Semalaman, Keanu tidak bisa tidur. Ia terus memikirkan Honeymoon-nya yang berantakan. Bukan hanya Keanu yang kecewa, ternyata Melisa pun ikut merasakan kekecewaan yang begitu mendalam.
Perlahan, Melisa mendekati Keanu yang masih berbaring di sofa sambil menatap langit-langit kamarnya. Ketika Melisa menghampirinya, Keanu segera menutup rapat matanya dan seolah-olah dia sedang tertidur.
"Keanu, aku tahu kamu hanya berpura-pura tidur. Bukalah matamu, Keanu! Aku ingin bicara padamu, please!" lirih Melisa disamping telinga Keanu.
Keanu masih terdiam dan enggan untuk membuka matanya. Namun, bukan Melisa namanya jika ia menyerah begitu saja. Melisa adalah sosok wanita yang pantang menyerah, dia akan melakukan apa saja untuk mendapatkan semua keinginannya.
"Baiklah, Keanu! Kalau itu mau mu, selamat tinggal!"
Melisa melangkah menjauhi Keanu yang masih enggan membuka matanya. Ia berjalan cepat menuju jendela kamar dan berniat akan meloncat dari jendela tersebut. Beruntung Keanu menyadarinya dan segera bangkit. Keanu mengejar Melisa sebelum wanita itu benar-benar meloncat dari jendela.
"Apa yang kamu lakukan, Melisa?! Apa dengan cara melompat seperti itu akan menyelesaikan masalah kita?!" bentak Keanu.
"Ya! Paling tidak, aku tidak perlu lagi merasa sakit karena tidak dipedulikan oleh mu! Sekarang lepaskan aku! Biarkan aku mati, biar kamu puas sekalian!" hardik Melisa seraya memberontak dari Keanu yang masih mendekap tubuhnya.
"Aku tidak akan melepaskan mu, Melisa! Baiklah, sebaiknya kita duduk dan bicarakan hal ini secara baik-baik..." bujuk Keanu.
Melisa masih bersikeras memberontak dari pelukan Keanu, ia masih sangat kesal dengan suaminya itu karena sudah berani mengacuhkannya. "Aku tidak mau! Aku sudah mencoba bicara secara baik-baik padamu, tapi apa hasilnya?! Kamu malah tidak mempedulikan aku!" sahut Melisa.
"Baiklah, aku akui! Aku salah! Sekarang bisakah kita duduk dulu dan bicarakan masalah ini?!" bujuk Keanu lagi.
Akhirnya Melisa pun menurut saja. Ia mengikuti kemana Keanu menuntunnya. Keanu mendudukkan Melisa di sofa dan diapun ikut duduk disana, disamping Melisa.
"Baiklah, Melisa. Aku minta maaf. Seharusnya aku juga bercermin dari sikap ku sendiri. Aku begitu mempertanyakan masalah kesucian mu tetapi aku sendiri lupa bahwa akupun bukanlah laki-laki yang baik! Aku sendiri telah melakukan hal yang tidak senonoh kepada orang lain sebelum hari pernikahan kita! Maafkan aku, Melisa..." lirih Keanu.
Melisa menyeka air matanya yang sejak tadi mengalir membasahi kedua pipi mulusnya. Ia begitu terharu mendengar penuturan Keanu. "Benarkah? Jadi sekarang kamu bersedia menerima aku apa adanya?!" tanya Melisa.
"Ya, Melisa! Aku menerima semua kekurangan dan kelebihan mu. Begitupula dirimu, terimalah aku dengan seluruh kekurangan ku!" ucap Keanu.
"Tentu saja, Keanu ku sayang! Aku akan selalu menerima dirimu, apapun kekurangan mu!" sahut Melisa sambil memeluk tubuh Keanu dengan erat.
Disaat Keanu dan Melisa memulai hubungan mereka yang baru. Penuh dengan kegembiraan dan kebahagiaan berbeda dengan Naila, ia harus berjuang sendirian dengan kehamilannya. Melawan rasa mual yang sering menyerang nya kapan saja, belum lagi nafsu makannya yang semakin hari semakin memburuk.
Bi Iyem bahkan sangat khawatir karena tubuh mungil Naila terlihat semakin kurus dan wajahnya pun ikut memucat. Beruntung Naila tidak pernah mengeluh sedikitpun, walaupun Bi Iyem tahu, Naila begitu kesusahan menghadapi kehamilan pertamanya ini.
"Naila sayang... makanlah, barang sedikit. Kasihan bayi mu, kalau kamu tidak makan, terus bayi mu mau makan apa didalam sana?" bujuk Bi Iyem sambil menyerahkan piring berisi makanan kepada Naila yang duduk di kursi dapur sambil menahan rasa mualnya.
"Naila lagi mual, Bi. Nanti jika mualnya sudah berkurang, Naila pasti makan, kok." sahut Naila.
Bi Iyem tersenyum kecut kemudian membantu memijat punggung Naila dengan lembut. "Bibi kasih kayu putih, ya? Biar agak enakan..." ucap Bi Iyem.
Naila pun mengangguk pelan sambil tersenyum kepada Bi Iyem. "Terimakasih, Bi." sahut Naila.
Bi Iyem segera mengambil minyak kayu putih miliknya kemudian membaluri bagian punggung Naila dengan minyak kayu putih tersebut sambil memijit nya.
"Bagaimana, Naila? Sudah agak enakan?" tanya Bi Iyem, masih memijit punggung Naila.
"Iya, Bi... sudah agak mendingan. Mualnya sudah tidak separah tadi. Terimakasih ya, Bi." ucap Naila lagi.
"Jadi, kamu mau makan sekarang?" bujuk Bi Iyem.
"Nanti dulu, Bi..." sahut Naila sambil memelas,
Bi Iyem menghembuskan nafas berat sambil memasang wajah malas menatap Naila dan hal itu membuat Naila terkekeh melihatnya.
.
.
.
Dan akhirnya, acara bulan madu pasangan yang tengah berbahagia itupun selesai, saatnya mereka kembali. Apalagi Keanu, ia sudah tidak sabar untuk pulang, sudah terlalu lama ia meninggalkan perusahaannya.
Walaupun masih ada Sid yang mengurusnya. Namun, ia merasa lebih puas jika ia sendiri yang melakukan tugas-tugasnya, daripada membebankan tugasnya kepada orang lain, termasuk Sid.
Setelah melakukan perjalanan panjang dan begitu melelahkan, Keanu dan Melisa akhirnya kembali menginjakkan kaki mereka di negara ini lagi. Melisa bergelayut manja di lengan Keanu karena merasa sangat kelelahan.
"Pokoknya setelah tiba dirumah, aku ingin segera beristirahat!" ucap Melisa
"Aku juga, aku sangat lelah dan butuh istirahat." sahut Keanu.
Akhirnya mobil yang dikemudikan oleh Sid berada tepat didepan mereka. Tanpa menunggu Sid membukakan pintu untuknya, Keanu segera membuka pintu mobilnya untuk Melisa. Setelah itu iapun menyusul masuk. Sementara mereka sudah duduk manis didalam mobil, Sid masih merapikan barang bawaan Melisa yang begitu banyak.
Sid bahkan sempat mengerutkan keningnya karena melihat banyaknya barang bawaan Melisa. Setelah semua barang bawaan mereka tersimpan rapi, Sid segera masuk dan melajukan mobilnya menuju kediaman Tuan Keanu.
"Lebih cepat, lebih baik, Sid! Kami sudah sangat lelah..." ucap Keanu.
"Baik, Tuan!" sahut Sid.
Setelah beberapa saat, akhirnya merekapun tiba di halaman depan kediaman Keanu. Bi Iyem dan Naila sudah menunggu kedatangan mereka. Tanpa berbasa-basi, Melisa memerintahkan Naila untuk mengangkat semua barang bawaannya.
"Tidak usah, Naila! Biar Bibi saja. Masih ada Sid juga." bisik Bi Iyem kepada Naila yang sempat tertegun memperhatikan barang bawaan Melisa yang begitu banyak.
Keanu sempat terdiam memperhatikan penampilan Naila yang nampak berbeda. Wajahnya yang semakin tirus dan tubuhnya yang semakin mengecil. Padahal Keanu hanya meninggalkannya selama dua minggu. Namun, penampilan Naila berubah drastis.
"Apa kamu sakit, Naila?" tanya Tuan Keanu sambil meraba kening Naila tanpa aba-aba.
Naila sempat memundurkan tubuhnya karena terkejut. "Tidak, Tuan. Aku baik-baik saja." sahut Naila.
Keanu pun segera melepaskan tangannya dari kening Naila setelah melihat reaksi Naila yang menolak disentuh olehnya. "Syukurlah, kalau begitu." sahut Keanu.
Keanu melanjutkan langkahnya, menyusul Melisa yang sudah terlebih dahulu masuk kedalam kamar mereka untuk beristirahat.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Norlaila Yaacob
hati-hati Nyawa kamu dalam bahaya jaga dirimu dan bayi mu Baik- baik
2023-08-24
2
Helena Nuri Sauddeinuk
harus ada laki2 pengganti keanu
2023-06-06
0
sri sudaryati
Naila pergi saja dari rumah itu ,demi anakmu dan dirimu.
2023-04-28
0