Mabuk?!

"Apa kalian tidak mendengar ku? Aku berkata aku haus." lanjut Annchi dengan nada kesal.

"Ah.. Cepat Berikan teh kepada Putri Mahkota." Ucap perdana menteri yang mencoba mencairkan keadaan.

Beberapa saat kemudian, setelah Annchi selesai minum. Kaisar bertanya kepada nya. "Putriku, apa yang telah di lakukan orang yang menculik mu? Kenapa kamu menjadi sangat berubah?".

Annchi yang mendengar pertanyaan kaisar hanya diam. Dia bingung mau menjawab pertanyaan kaisar seperti apa. Di tambah lagi, dia sedang malas berbicara.

Karena sudah 30 menit lamanya tidak ada jawaban dari Annchi, pangeran ke-3 yang merupakan anak dari seorang Gundik yaitu Chou Hongli berbicara lebih dulu.

Dia adalah salah satu anak kesayangan Kaisar. Bisa di bilang dia lumayan berbakat dibandingkan pangeran pangeran lainnya. Banyak gadis dari kalangan bangsawan menyukainya karena Ketmpanannya. Namun Sayang sekali, di balik semua itu, dia merupakan seorang Playboy.

Chou Hongli

"Ayah, sepertinya putri Mahkota sedang dalam suasana hati yang buruk. Sebaiknya kita tanyakan di la-" Tiba tiba saja, Ucapan Hongli di potong oleh Annchi yang sedari awal sudah tau rencana buruk Hongli.

"Itu mudah, orang yang menculikku tidak lain adalah kakak ku." ucap Annchi sambil meminum arak yang ada di meja(padahal udah di sediain air wkwkwk.)

Perkataan Annchi membuat semua orang terkejut. Bagaimana tidak? Setau mereka, permaisuri terdahulu hanya memiliki satu anak yaitu putri Mahkota. Bagaimana bisa putri Mahkota mengatakan bahwa orang yang menculiknya merupakan kakaknya?.

"A-apa kau serius?!" tanya selir kehormatan yang menyembunyikan ekspresi senangnya.(biasalah muka muka orang yang mau ngefitnah..). Orang orang yang berada di ruangan tersebut termasuk kaisar menatap Annchi dengan tatapan meminta penjelasan.

"Dia adalah kakak angkatku." ucap Annchi sekali lagi. Mendengar itu, semua orang yang ada di ruangan tersebut lega kecuali selir agung dan selir kehormatan. Mereka mengira mereka akan mendapat kesempatan untuk menyingkirkan Annchi menggunakan anak haram.

"Kakak angkat? Bagaimana bisa seorang putri Mahkota menerima seseorang yang mungkin saja merupakan rakyat biasa sebagai saudarinya?" ucap Chou Yi.

"Itu benar, putri Mahkota di culik tapi berhasil pulang kembali dengan keadaan sehat. Bahkan mengatakan bahwa orang yang menculiknya merupakan saudari angkat nya. Pasti ada sesuatu.." begitulah batin semua orang. Sedangkan kaisar? Dia hanya duduk diam. Di satu sisi dia merasa bersalah kepada Annchi dan permaisuri nya. Tapi di lain sisi, dia curiga jika permaisuri nya itu berselingkuh tanpa ia sadari.

Begitulah yang terjadi. Sudah satu jam aula hening. Tidak ada yang berani berbicara atau memalingkan pandangan mereka dari Annchi yang tengah menikmati minumannya dan sudah sedikit mabuk.

"Aku akan membawa nya ke hadapan kalian di acara selanjutnya. Lihat saja nanti hehe.." ucap Annchi. Annchi memang suka dengan minuman beralkohol. Tapi dia sama sekali tidak kuat jika kadarnya terlalu tinggi.

...(Anggap aja begitu hehe)...

Karena terlalu memikirkan masalah permaisuri, mereka sampai tidak sadar jika sedari tadi yang di minum Annchi bukan lah teh, melainkan arak.

"P-putri Mahkota meminum arak!!" teriak salah satu pelayan yang baru sadar jika putri Mahkota sudah mabuk. Hal itu menyadarkan semua orang disana dan membuat seisi ruangan heboh.

Bagaimana tidak? Putri Mahkota masih belum cukup umur untuk minuman seperti itu. Dan lagi, pangeran dan putri lainnya saja belum di perbolehkan meminum arak sebelum mereka berusia 18 tahun.

"Siapa yang memberikan minuman itu kepada putri Mahkota?!" ucap kaisar marah. Dia marah bukan karena Annchi yang meminum minuman tersebut. Melainkan dia marah karena tidak ada satu orang pun yang menyadarinya.

"Katakan siapa yang menaruh minuman tersebut di meja putri Mahkota?!!" lanjut kaisar dengan aura membunuhnya. Satu aula(kecuali Annchi tentunya) panik sekaligus takut. Namun, tak selang beberapa lama kemudian. Annchi yang sudah sangat mabuk tertawa terbahak bahak.

"Pftt- Ahahahahaha! Lihatlah wajah panik kalian! AHahahahaha! Itu sangat lucu!" ucapnya sambil memegang perutnya.

Perdana menteri yang melihat itu, mengusulkan kepada Kaisar untuk menyuruh pelayan membawa putri Mahkota ke kamarnya. Kaisar sendiri mengiyakan perkataan perdana menteri dan langsung menarik kembali auranya.

"Bawa putri Mahkota ke kamar putri pertama." Kaisar juga berfikir untuk memindahkan Annchi ke kediaman yang labih baik. Mengingat dia ingin menebus semua kesalahan nya.

Putri pertama yaitu Chou Jing. Putri dari selir biasa. Chou Jing juga merupakan salah satu anak kesayangan Kaisar. Dia berbakat dalam seni. Orang orang juga menganggap Chou Jing baik hati dan dermawan. Siapa yang tau jika di balik sifatnya itu terdapat hati yang busuk?

Chou Jing

Mendengar perkataan Kaisar, Chou Jing yang sedari tadi mencari perhatian Kaisar marah. Bagaimana tidak? Kediamannya adalah kediaman yang paling indah setelah kediaman Kaisar dan permaisuri. Dan lagi, bukannya di perhatikan oleh Kaisar, dia malah di suruh memberikan kediamannya?.

"Ayahanda, bagaimana jika putri Mahkota tidak menyukai kediaman ku? Bagaimana jika dia memilih kediamannya sendiri?.. " ucap Chou Jing dengan wajah khawatir. Dia berfikir bahwa putri Mahkota yang sekarang di hadapannya masih sama bodohnya seperti dulu.

Sedangkan Kaisar yang mendengar itu berfikir. "Itu benar. Bagaimana jika putriku tidak menyukai nya dan malah semakin marah padaku?..". Namun, sebelum Kaisar hendak berbicara. Annchi sudah berbicara terlebih dahulu.

"Yaampun.. Kamu seperti lotus putih.. Tidak, mungkin memang iya. Hihihi.. Itu tidak apa apa. Berikan saja aku kediaman mu kakak.. Bukankah kamu baik hati huh??" ucap Annchi yang tersenyum kecil sambil berusaha untuk berdiri.

Pangeran dan putri lain yang mendengar ucapan Annchi merasa lega dan juga senang. Mereka tidak ingin memberikan kediaman mereka kepada Annchi. Dan lagi, mereka juga sangat membenci Chou Jing yang selalu mendapat perhatian Kaisar.

"Ah.. Begitu ya. Baiklah, pelayan! Antar putri Mahkota ke kediaman Angrek!" titah Kaisar. Kemudian, para pelayan membantu Annchi berjalan meninggalkan ruangan.

Setelah Annchi keluar dari ruangan. Ruangan tersebut kembali hening. "Ayahanda! Bagaimana dengan ku? Bagaimana bisa ayah memberikan kediaman ku begitu saja kepada putri Mahkota?!" ucap Chou Jing yang sudah sangat kesal.

"Carilah kediaman lain. Lagipula kediaman itu memang seharusnya di berikan kepada putri/putra permaisuri." ucap Kaisar sembari meninggal kan ruangan.

...||Di sisi lain||...

Saat ini Annchi sudah tertidur pulas. Dia tidak bisa mengendalikan dirinya di saat sudah mabuk. Bahkan, jika dia tidak minum sekalipun. Moodnya lah yang akan berubah.

Keesokan paginya. Annchi terbangun dan mengingat kejadian kemarin. Setelah mengingat semuanya, Dia menjadi sangat malu dan tidak percaya.

"Astaga!! Apa apaan sifatku itu!! Itu pasti tidak benar kan? Itu pasti cuman mimpi kan?!!" batinnya sambil memegang kedua pipinya.

"Tentu saja itu semua benar."

Tiba tiba saja, sebuah suara yang tak lain adalah suara pemilik asli tubuh itu muncul. Selama jiwa gadis kecil tersebut tertidur, dia melihat semua yang terjadi termasuk di saat saat Annchi mabuk.

Tentu saja gadis kecil tersebut kesal. Namun dia juga tertawa saat melihat sifat Annchi yang seperti itu. Baginya, itu sudah cukup. Dia juga sudah banyak belajar dari Annchi saat tertidur. Dia kemudian memutuskan untuk berubah dan menjadi orang yang tidak mudah di tindas. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk meminta Annchi menjadi gurunya.

"Akh!!" Annchi yang kaget karena suara gadis kecil tersebut berteriak hingga di dengar oleh para pelayan baru yang tengah menunggu Annchi.

"Yang mulia! Apa anda baik baik saya?!" teriak salah satu pelayan yang panik.

"Uh.. Ya aku hanya mimpi buruk." jawab Annchi sambil bersikap seolah olah tidak terjadi apa apa.

"Baiklah.. Saya akan menyiapkan air mandi untuk anda. Saya permisi yang mulia.." ucap pelayan tersebut dan kemudian pergi.

Sedangkan Annchi? Dia langsung mencari gadis kecil tersebut setelah sadar jika yang tadi menjawabnya adalah pemilik tubuh tersebut.

"Hey, berhentilah membuatku kaget mulai sekarang." ucap Annchi yang sudah duduk di dekat jendela.

"Hehehe.. Maafkan aku kak.."

"Hm.. "

"Ah! Benar, kemarin saat kakak mabuk kakak bilang akan membawa saudara kakak. Bagaimana kakak akan membawa mereka jika kakak sendiri lah yang menculik diri kakak sendiri?" tanya gadis kecil tersebut.

"Uh.. Sepertinya aku harus meminta Cayo membuatkan tubuh manusia untukku."

"Huh? Memangnya ada ya kak manusia yang bisa membuat tubuh manusia?"

"Dia bukan manusia melainkan roh penjaga."

"Ah.. Begitu!"

"Oh ya, aku lupa memberi tahu kakak.."

"Ada apa?"

"I-itu.. Bolehkah aku menjadi muridmu kak?? Aku mohon.."

Mendengar ucapan gadis kecil tersebut membuat Annchi kebingungan.

"Murid? Murid apa?" tanya Annchi kebingungan.

"Aku ingin menjadi orang yang lebih kuat. Jadi aku mohon kakk.. Sekali saja!!.." jawab gadis kecil tersebut sambil merengek.

"Uh.. Baiklah kalau begitu."

"Benarkah?!! Terimakasih kak!!"