"Nah Naila, minum obat ini tiga kali sehari, sehabis makan, ya! Jangan lupa lho, kamu tidak ingin luka mu semakin parah, bukan?!" goda Dokter Rudy, setelah ia selesai memeriksa dan membersihkan luka di kaki Naila.
"Terimakasih, Dok." sahut Naila dengan wajah tertunduk.
"Apa kamu tidak ingin berterimakasih kepada Tuan Keanu juga?" goda Dokter Rudy lagi sambil melirik Keanu yang masih terdiam menatap Naila.
Naila mengangkat kepalanya kemudian menatap Tuan Keanu yang masih memperhatikan dirinya. "Terimakasih, Tuan." ucap Naila lagi.
"Baiklah, Naila. Sebaiknya kamu istirahat dulu dan jangan banyak bergerak. Kalau tidak darah segar akan terus mengalir dari luka mu itu," ucap Dokter Rudy.
Dokter Rudy merapikan barang bawaannya dan setelah itu ia segera beranjak dari kamar Naila bersama Tuan Keanu.
"Keanu, Naila itu gadis yang cantik ya..." goda Dokter Rudy kepada Keanu setelah mereka sudah berada jauh dari kamar Naila.
Keanu sontak menatap wajah Dokter Rudy dengan tatapan seriusnya. "Apa kamu menyukainya, Rudy?" tanya Keanu. Dan dari tatapan matanya, Keanu sepertinya tidak suka mendengar Dokter Rudy memuji Naila seperti itu.
Dokter Rudy mengangkat sebelah alisnya sambil membalas tatapan Keanu. "Tenang saja, Keanu! Aku tidak akan merebutnya darimu. Lagipula aku kan sudah menikah!" sahut Dokter Rudy sambil terkekeh.
Keanu membuang muka dan meneruskan langkahnya. "Apa kamu kira aku menyukai gadis itu? Yang benar saja!" sahut Keanu sambil tersenyum sinis.
"Terlihat jelas dari mata mu, Keanu!" ucap Dokter Rudy seraya menepuk pundak Keanu dengan lembut.
Dokter Rudy masuk kedalam mobilnya dan segera pamit kepada Keanu yang masih berdiri didepan rumahnya. Keanu terdiam sambil memikirkan ucapan Dokter Rudy tentang tatapan nya terhadap Naila.
"Benarkah itu? Apa tatapan ku menyiratkan perasaan ku terhadap Naila? Hah, yang benar saja! Aku bahkan tidak memiliki perasaan apapun terhadap gadis itu. Aku hanya iba padanya, itu saja!" gumam Keanu seraya melangkah masuk kedalam rumahnya.
"Bi, antar makan siang untuk Naila kedalam kamarnya, ya!" ucap Keanu ketika berpapasan dengan Bi Iyem.
"Baik, Tuan." sahut Bi Iyem.
Bi Iyem segera menyiapkan makan siang untuk Naila dan membawanya ke kamar gadis malang itu.
"Naila, ini Bibi!" ucap Bi Iyem seraya mengetuk pintu kamar Naila yang tertutup rapat.
"Masuklah, Bi! Pintunya tidak dikunci, kok." sahut Naila, suaranya terdengar sangat lemah.
Bi Iyem pun membuka pintu kamar Naila dan nampaklah gadis itu duduk bersandar di sandaran tempat tidurnya sambil menatap sebuah foto usang. Wajah Naila masih terlihat sendu dengan mata yang sembab.
"Naila, Bibi membawakan makan siang untuk mu. Sekarang makanlah..." ucap Bi Iyem seraya menyerahkan nampan yang ia pegang kepada Naila.
Sebelum Naila menyambut nampan itu dari tangan Bi Iyem, Naila meletakkan selembar foto yang sejak tadi ia pegang dan menyimpannya dibawah bantalnya.
Bi Iyem sempat memperhatikan foto itu dan Bi Iyem tahu bahwa foto tersebut adalah foto pernikahan Ayah dan Ibu Naila. Foto itu merupakan benda kesayangan Naila, tak ada lagi harta berharga yang ia miliki selain foto tersebut.
Setelah menyambut makanan yang dibawa oleh Bi Iyem, Naila segera melahapnya. Walau sesakit apapun hatinya, ia tidak akan menolak rejeki yang sudah berada didepan mata.
"Makanlah yang banyak, Naila..." ucap Bi Iyem, menatap iba pada gadis itu.
"Apa Naila sudah tahu bahwa Tuan Keanu akan segera melangsungkan pernikahannya beberapa minggu lagi?" batin Bi Iyem sambil membelai rambutnya yang tergerai.
Selesai melahap makan siangnya, Naila pun kembali beristirahat.
***
Beberapa hari kemudian,
Naila sudah bisa berjalan dengan baik, obat yang diberikan oleh Dokter Rudy memang sangat bagus. Luka di kakinya sudah mulai mengering dan Naila pun sudah bisa memulai pekerjaannya lagi.
Disaat Naila sedang asik membersihkan ruang utama, ia dikejutkan dengan kedatangan seorang wanita cantik dan seksi. Wanita itu langsung masuk dan dengan langkah tergesa-gesa, ia menuju kamar Tuan Keanu. Ia bahkan melewati Naila yang yang sedang bersih-bersih tanpa menoleh sedikitpun.
"Melisa?"
Tuan Keanu yang baru saja keluar dari kamarnya, terkejut ketika melihat sang kekasih, datang mengunjunginya pagi-pagi sekali.
"Sayang, apa kamu sudah lupa? Hari ini kan kita fitting pakaian pengantin! Ihh... Sayang! Masa kamu lupa sih, Hmmm..." rengek manja Melisa sambil bergelayut di lengan Keanu.
Naila terus memperhatikan kemesraan pasangan itu dari lantai bawah. Entah mengapa, ia merasakan sakit yang amat sangat di hatinya. Walaupun ia sadar, ia hanya seorang istri siri yang tidak diinginkan oleh Tuan Keanu, namun biar bagaimanapun, Tuan Keanu adalah suaminya yang sah walaupun hanya sah secara agama saja.
Tuan Keanu baru menyadari jika di lantai dasar ada Naila yang tengah memperhatikan dirinya dan menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Sebenarnya jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, Tuan Keanu merasa iba. Namun ia tidak bisa menampik, jika ia menikahi Naila hanya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya saja, berbeda halnya dengan Melisa. Ia begitu mencintai gadis itu lebih dari apapun.
"Artinya aku harus meninggalkan pekerjaan ku lagi?!" tanya Keanu,
"Ih, Sayang! Perusahaan mu tak akan bangkrut kok, biarpun kamu tinggal selama sebulan!" sahut Melisa sambil menekuk wajahnya.
Pasangan itu terus melangkah menuruni anak tangga, hingga akhirnya berhenti tepat didepan Naila yang masih terdiam menyaksikan kemesraan suaminya.
"Eh, dia pelayan baru mu, ya?" tanya Melisa sambil memperhatikan penampilan Naila dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Tuan Keanu menghembuskan nafas berat. "Ya, dia pelayan baruku." sahut Keanu
Naila mencoba menyunggingkan sebuah senyuman untuk pasangan itu. Dan itu adalah senyuman pertama yang benar-benar membuat Naila tersiksa melakukannya.
"Masih muda sekali," seru Melisa,
Melisa kembali menuntun Keanu menuju sofa dan duduk disana untuk bersantai sejenak, sebelum mereka menemui Designer yang membuatkan pakaian pengantin untuk mereka.
"Nanti jika kita sudah menikah, aku ingin gadis itu dipecat saja!" ucap Melisa sambil melipat tangannya kedada dan bersandar disandaran sofa. Wajahnya pun kembali menekuk.
Keanu menautkan kedua alisnya sambil menatap Melisa. "Memang apa salahnya?!" tanya Keanu,
"Tidak ada yang salah, hanya saja dia terlalu cantik untuk menjadi seorang pelayan! Aku tidak ingin kamu tergoda padanya!" sahut Melisa ketus.
Tuan Keanu terkekeh pelan, "Tidak akan, Melisa! Bukankah kamu sudah tahu, tak akan ada siapapun yang dapat menggoyahkan perasaan ku padamu!"
"Ya, siapa tahu kan?!"
"Sudahlah, Melisa! Dia tidak akan mengganggu siapapun." sahut Keanu, mencoba meyakinkan kekasihnya itu.
Naila bergegas menjauh dari ruangan itu, ia tidak sanggup jika harus berlama-lama berada diantara mereka. Naila takut tidak mampu menahan rasa sedihnya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Ahmad Bastari
jgn2 Melissa tak perawan lg
2024-02-09
0
Ahmad Bastari
biar naila hamil taranaknya mieipmu
2024-02-09
0
Norlaila Yaacob
kenapa naila tidak mencari kerja lain Saja kenapa Masih berada di rumah itu
2023-08-23
1