"Cerita yang sungguh berlebihan." batin Sean.
"Rata-rata orang pengguna Sihir, bisa menggunakan 2 atau 3 jenis Sihir bahkan 4. Ada juga yang hanya bisa menggunakan satu jenis Sihir saja, tapi jangan anggap kalau ada orang yang bisa menggunakan satu jenis Sihir saja bukan berarti dirinya lemah. Semua Serangan Sihir bisa sangat kuat itu tergantung dari level penggunanya." ucap Brian panjang lebar.
"Level ?" sahut Sean penasaran.
Brian menjelaskan. " Levelku saat ini di Level 31. Erza, Level 30. Lisa, Level 29. Rin, Level 30. Semakin level kita bertambah, maka kekuatan fisik, dan kekuatan sihir kita semakin kuat. Dan juga energi mana di dalam diri kita, semakin banyak."
"Energi Mana ?" sahut Sean semakin penasaran.
"Energi mereka adalah energi yg sangat penting yang ada di dalam tubuh seseorang untuk bisa menggunakan Sihirnya. Jika ia memiliki energi mana dan bisa mengelolanya, maka ia bisa menggunakan Sihir. Jika tidak, maka ia harus beristirahat untuk mengumpulkan Energi mana." jawab Brian.
"Apa kamu tidak tau levelmu sendiri ?" lanjut Brian bertanya.
Sean menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak."
Brian heran namun kagum. "Padahal kekuatan fisikmu luar biasa, pasti levelmu berada di level 45 atau lebih. Karena ada juga beberapa petualang yang tidak bisa menggunakan Sihir, karena mereka tidak bisa mengelola Energi Mana menjadi Sihir. Mereka merubah Energi Mana menjadi stamina untuk meningkatkan kekuatan fisik. Bahkan mereka sangat kuat karena levelnya juga tinggi. Tapi menurutku, sepertinya tidak sekuat dirimu."
"Aku bahkan tidak tau levelku sendiri." kata Sean.
Brian menunjukkan sebuah kartu. Brian menjelaskan, kartu itu adalah kartu identitas dirinya. Setiap petualang memilikinya. Dan kartu itu adalah kartu sihir. Jadi, jika ingin mengetahui levelnya sudah bertambah atau tidak, maka tinggal melihat kartu sihirnya sendiri.
Namun sayangnya Sean tidak bisa membacanya, karena bahasa tulisan yang ada di kartu identitas milik Brian, tidak seperti bahasa dunia asalnya. Tapi, meski bahasa bentuk huruf berbeda, tapi untuk angka masih sama seperti dunia asalnya.
Terlihat angka levelnya di kartu milik Brian. Angka Levelnya berwarna perak, menandakan kalau tingkat Brian adalah petualang Tingkat Perak. Karena Brian menjelaskan, Tingkat setiap seorang petualang, berdasarkan dari levelnya.
Tingkat Perunggu.
Level 01 - Level 20.
Tingkat Perak.
Level 21 - Level 40.
Tingkat Emas.
Level 41 - Level 60.
Tingkat Platinum.
Level 61 - Level 80.
Tingkat Berlian.
Level 81 - Level ???
"Rata-rata di kota Kerajaan, para petualang di Tingkat Perunggu, Perak, dan Emas. Petualang di Tingkat Platinum, setahuku ada 9 orang saja, salah satunya petualang perempuan pemegang pedang legendaris itu." kata Brian yang setia menjelaskan.
"Lalu, apa sudah ada petualang di Tingkat Berlian ?" tanya Sean lagi.
"Ada, 2 orang petualang yang sudah di Tingkat Berlian. Kini ke-2 petualang itu sudah diangkat menjadi Ksatria Kerajaan untuk mengawal Raja." jawab Brian.
Sean mengangguk-angguk kepalanya paham apa yang dijelaskan oleh Brian. Setelah Brian menjelaskan semuanya, Sean terdiam. Brian yang paham Sean yang sedang berfikir, ia memilih berbicara kepada salah satu pedagang agar tidak canggung.
.....
Beberapa Jam kemudian, Hari telah sore, dan akhirnya mereka akan sampai di pintu gerbang kota Kerajaan Erlang. Sean yang tidak ingin jadi perhatian orang-orang kota, ia mengeluarkan jubah hitam.
Sean memakai jubah hitam lengan panjang sehingga lengan logam kirinya tertutup. Para penjaga pintu gerbang menghalangi jalan mereka. Salah satu pedagang menunjukan medali indentitasnya. Lalu mereka semua diizinkan masuk.
Beberapa saat kemudian, kedua kereta kuda milik rombongan pedagang berhenti di depan sebuah bangunan besar. Bangunan besar itu adalah Guild petualang.
Brian, dan ketiga anggotanya turun dari kereta kudanya setelah mereka mendapat cap pedangan di kertas misinya. Itu sebagai bukti kalau Brian dan ketiga anggotanya telah berhasil menjalankan misi.
Sean pun juga turun keluar dari kereta kuda. Ia melihat sekelilingnya. Bangunan-bangunan yang ia lihat memang asing namun menarik dan enak dilihat.
Lalu salah satu pedagang memberikannya dua koin emas. Sean awalnya untuk menolak karena ia bukan anggota party Brian. Namun pedagang itu bersikeras memberikannya, karena itu adalah tip dari mereka.
Akhirnya Sean menerimanya. Karena ia berfikir, pasti ia juga akan membutuhkan pegangan. Percuma memiliki peralatan dan ribuan peluru di cincin penyimpanannya, tapi tidak memiliki pegangan.
Setelah rombongan pedagang pergi, Brian mengajak Sean untuk ikut masuk ke dalam ke Guild petualang. Awalnya Sean menolak, tapi karena paksaan dari Lisa, Erza, dan Rin, Sean pun akhirnya menurut.
"Sudah kamu tenang saja, ada kita yang selalu bersamamu." ucap Brian yang mengerti jika Sean akan malu masuk ke dalam Guild.
Bangunan Guild Petualang terlihat sungguh besar. Setelah masuk, isi ruangan Guil sungguh ramai. Banyak sekali orang-orang yang berkumpul, mungkin ratusan. Pria, Wanita, dari yang muda hingga yang dewasa. Mereka semua adalah petualang.
Namun ada yang membuat Sean merinding, yaitu ia melihat ada beberapa pria dan wanita yang berotot besar. Sungguh geli jika dibayangkan.
Semua para petualang berkumpul di dalam. Ada yang sedang makan, karena tempat itu juga menyediakan makanan. Ada juga beberapa kelompok party sedang rapat untuk menjalankan misi. Ada juga yang sedang bercanda.
Ada lagi yang membuat Sean terkejut, ia melihat manusia bertelinga lancip. Bahkan ada manusia bertelinga hewan di atas kepalanya. Ada yang kelinci, anjing, kucing, dan masih banyak yang lainnya.
Sean memilih diam tak bertanya tentang pemandangan yang ia lihat. Sean tutup lulut, dan setia mengikuti rombongan Brian dari belakang. Sesuai dugaannya, dirinya menjadi pusat perhatian orang-orang di dalam Guild.
"Hei lihat !! Siapa orang memakai jubah hitam itu."
"Wah sepetinya tampan, sampai-sampai sebagian bawah wajahnya ditutupi."
"Apa dia anggota baru party-nya Brian ?"
"Dia terlihat kuat."
"Tidak !! Dia terlihat biasa-biasa saja."
Itulah bisikan para petualang yang ada di dalam ruangan itu.
Rombongan Brian berjalan mendekati resepsionis. Di tempat resepsionis, terdapat 5 Wanita cantik. Brian dan ketiga anggotanya berbicara salah satu petugas resepsionis itu.
Mereka ber-4 melaporkan kalau misi mereka telah mereka selesaikan, dan tak lupa mereka memberi bukti. Brian dan ketiga anggotanya mendapat bayaran dan mendapat bonus karena membunuh Goblin berlevel 35.
Brian dan ketiga anggotanya memberi sebagian bayarannya kepada Sean. Sean menolak, tetap lagi-lagi Brian dan yang lainnya memaksa. "Ambil, kamu pasti memerlukannya. Ini sebagai tanda Terimakasihku dan ketiga anggotaku."
Akhirnya Sean pun menerimanya. Brian pun bertanya. "Sean, apa kamu tidak tertarik mendaftar menjadi petualang ?"
Sean terdiam untuk berfikir. Lalu beberapa saat kemudian, ia mengangguk kepalanya. "Ya, aku akan mendaftar, karena aku suka tantangan."
Brian tersenyum. "Baguslah, kalau begitu. Kamu hanya minta kepada kakak Lucy yang cantik ini untuk mengurusi pendaftaranmu." ucap Brian sambil menunjuk salah wanita cantik yang bernama Lucy, salah satu petugas resepsionis.
Lucy itu tersenyum manis mendengarnya. Karena Lucy memang sudah biasa menerima pujian dari semua para petualang laki-laki yang selalu menggodanya. Karena dia adalah petugas resepsionis paling cantik di Guild.
Namun bagi Lucy, itu hanyalah angin lewat. Senyuman yang ia berikan adalah senyuman palsu, itu karena ia harus profesional dalam bekerja. Tetapi senyuman palsu miliknya saja, sudah membuat para laki-laki terpesona.
_______________________________________
Visual.
Lucy Aqiuler.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Ryuu√[Primodial Void God]™SR
2023...
napak tilas...
lagi...🗿
2023-12-09
0
PANGLIMA PERANG😋
2022😂
2022-02-13
0
Gua Cowo 🗿
aku tadi sempet keluar dari aplikasi terus masuk lagi pengen baca cerita ini, tapi aku cek di sejarah kok ga ada, aku panik kemudian aku inget sama judul cerita ini, langsung search dan langsung ketemu sehingga bisa baca lagi :>
2022-01-16
1