Richard dan Sean sudah ada di dalam ruangan Master Guild dan duduk berhadapan. Richard bersuara. "Tadi salah satu pegawaiku bilang padaku, katanya kamu ingin bertemu denganku. Apa ada yang ingin kamu sampaikan padaku ?"
"Aku ingin menyampaikan informasi yang kudapat dari bandit-bandit yang kukalahkan ke pihak Kerajaan." jawab Sean.
"Ahh, bandit ya. Jadi maksudmu kamu bertanya cara untuk menyampaikan pesan ke pihak Kerajaan, begitu ?" sahut Richard mengangguk-angguk kepalanya sambil memegang dagunya dan menebak.
"Ya, seperti itu." sahut Sean singkat.
"Aku bisa membantu, tapi bisakah kamu jelaskan padaku tentang informasi yang kamu dapat ? Karena aku juga ingin tau hal itu, dan aku juga penasaran, kenapa banyak sekali bandit yang menyebar di wilayah Kerajaan ini." pinta Richard karena ia juga ingin tau.
Sean mengangguk kepalanya, lalu ia bertanya. "Bukankah pihak Kerajaan Erlang ini sudah mengirim 5 Prajurit Penjaga di setiap Desa ?"
Richard mengangguk kepalanya. "Ya, setiap Desa di wilayah Kerajaan Erlang, pasti akan diberi prajurit penjaga dari pihak Kerajaan. Namun anehnya kenapa para prajurit itu tak pernah memberi kabar ke pihak Kerajaan."
"Kepala Desa yang desanya kuselamatkan, memberitahuku, karena salah satu prajurit penjaga ada yang berkhianat." kata Sean, Richard terbelalak.
Sean berbicara lagi. "Prajurit penghianat itu membunuh ke-4 prajurit penjaga. Dan setelahnya, para bandit datang dan merampas harta para waraga desa."
Richard terdiam serius mendengar cerita Sean. Sean berbicara lagi. "Dan ternyata bukan hanya satu desa saja, tapi ada kemungkinan hampir semua setiap desa yang ada di wilayah Kerajaan ini, juga mengalami hal seperti itu."
"Lebih parahnya, jika warga desa tidak mampu memberi hartanya, korbannya anak gadis mereka yang akan mereka bawa pergi." Sean menambahkan.
"Sudah ada beberapa bandit yang kutanyakan, dan pengakuan mereka sama, bahwa markas mereka ada di dekat perbatasan wilayah Kerajaan Erlang dan Kerajaan Roux." kata Sean lagi.
Richard terbelalak. "Bukankah itu adalah tempat markas bandit banyaran yang kerkenal ?"
"Bayaran ?" sahut Sean dalam batinnya.
"Aku menyimpulkan, sepertinya ada penghianat di dalam Kerajaan ini yang bekerja sama dengan pihak dari markas bandit terbesar itu." kata Sean.
"Kenapa kamu bisa berfikir seperti itu ?" tanya Richard yang penasaran dengan cara berfikir Sean.
"Jika tidak ada berkhianat di dalam istana, lalu kenapa bisa ada prajurit yang berkhianat ?" tanya Sean.
"Kalau tidak ada penghianat di dalam istana, berarti siapa yang membantunya masuk ke dalam kota Kerajaan dan memasukannya dan menjadikannya prajurit penjaga ? Bukankah kota Kerajaan dijaga ketat ?" tanya Sean lagi.
"Dan kenapa setelah membunuh ke-4 prajurit penjaga, para bandit datang membantu prajurit penghianat itu merampas harta para warga desa ?" kata-kata Sean yang penuh bertanya untuk menebak.
Richard terdiam mendengarnya. Lalu ia menatap Sean. Kata-kata yang dilontarkan Sean ada benarnya. Lalu ia bersuara. "Sepertinya kesimpulanmu ada benarnya, aku akan sampaikan informasi ini kepada Raja."
"Semudah itu kamu bisa keluar masuk ke dalam istana, siapa kamu ?" tanya Sean yang penuh selidik.
Richard terkekeh, lalu ia mengaruk-garuk kepalanya. "Sebenarnya aku salah satu petinggi di Kerajaan ini, hehehe.."
Sean terbelalak. Richard menambahkan. "Raja Erlang mempercayaiku dan menjadikanku salah satu petinggi yang bertugas menjadi Master Guild ini untuk mengawasi para Petualang Kerajaan ini."
Sean menatap dingin ke arah Richard. "Seperti kamu banyak menyimpan rahasia, Master Guild ?"
"Bukankah kamu di Level 45 Tingkat Emas. Dan tadi pria berambut aneh menggangguku, berada di Level 50 dan dia bilang sendiri kalau dirinya peringkat ke-3 di semua yang berada di Tingkat Emas, seharusnya kamu lebih lemah dari dia." kata Sean menyelidik dan curiga.
Richard tertawa kecil. "Aku sebenarnya bukan di Level 45 tetapi aku di Level 71, Tingkat Platinum."
"Tetapi kenapa di Kartu Identitasmu menunjukan Level angka 45 ?" tanya Sean.
"Ahh, benar kamu kan dari Dunia Lain, kamu tidak akan tau tentang nama Klan Keluargaku. Aku jelaskan, namaku Richard Kamilton, aku berasal keluarga Bangsawan Klan Kamilton. Bangsawan Klan Kamilton terkenal dapat memanipulasikan Level Tingkat mereka untuk mengecoh orang lain." kata Richard menjelaskan nama Klan Keluarga Bangsawannya.
"Hanya orang-orang dekatku yang tau tentang Level Tingkatku dan kelebihan keluarga Bangsawan Klan Kamilton. Karena kamu orang yang menarik, jadi aku kasih tau tentang diriku." kata Richard sambil meletakan Kartu Identitasnya di meja kayu yang membatasi dirinya dan Sean.
"Orang-orang yang tidak kupercaya, tidak akan tau Levelku yang sebenarnya." lanjutnya.
Setelah Richard meletakan Kartu Identitasnya, Sean melihat Kartu itu. Meski Sean masih tak bisa membaca bahasa asing dunia barunya, tetapi tulisan angka di Kartu itu sama persis di dunianya.
Sean melihat Angka 45 berwarna Emas di Kartu Identitas itu. Namun tiba-tiba berubah menjadi angka 71 berwarna Platinum.
Richard mengambil Kartu Identitasnya dan kembali menyimpannya di sakunya. Lalu ia menatap Sean dengan senyuman. "Bagaimana ? Ada yang ditanyakan lagi ?"
"Apakah kamu salah satu Petualang dari ke-9 Petualang yang berada di Tingkat Platinum ?" tanya Sean.
Richard tertawa kecil dan mengangguk kepalanya. "Ya.., bisa dikatakan aku adalah salah satu Petualang dari ke-9 Petualang Tingkat Platinum di Kerajaan ini."
Richard teringat sesuatu, lalu ia berkata. "Maaf, perkataanmu dan perkataanku, aku ralat. Aku salah satu Petualang dari ke-10 Petualang yang berada di Tingkat Platinum."
"Karena kamu juga berada di Tingkat Platinum, Tuan Alexander." lanjutnya Richard kepada Sean sambil tersenyum, lalu ia tertawa kecil.
"Ahh, sekarang posisiku tergeser menjadi Peringkat ke-2 dari semua berada Tingkat Platinum, secara kamu sekarang berada di peringkat pertama." kata Richard yang pura-pura frustasi.
Sean memutar bola matanya, ia tidak peduli tentang hal itu. Sean menghela nafasnya, ia bangkit dari duduknya. "Aku mau kembali ke kamar inapku."
Richard mengangguk kepalanya. "Ya, istirahatlah. Dan soal informasinya yang tadi, pasti aku sampaikan langsung kepada Raja Erlang, jika aku ada tidak sibuk."
Sean mengangguk kepalanya, dan keluar dari ruang Master Guild. Ia berjalan di lorong, di lantai 5. Lalu ia membuka kunci dan pintu kamar inapnya. Setelah mandi membersihkan dirinya, ia akan langsung istirahat.
.....
Beberapa Hari Kemudian.
Sudah hampir satu minggu, Sean menjalani hariannya sebagai Petualang Kerajaan Erlang. Misi yang ia ambil, tak hanya menyelamatkan desa dari bandit, terkadang ia berburu dan membunuh monster berbahaya yang keliaran di hutan. Ya, dia menjalankan misinya sendirian.
Sebelumnya, setelah kejadian perihal tentang Goro, sekarang banyak kelompok party menawarkan Sean untuk ikut masuk ke party mereka. Tetapi Sean menolak, karenn entah kenapa Sean tidak merasa cocok dengan kelompok party-party yang datang menawarinya.
Dan kini juga sudah tak pernah melihat party Brian dan party Arron lagi semenjak pertemuan terakhir mereka. Sean penasaran kedua party itu. Apa kedua party itu masih sibuk menjalankan misi menyelamatkan Desa-Desa di wilayah Kerajaan Erlang ?
.....
Hari telah siang.
Kini Richard sudah berada di istana Kerajaan Erlang. Dan ia juga kini tengah duduk berhadapan dengan Raja Erlang. Dirinya cukup sibuk, jadi baru sekarang Richard menyampaikan informasi yang Sean sampaikan padanya.
Raja Erlang berfikir keras tentang informasi yang Richard sampaikan padanya. Dalam pikirannya, Raja Erlang menebak-nebak, siapa yang sudah berkhianat dalam istana Kerajaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
DNK • SLOTH SINN
next
2021-11-09
0
Jino roy
next Thor👍
2021-07-10
2
NaNa♡
lanjut thor, semangat
2021-07-10
2