Dihadapan Reza Sekarang ada 6 orang yang berjejer agak berjauhan. Ke enam orang ini adalah orang yang mengikuti keluarganya saat liburan beberapa waktu lalu. Reza sedang mengintrogasi mereka.
"Sekarang saya kasih kalian kesempatan buat menjawab pertanyaan saya, Siapa yang suruh kalian buat mengikuti keluarga Hendi Affandi dan apa tujuan kalian!?"
"Cih, sampai kapanpun kami gak bakal jawab pertanyaan kamu!"
"Hahahah.. ,Baiklah kalau begitu. Mari kita bermain."
Setelah Reza mengucapkan kalimat ini, Sebuah senyum mengerikan menghiasi wajah Reza. setelah itu meninggalkan mereka.
Para Tahanan Reza pun berkeringat dingin sambil menelan ludah. Mereka merasa bahwa sesuatu yang beruk akan terjadi pada diri mereka.
Tak lama kemudian Reza kembali ditemani Aurel Dan dua R.A. Human robot lainnya yang memiliki kode R2 dan R4. Aurel terlihat memegang sebuah koper yang terlihat sangat mencolok. Koper ini adalah koper yang berisi alat-alat yang tak lazim dimiliki oleh anak seusia Reza. Koper ini berisikan beberapa alat penyiksaan yang biasa digunakan Reza untuk mengintrogasi orang.
Reza sudah lama tidak membunuh ataupun menyiksa seseorang. Entah kenapa kembali ada dorongan dari batin Nya untuk menyiksa dan membunuh seseorang. Padahal bisa saja hal ini diserahkan kepada Aurel ataupun yang lainnya.
Aurel meletakkan koper di atas meja dan membuka koper tersebut. Setelah itu Aurel dan kedua robot yang ada mengambil sebuah alat untuk menutupi mulut sehingga mereka tidak bisa berbicara dan memasangnya ke mulut mereka.
Reza pun melangkah maju dan mengambil sebuah pisau kecil yang memiliki sisi tajam tapi agak bergerigi.
Mereka yang melihat Reza mengambil sebuah pisau bergerigi pun semakin panik dan takut.
Reza pun berjalan perlahan menuju ke salah satu tahanannya secara perlahan.
"Karena kalian tidak mau memberikanku jawaban dari pertanyaan ku. Mari kita mulai permainannya.
Peraturan permainannya mudah kok. Saya bakal kasih kalian pertanyaan. Kalo kalian gak jawab atau berbohong. Kalian bakal saya kasih hadiah yang manis. Tapi kalo kalian jawab semua pertanyaan saya dengan benar kalian bakal bebas. Kalian jangan pernah mencoba berbohong karena saya bisa mendeteksi sebuah kebohongan. Dan jika kalian berbohong maka kalian akan mendapatkan Hadiah tambahan."
Sambil mengatakan hal ini Reza masih berjalan orang yang paling kiri dan membuat orang yang di tuju semakin panik.
"Saya mulai dari kamu ya" Ucap Reza sambil melepaskan penutup mulutnya.
"pertanyaan pertama Siapa nama mu"
"A...Arif"
"Heheh, jadi namamu Arif. Jangan tegang dong santai aja dan nikmati permainan ini" Kata Reza dengan santainya seolah ini adalah permainan sungguhan.
Hal ini justru membuat Arif semakin Takut dan gugup.
"Sekarang pertanyaan kedua, Siapa yang suruh kamu buat mengikuti keluarga Hendi Affandi."
"Gak akan saya kasih tahu." Arif menjawab dengan sedikit gemetar.
"Baiklah, saatnya hadiah."
Reza pun melukis di wajah Arif dengan pisau khususnya yang membuat Arif berteriak karena merasakan sakit dan perih di area wajahnya.
"Nah Dengan begini kan wajahmu jadi semakin tampan karena ada mahakarya saya di sana. Masih belum mau menjawab pertanyaan saya?"
"Saya gak bisa menjawab pertanyaan kamu" Jawab Arif dengan gemetaran karena merasakan rasa sakit di wajahnya.
"Baiklah kalau begitu."
Reza pun menaruh pisau khususnya dan mengambil sebuah cambuk yang terlihat memiliki untaian yang tajam. Dan Reza nilai mencambuk Arif dengan kencang.
Arif pun berteriak dengan keras karena menerima rasa sakit yang hebat di sekujur tubuhnya.
"Aaaakh......"
Setelah beberapa saat Reza pun menghentikan aksinya dan kembali mendekati Arif. Terlihat tubuh Arif yang mulai mengeluarkan darah di banyak tempat di tubuhnya.
Reza pun kembali bertanya kepada Arif.
"Jadi masih belum bisa jawab pertanyaan saya?"
Arif pun tak bisa menjawab Reza karena tak kuat menahan rasa sakit yang dideritanya dan hampir kehilangan kesadarannya.
Reza yang kesal karena Arif tidak menjawab pertanyaannya pun menyuruh R4 untuk mengambilkan seember air garam.
Tak lama kemudian R4 pun kembali dengan sebuah ember yang cukup besar dan memberikannya kepada Reza.
Reza pun mengambil ember tersebut dan mengguyurkan air garam tersebut ke tubuh Arif.
Arif pun semakin meronta-ronta kesakitan dan semakin berteriak dengan kencang.
Entah kenapa Reza merasa seperti menikmati teriakan kesakitan dari Arif dan membuatnya semakin bersemangat.
Ke lima orang yang melihat nasib temannya pun semakin merasa ketakutan. Mereka tak kuasa mendengar tangisan yang terdengar sangat menyeramkan bagi mereka.
Arif yang tak kuat menahan rasa sakit pun kehilangan kesadarannya.
Karena Arif sudah tak mengeluarkan tangisan yang menyenangkan lagi. Reza pun kesal dan langsung membunuh Arif dengan sebuah pisau laser kecil yang belum lama ini selesai dibuat Reza. Selama liburan Reza selalu membawa pisau ini di sakunya.
Setelah Reza membunuhnya Reza pun menyuruh R3 Untuk membuang mayat Arif ke area sarang harimau yang ada di dalam hutan.
Reza pun menghampiri orang yang terdekat dengan kesal. Entah karena tidak mendapat jawaban yang diinginkan atau karena tak bisa mendengar tangisan Arif lagi.
Orang yang didekati Reza pun melihat Reza dengan ketakutan yang terlihat jelas di wajahnya. Reza saat ini terlihat menyeramkan karena sebagian wajahnya terciprat dengan darah Arif. Hal ini membuat siapa saja yang melihat Reza pasti akan ketakutan.
"Nah karena peserta pertama udah di diskualifikasi jadi Sekarang giliran kamu. Jadi saya harap Kamu bisa jawab pertanyaan saya dengan Benar" Ucap Reza sambil membuka penutup mulutnya.
Orang itu pun hanya mengangguk pelan karena takut pada Reza.
"Pertanyaan pertama, Siapa namamu?"
"He...hen.. Henri"
"Bagus, Sekarang pertanyaan kedua. Masih pertanyaan yang sama. Siapa yang menyuruh kalian kamu mengikuti keluarga Hendi Affandi beberapa waktu lalu?"
"K..Ka..Kami disuruh sama seorang pengusaha yang bernama Dilan Admojo."
"Baik, pertanyaan ketiga. Apa tujuan atau tugas kalian mengikuti Keluarga Hendi?"
"Kami di suruh untuk menculik keluarga Hendi Affandi. Kami terpaksa menerima tugas ini karena Keluarga kami di tahan sama Pak Dilan. Pak Dilan mengancam kami dengan keluarga kami."
"Oh.., begitu kah?, Lalu siapa kalian ini?"
"Kami adalah mantan preman di daerah kami. Tapi kami sudah lama insyaf dan berhenti berbuat onar. Tapi beberapa hari yang lalu Orang suruhan Pak Dilan membawa keluarga kami semua dan mengancam kami. Tolong kasihanilah kami. Kalau kamu mau kamu bisa bunuh kami tapi tolong selamatkan Keluarga kami semua."
"Apakah kalian semua bisa bela diri?
"Ya.. Kami semua pernah belajar pencak silat di perguruan yang sama."
"Baiklah karena kalian terpaksa melakukan hal ini kalian akan saya ampuni. Saya akan bantu untuk menyelamatkan keluarga kalian tapi kalian harus mematuhi semua kata-kata ku dan bekerja dengan ku di masa depan. Oh dan satu lagi, Selama kalian pingsan saat di bawa ke tempat ini. Otak kalian sudah saya pasang Sebuah alat. Jadi jika kalian berani berkhianat kepada saya. Maka otak kalian akan hancur saat itu juga. Camkan itu."
"Baik, Terima kasih, terima kasih banyak tuan."
Reza pun menyuruh Ketiga robotnya yang dari tadi menonton aksi Reza untuk melepaskan kelima orang yang tersisa. Dan berjalan meninggalkan penjara untuk membersihkan dirinya yang berlumuran darah.
Reza juga memerintahkan A.I. Utamanya yang bernama Vina untuk mencari semua informasi tentang Dilan Admojo.
•
•
•
•
•
•
To Be Continued
Thanks.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
nur kholifah
bantai.....bantai....bunuh.....bunuh... bunuh.......
2022-10-05
0
Rexyaa Vold
Dewa Level Tertinggi Hadir
2021-08-05
2
hm...
Lanjut thor.....
2021-07-29
0