Wanita Presdir

Wanita Presdir

Episode 1.Ingatan Saat SMA

Senyumnya yang hangat dibalik bibir tipis seksi yang merah merona dengan hidung yang mancung dibalut rambut hitam panjang bergelombang dan kulit sawo matang eksotis. Bodinya jangan ditanya lagi dengan tinggi badan 167cm disertai berat badan yang proporsional dialah Dakota Kaif. Dakota Kaif adalah pemberian nama dari ibunya Endangsi Kaif. Dari namanya saja sudah kita ketahui bahwa ibu Endangsi Kaif keturunan India-Minang, sehingga kecantikan Dakota Kaif menurun dari ibunya.

Mereka tinggal di Kota Malang dengan rumah yang sederhana, namun bagi orang kaya pada umumnya akan mengira rumah itu tidak layak huni. Namun karena keadaan ekonomi Dakota sejak dibangku SMP ibunya sudah jatuh sakit leukimia. Hal itu membuat Dakota menjadi tulang punggung keluarga dan rumah yang sederhana itupun mereka masih mengontrak.

Sejak lahir hingga sekarang Dakota belum pernah bertemu dengan ayahnya. Setiap bertanya tentang ayahnya atau menyinggung satu kata saja tentang ayahnya, ibu Endangsi akan dengan tegas mengatakan tidak ada jawaban mengenai ayahnya. Dakota selalu ingin tahu siapa sebenarnya ayahnya. Hanya ada satu foto sebagai petunjuk yaitu gambar ibunya sewaktu muda sebagai penari sanggar disampingnya berdiri lelaki yang memeluk lengan ibunya. Namun wajah lelaki itu tidak terlihat jelas, sudah buram. Tapi dibalik foto tersebut ada tulisan Endangsi Kaif and Mr.Ela. Hanya mengandalkan foto itu dia akan tetap berusaha mencari tahu siapa ayahnya tanpa sepengatuhuan ibunya.

Saat ini diusianya yang sudah menginjak 20 tahun ia sudah menyelesaikan Skripsi Strata Satu (S1) Interior Design di Kampus Z. Dakota kekampus hanya mengurus surat dan jadwal wisuda saja. Dakota orang yang ramah dan mudah bergaul dengan teman-temannya. Namun di kampus Z Dakota hanya berteman dengan beberapa orang saja. Hal tersebut terjadi karena insiden saat Dakota masih duduk dibangku SMA.

#Kembali insiden saat SMA

Matahari sudah mulai menantang dengan gagahnya disertai dengan kicauan burung yang indah. Dibalik seragam sekolah putih abu-abu, dengan rambut hitam panjang bergelombang, bibirnya yang tipis tanpa dipolespun sudah terlihat merah merona. Dakota menghadang tasnya untuk berangkat kesekolah. Saat ini dia sudah memasuki semester awal kelas XI di SMA Z.

“Ibu, Dakota berangkat ya bu.” pinta Dakota kepada ibu Endangsi.

“Hati hati ya nak, yang rajin belajarnya. Sepulang sekolah langsung pulang saja.”

“Uhuk ... uhuk ....” batuk ibu Endangsi yang tidak bisa ditahan tetap keluar.

“Ibu ... ibu tidak usah banyak gerak ya” Dakota membaringkan tubuh ibunya di tempat tidur kembali. “Aku akan pulang setelah selesai kerja sambilan, aku pamit ya” mendaratkan ciuman dikening ibunya yang sudah mengerut ditelan usia.

#Di Sekolah

“Woi” teriak seorang gadis. Kemudian dia melambaikan tangan.

“Selalu ya ... aku yang lebih dulu sampai, nungguin kamu aja” celoteh gadis manis itu. Dakota menoleh tapi menghiraukannya. Ia yakin wanita tersebut pasti Yohana.

“Euw ... kok aku dihiraukan sih ....” ketus Yohana sambil mencubit lengan Dakota yang sudah sampai digerbang sekolah.

“Ah ... Sakit Yo” dengan mata yang tajam. “Kebiasaan ya, pagi-pagi udah main cubit, entar siang rambutku pasti habis nih ... karena ulah tangan mu” balas Dakota menggoyangkan tangan Yohana.

“Yey ... au ah, aku dicuekin sih” wajah Yohana mulai cemberut. “Yuk kita masuk” sahut Dakota tersenyum ceria untuk menenangkan hati sahabatnya itu dan langsung memeluk lengan Yohana.

Tidak jauh mereka berjalan tiba-tiba saja ada seorang lelaki tampan yang sudah memandangi tingkah laku mereka.

“Dakota ....” Terdengar suara dari kejauhan. “Aku mau ngomong sama kamu” suara itu semakin mendekat.

Langkah merekapun berhenti dan menoleh pada pria tampan yang menghampiri mereka. Dakota tidak kenal sama sekali dengan lelaki itu.

“Bang Janter, bukannya dia senior yang paling ganteng di SMA Z ini? Ngapain dia manggil Dakota” batin Yohana.

“Siapa dia Yo.” bisik Dakota pada Yohana.

“Kamu kok gak tau sih, dia itu bang Janter, senior kita anak XII IPA dia dijuluki lelaki tertampan di sekolah kita. Udah mu samperin gih, aku duluan ya.”

“Ehhhh ... main tinggal aj ...” Belum sempat lanjutin Yohana sudah lari menuju kelas.

“Dakota, bisa kamu luangkan waktu 15 menit aja” pinta lelaki itu melirik jam tangannya.

“Eh, anu senior umm ...” Dakota yang gagap menjawab (sebenarnya dia bukan gagap hanya saja terkejut dia barusan diajak bicara dengan lelaki tertampan di sekolahnya apalagi dikerumunin teman-teman yang juga baru sampai kesekolah).

“Bukannya itu bang Janter ... senior terganteng” tunjuk seorang fans fanatik. Bisik yang satu.

“Uh ... kok senior itu ngomong sama cewek kampung itu sih” yang satunya nyahut lagi.

“Itu Dakota anak XI IPA yang parasnya juga cantik ... wajar dong” sahut yang lain.

Mendengar desah-desuh dari kerumunan orang disekitar membuat Dakota tidak nyaman.

“Kita kayaknya nggak usah ngomong disini” lelaki itu sadar juga, untuk mencari suasana yang hening lelaki itu langsung menggenggam jari tangan Dakota yang halus, lalu mereka melangkah berlari.

“Aduh ... kok main embat tanganku sih... baru juga kenal dan aku pasrah, mana tangannya halus lagi. Kok jantungku rasanya mau meledak ya” batin Dakota

diiringi wajahnya yang mulai merah

Tiba diujung taman dekat toilet perempuan. “Ehem ... uhuk ... uhuk.” Batuk Dakota yang dibuat-buat langsung menarik tangannya.

“Kayaknya udah nggak ada orang lagi” sahut Janter melirik kesekitar taman.

“Emm, sebenarnya senior mau ngomong apa?” tanya Dakota langsung pada intinya.

“Kita belum kenalan, namaku Janter Sucipto” Janter langsung mengulurkan tangannya.

“Ah ya senior ... saya Dakota Kaif” menjabat tangan Janter. Dengan lama Janter memandang wajah Dakota yang sudah segar tanpa dipoles apapun apalagi bibirnya yang merah merona.

“Dia memang sudah cantik dari lahir, Sial padahal sudah sejak dulu waktu ospek siswa baru aku sudah jatuh cinta padanya, sering mengerjai dia, tapi baru ini aku sedekat gadis cantik ini. Selama ini hanya dari kejauhan memandanginya. Ternyata kalau dari dekat, dia semakin cantik saja, apalagi atasannya yang semakin berisi. Glek ... aku mikir apa sih. Padahal banyak perempuan cantik diluar sana kenapa hanya dia yang membuat jantungku panas” batin Janter.

“Senior ....” Arah mata Dakota menuju tangannya yang belum juga dilepas.

“Eh ... ya.” Janter langsung melepaskan tangannya.

“Aku panggil kamu dik Dakota aja, jangan panggil aku senior, panggil aja bang Janter.” Wajah Janter yang sudah mulai memerah.

“Baiklah senio ... eh bang Janter.” jawab Dakota yang gugup juga.

“Ya Tuhan kenapa dia sangat tampan, sesempurna inikah ciptaanMu” batin Dakota memandang wajah Janter.

“Aku boleh tau nomor handphone mu” pinta Janter memberikan handphonenya pada Dakota. Dakotapun memberikan nomor handphonenya pada Janter.

“Berati kita boleh berteman ya. Nanti kalau aku hubungi dik Dakota harus angkat ya” pinta Janter sambil tersenyum.

“Iya bang” jawab Dakota malu-malu.

“Kayaknya kita harus masuk kelas, udah bunyi bel, sampai jumpa besok” Janter melambaikan tangan pada Dakota.

“Oke bang” sahut Dakota meningalkan taman juga.

“Wah ... wah ... gadis kampung mulai merayu targetmu Ir” bisik Sena pada Irma yang baru saja keluar dari toilet.

“Dia Junior satu tingkat dibawah kita, tapi udah berhasil rebut Janter sang idola SMA Z” timpal Mia memanasi hati Irma.

“Aku saja yang sudah dari awal masuk sekolah ini hingga kini belum juga bisa menaklukkan Janter, tapi gadis kampungan itu.” Cibir Irma dengan wajah yang ketus.

“Dia belum tau seorang Irma Sugiono” balas Sena.

“Guys aku punya ide.” Bisik Mia pada Irma.

“Yah, itu ide bagus, seperti yang sebelumnya, jika ada yang mendekat langsung habisi” perintah Irma.

“Oke guys, kelas udah mulai yuk masuk” sahut Sena.

###

Sepulang sekolah Dakota langsung kerja sambilan di Sanggar Elaya yang dekat dengan lokasi sekolahnya. Dakota sudah memiliki kemampuan menari yang turun dari ibunya Endangsi. Sejak memasuki bangku SMP dia sudah jadi penari dan bisa menari mancanegara, hingga sekarang sudah diangkat menjadi pelatih adik-adik juniornya. Dengan gaji yang lumayan, apalagi kalau ada even mancanegara pasti menambah penghasilan.

Jika ibunya mengetahui hal ini, pastilah ibu Endangsi sangat kecewa. Ibu Endangsi dengan tegas selalu mengatakan jangan jadi penari karena resikonya berat. Tapi Dakota selalu berbohong bahwa dia bekerja sambilan sebagai OG di mini market dekat sekolahnya. Hanya karena petunjuk dari foto tersebut dia memilih menjadi penari dan masuk ke Sanggar Elaya berharap bertemu dengan Mr. Ela.

“Jika saja ibu tau aku kerja di Sanggar Elaya ini, pasti ibu sangat sangat kecewa, mengingat beliau selalu mengatakan jauhi Sanggar Elaya. Kenapa ya ibu sampai berkata begitu” batin Dakota.

“Kak Dakota” sahut Yuna memeluk Dakota membuyarkan lamunannya. Disambut penari-penari junior lainnya.

“Hai semua, maaf ya, kalian lebih dulu menunggu kakak” balas Dakota memeluk mereka.

“Kak, sebentar lagi kita ada even mancanegara, tapi yang ikut para senior kak” kata Lina junior Dakota.

“Wah, kalian juga sudah tidak sabar ya, tapi kalian harus mengasah kemampuan. Karena kalian masih tahap dasar.” Timpal Yohana yang juga baru sampai ke Sanggar.

“Eh, beb Yohana udah sampai.” Dakota meletakkan tasnya.

“Yang dikatakan kak Yohana benar, kalian harus berusaha ya. Semangat buat kita, kalian pemanasan dulu ya” perintah Dakota.

“Baik kak” jawab mereka serentak.

“Kamu ya ... lagi-lagi ninggalin aku. Dibandingkan mereka, aku lebih dulu kenal kamu coba” tunjuk Yohana sambil mengganti pakaiannya.

“Ah, Yo mulai lagi deh, tadi perasaan yang nyuruh pergi duluan siapa coba, lagian mengharapkan lelaki pujaan yang belum tau sekolahnya dimana” ketus Dakota.

“Iya, aku tau. Aku cuma nungguin orang yang gak pasti. Tapi wajahnya mirip banget sama kamu Dakota mulai dari hidung, warna kulit kalian, ah ... seandainya kamu cowok pasti mirip sama dia, aku pastinya pacaran samamu beb” sahut Yohana memandangi wajah Dakota sambil mengelus pipinya.

“Yo jangan sampai kita jeruk makan jeruk, huh ... nama lelaki itu aja kamu gak tau, gimana kamu mau dekatin dia” timpal Dakota melepaskan tangan Yohana.

“Biasanya seminggu sekali dihari ini sepulang sekolah dia nongol di Pertamina sekolah kita beb, dia dipanggil Admidjaya muda. Tapi hari ini aku gak ketemu dia, hu hu ...” jawab Yohana dengan cemberut sendiri.

“Admidjaya, hemm ...” sahut Dakota ragu-ragu.

“Baru dengar namanya beb, udah ah nanti aja kita bahas. Kita harus melatih biar cepat pulang” pinta Dakota.

BERSAMBUNG.............

Hai Reader yang setia. 😊

Terimakasih sudah mampir. Mohon beri like dan komentarnya ya. Untuk membangkitkan semangat penulis. Semoga Terhibur.🙏

Terpopuler

Comments

Onti Titi

Onti Titi

namanya 😂

2023-03-11

0

Sulisayaheaisyah Sulis

Sulisayaheaisyah Sulis

lihat covernya jadi pengen mampir deh

2023-03-01

0

MoonStar

MoonStar

gak peka ini anak... jika seorang ibu ngelarang pasti punya sebab..

2022-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1.Ingatan Saat SMA
2 Episode 2. Masih Kembali insiden saat SMA.
3 Episode 3. Masih kembali Insiden SMA
4 Episode 4. Masih Kembali Insiden SMA
5 Episode 5. Perintah Kakek Misterius
6 Episode 6. Bertemu Dengan Presdir
7 Episode 7. Bertemu Dengan Presdir
8 Episode 8. Perintah Menikah
9 Episode 9. Bertemu Dengan Calon Suami.
10 Episode 10. Rapat Gabungan
11 Episode 11. Fitting Baju Pengantin
12 Episode 12. Wangi Mereka Sama
13 Episode 13. Menikah
14 Episode 14. Perjanjian
15 Episode 15. Jangan Tunda Punya Anak
16 Episode 16. Cemburu
17 Episode 17. Cemburu
18 Episode 18. Salah Paham
19 Episode 19. Kemana Presdir
20 Episode 20. Pesan MP
21 Episode 21. Minta Maaf
22 Episode 22. Minta Maaf
23 Episode 23. Papa Mertua
24 Episode 24. Papa Mertua
25 Episode 25. Papa Mertua
26 Episode 26. Mengingat Kembali
27 Episode 27. Mengingat Kembali
28 Episode 28. Awal Masa Kelam Lena
29 Episode 29. Awal Masa Kelam Lena
30 Episode 30. Hubungan
31 Episode 31. Petunjuk
32 Episode 32. Khawatir
33 Episode 33. Siapa Dia
34 Episode 34. Tidak Jadi Minta Maaf
35 Episode 35. Orang Luar
36 Episode 36. Kenapa Kau Tidur di Sofa
37 Episode 37. Hubungan Mereka Belum Berkembang
38 Episode 38. Tamu Tak Diundang
39 Episode 39. Tamu Tak di Undang
40 Episode 40. Akun Palsu
41 Episode 41. Gagal Bertunangan
42 Episode 42. Cemas
43 Episode 43. Cemas
44 Episode 44. Belum Siap
45 Episode 45. Fano di Kota X
46 Episode 46. Fano di Kota X
47 Episode 47. Gosip
48 Episode 48. Gosip
49 Episode 49. Gugup
50 Episode 50. Persiapan Untuk Acara
51 Episode 51. Persiapan Untuk Acara
52 Episode 52. Acara Mancanegara
53 Episode 53. Acara Mancanegara
54 Episode 54. Acara Mancanegara
55 Episode 55. Acara Mancanegara
56 Episode 56. Ruangan Khusus
57 Episode 57. Demam Ringan
58 Episode 58. Demam Ringan
59 Episode 59. Mandikan Aku
60 Episode 60. Segera Mengandung
61 Episode 61. Tamu Reliance Industries
62 Episode 62. Tamu Reliance Industries
63 Episode 63. Penculikan
64 Episode 64. Penculikan
65 Episode 65. Tidak Disentuh
66 Episode 66. Pengakuan
67 Episode 67. Istirahat di Rumah
68 Episode 68. Saran Yohana
69 Episode 69. Kecewa
70 Episode 70. Sudah Baikan
71 Episode 71. Bersaing dengan Anak Kecil
72 Episode 72. Mencintaimu
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Pengumuman Author
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Episode 1.Ingatan Saat SMA
2
Episode 2. Masih Kembali insiden saat SMA.
3
Episode 3. Masih kembali Insiden SMA
4
Episode 4. Masih Kembali Insiden SMA
5
Episode 5. Perintah Kakek Misterius
6
Episode 6. Bertemu Dengan Presdir
7
Episode 7. Bertemu Dengan Presdir
8
Episode 8. Perintah Menikah
9
Episode 9. Bertemu Dengan Calon Suami.
10
Episode 10. Rapat Gabungan
11
Episode 11. Fitting Baju Pengantin
12
Episode 12. Wangi Mereka Sama
13
Episode 13. Menikah
14
Episode 14. Perjanjian
15
Episode 15. Jangan Tunda Punya Anak
16
Episode 16. Cemburu
17
Episode 17. Cemburu
18
Episode 18. Salah Paham
19
Episode 19. Kemana Presdir
20
Episode 20. Pesan MP
21
Episode 21. Minta Maaf
22
Episode 22. Minta Maaf
23
Episode 23. Papa Mertua
24
Episode 24. Papa Mertua
25
Episode 25. Papa Mertua
26
Episode 26. Mengingat Kembali
27
Episode 27. Mengingat Kembali
28
Episode 28. Awal Masa Kelam Lena
29
Episode 29. Awal Masa Kelam Lena
30
Episode 30. Hubungan
31
Episode 31. Petunjuk
32
Episode 32. Khawatir
33
Episode 33. Siapa Dia
34
Episode 34. Tidak Jadi Minta Maaf
35
Episode 35. Orang Luar
36
Episode 36. Kenapa Kau Tidur di Sofa
37
Episode 37. Hubungan Mereka Belum Berkembang
38
Episode 38. Tamu Tak Diundang
39
Episode 39. Tamu Tak di Undang
40
Episode 40. Akun Palsu
41
Episode 41. Gagal Bertunangan
42
Episode 42. Cemas
43
Episode 43. Cemas
44
Episode 44. Belum Siap
45
Episode 45. Fano di Kota X
46
Episode 46. Fano di Kota X
47
Episode 47. Gosip
48
Episode 48. Gosip
49
Episode 49. Gugup
50
Episode 50. Persiapan Untuk Acara
51
Episode 51. Persiapan Untuk Acara
52
Episode 52. Acara Mancanegara
53
Episode 53. Acara Mancanegara
54
Episode 54. Acara Mancanegara
55
Episode 55. Acara Mancanegara
56
Episode 56. Ruangan Khusus
57
Episode 57. Demam Ringan
58
Episode 58. Demam Ringan
59
Episode 59. Mandikan Aku
60
Episode 60. Segera Mengandung
61
Episode 61. Tamu Reliance Industries
62
Episode 62. Tamu Reliance Industries
63
Episode 63. Penculikan
64
Episode 64. Penculikan
65
Episode 65. Tidak Disentuh
66
Episode 66. Pengakuan
67
Episode 67. Istirahat di Rumah
68
Episode 68. Saran Yohana
69
Episode 69. Kecewa
70
Episode 70. Sudah Baikan
71
Episode 71. Bersaing dengan Anak Kecil
72
Episode 72. Mencintaimu
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Pengumuman Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!