Ketiga anak buahnya segera bergerak. Mereka memulai menggunakan Sihir elemen kalian. Sean mengerut dahinya, karena sihir apa yang akan menyerangnya.
"Semburan Api Naga !!".
"Serangan Hujan Tanah !!"
"Serangan Angin Badai !!"
DUAR !!
Semua bandit tertawa melihat sihir mereka mampu menyebabkan ledakan. Mereka sudah menduga kalau lawan orang asing ini telah mati tanpa sisa. Hanya terbang debu tebal yang tebal.
Sedangkan Brian dan ketiga anggotanya terdiam sedih, karena keadaan mereka yang tak cukup ikut membantu Sean.
"Jadi ini rasanya terkena Serangan Sihir."
Brian dan yang lainnya membeku mendengar suara Sean. Rupanya terlihat Sean masih berdiri kokoh setelah debu-debu di tempat menghilang.
Para bandit juga kaget bukan main. Sean tidak terluka sama sekali, hanya pakaian hitamnya kotor. "Bagaimana bisa ?" guman sang pemimpin bandit.
Dor !! Dor !! Dor !! Dor !! Dor !! Dor !!
Sean telah memegang senapan AK-47, dan langsung menembaki salah satu bandit di dekatnya. Ia menembaki tepat di kepalanya.
Dor !! Dor !! Dor !! Dor !! Dor !! Dor !!
Setelah mati, Sean langsung beralih ke bandit lainnya, dan menembaki kepalanya.
Dor !! Dor !! Dor !! Dor !! Dor !! Dor !!
Semua terpaku apa yang dilakukan Sean. Terutama pemimpin bandit yang tidak percaya kalau anak-anak buahnya telah kalah dan mati.
Sean memasukan kembali senapannya ke dalam cincin penyimpanan. Lalu ia berjalan mendekati bandit yang tersisa satu, ya si pemimpin para bandit yang telah ia bunuh.
Pemimpin bandit menarik pedangnya dari sarungnya. Dan mengarahkan pedangnya ke arah Sean yang sedang berjalan mendekatinya. Ia mulai memasang kuda-kudanya.
"Jangan mendekat !! Atau kau akan merasakan akibatnya !!" ucap pemimpin bandit.
Langkah Sean terhenti, ia lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Apa kamu sendiri tidak menyadari posisimu. Bisa-bisanya kamu mengancamku."
Setelah mengucapkan itu, Sean penyimpanannya. Lalu ia berlari cepat ke arah pemimpin bandit itu.
Pemimpin bandit melayangkan pedangnya untuk menyerang Sean. Sean menghindar, lalu langsung melayangkan pukulan dari tangan kanannya.
BUGH !!
Wajah pemimpin bandit itu terkena pukulan Sean. Kedua lubang hidungnya mengeluarkan darah. Sakit, rasanya sakit. Ia marah, dan langsung menyerangnya secara bruntal menggunakan pedangnya.
Wuss wuss wuss wuss.
Sean menghindar semua serangannya. Ia langsung melayangkan tangan logam kirinya ke arah dada pemimpin bandit itu.
JLEB !!
Tangan logam Sean menembus dada lawannya. Pemimpin bandit itu terbatuk darah. Sean langsung menariknya. Seketika pemimpin bandit itu terjatuh mati.
Jantungnya berada di dalam genggaman Sean. Sean langsung meremasnya hingga hancur, lalu ia mengibaskan tanganya untuk menghilangkan darah korbannya.
Disisi Brian dan ketiga anggotanya, melongo tak percaya. Sean dengan mudahnya melawan dan membunuh para bandit itu. Bahkan para pedagang yang dari tadi diam melihatnya juga dibuat terkejut dan takut.
.....
Kini semuanya telah pergi dari tempat itu setelah membuang mayat ke-6 bandit itu dan membakarnya. Brian dan ketiga anggotanya menumpang di kereta kuda milik rombongan pedagang itu, karena jalan mereka searah untuk menuju kota Kerajaan yang sama.
Erza, Lisa, dan Rin berada di kereta kuda pertama yang berjalan di depan. Sedangkan Brian dan Sean berada di kereta kuda kedua yang berjalan di belakang. Mereka saling mengobrol dengan pedagang sekaligus kusir kereta kudanya.
Sedangkan di kereta kuda kedua, Brian dan para pedagang saling berbicara, namun Sean banyak diamnya. Ia terlalu banyak memikirkan tentang dunia yang ia tempati saat ini.
"Sean, apa ada yang mengganggu pikiranmu ?" tanya Brian yang bisa menebak isi pikiran pemuda yang baru dikenalnya.
"Bisa kamu jelaskan tentang sihir di dunia ini ?" tanya Sean to the point.
"Apa kamu belum tau tentang sihir ?" tanya Brian.
"Jika aku tau, aku tidak akan mengajukan pertanyaan ini. Anggap saja aku orang yang tersesat dan hilang ingatan. Karena aku tidak tau tentang dunia ini." jawab Sean tegas.
Brian mengangguk kepalanya, ia mulai menjelaskan. "Sihir yang ada di dunia ini sudah tidak asing. Hampir semua orang bisa menggunakan sihir, dan ada banyak juga yang tidak bisa menggunakan sihir. Di dunia ini yaitu Sihir, yaitu, Sihir Air, Sihir Tanah, Sihir Api, Sihir Angin, Sihir Petir, Sihir Cahaya, dan yang terakhir Sihir Kegelapan."
"Begitu." sahut Sean mengangguk-angguk kepalanya sambil memegang dagunya.
"Apa kamu ingat kejadian sebelumnya, Rin menyembuhkan luka kami bertiga dengan menggunakan Sihir Cahayanya. Rin adalah pengguna 3 jenis Sihir, Sihir Air, Tanah, dan Cahaya." kata Brian lagi. Sean mengangguk-angguk kepalanya seakan ia mengerti penjelasannya.
Brian menambahkan. "Sihir cahaya tidak hanya untuk menyembuhkan luka, atau penyakit. Tapi sihir cahaya juga bisa untuk pelindung, daya tahan tubuh, memperkuat fisik, mempertajamkan indra untuk penggunanya, tetapi itu hanya sementara. Intinya Sihir Cahaya adalah Sihir pendukung untuk semua orang dan masih banyak lagi kegunaannya."
"Kamu dan 2 anggotamu lainnya, Sihir apa yang bisa kalian kendalikan ?" tanya Sean.
"Aku bisa menggunakan Sihir Tanah, dan Api. Erza, Sihir Api dan Angin. Lisa, Sihir Air dan Angin."
"Namun Sihir Petir dan Sihir Kegelapan adalah Jenis Sihir yang langka." kata Brian lagi.
"Kenapa kedua Sihir itu dikatakan langka ?" tanya Sean.
"Karena belum ada seseorang yang bisa mengendalikan kedua Sihir itu. Tapi yang pernah kudengar, Sihir Kegelapan bisa digunakan oleh orang-orang tertentu, biasanya orang-orang bisa menggunakan Sihir Kegelapan terlalu tertutup." kata Brian menjawab.
"Lalu Sihir Petir ?" tanya Sean lagi.
"Orang yang mengendalikan Sihir Petir sangatlah langka. Setahuku hanya satu orang saja yang bisa menggunakan Sihir Petir di Kerajaan Erlang. Dia adalah seorang wanita cantik, dia juga Petualang. Dia cukup terkenal. Dia juga hebat bertarung menggunakan kedua pedangnya. Dan salah satu pedangnya adalah salah satu senjata legendaris di dunia ini." jawab Brian menjelaskan.
"Senjata legendaris ?" sahut Sean.
"Yang benar saja ? Sebutan nama yang berlebihan." batin Sean tidak percaya dengan kata legendaris.
"Ya, di dunia ini ada 3 Senjata Legendaris, yaitu Pedang, Kapak, dan Tombak. Menurut cerita legenda, konon ada 3 orang yang bisa mengendalikan Sihir Petir. Mereka bertiga sangat hebat tiada tanding. Setiap dari mereka adalah pemilik dari 3 Senjata Legendaris itu." jawab Brian.
Brian melanjutkan kata-katanya. "Tapi, Entah kenapa 3 orang hebat itu menghilang dan meninggalkan ketiga senjatanya di tempat yang terpisah. Dan menurut cerita legenda, jika seseorang yang bisa mengendalikan Sihir Petir, maka dia adalah penerus pemegang Salah Satu Senjata Legendaris."
"Jadi, wanita yang barusan kamu bicarakan tadi, bisa dikatakan salah satu penerus pemegang Salah Satu Senjata Legendaris itu ?" tanya Sean menebak.
Brian mengangguk kepalanya "Kemungkinan besar seperti itu."
"Lalu 2 orang lainnya ?" tanya Sean.
Brian menggeleng-gelengkan kepalanya. "Masih belum diketahui. Karena kembali lagi, seorang pengendali Sihir Petir sangatlah langka."
"Cerita yang sungguh berlebihan." batin Sean.
_______________________________________
Visual.
Sean Alexander.
.....
Brian Castillo.
.....
Erza Mendoza.
.....
Rin Silva.
.....
Lisa Ledesma.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Ibrahim Rusli
Sean ini temen or sahabat baiknya si capten Amerika ya Thor ... kelassss emang 🤘😄
2022-12-21
1
Jomblo Abadi
lisa sih paling cantik
2022-03-15
0
Kay Bennington
visualnya semua kartun disini
2022-01-22
0