan sikap takut dan meminta waktu.
"Ada pesan untuk seluruh anggota Sekte Pedang 1.000 dari Tuan mudamu itu?" lanjut berkata Excel.
"Apa...cepat katakan?" teriak ketua keempat
"Tuan mudamu meminta teman di istana Dewa Yama" jawab Excel.
Seketika, disaat mereka tertegun seperti orang linglung setelah mendengar pesan itu, Excel langsung mengeluarkan aura kekuatannya yang terfokus pada seluruh anggota Sekte Pedang 1.000.
Aaaaahhh
Sakiiiitt
Aaaahh
Bruuukkk
Bruuukkk
Prajurit yang tertekan Aura kekuatan dari Excel langsung berteriak kesakitan dan ambruk di tanah.
Bam
Baammm
Detik berikutnya tubuh mereka meledak, darah menciprat kemana-mana, hanya Ketua keempat yang masih kesakitan, dengan darah keluar dari tujuh lubang ditubuhnya.
"Aaah, A-ampuun, senior...aku tidak mau mati" ucap ketua keempat sambil memelas minta belas kasihan.
"Terlambat" setelah berkata Excel mengangkat jari telunjuknya dan mengarah ke Ketua keempat.
Di ujung jarinya keluar bola putih bercahaya, dengan kecepatan cahaya bola itu melesat meledakan tubuh Ketua keempat.
Boooommmm
Taap
Taap
Taap
Semua orang yang melihat tubuh prajurit dan ketua berserakan dan jatuh di tanah, mereka muntah-muntah tidak tahan melihat dan mencium bau darah, sebagian tubuh penjaga terciprat di depan dan darah menetes dibaju mereka.
"Ini mengerikan, aku tidak tahan"
"Sadis dan kejam bocah itu"
"Haiyaa, ini perutku ingin muntah"
Excel yang melihat hanya geleng-geleng kepala dan berjalan memasuki ke desa Chang, setelah melewati gerbang Excel sangat prihatin dengan kondisi penduduk disekitarnya.
Banyak anak kecil yang mengemis, orang tua menjadi budak, gadis di paksa melayani nafsu bejat para bangsawan, banyak rumah yang tak layak huni.
Dengan mengepalkan tangan, Excel berlanjut menyusuri jalan desa Chang dengan amarah yang memuncak melihat ketidakadilan di desa Chang.
Di setiap langkahnya selalu berlumuran darah, tiap jalan desa Chang terdengar ledakan dan suara teriakan anggota Sekte Pedang 1.000.
"Kenapa kamu membunuh anggotaku, bocah. Menyerahlah" salah satu prajurit yang bertugas mengamankan desa Chang.
Baaammnn
Booommm
Aaaaahhh
Tanpa menjawab Excel langsung meledakan tubuh prajurit itu, Excel sudah sangat marah, matanya menjadi merah karena amarah yang tidak bisa ditahan lagi.
"Lari, cepat lari...beri pesan pada wakil Patriack Sekte" sebelum lari tubuh murid itu meledak.
Booommm
Penduduk yang melihat hanya gemetaran, ketakutan, tapi juga sedikit lega, karena Excel hanya mentargetkan para penindas. Mereka merasakan jika desa Chang menjadi nerakanya para penindas.
Setiap belokan selalu ada ledakan, tubuh tersebar dan menjadi hujan darah, tak terkecuali bangsawan-bangsawan biadab terbunuh. Padahal rata-rata kekuatan pendatang cukup tinggi, berada pada tingkat Nirwana tahap 3.
Benar, Excel hanya membantai para penindas dan bangsawan biadab, dengan merasakan niat membunuh mereka Excel dengan mudah membantai di setiap jalan dan tempat-tempat berkumpul mereka.
Suara sistem terus berbunyi di telinga Excel, tanpa peduli Excel tetap terus membantai prajurit dan murid Sekte yang berada di desa Chang.
"Kakak, sungguh mengerikan tindakan Excel itu. Ya...Terlihat wajah tampan, lemah lembut, tapi di balik itu tindakannya melebihi iblis" kata Xue Long pada kakaknya.
Saat ini Xue Rong, Xue Long, paman, bibi dan pegawai kamar dagang melihat aksi Excel dari atap gedungnya, saat mereka mendengar ledakan dari lantai 5, segera mereka keluar dan melihat seorang pria berbaju hitam mengamuk.
"Iya, iblis bagi para bajingan, pantas buat mereka semua...!" Balas Xue Rong pada adiknya, dia sebenarnya sudah cukup lama melihat kejahatan para bangsawan didesa Chang dan ingin memberantasnya, sayang sekali Xue Rong tidak bisa berbuat apa-apa.
Booommm
Aaaaahhh
"I-iblissss, kamu iblis" kata seorang bangsawan yang ketakutan.
"Ha-ha-ha, benar, aku iblis, tapi aku iblis keren tapi neraka bagimu" dengan ketawa indah tapi mengerikan Excel memenggal kepala bangsawan itu, bangsawan itu baru saja berAnu-anu dengan seorang wanita dengan paksa.
"Keponakanku lebih baik kalian menjalin hubungan dengan pria itu, aku rasa dia bisa bersikap adil !" kata Paman kepada Xue bersaudara dan di anggukan bibi mereka tanda setuju.
"Hehehe, Paman dialah Excel, yang akan berkerjasama dengan Paviliun Bunga Mentari kita" balas Xue Rong pada Pamannya, sambil terkikik melihat Pamannya yang mulutnya terbuka lebar, seperti kuda Nil melahap surga.
"Aaaahh... B-be-benarkah Rong'er, kamu tidak bercanda bukan?" ucap Paman Xue Rong terbatah-batah.
Setelah pembantaian dijalan Excel melihat sebuah rumah besar dengan kesadarannya, di dalam terdapat banyak orang tua sedang berkumpul.
"Kalian yang ada di Mansion segera keluar, jika tidak, aku akan ledakan gedungmu" teriak Excel saat sudah berada di depan Mansion yang baru di bangun beberapa bulan yang lalu.
Di dalam terdapat anggota dari kekaisaran Zhou, Wei, Sekte Putih, Sekte Hitam dan para wali. Mereka berkumpul berencana membahas pembagian hasil keuntungan setelah menguasai Zona Bebas dan Desa Chang, tapi sebelum selesai rapatnya mereka terkejut dengan teriakan seseorang...
"Kurang ajar..."
Braaak
"Siapa dia berani cari keributan disini"
Seketika semua orang yang berada di dalam mansion keluar semua, karena sebelumnya mereka mendengar dan menerima laporan dari prajuritnya, banyak pemimpin yang sudah marah dengan mengebrak mejanya.
Namun, karena mereka masih berdiskusi tidak menghiraukan laporan itu, mereka mengira jika itu hal biasa yang terjadi di zona bebas.
"Heiii, apa maumu, kenapa kamu membunuh disini, bangsat ?" teriak salah satu mereka yang hadir
"Ooohh, aku hanya petugas cleaning servis sampah masyarakat kok" balas Excel dengan wajah imut tak berdosa, yang membuat bibir mereka berkedut, karena melihat wajah berlumuran darah dan pakaiannya juga.
Kemarahan mereka sudah tak terbendung, saat melihat di jalanan banyak darah dan tubuh terbelah dari prajurit dan murid mereka, aroma darah benar-benar pekat, mereka tidak menyangkah pelakunya seorang pria muda yang belum genap usia 17 tahun.
(Revisi √)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 320 Episodes
Comments
berANU anu apa tuh 🗿🗿
2023-11-10
1
Dhika aja
mantap thor
2023-04-04
0
Vhisnu Mudaip
lanjuuut
2023-02-02
0