Akhirnya apa yang diimpi-impikan oleh Melisa selama ini, sekarang sudah berada didepan mata. Pernikahannya dilangsungkan secara meriah, sesuai permintaan sang Ayah. Ayah Melisa merupakan rekan bisnis Tuan Keanu, ia juga berprofesi sebagai pengusaha yang cukup sukses.
Dan karena hal itulah ia menginginkan acara pernikahan yang mewah untuk Melisa. Selain itu, Melisa merupakan anak tunggalnya, tidak mungkin ia membiarkan anak semata wayangnya menikah dengan acara yang sederhana seperti keinginan Keanu selama ini.
Naila yang sama sekali tidak mengetahui rencana pernikahan Tuan Keanu, merasa kebingungan ketika melihat Tuan Keanu dan Sid yang begitu sibuk, lebih dari biasanya.
"Bi, kenapa ya Tuan Keanu terlihat begitu sibuk akhir-akhir ini? Begitupula Kak Sid, diapun sepertinya ikut kerepotan. Apa Bibi tau alasannya?" tanya Naila sambil memotong-motong sayuran diatas meja tanpa menoleh kepada Bi Iyem.
Bi Iyem yang sedang menggoreng ikan kesukaan Tuan Keanu, berbalik dan menatap Naila yang masih fokus pada pekerjaannya. Bi Iyem memijit keningnya, ia bingung harus berkata apa. Tidak mungkin Bi Iyem berkata jujur dan mengatakan bahwa Tuan Keanu akan segera melangsungkan pernikahannya bersama sang kekasih.
"Naila, sebenarnya..." Bi Iyem menghembuskan nafas berat dan menghentikan ucapannya.
Naila yang tadinya hanya fokus pada sayuran yang sedang ia potong-potong, segera menoleh kepada Bi Iyem yang menghentikan ucapannya secara tiba-tiba.
"Sebenarnya apa, Bi?" tanya Naila seraya menautkan kedua alisnya.
"Naila..."
Bi Iyem menghampiri Naila kemudian memeluknya dengan erat. "Yang sabar ya, Nduk!" ucapnya seraya mengelus punggung Naila.
Naila semakin kebingungan, apalagi setelah melihat mata Bi Iyem yang terlihat berkaca-kaca. Kristal bening itu siap meluncur kapan saja di pipi tuanya. "Kenapa Bibi berkata seperti itu, Bi? Sebenarnya ada apa?" tanya Naila yang semakin penasaran.
"Mungkin ini berita baik untuk orang lain, tapi untukmu ini merupakan berita buruk, Naila. Bibi tidak sanggup mengatakannya padamu," sahut Bi Iyem
Naila sudah bisa menebak, semua ini pasti ada hubungannya dengan Tuan Keanu. Naila terdiam dan menatap mata Bi Iyem tajam. "Katakanlah, Bi. Naila siap mendengarnya." sahut Naila yakin.
Tak ada pilihan lain buat Bi Iyem, dengan terpaksa ia harus mengatakan yang sebenarnya.
"Tuan Keanu akan melangsungkan pernikahannya dengan Nona Melisa." sahut Bi Iyem dengan wajah sendu menatap Naila.
Duar!
Tak ada wanita yang tidak sakit hati ketika mendengar suaminya menikah lagi termasuk Naila. Walaupun pada dasarnya pernikahannya dengan Tuan Keanu tidak dilandasi atas dasar cinta. Dan semata hanya karena sebuah pertanggungjawaban saja, namun bagi Naila pernikahan mereka suci dan biar bagaimanapun Tuan Keanu adalah suaminya.
Naila menghembuskan nafas berat kemudian tersenyum kecut. "Ya, mungkin sudah seharusnya Tuan Keanu mencari kebahagiaannya sendiri, Bi." sahut Naila.
Bi Iyem mengelus pipi Naila. Ia tahu Naila hanya berpura-pura tegar dan mampu menerima kenyataan jika suaminya akan menikah lagi. "Ingat, Naila sayang. Kesabaran pasti akan berbuah manis..." sahut Bibi.
"Ya sudah, Bi. Naila baik-baik saja" ucap Naila seraya kembali dengan pekerjaannya. Begitupula Bi Iyem, ia segera melanjutkan acara masak-memasaknya.
Setelah selesai membantu Bi Iyem di dapur, Naila pergi ke ruang utama untuk mulai bersih-bersih. Namun tanpa disengaja, Sid yang sedang tergesa-gesa tidak sengaja menabrak tubuh mungil Naila dan membuat sesuatu yang ia bawa jatuh berserakan di lantai.
"Aw, ehm maaf Naila! Aku tidak sengaja..." ucap Sid.
Sid segera memunguti benda yang jatuh berserakan dengan dibantu oleh Naila. Setelah benda itu terkumpul, Sid kembali melanjutkan pekerjaannya, begitupula Naila.
Tapi ternyata masih ada satu yang tertinggal dan Naila memanggil nama Sid, namun Sid tidak mendengar dan sudah melaju dengan mobilnya meninggalkan kediaman Tuan Keanu.
"Kak Sid!" teriak Naila sambil berlari kecil.
Naila berhenti tepat didepan pintu sambil menatapi kepergian Sid. Dan kini matanya fokus pada benda yang sedang ia pegang. Ternyata sebuah undangan pernikahan yang begitu cantik. Perlahan Naila membukanya dan membaca nama pasangan yang tertera pada undangan pernikahan tersebut.
"Keanu Armani Putra dan Melisa Putri Hermawan..." gumam Naila.
Seketika tangan Naila gemetar. Ia segera berlari menuju kamarnya dan melupakan pekerjaannya. Didalam kamar, Naila duduk di tepian tempat tidurnya. Dan perlahan air matanya jatuh sambil menatap undangan pernikahan itu. Iapun tidak menyangka bahwa ia akan merasakan sakit hati yang luar biasa.
***
Hari Pernikahan
Semua orang sudah menghilang pagi-pagi sekali dari kediaman Tuan Keanu. Tinggal Naila seorang diri dirumah yang megah itu dan beberapa keamanan yang masih berjaga didepan pagar.
Naila masih duduk terpaku di tepian tempat tidurnya sambil memandang surat undangan yang ia temukan kemarin. Tiba-tiba saja terlintas di pikirannya ingin melihat acara pernikahan suaminya. Naila mengganti pakaiannya dengan pakaian terbaik yang ia miliki saat ini. Kemudian dengan modal nekat, Naila mencari tukang ojek yang bisa mengantarkan dirinya ketempat diselenggarakannya pernikahan suaminya. Beruntung Naila berhasil menemukan tukang ojek tidak jauh dari komplek perumahan Elite tersebut.
Setibanya ditempat acara, Naila membulatkan matanya. Pernikahan Tuan Keanu benar-benar meriah. Berbanding terbalik dengan pernikahannya semalam. Sayangnya Naila tidak diperbolehkan masuk oleh para penjaga keamanan pesta dan hanya bisa memperhatikan kemeriahan pesta tersebut dari kejauhan.
"Hei kamu! Kamu tidak boleh masuk!" bentak seorang Penjaga keamanan sambil memperhatikan penampilan Naila yang begitu sederhana, tidak seperti tamu undangan lainnya.
Naila memundurkan langkahnya sambil memperhatikan tamu-tamu undangan yang diperbolehkan masuk oleh Penjaga keamanan. Ternyata mereka diperbolehkan masuk dengan cara memperlihatkan surat undangan yang mereka bawa. Dan Naila ingat, ia juga membawa surat undangan tersebut.
"Pak, Pak! Saya juga punya surat undangan itu! Coba lihat!" seru Naila dengan mata berkaca-kaca sambil memperlihatkan surat undangan yang ia bawa.
Penjaga keamanan tersebut mengambil surat undangan dari tangan Naila dengan sangat kasar. "Mana mungkin! Pasti ini palsu, iyakan!" hardik keamanan tersebut sambil memandang remeh kepada Naila.
Naila terdiam sambil memperhatikan panjaga keamanan tersebut memeriksa keaslian undangan yang ia bawa dan setelah mengetahui bahwa surat undangan itu asli, Penjaga keamanan itu memperbolehkan Naila masuk sambil terus memperhatikan nya.
"Ingat jangan macam-macam! Atau aku akan menyeret mu dari pesta ini, didepan orang banyak!" ancam Penjaga Keamana tersebut.
Naila tersenyum getir kemudian menganggukkan kepalanya pelan. "Baik, Pak! Saya berjanji tidak akan membuat onar." sahut Naila seraya membungkuk hormat kepada penjaga tersebut.
Perlahan Naila memasuki acara pesta yang bertema outdoor tersebut. Acaranya sangat meriah. Berbagai macam hiburan diadakan untuk menghibur para tamu undangan.
Naila terus memperhatikan pesta tersebut hingga akhirnya mata Naila tertuju pada pasangan yang menjadi pusat perhatian di acara pesta. Tuan Keanu bersama wanita yang kini sudah sah bergelar menjadi Nyonya Keanu Armani Putra.
Begitu sakit namun tidak berdarah, itulah yang dirasakan oleh Naila sekarang. Hatinya bagai ditusuk-tusuk ribuan pisau berkarat ketika menyaksikan suaminya begitu bahagia dengan pernikahannya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Norlaila Yaacob
ya Allah mesti Hati dia sangat sakit melihat suami dia bernikah dengan orang lain kesian
2023-08-24
1
Cicih Sophiana
pergi lah yg jauh Nai... buat apa kamu pertahan kan sakit hati mu?
bangkit dan kuatlah perjuangkan kebahagiaan mu sayang...
2023-07-27
0
sri sudaryati
Thor tolong buat Naila gadis yg kuat dan tegar ya.
2023-04-24
0