Brian, Lisa, Erza, dan Rin telah keluar dari hutan. Mereka melihat dua kereta kuda milik rombongan pedagang tengah dihadang oleh 6 orang bandit. Mereka ber-4 segera menarik pedang mereka masing-masing dari sarungnya.
"Wah lihatlah para petualang datang." ucap salah satu dari para bandit.
"Sepertinya 2 perempuan itu lumayan juga." ucap temannya, dan disertai tertawa teman-temannya.
Brian mara, kemungkin dari ke-6 bandit itu, ada yang berlevel diatasnya, tetapi itu tidak akan melunturkan semangatnya. Lagi pula. "Lebih baik kalian berhenti melakukan kejahatan, atau kalian akan merasakan akibatnya."
Ke-6 bandit itu tertawa, lalu salah satu dari mereka, langsung berlari maju dengan kecepatan tinggi, dan menggunakan pedangnya untuk menyerang.
Tiang !!
Suara benturan antara kedua pedang. Brian menggunakan pedangnya untuk menahan serangan dari salah satu bandit yang maju menyerangnya.
Suara benturan antara kedua pedang. Brian menggunakan pedangnya untuk menahan serangan dari salah satu bandit yang maju menyerangnya.
DUGH !!
Brian terdorong kebelakang setelah menerima tendangan dari bandit yang datang menyerangnya berusan.
Brian menahan badangnya agar tidak terjatuh, lalu kembali maju, dan menyerang balik menggunakan pedangnya.
Tiang !! Tiang !! Tiang !! Tiang !!
Tiang !! Tiang !! Tiang !! Tiang !!
Brian dan bandit itu saling menyerang, menahan, menangkis, dan menghindar. Brian dan Bandit itu melompat mundur. Namun bersama itu, si bandit berucap. "Semburan Api Naga !!"
Woosssss !!
Setelah mengucapkan kata itu, ia mengeluarkan semburan api dari mulutnya. Brian yang melihat itu segera cepat-cepat meletakan salah satu tangannya di permukaan tanah, dan berucap. "Dinding Tanah Pelindung."
Dreg !!
Terciptalah dinding tanah dihadapan Brian dan melindunginya dari serangan bandit.
DUAR !!
Dinding Tanah itu pecah, dan membuat ledakan dan menghempaskan Brian terdorong mundur.
Erza yang melihat Brian, ia tidak terima. Ia segera maju melawati Brian yang akan bangkit dari jatuhnya. Erza mengarahkan kedua tangannya ke arah bandit itu. Dan berucap. "Serangan Bola Api !!"
Lalu Erza melepaskan kedua bola apinya dan menyerang ke arah bandit itu. Bandit itu mulai berucap. "Semburan Api Naga !!"
Boooom !!
Tercipatalah ledakan. Disisi Sean, ia berdiri melihat bertarungan itu dari atas pohon. Cukup menghiburkan. Sean mengusal dagunya, ia tengah berfikir saat melihat Sihir elemen yang ia lihat tadi.
"Apa aku bisa punya Sihir Elemen seperti mereka. Secara aku 'kan juga sekarang ada di dunia ini." guman Sean berfikir
DUAR !!
Sean tersadar saat mendengar suara ledakan besar. Ia melihat ke pertempuran itu. Ia terkejut, melihat ke-4 orang kenalannya sudah berlutut kelelahan.
Sean pun teringat, mungkin karena pertarungan sebelumnya melawan sekelompok goblin, ke-4 kenalannya sudah kelelahan. Namun yang tak habis pikir, kenapa 4 lawan satu bisa kalah.
"Hahahahaha..., kalian ber-4 kalah melawan satu anak buahku." ucap salah satu bandit dengan penutup satu matanya yang berdiri diam sejak tadi.
"Cih..!! Kami hanya kelelahan karena dipertarungan sebelumnya melawan sekelompok goblin !!" ucap Brian marah.
"Hahahaha.., astaga, kalian tidak perlu malu mengakuinya kalau kalian tidak mampu mengalahkan anak buahku yang terbaik." ucap bandit penutup satu mata sambil tertawa. Ya dia adalah pemimpin kelompoknya. Ia tertawa dan diikuti anak buah lainnya.
"Perlu kalian ketahui, anak buahku yang kalian lawan berlevel 40. Jadi mana mungkin kalian bisa mengalahkannya. Hahahaha.." lanjutnya sambil tertawa.
Brian dan ketiga anggotanya terbelalak mendengar ucapan dari bos sekelompok bandit itu. Pasalnya rata-rata level mereka masih di bawah level 35.
"Apa orang itu memang berbahaya ?" tanya Sean sendiri, karena ia melihat ke-4 kenalannya terdiam setelah mendengar level lawannya.
Sean segera melompat tinggi dari tempat ia berdiri. Ia tidak bisa diam saja melihat ke-4 kenalannya seperti itu. Awalnya ia mengira ke-4 kenalannya bisa bisa mengatasinya, jadi ia memilih diam dan melihat saja.
Namun ternyata lawan ke-4 kenalannya jauh lebih kuat. Maka dari itu, Sean harus turun dan harus membantu mereka. Sean berharap kalau dirinya dan bandit berlevel 40 bisa seimbang.
Setelah melompat, Sean mendaratkan dirinya di depan mereka semua. Para bandit terkejut sekaligus kebingungan, siapa orang penampilan aneh itu. Ditambah wajah orang itu tertutup sebagian.
Terutama bandit belevel 40 itu, pasalnya Sean tiba-tiba muncul tepat dihadapannya.
Sedangkan Brian dan ketiga anggotanya terdiam melihat kenalan baru mereka tiba-tiba muncul.
Mereka ber-4 baru menyadari, kalau Sean juga ikut bersamanya. Ahh, mereka melupakan keberadaannya. Mereka ber-4 menyadari kalau mereka terlalu tergesa-gesa saat bertindak.
Tanpa basa-basi, Sean yang tiba-tiba muncul, tanpa ragu, ia langsung melayangkan pukulannya dengan menggunakan tangan logam kirinya ke arah bandit berlevel 40 itu.
BUGH !!
Wuussss !!
Tubuh bandit itu terpedal jauh setelah kepalanya menerima hantam keras dari pukulan Sean. Semua membeku melihatnya.
Braakkk !!
Bandit yang terpental itu, menabrak sebuah batu besar, hingga hancur dan membuatnya tak sadarkan, entah mati atau tidak. Semua terbelalak tak pecaya melihatnya.
"Tidak mungkin !!" ucap pemimpin bandit itu.
Sean berjalan mendekati kelima bandit itu. Satu dari mereka menyerang menggunakan pedangnya.
Tiang !!
Sean menahannya dengan lengan logamnya. Semua kembali terkejut bukan main melihatnya, karena menurut mereka, orang itu bertarung dengan tangan kosong.
Ditengah-tengah orang yang dilawannya terkejut. Sean tidak mensia-siakan kesempatan. Tangan logamnya langsung memengang dan mencengkram pedangnya bandit itu.
Krakk !!
Pedangnya hancur setelah Sean mencengkramnya dengan kuat. Sebenarnya bagi Sean itu hanya 5 persen kekuatan lengannya dikerahkan.
Bandit yang pemilik pedangnya hancur, hanya terdiam membeku. Melihat bandit terdiam, kesempatan Sean menyerangnya.
BUGH !! BUGH !! BUGH !! BUGH !! BUGH !!
Sean memukul bandit dihadapannya berkali-kali menggunakan kedua tanganya. Tangan logamnya dan tangan normalnya. Gerakan pukulan Sean semakin cepat.
BUGH !! BUGH !! BUGH !! BUGH !! BUGH !!
Dada, perut, wajah bandit di depannya, ia hajar habis-habisan. Sean tidak akan memberikan bandit ini celah untuk bernafas bebas. Bahkan sesekali ia menghajarnya dengan lututnya.
Sean menyelesaikan pukulannya. Lalu tangan kanannya mencengkram baju banditnya agar tidak jatuh. Pasalnya keadaan bandit itu telah lemas, dan babak belur tanpa ampun.
BUGH !!
BOOM !!
Satu pukulan terakhir dengan menggunakan tangan logam kirinya dari atas. Hal itu mengakibatkan banditnya langsung terjatuh dan menghantam tanah, hingga membuat suara benturan yang keras. Entah dia sudah mati atau tidak.
Tinggallah 4 bandit lagi, termasuk pempimpinnya. Lalu si pemimpin bandit itu menyuruh anak buahbya untuk bertindak. "Hei !! Kalian bertiga jangan diam saja. Serang dia dengan sihir kalian !!"
Ketiga anak buahnya segera bergerak. Mereka memulai menggunakan Sihir elemen kalian. Sean mengerut dahinya, karena sihir apa yang akan menyerangnya.
"Semburan Api Naga !!".
"Serangan Hujan Tanah !!"
"Serangan Angin Badai !!"
DUAR !!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Aqsa Grizzly
harusnya teng teng..atau trang trang..bukan tiang tiang
2022-01-10
1
DNK • SLOTH SINN
next
2021-11-09
0
Sinjodit
tiang klo bahasa jawa bisa di artikan orang
tiang juga berarti pilar
2021-10-05
1