episode 04

WARNING ADA ADEGAN +21

BOCAH SKIP AJA YA!!!

Setelah kehabisan nafas, barulah Valdo melepaskan pa***n di bibir Alin. Tapi bukan berarti dia melepaskannya, melainkan bibir nya berpindah keleher jenjang Alin. Dia langsung memberikan banyak tanda kepemilikan disana. Sedangkan tangan nya, sudah berhasil merobek pakaian atas Alin. Sehingga hanya menyisakan pakaian dalamnya saja.

"Sadar kak, ku mohon jangan lakukan ini! Meskipun aku mencintaimu, tapi aku tak mau kau jamah sebelum menikah kak!" lirih Alin mencoba menyadarkan Valdo. Tapi orang yang bersangkutan, sama sekali tidak menggubris kata-katanya. Dia tetap asik pada aktivitas yang sedang di lakukannya.

Sekuat tenaga Alin memberontak, tapi tetap saja kalah tenaga dengan Valdo. Hingga dia nekad membentur kan kepala nya dengan Valdo. Ternyata itu berhasil, Valdo langsung tak sadarkan diri. Sayangnya bukan hanya Valdo yang pingsan melainkan Alin juga. Mungkin saking kerasnya benturan yang di sebabkan oleh Alin sendiri.

Apa yang terjadi dengan Valdo sebenarnya? Mengapa orang yang biasa nya sangat cuek pada wanita, mendadak brutal seperti singa kelaparan?

Flashback on

Seperti biasa di kantornya, Valdo begitu pokus dengan pekerjaan nya. Dia orang yang sangat perfeksionis, apalagi itu masalah perusahaan nya.

Tok tok tok

"Permisi pak, ini kopi yang tadi bapak pesan." Ucap sang sekertaris bernama Diana.

Sebenarnya sudah lama dia menaruh rasa pada Valdo, akan tetapi selalu sikap cuek Valdo yang dia terima.

"Hemm, masuk! Simpan di sana saja!" Titah nya.

"Emm pak, apa gak sebaik nya di minum dulu. Kalau sudah dingin bakalan gak enak lagi pak." Ucap Diana di iringi senyum yang di buat semanis mungkin.

"Hemm, baiklah kebetulan saya juga sangat haus."

"Yasudah, kalau begitu saya pamit dulu." Pamit Diana akhirnya, setelah memastikan Valdo meminum kopi itu.

Karena Diana sangat tau, Valdo pling tidak suka kalau ada orang yang tidak berkepentingan lama-lama berada di ruangan nya.

Setelah menutup pintu ruangan Valdo, senyum devil langsung muncul dari bibir Diana.

"Rasain kamu Valdo, siapa suruh selalu berlagak sombong. Apalagi kamu selalu menolakku sebesar apapun usahaku untuk merayu mu. Sekarang kamu akan jatuh dalam pelukan ku," gumamnya lagi.

Sementara di dalam ruangan, Valdo yang baru setengah menghabis kan kopinya, langsung saja merasakan ada yang salah dengan tubuh nya. Dia merasakan resah dan panas, buru-buru dia keluar ruangan untuk mencari Diana. Dia ingin menanyakan apa yang sudah wanita itu campurkan dalam kopinya.

" Heh, Diana. Apa yang kamu campurkan dalam minuman ku, hah?" Hardik nya setelah berhasil menemukan Diana.

"Memangnya kenapa pak Valdo?" Tanyanya di iringi pose yang sangat menantang dan itu semakin menyiksa Valdo.

"Argghh sial sial..." Upat Valdo, karena saat ini tubuh nya semakin tersiksa menyaksikan pemandangan yang sangat menantang di depan nya itu. Bagaimana tidak? Diana yang mengenakan rok span mini, berpose dengan meyilangkan kaki nya. Sehingga menampilkan paha mulus nya itu. Sedangkan kancing kemejanya, sudah dia buka bagian atas nya. Sehingga terpangpang lah gun*Ng kemb*r yang besar dan menonjol.

Tak ingin di kuasai nafsu, Valdo segera berlari menuju parkiran untuk pulang. Karena dia sangat tau, tak mungkin bisa menahan ini lebih lama lagi. Tetapi yang tidak dia tau, Diana pun mengekornya di belakang. Pada saat Valdo masuk kemobilnya, dia pun ikut masuk kedalam.

"Pergi kamu jal**Ng!" Menatap Diana dengan sorot mata marah.

Apalagi di dalam mobil Diana semakin berani, dia bahkan melepaskan seluruh pakaian atas nya.

"Kenapa pak? Saya hanya ingin membantu bapak. Saya tau bapak sangat ingin. Iya, kan?" Tanya nya sembari terus menggoda Valdo, dengan nakal dia menyentuh dada bidang pria itu.

"Arggh dasar wanita gak tau diri kamu! sialan!" Sembari membuka pintu mobil dan berlari sekuat tenaga dari sana. Valdo bermaksud untuk mencari taksi saja. Karena Valdo tak ingin rencana wanita itu untuk menjebaknya berhasil.

Diana yang masih berada di dalam mobil, kesusahan untuk mengejar Valdo. Dia harus membenahi pakaian yang telanjur dia buka. Setelah berhasil diapun berlari untuk mengejar Valdo. Sayangnya dia kehilangan jejak pria itu lagi.

"Arrrghhh sial, aku gagal lagih." umpat nya marah dan langsung masuk ke dalam parkiran lagi bermaksud mengejar Valdo dengan mobil.

Sedangkan Valdo yang sudah berjalan lumayan jauh dari kantor nya, sudah merasa tak kuat lagi dengan keadaan tubuh nya. Dia berjalan sempoyongan seperti orang mabuk. Tetapi tak lama, dia melihat seorang gadis berseragam putih abu-abu menghampirinya dengan tergesa.

flashback off

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

#tbc

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***