Naila yang masih bermasalah dengan nafsu makannya, terlihat begitu enggan menyentuh makanannya, apalagi kalau harus memasukkannya kedalam mulut.
Tuan Keanu menautkan kedua alisnya sambil memperhatikan Naila yang sejak tadi hanya memainkan sendok dan garpu yang ada diatas piringnya.
"Nai, apa kamu tidak suka dengan makanannya? Aku bisa menyuruh Bi Iyem membuatkan masakan yang kamu suka." ucap Tuan Keanu.
"Tidak usah, Tuan! Saya suka kok, hanya saja... saya sudah kenyang." sahut Naila.
"Kamu tidak sedang sakit kan, Nai?"
Tepat disaat itu tersengar suara Melisa berteriak-teriak memanggil nama Keanu dari ruangan depan.
"Keanu! Keanu sayang!" panggil Melisa
Mengetahui Melisa sudah kembali, Naila segera bangkit dari posisi duduknya dan berdiri dibelakang kursi yang tadi ia duduki. Sedangkan Keanu hanya memperhatikan ekspresi wajah Naila yang nampak ketakutan setelah mendengar suara Melisa dari kejauhan.
"Nai, duduk saja! Melisa tidak akan berani macam-macam padamu. Percayalah kepadaku..." ucap Keanu seraya mengulurkan tangan kanannya agar Naila menyambutnya dan kembali duduk di posisinya semula.
Namun Naila menolaknya, ia menggelengkan kepalanya dengan cepat. Dan benar saja, tepat disaat itu Melisa sudah tiba diruang makan. Melisa yang nampak sumringah, tiba-tiba saja menekuk wajahnya ketika menyaksikan Naila juga berada dalam satu ruangan yang sama bersama suaminya.
"Apa yang kamu lakukan disini?! Apa aku masih belum jelas memberitahu posisi mu yang sebenarnya dirumah ini, gadis cilik?!" hardik Melisa dengan wajah memerah.
"S-saya tidak..." ucapan Naila dipotong oleh Tuan Keanu,
"Dia hanya melayani ku makan malam, Melisa! Dan jangan pernah mencari-cari kesalahan orang lain, hanya untuk menutupi kelakuan buruk mu ini!" ucap Keanu.
Melisa mengerutkan keningnya kemudian menghampiri Keanu yang masih duduk manis di meja makan. "Kelakuan buruk, apa?!"
"Ya, apakah ini bukan kelakuan buruk namanya, Melisa?! Meninggalkan rumah ketika suami berangkat ke kantor dan kembali ketika suami sudah berada dirumah. Jadi apa peran mu sebagai seorang istri?! Apakah hanya untuk menemani ku diatas tempat tidur saja, iya?!" hardik Keanu kesal.
Naila melihat situasi diruangan itu sudah mulai memanas, ia memundurkan tubuhnya dan menjauhi Keanu dan Melisa yang sedang bertengkar.
"Kenapa kamu mengatakan hal itu kepadaku, Keanu?! Hari ini, seharian aku hanya diam dirumah orangtuaku! Mereka tidak mengijinkan aku pulang karena hari ini adalah hari yang begitu spesial untuk mereka, terutama untukku! Sudah beberapa hari aku merasa ada yang aneh pada tubuhku, tapi apakah kamu peduli? Apakah kamu menyadarinya? Tidak kan?! Tapi orangtuaku menyadari ada yang aneh pada tubuhku dan setelah diperiksa ternyata benar! Aku sedang hamil, Keanu! Aku sedang mengandung darah daging mu!!" sahut Melisa kesal dengan mata berkaca-kaca. Buliran kristal itu menggenang di pelupuk matanya dan siap meluncur kapan saja.
Keanu membulatkan matanya setelah mendengar penuturan Melisa. Ia segera bangkit dari tempat duduknya kemudian menghampiri Melisa dengan mata berkaca-kaca.
"Melisa... maafkan kebodohanku! Aku sama sekali tidak menyadari perubahan pada dirimu!" ucap Keanu, terlihat jelas kebahagiaan dari raut wajahnya.
Keanu memeluk tubuh Melisa dengan erat begitupula Melisa. Iapun membalas pelukan Keanu sambil menangis haru.
"Keanu sayang, sebentar lagi kita akan menjadi Mommy dan Daddy! Aku akan menjadi seorang Mommy dan kamu akan menjadi seorang Daddy! Apa kamu senang?!" tanya Melisa disela isak tangis bahagianya.
"Tentu saja, Sayang! Memang hal inilah yang paling aku tunggu-tunggu! Hadirnya sang pewaris Keanu Armani Putra!" sahut Keanu seraya mengangkat tubuh Melisa kemudian membawanya berputar bersama dirinya.
Naila terdiam sambil memperhatikan kebahagiaan pasangan itu. Tiba-tiba ia teringat akan bayi dalam kandungannya. Naila mengelus perutnya sambil meneteskan air matanya. Ia sudah dapat menebak bagaimana nasibnya dan sang bayi setelah ini.
Naila mundur perlahan kemudian berbalik dan meninggalkan ruangan itu. Naila berjalan cepat menuju kamarnya dan duduk di tepian tempat tidurnya sambil mengelus perutnya dengan lembut.
"Tidak apa, Sayang! Anggap saja Papa mu sudah tiada. Tapi masih ada Mama disini, Mama akan selalu menemani mu, memberikan mu kasih sayang, kasih sayang seorang Papa sekaligus Mama..." ucap Naila terbata-bata.
Beberapa hari kemudian,
Tuan Keanu mengadakan acara untuk merayakan kehamilan Melisa di kediamannya. Seluruh keluarga besarnya berkumpul. Bahkan keluarga dari pihak Daddy Keanu pun turut berhadir keacara spesial tersebut.
Naila pun ikut kebagian dalam acara spesial mereka. Sebagai seorang Pelayan yang akan melayani para tamu undangan bersama Bi Iyem.
"Jangan terlalu lelah ya, Naila sayang! Jika kamu sudah nerasa capek, segera hentikan pekerjaan mu dan beristirahat lah." ucap Bi Iyem, mengingatkan Naila.
"Baik, Bi." sahut Naila.
Naila mulai melayani para tamu undangan dengan membawakan minuman dingin dan membagikan nya kepada para tamu yang kehausan.
Dari kejauhan, Naila memperhatikan sosok Tuan Keanu yang terlihat sangat tampan dengan setelan jas berwarna silver, senada dengan dress mewah yang tengah dikenakan oleh Melisa. Mereka terlihat sangat serasi.
Naila tersenyum kecut ketika memperhatikan penampilannya. Ya, ia sadar bahwa dirinya tidak sepadan jika berada disamping Tuan Keanu. Dia hanya gadis lugu yang tidak berpendidikan, sedangkan Melisa. Wanita itu memang pasangan yang sempurna untuk Tuan Keanu. Selain cantik, ia juga berpendidikan tinggi.
"Naila, apa yang kamu lihat?" tanya Bi Iyem,
Bi Iyem menghampirinya ketika melihat Naila terdiam ditengah kerumunan tamu sambil memeluk nampan yang sedang dipegangnya. Naila menoleh kepada Bi Iyem sambil tersenyum kecut.
"Hanya memperhatikan Nona Melisa dan Tuan Keanu, mereka sangat cocok ya, Bi..." sahut Naila.
"Sebaiknya kamu istirahat, Naila. Bibi takut kamu kelelahan..." ucap Bi Iyem mencoba mengalihkan pembicaraan Naila.
"Tenang saja, Bi... Naila baik-baik saja, kok!" sahut Naila.
Setelah mengucapkan hal itu, mata Naila tiba-tiba saja tertuju pada sosok laki-laki yang ia kenali. Sosok laki-laki yang selama ini ia cari-cari keberadaannya.
"Naila?!" tanya Bi Iyem keheranan,
Bukannya menjawab pertanyaan Bi Iyem, Naila bergegas meninggalkan tempat itu dan berlari kecil menuju kamarnya. Setibanya didalam kamarnya, Naila mencari-cari sesuatu dari dalam laci mejanya.
"Ah, ini dia!" seru Naila seraya meraih benda itu dan membawanya kembali ke ruangan pesta.
Naila kembali ke tempatnya semula sambil memperhatikan sosok laki-laki bertubuh tinggi besar yang berdiri diantara tamu undangan lainnya. Laki-laki itu terlihat begitu bahagia, ia selalu melemparkan senyum kepada siapapun yang menghampirinya.
"Akhirnya aku menemukannya, Bu!" gumam Naila sambil memperhatikan benda yang baru saja ia ambil dari laci mejanya. Selembar foto kenang-kenangan pernikahan Ibu dan Ayahnya.
"Ternyata dia memang tampan ya, Bu! Bahkan jauh lebih tampan aslinya daripada fotonya!" seru Naila sambil tersenyum penuh kebahagiaan.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Ayahnya Naila? Naila anak orang kaya dong, smg bukan ayahnya Melisa g rela klo mrk kakak adik
2023-12-04
3
ita🍓
bp nya Naila pasti
2023-12-02
0
Cicih Sophiana
siapa yg Naila lihat..?
hay Keanu baru jg pulang bulan madu masa Marisa sudah hamil? aneh banget
2023-07-28
0