Setelah selesai mandi, Kirana langsung bersiap-siap. Dia menggunakan baju lengan panjang dan rok hitam selutut. Membuatnya tampil sederhana namun elegan.
Apalagi jika ditambah dengan polesan lipstik di bibirnya. Maka dia sudah seperti remaja cantik yang akan pergi berkencan dengan pacarnya.
"Krekk" Kirana langsung menoleh ke arah pintu yang terbuka.
"Kak Syam" ucap Kirana.
"Bukannya kak Syam ke kantor?" Tanya Kirana bingung.
"Iya tadi. Tapi aku rasa aku merindukankan mu, untuk itu aku pulang" ucap Syam sambil merangkul pinggang Kirana.
"Ha? bukannya kak Syam baru pergi beberapa jam lalu?" Ucap Kirana karena tidak habis pikir dengan suaminya itu.
"Iya, tapi aku sudah merindukanmu. Bagaimana kalau kau ikut ke kantor saja. temani aku kerja. karena 1 jam saja aku tidak melihat wajahmu. Aku tidak kuat rasanya" ucap Syam kemudian men**** bibir Kirana. Yang membuat lipstik yang baru saja digunakan Kirana pudar seketika.
"Aku tidak suka kau menggunakan lipstik ini" ucap Syam kemudian menghapus lipstik itu lagi dengan jemarinya.
"Ish, Kak Syam. Aku baru saja mengoleskannya" ucap Kirana kemudian mengambil lipstiknya berniat mengoleskannya lagi namun tanggannya langsung dicegah oleh Syam.
"Aku sudah bilang. Aku tidak suka kau menggunakan lipstik itu. Apalagi jika kau keluar rumah sekarang. Kau hanya boleh tampil cantik di depanku" ucap Syam.
"Lipstik saja kak. Memang kau mau istrimu ini pucat dan dikatai mayat hidup oleh orang-orang nantinya" ucap Kirana.
"Aku tidak perduli. Yang penting Kamu tetap cantik dimataku" Kata Syam sambil mencubit gemas pipi Kirana.
"Terserah Kau saja" ucap Kirana kemudian berjalan pergi meninggalkan Syam.
"Hey, Kau mau kemana?" Tanya Syam sambil menarik pinggang Kirana.
"Ya kan pergi belanja. Aku kan tadi pagi sudah izin kak" ucap Kirana.
Syam terdiam sebentar, kemudian mengamati Kirana dari atas sampai bawah.
"Ganti bajumu. Aku tidak suka kakimu terbuka seperti itu. Hanya aku yang boleh melihat semua bagian tubuhmu" ucap Syam dengan tegas dan tak terbantahkan.
"Astaga kak. Kalau aku ganti baju sekali. Akan lebih lama lagi. Bukannya nanti siang ku juga akan membawakan mu bekal makan siang?" Ucap Kirana yang mulai naik darah.
"Aku tidak perduli. Lagi pula kamu hanya tinggal ganti rokku itu dengan celana. Pasti tidak akan membutuhkan waktu lama. Sebentar biar aku Carikan celana yang tepat untukmu" ucap Syam kemudian setenghlah berlari menuju lemari pakaian.
"Benar-benar aku harus ekstra bersabar dengannya" batin Kirana kemudian duduk di sisi ranjang.
"Pakai ini saja" ucap Syam sambil menyodorkan celana lebar untuk Kirana.
"Astaga kak, Kau serius menyuruhku menggunakan ini? Ini sungguh tidak cocok dengan baju yang sedang aku gunakan" ucap Kirana.
"Menurutku cocok-cocok saja" ucap Syam sambil tersenyum tanpa ada perasaan bersalah.
"Aku tidak mau" ucap Kirana.
"Ya sudah, Kalau begitu kau tidak boleh keluar" ucap Syam tidak mau kalah.
Kirana berpikir sejenak. Dia sungguh tidak ingin menggunakan celana yang dia rasa sangat aneh itu. Dan sejak kapan celana itu ada disana. pertanyaan itu terus terngiang-ngiang di kepalanya.
"Baiklah aku akan menggunakan ini. tapi dengan satu syarat. aku ingin ke mall dengan mama Sofi?" Ucap Kirana.
"Okey" Ucap Syam. Kirana pun langsung mengganti roknya dengan celana pilihan Syam. Dan itu membuatnya terlihat sangat aneh sekarang.
"Tidak apa-apalah. Yang penting aku bisa jalan-jalan dengan Mama" ucap Kirana antusias.
"Nah gini dong"ucap Syam kemudian mengacak rambut Kirana gemas.
"Oke fix. Aku sudah seperti orang gila sekarang" ucap Kirana.
"Kau tetap cantik dimataku" ucap Syam kemudian mencium bibir Kirana singkat.
"Ayo berangkat" ucap Kirana kemudian menggandeng tangan Syam.
"Tadi cemberut, sekarang sudah bahagia lagi. Aku benar-benar tidak mengerti dengan mood istriku" batin Syam.
-Bersambung-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments