dunia yang sama

"menikmati katamu, aku ini malu,"

"kamu kan hanya perlu percaya, lihat kan hasilnya"

"bagaimana aku bisa percaya, kamu mengabaikan aku dan anakmu setelah pengemis itu datang"

"aku kan tetap membiayai mu kan"

"ini bukan soal biaya, apa menurutmu aku butuh"

kepala Agraa rasanya mau meledak, selalu dan selalu begini,

"turunkan aku" ucap Agraa kepada sopir, yang sudah biasa melihat papa Agraa berdebat dengan istrinya.

"tapi tuan"

"TURUN KAN SAJA" Agraa menekan kata itu

bahkan setelah Agraa diturunkan , mereka tetap melanjutkan perdebatan nya, hingga tidak tau jika Agraa turun dari mobil.

"jemput" ucap Agraa kepada pengawal nya.

Agraa punya organisasi sendiri, tempat menjual obat miliknya sendiri, tanpa orang tua nya tau, Agraa sudah memulai ini sejak usia lulus sekolah dasar,

karena memang pada dasarnya Agraa cerdas, dan obat miliknya di jalan kan di dunia bawah, pasar gelap, sebagai gantinya Agraa meminta, alat tajam, pistol dan lainnya,

Agraa mempelajari hal itu dari kecil, dan sejak itu latihan berbagai hal, mengambil organ manusia, dan membunuh, bukan hal baru bagi Agraa, dan tanpa Agraa sangka, kelompok nya semakin banyak dan melebar,

bahkan sopir dan dokter pribadi nya itu tidak tau, jika sebenarnya Agraa seorang yang menakutkan.

"kita ke mana tuan" ucap pengawal setelah sampai di tempat yang Agraa bilang,

"apartemen ku" lalu Agraa memejam kan matanya.

sepi dan hening, apartemen yang hanya Agraa seorang, karena tidak boleh siapapun masuk, kecuali dokter dan sopir nya itu, di sini lah Agraa bisa berfikir tenang, dunia yang tanpa cinta,

sampai kapan kehidupan akan sama, ? tidak kah lelah, tentu, tapi Agraa tidak tau juga sampai kapan kehidupan nya terus seperti ini.

lalu Greta sudah berhasil mengambil kekaguman dokter pribadi dan yang mengurus Greta itu, Greta menambahkan eksperimen obat yang Greta ketahui, dan obat ini pasti akan sangat mahal jika di luncurkan.

"kau memang sudah menjadi seorang profesor"

"sebenarnya kurang sedikit lagi, jika kejadian ini tidak terjadi" kata Greta.

"kamu tidak akan kembali"

"untuk apa juga kembali, di panti asuhan bahkan tidak ada yang perduli, di sini seperti nya aku akan lebih aman"

"setelah badanmu pulih nanti, sopir yang menyelamatkan hidupmu, akan membawamu ke rumah Agraa, kau tau Agraa memang punya temperamen yang buruk tapi yakinlah dia itu baik"

"tentu, jika dia tidak baik, tidak mungkin mengizinkan aku untuk menaikkan mobilnya" goda Greta

"eh, kau tau"

"dokter bicara nya terlalu keras, jadi pembicara kalian sedikit terdengar" haha senyum Greta.

"ah, maaf, sebenarnya aku juga dokter pribadinya Agraa, tapi dia seperti nya masih membenci ku, yah, aku juga tidak ingin pergi walau ingin, karena papa Agraa sangat memberiku banyak hal, walau aku tau hanya boneka baginya"

"tidak salah kok, ini hanya pilihan, dunia ini sama saja, tapi kita juga akan tetap kalah dengan pemikiran manusia" semangat Greta kepada sang dokter.

dunia yang mereka tempati juga sama, hanya kehidupan yang berbeda, siapa yang bisa memilih saat mereka di lahiran, semua sudah di tentukan, kita hanya harus menjalaninya, kehidupan macam apapun, akan terasa menyenangkan jika kita tau apa yang harus di lakukan,..

Greta pun juga belajar banyak hal, disini lebih menyenangkan, jika pun dia kembali, Greta tidak yakin dia akan hidup, karena para dokter percobaan itu pasti, sedang mencari keberadaan Greta, jadi Greta akan memilih sekali lagi, hidup yang baru,

yah, walau pun kembali dan meneruskan kuliah nya, hidupnya juga akan Sama, untuk apa bertahan, pilihan ini dan kehidupan ini layaknya lahir seperti orang baru.