Setibanya di halaman depan, ternyata benar, Sid sudah menunggunya disana. Sid bergegas membukakan pintu mobilnya ketika Tuan Keanu menghampirinya.
"Selamat pagi, Tuan!" sapa Sid
"Pagi!" sahut Keanu seraya masuk kedalam mobilnya.
Setelah memastikan Big Bossnya sudah bersantai didalam mobil, Sid pun segera menyusul masuk dan bersiap melajukan mobilnya sesuai dengan perintah Tuan Keanu.
"Antar aku pulang, Sid!" ucap Keanu seraya menyandarkan kepalanya di sandaran kursi mobilnya. Wajahnya terlihat kusut dan nampak tidak bersemangat.
"Baik, Tuan!" sahut Sid tanpa bertanya lagi.
Entah mengapa Keanu jadi teringat akan perilakunya terhadap Naila tadi malam. Terselip rasa bersalah yang begitu mendalam. Dan itulah sebabnya ia tidak bersemangat untuk pergi bekerja hari ini.
"Sid, apa tadi malam Naila pulang sesuai dengan perintah ku?" tanya Keanu, masih menyandarkan kepalanya ke sandaran jok mobilnya.
Sid menghembuskan nafas berat. Sebenarnya ia sangat kesal mendengar pertanyaan bodoh majikannya itu. Bagaimana tidak, saking tidak pedulinya dengan nasib istri sirinya, Keanu bahkan tega meninggalkan Naila ditempat yang berbahaya itu sendirian.
"Nona Naila hampir saja diperkosa, Tuan! Seandainya dia tidak kabur dari tempat itu. Aku bahkan menemukannya tergeletak tidak berdaya ditengah jalan." sahut Sid, sambil menahan rasa kesalnya.
"Suami macam apa anda, Tuan Keanu! Istri anda mempertaruhkan nyawa dan kehormatannya tadi malam, anda malah bersenang-senang bersama Nona Melisa!" batin Sid.
"Apa?!"
Keanu sontak membangunkan tubuhnya yang masih bersandar. Dan kini ia duduk dengan posisi tegak dibelakang Sid yang fokus menyetir mobilnya.
"Naila hampir diperkosa?!" pekik Keanu
"Ya, Tuan!" sahut Sid
"T-tapi... bagaimana mungkin?" Tuan Keanu mencoba mengelak kenyataan.
"Jika anda tidak percaya, anda bisa lihat langsung bagaimana keadaan Naila sekarang." sahut Sid.
Keanu menelan saliva nya dengan susah payah. Ia tidak percaya akibat perbuatan cerobohnya, Naila harus menghadapi nasib buruknya seorang diri.
Keanu menghembuskan nafas berat kemudian kembali menyandarkan tubuhnya di sandaran jok mobilnya. Setelah mendengar pernyataan Sid, Keanu tidak berani berkata-kata lagi. Yang ada dalam pikirannya saat ini hanyalah Naila. Ia ingin segera menemui gadis polis itu dan meminta maaf.
Setelah beberapa saat, akhirnya mobil yang dikemudikan oleh Sid tiba di halaman rumah Keanu. Keanu bergegas keluar dari mobilnya tanpa menunggu Sid membukakan pintu untuknya.
Dengan langkah cepat, Keanu memasuki rumahnya. Keanu mencari keberadaan gadis malang itu ke sekeliling rumahnya. Biasanya pagi-pagi begini Naila sudah melakukan pekerjaannya, membersihkan seluruh area rumah mewahnya.
Namun kali ini, Keanu tidak menemukan gadis itu dimanapun. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Bi Iyem yang masih berkutat dengan pekerjaannya di dapur.
"Bi, dimana Naila?" tanya Keanu dengan wajah panik.
Bi Iyem sempat terkejut karena dia tidak menyadari kehadiran majikannya itu.
"T-tuan... Naila sedang berada diruang mencuci," sahut Bi Iyem
Bi Iyem ingin sekali menanyakan soal pernikahan yang diakui oleh Naila tadi malam kepada Tuan Keanu tapi dia tidak berani. Tuan Keanu meneruskan langkahnya tanpa mempedulikan Bi Iyem yang masih memasang wajah penasaran.
Tuan Keanu menghentikan langkah kakinya tepat didepan pintu ruangan mencuci. Dan ia mencoba mengintip seseorang yang berada diruangan itu melalui rongga pintu yang tidak tertutup rapat.
Keanu melihat Naila sedang melakukan tugasnya sambil sesekali menyeka air matanya. Tak ada isak tangis yang terdengar namun Keanu dapat melihat cairan bening itu masih mengalir dari sudut matanya.
Keanu kembali menghela nafas berat sambil mencoba mengontrol emosinya. Setelah merasa tenang, Keanu mendorong pintu ruangan itu dengan perlahan.
"Naila..."
Naila berbalik sambil menyeka air matanya. Ia begitu terkejut karena tiba-tiba saja majikannya itu sudah ada diruangan itu bersamanya.
"T-tuan?!" ucap Naila seraya meremas pakaian yang sedang ia kenakan. Entah mengapa setiap kali ia melihat Tuan Keanu, ingatannya akan malam itu membuatnya ketakutan. Ia takut Tuan Keanu kembali melakukan hal itu lagi kepadanya.
"Tenang saja, Naila! Aku masih memegang janjiku padamu. Kau tidak akan melakukan itu lagi kepadamu! Percayalah kepadaku," ucap Tuan Keanu, mencoba menenangkan Naila.
"Sini, ikutlah denganku! Aku ingin bicara sebentar denganmu," sambung Tuan Keanu seraya menarik tangan Naila dengan lembut.
Naila pun mengikuti Tuan Keanu yang menuntunnya. Namun Naila kesusahan ketika harus mengimbangi langkah kaki Tuan Keanu. Sedangkan saat ini kaki Naila masih sakit dan jalannya pun masih terpincang-pincang.
"Aaww!" pekik Naila kesakitan.
"Kamu kenapa Naila?" tanya Tuan Keanu sambil memperhatikan kaki Naila yang jalannya terpincang-pincang.
Tuan Keanu menghentikan langkahnya kemudian berjongkok dan melihat kondisi kaki Naila yang masih terbalut perban.
"Kaki mu kenapa?" tanyanya lagi, seraya mendongak kepada Naila.
"Tertusuk sesuatu," sahut Naila yang begitu enggan bicara kepada Tuannya itu.
"Sini, biar aku lihat!"
Keanu kembali menuntun Naila ke sebuah tempat duduk dan mendudukkan Naila disana. Tuan Keanu kembali berjongkok untuk melihat keadaan kaki Naila yang sebenarnya.
"Astaga!" pekik Tuan Keanu ketika menyaksikan luka dikaki Naila yang masih basah karena darah segar masih mengalir disana.
"Aku akan memanggilkan Dokter untukmu!" ucap Tuan Keanu. Ia bangkit kemudian meraih ponselnya dan ingin menghubungi Dokter Rudy. Dokter pribadinya sekaligus sahabat masa kecilnya.
Tepat disaat itu, mata Naila tertuju pada jari manis Tuan Keanu yang sedang memegang ponselnya. Hati Naila serasa tercabik-cabik. Ternyata ia benar, cincin yang ia temukan tadi malam adalah cincin pernikahan mereka. Cincin yang seharusnya dikenakan oleh Tuan Keanu.
"Tidak perlu memanggil Dokter, Tuan. Aku baik-baik saja!" sahut Naila. Naila bangkit dan melangkah dengan tertatih-tatih menjauhi Tuan Keanu. Ia kembali ke kamarnya kemudian menguncinya dari dalam.
Naila duduk di tepi tempat tidurnya sambil meraih cincin milik Tuan Keanu yang masih ia simpan. Naila turut melepaskan cincin pernikahan nya dan menyimpannya bersama cincin milik Tuan Keanu.
"Jika Tuan Keanu tidak menginginkan pernikahan ini, maka akupun tidak boleh berharap lebih pada pernikahan yang kami jalani sekarang..." batin Naila.
Setelah beberapa saat, terdengar seseorang sedang mengetuk pintu kamarnya. "Naila, bukalah pintunya. Dokter Rudy sudah tiba dan ingin memeriksa luka di kakimu," ucap Tuan Keanu.
Dengan sangat terpaksa, Naila pun melangkah kearah pintu untuk membukakan pintu kamarnya. Dan ternyata benar, seorang Dokter tersenyum hangat kepadanya, ketika pintunya kamarnya terbuka.
"Boleh saya masuk, Naila?" tanya Dokter Rudy.
"Tentu saja, Dok! Silakan masuk..." Naila membukakan pintu kamarnya lebih lebar dan mempersilakan Dokter itu masuk.
Dokter Rudy dan Tuan Keanu masuk kedalam kamar Naila yang sempit. Dokter Rudy memerintahkan Naila untuk berbaring dan kemudian memeriksa keadaannya. Dokter Rudy menggelengkan kepalanya ketika melihat kondisi kaki Naila.
"Ya ampun, Naila... luka mu ini cukup parah kalau terus dibiarkan seperti ini maka dapat menyebabkan infeksi dan membuatnya semakin parah," ucap Dokter Rudy,
Keanu terdiam sambil menatap iba kepada Naila. Ia sadar, semua ini karena ulahnya. Jika saja tadi malam ia tidak egois meninggalkan Naila ditempat itu sendirian mungkin Naila tidak akan mengalami kejadian naas itu.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Mmh'a Azam Yasmien
jangan menyesal ya nanti nya keano 🤭🤭🤭
2024-01-21
0
Vera Wilda
dasar Keanu tak punya hati
2023-08-31
2
Norlaila Yaacob
kesian Tuan Keanu memang tiada Hati perut sangat jahat
2023-08-23
0