Didepan pusara Ibu, Via menangis.
Hiks....hiks...
"Ibu. kenapa cepat tinggalkan Via Bu..kenapaaa Bu..
Kenapa jadi seperti ini," tangis Via.
Yang mendengarkan ikut menangis.
"Sudah Nak jangan menangis," ucap Bu Wati sambil mengelus punggung Via.
"Kalau kamu menangis terus, Ibu mu tidak akan tenang,sabar ya nak," ucap Bu Wati.tidak tega melihat keadaan Wati seperti ini sambil melihat suaminya.
"Iya Via sudah jangan menangis, yang sabar berdoa saja," berusaha menenang kan.
"Kasihan masih muda, jadi korban keegoisan Ayahnya," batin Pak Ngadiman.
****
"Viaaaa ," teriak Ayah.
"Ayah darimana aja,Ibu meningal Ayah malah pergi ? tanya Via heran melihat kelakuan Ayahnya.
"Aisss diam ...! jawab Ayah acuh
berjalan masuk ke kamar.
Masih terngiang dalam ingatannya..
Kami keluarga yang bahagia,Ayah seorang yang lembut,sabar dan tidak pernah kasar dengan ibu.
Sampai suatu hari..
Seseorang yang tidak menyukai Ayah membakar kebun cengkeh dan pala kami,beserta pabriknya.
Ayah sangat stres sekali melihat kebun dan pabriknya terbakar.
Dan mengakibatkan Ayah mempunyai hutang di juragan Samin.
****
Sore hari, saat Via akan membersihkan rumah.
Tiba-tiba Ayah datang membawa pisau ditangannya.
Dari belakang Ayah memegang leher Via.
"Kamu menurut perintah Ayah,kalau tidak kamu saya bunuh," ucap Ayah nada mengancam.
"Ayah jangan...
Via mohon Ayah...ngemetar melihat Ayah sudah gelap mata.
"Turuti perintah Ayah..? masih melayangkan pisau dileher Via.
"I..i..iya Via mau...tolong lepasin goloknya yah," ucap Via gemetar.
"Benar....kamu nurut apa kata Ayah? tanya Ayah.
Via hanya menganggukan kepala.
"Begitu baru anak penurut," sambil berjalan keluar acuh.
Via jatuh lemas dan menangis.
****
Terlihat Via duduk sedang melamun.
Sampai Bu Wati datang tidak mengatahui nya.
"Nak sudah jangan sedih, biar Ibu mu disana tidak berat melangkah," ucap Bu Wati menasehati.
"Iya Tan .....dengan mata yang masih sembab.
"Tan...terlihat Via yang ragu-ragu.
"Kamu mau bicara apa? tanya Bu Wati.
"Maauu... minta tolong,itu kalau bisa," ucap Via ragu-ragu.
"Ada apa," lebih mendekat.
"Via mau pergi dari sini,tapi takut.
Terus ijasah Via belum diambil," memandang Bu Wati sedih.
"Kalau soal ijasah nanti ,om yang urus ya...Pi kalau mau pergi..
Pergi kemana Via? tanya Bu Wati bingung .
"Kamu jadi dinikahkan? mengelus kepala Via.
Via hanya mengangguk lemas.
"Kapan? menahan marah.
" Seminggu lagi," ucap Via.
"O Tuhan," memeluk Via yang sudah mulai menangis.
"Sudah,biar Tante bicarakan sama Om dan ada jalan keluar nya," ucap Bu Wati berusaha menguatkan.
Bu Wati pulang kerumah.dengan gemas menceritakan semua ke Suami nya.
****
"Kita urus ijasah dan lain-lainnya Bu," ucap Pak Ngadimam.
"Iya Pak...
Tapi ..Via kalau pergi dari sini,tingal dimana pak? Bu Wati merasa takut memikirkan akan tingal dimana Via.
"Hmmm....
Tampak Pak Ngadiman berfikir.jangan sampai Via terlantar.
"Ah ya..tempat bude ku," mengingat beliau mempunyai bude dijakarta.
"Baik Pak kita siapkan untuk kepergian Via ke Jakarta diam-diam ," ucap Bu Wati .
"Ya...
Jangan sampai Pak Syam tahu.kita membantu nya, bahaya..," mengingatkan istrinya.
Esokkan harinyaPak Ngadiman mengurus Ijasah Via.
Bu Wati memberitahu supaya Via untuk bersiap-siap.
Pada saat yang pesta pernikahannya.
Via menunggu dengan tak tenang.
Deg-degan berharap berjalan sesuai rencana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
wooow seru thor lanjut
2022-10-18
0