Di kejauhan, Bi iyem memperhatikan sosok gadis mungil yang tengah berdiri diantara keramaian tamu undangan. Gadis itu terdiam sambil memperhatikan kebahagiaan pengantin yang sedang bersanding. Dengan tergesa-gesa, Bi Iyem menghampiri gadis itu.
"Naila, apa yang kamu lakukan disini?" tanya Bi Iyem dengan wajah penuh tanda tanya.
Naila berbalik kemudian memberikan senyuman terbaiknya kepada Bi Iyem.
"Aku hanya ingin melihat acara pernikahan suamiku, Bi." sahut Naila dengan polosnya.
"Ya ampun, Naila!" seru Bi Iyem seraya memeluk tubuh mungil Naila sambil menangis haru.
"Seharusnya kamu dirumah saja, Naila! Kamu tidak seharusnya ikut berada disini!" sambung Bi Iyem.
"Naila tidak apa-apa kok, Bi! Naila baik-baik saja." sahutnya sambil tersenyum kecut.
"Kamu tidak baik-baik saja, Naila! Mulut mu mungkin bisa berbohong namun matamu tidak!" seru Bi Iyem sambil memegang kedua pipi Naila.
Dan apa yang diucapkan Bi Iyem benar, Naila menjatuhkan dirinya didalam pelukan Bi Iyem sambil terisak. "Hati Naila begitu sakit, Bi!" ucap Naila disela isak tengisnya.
Bi Iyem membalas pelukan Naila. Dan berkali-kali mencium puncak kepala gadis malang tersebut. "Ini cobaan untukmu, anakku... Yang sabar ya, Sayang." ucap Bi Iyem.
Naila melepaskan pelukannya sambil menyeka air matanya. "Ya, Bi. Naila akan menerima semuanya dengan ikhlas." sahut Naila.
Bi Iyem tersenyum kecut kemudian merengkuh pundak Naila. "Mau makan? Biar Bibi bawakan makanan untukmu." ucap Bi Iyem.
"Tidak usah, Bi! Naila sudah kenyang." sahut Naila.
Tentu saja Naila kenyang. Wanita manapun pasti sama, perut yang lapar pun akan menjadi kenyang tatkala menyaksikan sang suami bersanding bersama wanita lain.
Sementara itu, Tuan Keanu dan Melisa masih menyambut para tamu undangan yang ingin mengucapkan selamat kepada mereka. Tiba-tiba saja mata Tuan Keanu tertuju kepada seorang gadis yang berdiri diantara banyaknya tamu undangan.
Gadis cantik dengan tampilan yang begitu Sederhana dan jauh dari kriteria tamu undangan nya, yang rata-rata kaum elite berkantong tebal. Dengan pakaian yang mewah dan juga glamour.
Gadis itu menatap sendu ke arahnya dan hal itu membuat Keanu merasa sangat bersalah. "Naila, sedang apa dia disini?" gumam Keanu.
Tanpa permisi, Keanu meninggalkan Melisa dan perlahan berjalan menghampiri gadis itu. Naila mencoba melemparkan senyuman semanis mungkin kepada Tuan Keanu untuk menutupi rasa sakit hatinya.
"Naila, apa yang kamu lakukan disini?!" tanya Tuan Keanu sambil menggaruk pelipisnya.
Naila tersenyum getir ketika melihat sebuah cincin putih yang begitu cantik melingkar di jari manis Tuan Keanu. Begitu jauh berbeda dengan cincin pernikahan mereka. Cincin pernikahan yang kini ia simpan baik-baik sebagai bukti jika ia dan Tuan Keanu sudah resmi sebagai suami istri.
"Sini, ikut aku!"
Tuan Keanu meraih tangan Naila dan membawanya jauh dari keramaian para tamu undangan. Dari jauh, Melisa memperhatikan Keanu yang menghampiri Naila kemudian membawa gadis itu menjauh. Hal itu membuat Melisa merasa curiga. Diam-diam, Melisa mengikuti Keanu dan mencoba mencari tahu apa yang sedang Keanu dan Naila bicarakan.
"Sebaiknya kamu pulang saja, Naila! Dan beristirahatlah dirumah, lakukan apapun yang kamu suka, tapi ku mohon pulanglah..." pinta Tuan Keanu.
"Saya tidak akan membuat onar, Tuan. Saya berjanji tidak akan mengganggu acara pernikahan kalian..." sahut Naila dengan mata berkaca-kaca.
Tuan Keanu mengusap wajahnya kasar kemudian kembali menatap wajah polos Naila. "Naila, maafkan aku! Aku harap kamu mengerti posisiku saat ini. Baik kamu maupun Melisa tidak bersalah dalam hal ini, akulah yang bersalah. Aku yang telah membuat kalian terjebak dalam situasi sulit ini..." ucap Tuan Keanu.
"Situasi seperti apa maksud mu, Keanu?!" ucap Melisa yang sejak tadi mencoba menguping pembicaraan mereka.
Sontak Naila dan Tuan Keanu menoleh kepada Melisa. Melisa menatap tajam kepada Naila dan juga Keanu secara bergantian.
"Melisa?!" ucap Keanu terkejut.
"Bisa kamu jelaskan padaku, Keanu? Atau kau yang ingin menjelaskannya?!" ucap Melisa seraya menunjuk Naila untuk menjelaskan situasi yang sedang terjadi diantara mereka.
"Melisa, sebaiknya kita kembali. Para tamu undangan akan kebingungan karena kita tidak berada ditempat!" sahut Keanu seraya merengkuh tubuh Melisa dan membujuknya untuk ikut bersamanya meninggalkan tempat itu.
"Tidak, Keanu! Aku butuh penjelasannya sekarang!" bentak Melisa seraya menepis tangan Keanu yang berada di pundaknya dengan kasar.
Keanu mengusap wajahnya dengan kasar kemudian menghembuskan nafas berat. "Baiklah, Melisa! Nanti setelah selesai acara ini, aku akan menjelaskan semuanya!" bujuk Keanu.
"Tidak! Aku bilang sekarang, ya sekarang! Apa kamu tidak dengar?!" sahut Melisa seraya berteriak dengan lantang.
Keanu menghampirinya kemudian memeluknya dengan erat, mencoba menenangkan Melisa yang sudah tidak dapat menahan emosinya. Sedangkan Naila masih terpaku melihat kasih sayang yang Tuan Keanu tunjukkan untuk Melisa. Terbesit rasa iri di hatinya dan berharap suatu saat nanti, Tuan Keanu mampu memberikan sedikit perhatian untuknya walaupun hanya seujung kuku.
"Jelaskan, KEANU! Atau aku akan mempermalukan dirimu didepan orang banyak dengan mengatakan kalau kalian sudah berselingkuh dibelakang ku!" ancam Melisa dengan wajah merah padam menatap Keanu yang masih memeluknya dengan erat.
"Oh, Ayolah Melisa..."
"KEANU!!!" bentak Melisa lagi.
"Baiklah, Naila adalah istri siri ku. Gadis yang terpaksa aku nikahi karena kesalahan yang tidak sengaja aku lakukan kepadanya!" sahut Keanu tanpa melepaskan pelukannya dari tubuh Melisa.
"A-apa?! Istri kamu bilang?!" tanya Melisa seolah tidak percaya dengan apa yang ia dengar barusan.
"Ya, Melisa! Maafkan aku sudah membuat kalian berada didalam situasi yang begitu sulit. Tapi aku terpaksa melakukannya, Melisa! Aku..." belum habis Keanu berbicara, Melisa tiba-tiba saja jatuh pingsan dan membuat semua orang yang melihatnya panik.
"Melisa! Melisa! Bangunlah Melisa! Maafkan aku..." ucap Keanu sambil memukul-mukul pipi Melisa dengan lembut. Namun sayang, Melisa tidak juga sadar dan dengan terpaksa, Keanu mengangkat tubuhnya dan membawanya ketempat yang lebih aman untuk beristirahat.
"Naila, sebaiknya kamu pulang!" perintah Keanu dengan nada tegas kepada Naila yang ikut panik ketika melihat Melisa jatuh pingsan.
Seketika Naila memundurkan tubuhnya kebelakang dan perlahan menjauh dari tempat itu.
Sementara Keanu masih menjaga Melisa sadar, Naila kembali melangkah gontai menuju jalan pulang. Ia bahkan tidak tahu harus pulang dengan menggunakan alat transportasi apa, karena ditempat itu tak terlihat ada pangkalan ojek atau apapun itu, yang bisa membawanya kembali ke kediaman Tuan Keanu.
Naila masih melangkahkan kakinya sambil sesekali menyeka keringatnya yang mengucur diantara pelipisnya. Dan masih berharap menemukan tumpangan untuknya kembali.
Tin... Tin...!!!
Sebuah klakson mobil berbunyi dan membuat Naila tersentak kaget. Ia segera berbalik kearah mobil tersebut. Ternyata mobil itu adalah mobil milik Tuan Keanu yang dikemudikan oleh Sid. Naila tersenyum lega ketika Sid keluar dari mobil tersebut kemudian menghampirinya.
"Mari Naila, ku antar kamu pulang!" ajak Sid.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Semoga pingsan Melisa krn hamil, hamil dr laki2 lain..
2023-12-04
1
Vera Wilda
Thor emang Naila gak d nafkahi oleh tuan Keanu Thor ?
2023-09-01
1
Norlaila Yaacob
pergi Saja Dari rumah itu tingggalkannsaja Tuan Keanu tu
2023-08-24
0