Perlahan Naila keluar dari kamar Tuan Keanu. Ia melangkah gontai menuju dapur dimana kamarnya berada. Sambil menyeka air matanya, Naila meneruskan langkahnya hingga melewati Bi Iyem yang sedang mengerjakan pekerjaan rutinnya.
"Naila... kamu darimana saja, Nak?!" sapa Bi Iyem. Bi Iyem meletakkan pisau dapur yang sedang ia pegang keatas meja kemudian menghampiri Naila yang terlihat lemah.
Bi Iyem meletakkan tangannya ke kening Naila untuk merasakan suhu tubuh Naila sekarang. Bi Iyem membulatkan matanya ketika menyadari kalau suhu tubuh Naila diatas suhu normal.
"Naila, kamu sedang sakit! Sebaiknya istirahat saja, ya!" ajak Bi Iyem seraya menuntun Naila menuju kamarnya. Dia begitu mencemaskan keadaan gadis malang itu.
"Naila baik-baik saja, Bi." sahut Naila seraya menepis tangan Bi Iyem dengan lembut.
Bi Iyem menautkan kedua alisnya, "Baik-baik saja, apanya?! Suhu tubuh mu sedang tinggi, Naila." bantah Bi Iyem.
Dengan sedikit paksaan, Naila pun dengan terpaksa membiarkan Bi Iyem menuntunnya menuju kamar.
"Hati-hati jalannya, Nak!" ucap Bi Iyem karena beberapa kali Naila hampir terjatuh karena kepalanya masih terasa berat.
Setibanya dikamar, Bi Iyem segera merebahkan tubuh Naila yang masih lemah keatas tempat tidurnya. Bi Iyem memperhatikan kondisi Naila saat itu. Ia kebingungan, apalagi setelah melihat pakaian Naila yang terlihat compang-camping.
"Sebenarnya apa yang terjadi pada Naila? Kenapa perasaan ku tidak enak seperti ini?" batin Bi Iyem.
Naila langsung memejamkan matanya dan mencoba menenangkan pikirannya yang sedang kacau. Apalagi jika ia ingat kejadian tadi malam, dimana Tuan Keanu mengambil kesucian nya secara brutal.
"Naila... Bibi tinggal dulu ya! Nanti ketika pekerjaan Bibi sudah selesai, Bibi pasti menjenguk Naila lagi kesini." ucap Bi Iyem lagi.
"Terimakasih banyak, Bi." sahut Naila.
Bi Iyem pun segera keluar dari kamar Naila dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda. Kini tinggal Naila sendirian di kamarnya dan entah mengapa ketika ia sendirian seperti sekarang, kejadian tadi malam semakin jelas terlintas di pikiran Naila. Dan hal itu membuatnya kembali merasakan kesedihan yang begitu dalam.
Tak berselang lama, pintu kamar Naila dibuka oleh seseorang dari luar. Naila masih memejamkan matanya dan ia mengira yang telah membuka pintu kamarnya adalah Bi Iyem.
"Bi?!"
Naila membuka matanya dan betapa terkejutnya ia ketika melihat sosok Tuan Keanu berdiri didepan tempat tidurnya. Tuan Keanu menatap tajam kearah Naila yang kini mncoba bangkit dan bersandar di dinding kamarnya.
"Naila, ini obat mu. Minumlah..."
Tuan Keanu menyerahkan obat yang tadi diberikan oleh Dokter Rudy kepada Naila. Naila masih trauma akibat kejadian tadi malam membuatnya takut untuk mendekati Tuan Keanu. Bahkan ia takut untuk mempercayai perkataan majikannya itu.
"Aku tidak mau, Tuan pasti ingin melakukan hal yang tidak senonoh lagi padaku!" sahut Naila dengan tubuh bergetar karena ketakutan.
Keanu menghembuskan nafas berat. "Tidak, Naila. Aku berani bersumpah! Aku tidak akan pernah melakukan hal itu lagi padamu. Aku hanya memberikan obat ini untukmu. Tadi malam kamu demam dan suhu badan mu sangat tinggi, hingga aku harus memanggil Dokter untukmu. Dan tentang kejadian itu, aku benar-benar tidak tahu, Naila. Aku tidak sadar ketika melakukannya, Maafkan aku..." ucap Tuan Keanu.
Naila tidak menjawab sedikitpun, ia bahkan tidak berani menatap Tuan Keanu yang masih berdiri di hadapannya. Ia terus menundukkan kepalanya sambil meremas-remas ujung bajunya lusuhnya.
"Aku akan menikahi mu, Naila. Aku sudah meminta Assisten ku mengurus pernikahan kita dan pernikahan kita akan dilaksanakan besok malam. Aku harap kamu bisa memaafkan aku setelah ini, Naila. Kejadian ini tidak pernah ku inginkan dan benar-benar tidak disengaja." sambung Tuan Keanu.
Naila sangat terkejut, ia mengangkat kepalanya untuk menatap Tuan Keanu. "Menikah? Besok malam?" tanya Naila kebingungan.
Tuan Keanu mengangguk pelan, "Ya, Naila. Besok malam kita akan menikah. Dan berhubung usia mu yang masih dibawah umur, pernikahan kita hanya bisa dilaksanakan secara siri." sahut Keanu.
Naila yang masih polos, ia bahkan tidak tahu apa itu menikah secara siri. Tapi keadaan mendesaknya untuk menerima kenyataan bahwa dirinya akan dinikahi oleh majikannya.
"Lalu, setelah kita menikah, apa yang harus aku lakukan, Tuan?" tanya Naila dengan polosnya
Tuan Keanu menatap gadis malang yang sangat polos itu. Ia menghela nafas berat, "Kamu akan tetap bekerja seperti biasanya, seperti tak pernah terjadi apapun diantara kita. Kamu tetap tidur di kamarmu, begitupula aku. Aku akan tidur dikamar ku sendiri dan tenang saja, Naila. Aku tidak akan mengganggu dirimu lagi. Setelah pernikahan ini hidup mu adalah tanggung jawabku. Jadi kamu tidak perlu lagi memikirkan kebutuhanmu, semuanya aku yang tanggung." sahut Tuan Keanu.
Naila yang sangat polos itu bahagia ketika mendengar Tuan Keanu menjanjikan hal itu kepadanya. Ia tidak pernah membayangkan bagaimana kehidupannya nanti, yang ia pikirkan hanya bisa melanjutkan hidupnya kembali, itu saja.
"Bagaimana, Naila?" tanya Tuan Keanu lagi.
Perlahan Naila pun mengangguk kan kepalanya dengan perlahan, "Baiklah, Tuan. Aku setuju." sahut Naila.
Setelah mendengar persetujuan dari Naila, Tuan Keanu pun segera keluar dari kamar gadis malang itu. Ia kembali melakukan aktivitas paginya seperti biasanya. Sarapan kemudian berangkat kerja. Sedangkan Naila segera meraih obat yang diberikan oleh Tuan Keanu dan meminumnya. Karena saat ini kesehatan Naila belum sepenuhnya pulih, kepalanya pun masih sangat sakit.
***
Beberapa jam kemudian, di kantor Keanu.
"Sayang, bagaimana?!" tanya seorang wanita cantik berusia 21 tahun, sambil meletakkan bokongnya di pangkuan Tuan Keanu.
Keanu benar-benar dilema, besok malam ia akan segera menikahi Naila, dan sekarang kekasihnya juga meminta Keanu untuk mewujudkan keinginannya sekaligus keinginan Ayahnya. Menikah dengan acara besar-besaran.
Melisa terus menggoda Keanu, dan sekarang ia melingkar kan tangannya ke leher Keanu sambil mengecupi wajah tampan nya.
"Baiklah, Melisa. Apapun untukmu." sahut Keanu. Keanu membalas pelukan Melisa dengan melingkar kan tangannya ke pinggang Melisa yang seksi.
"Begitu donk, Sayang! Ayah pasti senang mendengarnya. Akhirnya keinginan Ayah untuk menikahkan anak semata wayangnya secara besar-besaran akan segera terwujud." ucap Melisa.
Tiba-tiba Melisa memperhatikan raut wajah Keanu yang nampak kusut. Tidak biasanya wajah tampan kekasihnya itu terlihat tidak bersemangat. Melisa meletakkan kedua tangannya ke pipi Keanu,
"Sayang, kamu kenapa? Apa kamu tidak bahagia menyambut hari pernikahan kita?! Atau... kamu memang kamu tidak menginginkan pernikahan ini?!" tanya Melisa penuh keheranan,
"Bukan seperti itu, Melisa. Aku bahagia dengan pernikahan kita dan aku juga sangat menginginkan pernikahan ini. Aku hanya lelah. Sejak kemarin pekerjaan ku menumpuk dan aku harus mengerjakan semuanya." sahut Keanu.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Norlaila Yaacob
X sabar Nak BACA kisah selanjutnya
2023-08-23
2
Cicih Sophiana
mungkin ya ini mungkin klo di kampung bisa seumuran Naila udah bisa nikah... klo di kota ga bisa umur 16 thn nikah...
2023-07-26
0
Camplungsinting
serba slah
2023-07-19
1