"Naila, sebenarnya kamu darimana saja, Nak?" tanya Bi Iyem setelah Sid meninggalkan kamar sempit milik Naila.
Naila masih terdiam sambil menatap langit-langit kamarnya, segera menoleh kepada Bi Iyem yang sedang bertanya kepadanya.
"Naila menikah, Bi." sahut Naila singkat dan jelas.
"Menikah?!" pekik Bi Iyem yang begitu terkejut mendengar penuturan polos dari bibir Naila. Matanya bahkan membulat sempurna.
"Me-menikah? Bibi tidak salah dengar kan, Naila?!" sambung Bi Iyem dan mencoba meyakinkan apa yang ia dengar barusan tidaklah salah.
"Ya, Bi. Naila menikah." sahut Naila.
Tak ada lagi tangis, tak ada lagi airmata, tak ada lagi kesedihan terlihat diwajah cantik Naila. Wajahnya datar tanpa ekspresi dengan tatapan kosong menerawang.
"Menikah? Tapi dengan siapa, Nak?" tanya Bi Iyem lagi,
"Tuan Keanu..."
"T-tuan Keanu?! Majikan kita?!" tanya Bi Iyem mencoba memastikan.
"Ya, Bi. Tuan Keanu Armani Putra, Majikan kita!" sahut Naila masih dengan wajah datarnya.
"Ya ampun, Naila... bagaimana hal itu bisa terjadi? Dan... apa yang terjadi padamu saat ini?" tanya Bi Iyem cemas,
"Tuan Keanu telah merenggut kesucian ku dan dia bersedia menikahi ku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Tapi... ku rasa dia tidak benar-benar ikhlas melakukannya, Bi. Buktinya aku dibuang olehnya setelah resmi menjadi istri sirinya." sahut Naila yang masih menatap kosong kearah dinding kamarnya.
Tanpa disadari, airmata Bi Iyem mengalir begitu saja dikedua pipinya yang sudah mulai keriput. "Ya Tuhan, anakku!" ucap Bi Iyem seraya memeluk tubuh mungil Naila.
Malam itu, karena merasa sangat iba dengan kondisi Naila, Bi Iyem memutuskan untuk menemani Naila tidur. Beberapa kali Bi Iyem terbangun karena mendapati Naila yang terisak dalam tidurnya. Bahkan terkadang Naila menjerit meminta tolong, mungkin bayangan para Preman itu masih terlintas jelas di pikirannya.
Pagi harinya, Naila mencoba bangun dan membersihkan dirinya. Ia ingin bangkit dan melanjutkan hidupnya sama seperti sebelum kejadian-kejadian pahit itu menghampiri dirinya. Dia ingin melupakan kejadian-kejadian itu dan menganggapnya seolah-olah tidak pernah terjadi.
Setelah mandi dan berpakaian, Naila membantu Bi Iyem melakukan tugasnya di dapur.
"Naila..." sapa Bi Iyem sambil tersenyum manis, "Bagaimana keadaan mu, sudah baikan?" sambung Bi Iyem.
"Aku baik-baik saja, Bi." sahut Naila seraya mengambil sayuran yang tergeletak diatas meja kemudian membersihkannya.
Bi Iyem terus memperhatikan Naila yang masih sendu. Ia tahu tidak semudah itu melupakan kejadian mengerikan seperti yang dialami oleh Naila.
Sementara itu, di Apartemen Melisa.
Tuan Keanu menggeliat kan tubuhnya diatas tempat tidur empuk milik Melisa. Tadi malam ia memilih untuk tidur bersama sang kekasih daripada kembali ke kediamannya. Melisa pun masih tertidur nyenyak didalam pelukannya.
"Melisa sayang..." ucap Tuan Keanu kepada Melisa yang masih berada didalam pelukannya.
"Hemm..." gumam Melisa tanpa membuka matanya.
"Aku harus berangkat kerja, sepertinya aku sudah terlambat!"
"Biarkan saja! Lagipula perusahaan itu kan milik mu, Sayang. Tidak apalah sekali-sekali libur dan habiskan waktu bersamaku..."
"Tidak bisa, Melisa! Masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan." sahut Tuan Keanu seraya melepaskan tubuh Melisa dan bangkit menuju kamar mandi.
Melisa mendengus kesal karena Keanu lebih mementingkan pekerjaan daripada dirinya. "Tapi kan masih ada Sid yang bisa menggantikan posisi mu. Lagipula tidak setiap hari aku meminta mu untuk menemaniku ya kan, Keanu ku sayang?!" ucap Melisa lagi dengan setengah berteriak.
"Maafkan aku, Melisa. Tapi aku tidak bisa menyerahkan tugasku kepada Sid. Tugasnya pun sudah cukup banyak dan tidak mungkin aku menambah beban untuknya, bukan?" sahut Tuan Keanu dari dalam kamar mandi.
Tak berselang lama, terdengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Karena Tuan Keanu sudah memulai ritual paginya. Melisa bangkit kemudian berdiri didepan cermin hiasnya. Ia memperhatikan penampilannya pagi ini.
Walaupun terlihat sedikit berantakan, namun Melisa masih terlihat cantik. Apalagi dengan balutan lingerie seksi yang sedang ia kenakan, ia terlihat semakin menggairahkan. Tapi sayang, seribu sayang! Walaupun Melisa sudah terlihat sangat cantik dan begitu menggairahkan, namun Keanu masih tidak berkeinginan untuk menyentuhnya. Padahal selama dua tahun berpacaran, Melisa sudah sering kali mengajak Keanu untuk melakukan hubungan itu namun Keanu selalu menolaknya.
Dengan berbagai macam alasan, Keanu menolak melakukan hal itu dengan Melisa. Salah satunya, ia tidak ingin menyentuh kekasihnya itu terkecuali mereka sudah sah menjadi suami istri.
"Lihatlah, apa kurangnya aku coba? Aku tampil cantik dan se'seksi ini saja, Keanu masih tetap menolak ku!" gumam Melisa
Tepat disaat itu, Tuan Keanu sudah selesai dengan ritual mandinya kemudian menghampiri Melisa yang masih memperhatikan bayangannya didalam cermin. Keanu memeluknya dari belakang dan kini mereka saling tatap didepan cermin hias milik melisa.
"Kamu cantik sekali, Melisa!" ucap Keanu seraya melabuhkan sebuah ciuman dipundak mulus milik Melisa.
Melisa tersenyum kemudian meraih tangan Keanu dan meletakkannya tepat diatas asetnya yang bulat dan padat berisi. Keanu tersenyum kecut seraya menarik tangannya kembali.
"Jangan memancingku, Melisa. Kamu belum tahu siapa aku dan yang aku takutkan kamu bakal kewalahan menghadapiku nantinya!" goda Keanu seraya melepaskan pelukannya dari tubuh Melisa kemudian meraih pakaiannya kembali.
"Lagipula pernikahan kita sudah didepan mata, Melisa. Jadi bersabarlah..." sambungnya.
Keanu mengenakan kemeja dan juga celananya. Setelah itu ia kembali bercermin, mencoba merapikan rambutnya yang agak berantakan. Melisa masih memperhatikan gerak-gerik Keanu sambil menekuk wajahnya. Ia kesal, ini sudah kesekian kalinya Keanu menolaknya.
"Tapi kamu tidak menyimpang kan, Keanu?" tanya Melisa,
Melisa meragukan Keanu, sebab lelaki itu mampu menahan hasratnya padahal sudah berbagai macam cara ia mencoba menggodanya.
Keanu melirik Melisa yang masih cemberut kepadanya sambil terkekeh pelan. "Astaga, Melisa sayang! Mungkinkah aku se'menjijikan itu? Aku akui, akupun berhasrat ketika melihat dirimu dengan tampilan seperti ini tapi aku masih bisa menahannya, Melisa. Aku tidak ingin melakukan sesuatu yang tidak seharusnya aku lakukan kepadamu." tutur Keanu.
Keanu duduk di tepi tempat tidur Melisa kemudian menarik gadis itu kedalam pelukannya. "Aku akan melakukannya jika kamu sudah sah menjadi istri ku." sambung Keanu seraya melabuhkan sebuah ciuman hangat di puncak kepala Melisa.
Melisa kembali luluh setelah mendengar kata-kata manis yang diucapkan oleh Keanu kepadanya. Pasangan kekasih itu kembali terhanyut dalam hangatnya pelukan mereka, hingga akhirnya Keanu tersadar ketika mendengar ponselnya berdering.
"Sid!" ucap Keanu seraya memperlihatkan nama yang terpampang di layar ponselnya kepada Melisa.
"Aku yakin dia pasti sudah menunggu ku di halaman depan. Aku sudah terlambat, Melisa! Aku pergi dulu, ya!" sambung Keanu. Keanu bergegas keluar dari kamar milik Melisa setelah mencium keningnya, kemudian melangkah menuju halaman depan Apartemen tersebut untuk menemui Sid yang sudah menunggunya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Ada yg sudah halal di rumah malah nyicip yg haram..dasar brengseeek..
2023-12-04
2
Norlaila Yaacob
perangai Tuan sangat buruk memang X layak bergelar suami
2023-08-23
1
Cicih Sophiana
sebetulnya Keanu hebat tdk pernah berbuat rmacam macam dgn Melisa ataupun wanita yg suka di panggil dia... berarti Naeli dapet per**kaan nya Keanu dong ya...😁
2023-07-27
0