Terfikirkan

Hana sampai rumah tepat Jam 7 malam, iya harus latihan karate hari ini. Tempatnya tidak jauh dari rumah, mungkin hanya 15 menit jika jalan kaki. Karena tempat latihan itu milik kakak Hana sendiri, jadi Hana bebas mau berlatih kapan saja. Hana pun sudah sejak kecil belajar karate, supaya bisa ilmu bela diri. Setidaknya untuk melindungi diri sendiri. Hana masuk rumah dengan mengucapkan salam. Sesampainya dirumah Hana disambut oleh orang tuanya.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam" Jawab orang rumah

"Baru pulang han, segera mandi makan terus istirahat ya" Ibunya berkata.

"Iya bu, Hana bersih-bersih dulu" Hana pun berlalu untuk membersihkan diri.

Setengah jam berlalu, Hana sudah selesai mandi dan melaksanakan sholat isya'. Iya lalu makan malam, setelah selesai Hana bergegas ke kamar untuk menyelesaikan PR. Jam 9 Hana baru selesai dan bergegas untuk istirahat. Melepas hijabnya lalu membaringkan tubuhnya diatas kasur single. Hana berusaha memejamkan matanya, namun aneh, biasanya Hana jika lelah langsung bisa tidur dengan lelap. Tapi malam ini iya teringat dengan sosok laki laki di bus itu, tanpa sadar iya mengucapkan kata "Tampan" dan tersenyum. Begitu sadar iya merutuki dirinya sendiri sambil beristighfar mengapa sampai bisa membayangkan laki laki asing itu. Hana mencoba untuk memejamkan matanya, hingga akhirnya ia terlelap dan masuk dalam buaian mimpi indah dalam tidurnya.

Lain halnya dengan seseorang yang berada dirumah megahnya. Ialah Daffa. Iya sudah mencoba memejamkan matanya, alhasil hanya sia-sia. Daffa terus teringat dengan sosok gadis yang beberapa hari ini selalu dilihatnya. Sebenarnya Daffa sudah beberapa kali melihat Hana, tepat saat berhenti dilampu merah saat hana berangkat sekolah. Pagi itu Daffa melihat Hana sedang menyebrang jalan bersama dengan seorang nenek tua yang menggendong dagangan dipunggungnya. Hana menuntun nenek tersebut hingga tiba di halte, karena bus sudah datang, Hana dan nenek itu masuk bus. Namun yang menjadi pendangan indah adalah ketika Hana membantu nenek tersebut mengangkat barang dagangannya untuk masuk kedalam bus. Dengan menggunakan seragam sekolahnya, Hana tak malu membantu orang lain. Sepertinya Hana seorang gadis yang sangat tulus, itu dapat dilihat dari senyum yang merekah ketika membantu nenek tersebut.

Tanpa sengaja tadi Daffa bertemu dengan gadis pujaannya itu. Duduk disampingnya bahkan menatap wajahnya. Membuatnya merasa ada getaran aneh didalam dirinya. Daffa pun berusaha untuk menghapus bayangan Hana. berjalan menuju balkon kamarnya, niatnya supaya iya bisa menenangkan hati agar bisa tidur nyenyak malam ini. Dengan harapan besok iya dapat menatap gadis itu kembali. Jam menunjukkan pukul 22.39, Daffa masuk kedalam kamar dan mencoba meraih mimpi. iya terus memejamkan matanya hingga akhirnya iya terlelap.

Pagi ini dengan semangat, Daffa bangun lebih awal, iya menelpon Rey untuk menanyakan tentang apa yang iya perintahkan kemarin.

'Tuut tuuut tuuut tuuut'

Dering ponsel berbunyi, dan suara dibalik telepon menjawab.

"Rey, apa sudah siap informasi tentang Hana Azzahra? " Tanya Daffa.

"Sudah tuan, sudah saya siapkan untuk tuan" Rey menjawab.

"Bagus, segera pergi kekantor pagi ini, dan segera serahkan informasi tentang gadis itu kepadaku" perintah Daffa.

"Baik tuan" telepon pun dimatikan.

Rey yang merasa bosnya sedikit berubah, menjadi penasaran. iyapun segera bersiap dan bergegas pergi kekantor. Takut jika tuan Daffa datang lebih dulu. Rey masih sayang dengan gaji dan bonus yang selalu tuan Daffa berikan padanya.

Hari ini Hana berangkat sekolah sedikit siang, Jika biasanya pelajaran akan dimulai pukul 07.00, maka hari ini mundur setengah jam menjadi 07.30 karena sedang ada ujian try out. Hana sudah kelas 12 semester 2, itu artinya sebentar lagi Hana akan menghadapi ujian nasional yang tinggal 2 - 3 bulan lagi.

Setibanya di sekolah hana disambut oleh teman temanya.

"Han sudah belajar belum? " Tanya Siska.

"Sudah sedikit tapi Sis, hehe" Jawab Hana sambil tersenyum kikuk.

"Ntar bagi bagi jawaban ya Han" Jawab Novi menyahut.

"Hahahhaa, iya nanti kalau gak bisa saling tanya saja" Jawab Hana sambil tertawa "Inikan cuma tryout, jadi tidak masalah lah kalau nilainya ngga bagus ya standar lah" Imbuh Hana.

"Betul juga ya Han" Hahahahhaha sahut kawan yang lain sambil tertawa.

Dan jam sudah menunjukkan waktu untuk bersiap ujian. Semua siswa siswi tenang agar mereka bisa fokus mengerjakan soal.

Lain dengan Daffa yang sudah sampai dikantor sejak tadi. Daffa merasa sedikit kecewa karena pagi ini iya tidak melihat Hana. Saat duduk dikursi kebesaranya, pintu diketuk dari luar dan masuklah Rey sambil membawa apa yang diinginkan Daffa. Daffa membaca lembar demi lembar setiap tulisan tentang Hana. Daffa mengeryitkan dahi, bagaimana tidak. Setelah tahu semua informasi tentang Hana, iya tambah kagum dengan sosok gadis kecil itu. Selain menawan dan berprestasi, ternyata Hana juga seorang yang pandai karate. Dilihat dari berapa banyak pertandingan yang iya juarai. Dan yang membuat Daffa semakin kagum adalah Hana sangat mahir dibidang IT. Iya bersekolah di smk IT karena mendapatkan beasiswa. Karena smk IT bukanlah sekolah sembarangan. Disana adalah tempat sekolah orang orang kaya. Banyak teman teman Hana yang tak berasal dari keluarga berada, mereka bersekolah di smk IT karena adanya beasiswa. Dan sekolah IT ini tidak lain adalah salah satu milik keluarga utama. Tentang keluarga Hana, iya adalah anak ke dua dari 2 bersaudara. Ayah dan ibu Hana, bapak Bahtiar Permana dan ibu Sholihah, memiliki usaha kecil kecilan yaitu membuka warung mie ayam, mie pangsit, bakso dan lain lain. Kakak Hana yang bernama Bilal Affandi adalah seorang pelatih karate terkenal, Bilal memiliki sebuah tempat pelatihan tersebut. Tidak heran jika Hana pun pandai dalam berkarate.

Setelah puas membaca tentang Hana, Daffa tersenyum dan merasa puas dengan kinerja Rey, tidak salah ayahnya memilih Rey sebagai pendampingnya. Daffa pun semakin bersemangat untuk mengenal Hana lebih jauh lagi. Namun untuk saat ini Daffa belum berfikir terlalu jauh, iya masih memikirkan cara bagaimana bisa dirinya dekat dengan Hana. Dan itu semua membuat Daffa tersenyum terlihat moodnya sangat baik hari ini.

Disekolah pun, Hana dan teman temanya telah selesai mengerjakan soal tryout. Hana beranjak dari kursi mengumpulkan lembar jawab lalu keluar kelas. Sebenarnya Hana sedikit minder untuk bersekolah ditempat elit seperti ini. Hana tahu banyak anak disini yang memandang status sosial. Dan tak jarang pula Hana sering diejek oleh teman temannya. Tapi Hana dan teman teman yang bukan dari keluarga berada tak pernah menghiraukan itu, hanya cuek dan seakan akan tak peduli dengan semua omongan mereka. Karena niat mereka hanya ingin belajar. Sudah hampir 3 tahun iya lalui dengan tidak mudah. Namun Hana selalu meyakinkan diri bahwa dia pasti bisa. Hana dan teman temannya segera beranjak menuju halte untuk mencari bus.

TBC.....

Terpopuler

Comments

Listiana Nurlani

Listiana Nurlani

👍

2021-11-20

0

Yani Handayani

Yani Handayani

mampir baru baca sukaa bgus bgt cara menulis nya hebat cwe yg bs karate.. 😁

2021-10-18

1

Sudirman Sudirman

Sudirman Sudirman

suka dgn karakter ceweknya...

2021-10-17

1

lihat semua
Episodes
1 sebuah pertemuan
2 Terfikirkan
3 Beasiswa S1 ke London
4 Melepas Kepergianmu Untuk Sementara
5 Tempat Tinggal Baru
6 Penantian
7 Tak Terkira
8 Menanti Jawaban...
9 Kelegaan Hati...
10 Olahraga
11 Menyelidiki....
12 Menyelidiki 2
13 Penyelidikan 3
14 Hari Pertama Bekerja
15 Gugup
16 Jum'at Berkah
17 Siapa Zahra ?
18 paket untuk hana
19 HANA AZZAHRA
20 Permintaan Ayah
21 PERNIKAHAN
22 Malam Pernikahan
23 Bahagia...
24 Hari Pertama Menjadi Istri Daffa
25 Kedatangan Amanda
26 Keluar bersama Amanda
27 Keputusan Amanda
28 Rumah Mertua
29 Olahraga Malam
30 Manis
31 Keluarga Mandala
32 Ide Hana Dan Daffa
33 Satya Haidar Utama
34 Meninjau Proyek
35 Menuju Bandung
36 Sampai Di Bandung
37 Meninjau Proyek
38 Kembali Ke Jakarta
39 System Peretas
40 Cemburu
41 Perasaan Aneh Reyhan Arrasyid
42 Keberangkatan Amanda
43 Bertemu Nadia
44 Nadia Menginap
45 Rencana Fariz
46 Ketahuan
47 Mengakui
48 London
49 London 2
50 London 3
51 London 4
52 Kembali Ke Indonesia
53 Di Kantor
54 Bibit Pelakor
55 Melawan
56 Kerumah Mertua
57 Keputusan Smith
58 Menginap
59 Malam Panjang
60 Sikap Bodoh Orang Jatuh Cinta
61 Musibah orang tua Hana
62 Kepergian Ibu
63 Kesedihan
64 Berkumpul
65 Ketabahan Hati
66 Berkunjung Ke Makam
67 Musuh Tersembunyi
68 Menelusuri
69 Memulai melacak
70 Ruang Kejujuran
71 Menggertak
72 Bebas Bersyarat
73 Hari Yang Melelahkan
74 Bantuan Smith
75 Bantuan Smith 2 (Melacak)
76 Pelaku Sebenarnya
77 Rencana
78 System Eror
79 Musibah tak terduga
80 Pulang Dari Rumah Sakit
81 Sikap Hana
82 Sakit
83 Positif
84 Bahagia bersamamu
85 Menemani
86 Klepon Di Tengah Malam
87 Singkong Keju
88 Ikut Ke Kantor
89 Lahirnya Daffa Dan Hana Junior
90 Arsyad Dan Arsyida
91 Berkumpul Karena Baby Twin
92 Fariz dan Nadia
93 Extra Part 1
94 Extra Part 2
95 Extra part 3
96 Extra Part 4
97 Extra Part 5
98 Extra Part 6
99 Dua Anak Genius
100 Berkeliling kantor
101 Extra part 9 Duo Genius
102 Extra Part 10. Meretas Seluruh Cctv Kantor
103 Extra Part 11. Penghianat dan Pendendam
104 Extra Part 12. Penyerangan
105 Extra part 13. Pengawalan Ketat
106 Extra pArt 14. Kejujuran
107 Extra Part 15. Merencanakan
108 Extra Part. Akhir Dari Semua
109 Bukan Update
110 Pemberitahuan Rilis Karya Baru
111 Rilis Novel
112 RILIS Novel Baru
Episodes

Updated 112 Episodes

1
sebuah pertemuan
2
Terfikirkan
3
Beasiswa S1 ke London
4
Melepas Kepergianmu Untuk Sementara
5
Tempat Tinggal Baru
6
Penantian
7
Tak Terkira
8
Menanti Jawaban...
9
Kelegaan Hati...
10
Olahraga
11
Menyelidiki....
12
Menyelidiki 2
13
Penyelidikan 3
14
Hari Pertama Bekerja
15
Gugup
16
Jum'at Berkah
17
Siapa Zahra ?
18
paket untuk hana
19
HANA AZZAHRA
20
Permintaan Ayah
21
PERNIKAHAN
22
Malam Pernikahan
23
Bahagia...
24
Hari Pertama Menjadi Istri Daffa
25
Kedatangan Amanda
26
Keluar bersama Amanda
27
Keputusan Amanda
28
Rumah Mertua
29
Olahraga Malam
30
Manis
31
Keluarga Mandala
32
Ide Hana Dan Daffa
33
Satya Haidar Utama
34
Meninjau Proyek
35
Menuju Bandung
36
Sampai Di Bandung
37
Meninjau Proyek
38
Kembali Ke Jakarta
39
System Peretas
40
Cemburu
41
Perasaan Aneh Reyhan Arrasyid
42
Keberangkatan Amanda
43
Bertemu Nadia
44
Nadia Menginap
45
Rencana Fariz
46
Ketahuan
47
Mengakui
48
London
49
London 2
50
London 3
51
London 4
52
Kembali Ke Indonesia
53
Di Kantor
54
Bibit Pelakor
55
Melawan
56
Kerumah Mertua
57
Keputusan Smith
58
Menginap
59
Malam Panjang
60
Sikap Bodoh Orang Jatuh Cinta
61
Musibah orang tua Hana
62
Kepergian Ibu
63
Kesedihan
64
Berkumpul
65
Ketabahan Hati
66
Berkunjung Ke Makam
67
Musuh Tersembunyi
68
Menelusuri
69
Memulai melacak
70
Ruang Kejujuran
71
Menggertak
72
Bebas Bersyarat
73
Hari Yang Melelahkan
74
Bantuan Smith
75
Bantuan Smith 2 (Melacak)
76
Pelaku Sebenarnya
77
Rencana
78
System Eror
79
Musibah tak terduga
80
Pulang Dari Rumah Sakit
81
Sikap Hana
82
Sakit
83
Positif
84
Bahagia bersamamu
85
Menemani
86
Klepon Di Tengah Malam
87
Singkong Keju
88
Ikut Ke Kantor
89
Lahirnya Daffa Dan Hana Junior
90
Arsyad Dan Arsyida
91
Berkumpul Karena Baby Twin
92
Fariz dan Nadia
93
Extra Part 1
94
Extra Part 2
95
Extra part 3
96
Extra Part 4
97
Extra Part 5
98
Extra Part 6
99
Dua Anak Genius
100
Berkeliling kantor
101
Extra part 9 Duo Genius
102
Extra Part 10. Meretas Seluruh Cctv Kantor
103
Extra Part 11. Penghianat dan Pendendam
104
Extra Part 12. Penyerangan
105
Extra part 13. Pengawalan Ketat
106
Extra pArt 14. Kejujuran
107
Extra Part 15. Merencanakan
108
Extra Part. Akhir Dari Semua
109
Bukan Update
110
Pemberitahuan Rilis Karya Baru
111
Rilis Novel
112
RILIS Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!