Maaf ya Reader terL❤ VE, otor memang sengaja membuat karakter Naila yang punya kesabaran tingkat dewa. Kalo mau marah dan caci maki author juga gak apa-apa kok, author ikhlas 😅. Kisah pilu hidup Naila masih panjang dan soal pergi dari Keanu, Naila bakal pergi kok, tapi nanti disaat Keanu sudah punya rasa hingga membuat tuh si laki menyesal tiada tara! Kalo pergi sekarang ya percuma, Keanu bahkan tidak memiliki perasaan apapun terhadap gadis malang itu, ye kan? 😆😆😆
Ok, Readers! Kita sambung lagi...
Pagi itu Keanu dan Melisa kembali bertengkar hebat. Keanu tetap kekeh pada pendiriannya untuk mempertahankan Naila. Karena Keanu adalah sosok laki-laki yang pantang mengingkari janjinya.
"Baiklah, tapi aku punya syarat dan kamu harus menuruti semua keinginan ku. Jika kamu tidak sanggup memenuhi keinginan ku, maka hari ini juga, aku akan pulang kerumah orangtuaku dan segera menuntut cerai dari mu!" ucap Melisa kasar dengan wajah memerah menahan amarahnya.
"Baiklah, katakan apa syaratnya?" tanya Keanu.
"Jangan pernah menyentuh wanita ini! Jika memang kamu hanya ingin bertanggungjawab terhadap kehidupannya, itu artinya kamu tidak perlu memperlakukan dirinya seperti istri sesungguhnya! Bagaimana Keanu? Apa kamu sanggup?!" tanya Melisa
"Baiklah, aku setuju!" sahut Keanu mantap.
Melisa tersenyum tipis setelah mendengar jawaban dari Keanu. Kini tatapan Melisa beralih kepada gadis yang masih berdiri di depannya dengan wajah tertunduk.
"Dan yang kedua! Aku ingin seluruh keuangan dirumah ini aku yang mengaturnya termasuk untuk kebutuhan wanita ini!" sambung Melisa.
Naila mengangkat kepalanya kemudian menatap Melisa dengan mata berkaca-kaca sedangkan Melisa membalas tatapan Naila sambil menyeringai licik.
Keanu menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa sambil menatap langit-langit ruang utama untuk beberapa saat. Baru setelah itu, Keanu menganggukkan kepalanya pertanda ia setuju jika seluruh keuangan di rumahnya, Melisa yang mengaturnya mulai dari sekarang.
"Baiklah, Melisa... aku setuju!" sahut Keanu.
"Bagus! Sekarang kamu pergilah! Lakukan tugas mu dengan baik, dan ingat! Keanu hanya milikku! Jadi jangan pernah berharap lebih, kamu mengerti!" ucap Melisa kepada Naila.
"Saya mengerti, Nona." sahut Naila,
Perlahan Naila melangkah mundur dan pergi meninggalkan ruangan itu. Melisa tersenyum seraya menghampiri Keanu.
"Apa kita bisa melanjutkan acara bulan madu kita, Keanu?!" tanya Melissa seraya duduk di pangkuan Keanu.
Keanu tersenyum lebar, "Tentu saja, Sayang! Aku bahkan sudah mempersiapkan semuanya." sahut Keanu sambil memeluk tubuh Melisa dengan erat.
"Benarkah?! Memangnya kita honeymoon kemana, Sayang?!" tanya Melisa sumringah.
"Paris, Perancis. Negara Daddy ku, aku ingin memperkenalkan dirimu kepada keluarga dari pihak Daddy. Bagaimana, apa kamu suka?!" tanya Keanu lagi.
"Wah! Tentu saja, Sayang! Aku bahkan belum pernah menginjakkan kaki ku ke negara itu!" seru Melisa.
"Jadi, kapan kita berangkat?!" sambung Melisa.
"Bersiaplah! Kita bisa berangkat hari ini juga!" sahut Keanu.
Melisa sangat bahagia. Ia bahkan tidak hentinya menghujani wajah Keanu dengan ciumannya. "Terimakasih, Sayang!"
Sementara itu di dapur,
"Naila, apa yang dikatakan oleh Nona Melisa kepadamu?" tanya Bi Iyem setelah melihat wajah sendu Naila ketika menghampirinya.
"Nona Melisa meminta Tuan Keanu untuk segera menceraikan aku, Bi. Aku sudah pasrah dan ikhlas menerima nasibku jika seandainya Tuan Keanu menceraikan aku. Tapi ternyata tidak, Tuan Keanu tetap bersikeras mempertahankan aku. Sebagai bukti ia tidak akan pernah mengingkari janjinya untuk bertanggungjawab kepada hidupku." sahut Naila
Bi Iyem merengkuh tubuh mungil Naila dan mengajaknya duduk disebuah kursi yang ada di dapur.
"Bibi benar-benar salut padamu, Naila. Kamu begitu tegar dalam menghadapi segala permasalahan dalam hidupmu." ucap Bi Iyem.
Tepat disaat itu, Melisa masuk ke dapur sambil memerintahkan Bi Iyem untuk seger membantunya berkemas.
"Bi, bantu aku berkemas! Aku dan Keanu akan berangkat hari ini juga untuk merayakan Honeymoon kami. Dan... kamu juga harus membantu Bi Iyem, soalnya kamu kan digaji dirumah ini?! Bukan begitu?!" sindir Melisa seraya tersenyum sinis dan meninggalkan ruangan itu.
Bi Iyem menatap Naila kemudian menepuk pundaknya dengan lembut. Naila hanya bisa tersenyum getir kemudian merekapun segera menuju kamar Tuan Keanu dan mulai membantu Melisa mengemasi barang-barang yang akan ia bawa.
"Letakkan lingerie ku dengan baik! Aku membelinya mahal loh! Itu untuk menyambut malam pertamaku bersama suamiku yang tercinta..." sindir Melisa seraya menyerahkan Lingerie nya yang masih berbungkus plastik kepada Naila.
Naila menyambutnya kemudian menyusunnya dengan baik kedalam koper milik Melisa tanpa bicara sepatah katapun.
Melisa merasa sangat puas bisa mengerjai Naila. Dia selalu ingin mengingatkan posisi Naila yang sebenarnya di matanya dan juga suaminya. Agar gadis itu tidak berani macam-macam.
Setelah selesai membantu Melisa berkemas, Naila dan Bi Iyem segera membantu membawakan koper tersebut ke halaman depan.
"Sayang, kalau kita sudah tiba disana, kita jalan-jalan keliling kota Paris, ya?!" ucap Melisa sambil bergelayut manja di lengan Keanu.
"Tentu saja, Sayang! Aku akan mengajak mu kemanapun kamu suka." sahut Keanu seraya mengusap puncak kepala Melisa dengan lembut.
Sedangkan Naila hanya terdiam sambil menyeret koper milik Melisa. Bi Iyem hanya bisa memperhatikan reaksi Naila saat itu. Ia tahu bahwa gadis itu tengah bersedih walaupun Naila tidak bicara sepatah katapun.
Setibanya di halaman depan, Sid segera membukakan pintu untuk Keanu dan Melisa. Setelah itu ia menyambut koper yang dibawa oleh Naila.
Sid tersenyum seraya menepuk pundak Naila dengan lembut. Mencoba memberi semangat kepada Naila yang nampak tidak bersemangat sama sekali.
"Semangat, Naila!" ucap Sid.
Naila hanya bisa mengangguk pelan dan memberikan senyuman terbaiknya untuk Sid. "Terimakasih, Kak." sahut Naila.
Sid segera melajukan mobilnya ke bandara. Kini tinggal Naila dan Bi Iyem yang masih berdiri didepan rumah Tuan Keanu.
"Ayo Naila, kita masuk!" ajak Bi Iyem sambil merengkuh tubuh mungilnya dan mengajaknya berjalan bersama.
"Bi. Kenapa ya, akhir-akhir ini Naila kok tidak nafsu makan? Padahal Naila merasa baik-baik saja dan sepertinya Naila tidak sedang sakit," tanya Naila tiba-tiba.
Bi Iyem seketika menghentikan langkahnya kemudian menatap lekat kedua bola mata gadis polos itu. "Apa kamu sudah dapat tamu bulanan bulan ini, Naila?!" tanya Bi Iyem.
Naila menundukkan kepalanya sambil berpikir, "Naila lupa, Bi! Naila tidak memperhatikannya. Memang apa hubungannya dengan nafsu makan Naila yang berkurang?" tanya Naila dengan polosnya.
"Nanti biar Bibi belikan Test Pack untuk mu!" sahut Bi Iyem sambil menggaruk pelipisnya. Wajah Bi Iyem nampak cemas.
"Semoga saja itu tidak terjadi!" batin Bi Iyem
"Apa itu Test Pack, Bi? Apa itu obat untuk penambah nafsu makan? Jika benar begitu, Naila mau, Bi." sahut Naila dengan polosnya.
Bi Iyem terkekeh pelan mendengar penuturan polos gadis itu. "Bukan, Sayang!" sahut Bi Iyem.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Norlaila Yaacob
jika hamil mesti Melissa akak membuat dia lagi menderita
2023-08-24
2
Cicih Sophiana
aq malah senang klo Naila hamil😁😁 biar rasa tuh nyonya sombong... kadang aq berpikir jahat semoga Melisa ga bisa punya anak... maaf ya thor aq jahat🙏🙏🙏
2023-07-27
0
sri sudaryati
Semoga aja Naila gak hamil ya , kasihan dia.
2023-04-28
0