8.Bab 7

❤️ Happy Reading ❤️

''Kalau sama daddynya...juga jatuh hati gak?''tanya Kevin.

Bluss

Pipi Sifa pun memerah mendengarkan ucapan dari Kevin tersebut.

''Ehm...aku masuk dulu ya mas dan terimakasih sudah di antar.''alih-alih menjawab pertanyaan dari Kevin si Sifa malah berpamitan lalu keluar dari mobil.

Setelah memastikan Sifa masuk kedalam rumahnya...Kevin pun lalu menginjak gas yang ada di mobilnya dan melaju meninggalkan kediaman Sifa.

*****

''Kenapa sih aku tadi bisa ngomong kaya gitu ma dia...''kata Kevin.

''Apa iya aku bener-bener sudah jatuh cinta.''katanya lagi yang saat ini sudah berada di dalam kamarnya.

''Kenapa aku ke inget sama dia terus.''katanya.

''Ih kenapa aku gak bisa tidur sih...apa aku telpon dia aja ya...''katanya bimbang.

''Udahlah aku telpon aja dari pada gak bisa tidur.''putusnya.

Hal yang sama pun terjadi pada Sifa.

''Kok aku jadi keinget sama dia...''kata Sifa.

''Apa iya aku sudah bisa move on...apa iya aku sudah jatuh cinta padanya?''tanyanya pada diri sendiri.

''Dan apa tadi coba maksudnya ngomong gitu...''Sifa terus bergumam sendiri sampai terdengar suara ponselnya berdering yang menandakan ada panggilan masuk disana.

Dret...dret...dret...

''Kevin.''gumam Sifa setelah membaca nama orang yang menelponnya lalu menggeser ikon hijau itu sambil sebelumnya beberapa kali menghela nafas untuk menetralkan detak jantung serta kegugupannya.

''Halo assalamualaikum.''sapa Sifa begitu sambungan terhubung.

''Wa'alaikumsalam.''jawab Kevin.

''Ada apa mas?''tanya Sifa.

''Ehm...kamu lagi ngapain...?''tanya Kevin.

''Gak ngapa-ngapain habis bersih-bersih dan ni lagi di kamar.''jawab Sifa namun sambungan teleponnya langsung terputus.

''Gak jelas deh.''gerutu Sifa.

''Eh dia vc.''katanya yang sedikit kaget mendapatkan video call dari Kevin.

''Cantik.''satu kata yang langsung terlontar begitu panggilan videonya tersambung dan menampilkan sosok ayu disana.

''Apa mas?''tanya Sifa karena suara Kevin lebih terdengar seperti gumaman.

''Eh...ehm...kamu sudah mau tidur ya?''tanyanya.

''Belum mas,ada apa ya?''tanya Sifa lagi.

''Besok aku jemput ya...kita bareng ke rumah sakitnya.''ajak Kevin.

''Gak usah mas aku pesen online aja nanti malah ngrepotin.''jawab Sifa.

''Gak pa-pa kok aku jemput saja lagian kamu kayak gini juga gara-gara nungguin anak aku.''katanya.

''Ya udah terserah mas aja asal beneran gak ngrepotin.''pasrah Sifa.

''Oke deal besok pagi aku jemput kamu.''kata Kevin dengan semangat.

''Ya sudah kamu istirahat gih...udah malem,aku tutup dulu telponnya.Assalamualaikum.''kata Kevin.

''Wa'alaikumsalam.''jawab Sifa.

Setelah telpon tertutup Kevin langsung aja loncat-loncat kegirangan seperti seorang anak ABG yang lagi jatuh cinta,sama halnya dengan Sifa yang guling-guling di tempat tidurnya.

*****

Tok...tok...tok...

''Assalamualaikum.''seru Kevin di depan rumah Sifa.

''Wa'alaikumsalam.''sahutan dari dalam.

Cklek

''Selamat pagi om.''ucap Kevin lalu menyalami ayah Harun.

''Selamat pagi ''kata ayah Harun sambil memperhatikan penampilan laki-laki yang ada di depannya.

''Maaf om apa Sifanya ada?''tanya Kevin.

''Oh iya ada,silahkan masuk.''jawab ayah.

''Terimakasih om.''kata Kevin sopan.

''Ibu... bu'...''teriak ayah Harun memanggil istrinya yang sekarang ada di ruang makan.

''Ada apa ayah kok teriak-teriak.''jawab ibu sambil melangkahkan kakinya menuju keruang tamu.''Loh ada tamu to...''ucap ibu Dewi.

''Iya ini nak...''kata ayah sambil menatap Kevin.

''Kevin om.''jawab Kevin.

''Oh saya Harun dan ini istri saya Dewi.''kata ayah memperkenalkan.''Ini nak Kevin cari Sifa...tolong panggilin bu'.''pinta ayah.

''Tunggu sebentar ya nak.''ucap ibu lalu langsung melangkah menuju kamar sang putri.

*****

Tok...tok...tok...

''Fa...''panggil ibu didepan kamar Sifa.

''Iya bu'...masuk aja.''jawab Sifa dari dalam yang sedang bersiap-siap.

Cklek

''Itu di bawah ada pria ganteng nyariin kamu.''kata ibu memberi tahu.''Dia kelihatan seperti pria baik-baik dan mapan serta dewasa...''cecer ibu.''Pacar kamu ya nak...?''tanyanya dengan rasa penuh penasaran.

''Ish ibu apaan sih.''jawab Sifa yang berusaha cuek.

''Ibu sama ayah seneng lo nak kalau kamu sudah bisa move on dari laki-laki bre****k itu...kamu bangkit dari keterpurukan kamu...''kata ibu yang kini sudah duduk di sebelah Sifa sambil mengelus surai kepala putri satu-satunya itu.''Kami bahagia jika melihat kamu bahagia nak...karena kamu adalah putri kami satu-satunya...''lanjutnya.