Sepulang sekolah, Nathan dan Deva langsung meluncur ke rumah yang sudah Nathan siapkan. Sesampainya di sama, terlihat rumah berukuran cukup besar untuk di tinggali dua orang.
"Masuk" Nathan berjalan terlebih dahulu dan Deva mengikuti dari belakang
"Ntar gue kasih peta rumah ini, jadi gue nggak capek-capek ngejelasin" Ujar Nathan, "Kamar, gue capek" Kata Deva
"Di atas kamar nomor dua samping kamar deket tangga" Jawab Nathan
"Oke" Deva menapakkan kedua kakinya di anak tangga, sampai di atas ia masuk ke kamar yang beritahukan oleh Nathan tadi
Deva menghempaskan badannya di atas kasur, menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong
"Frans, apa kau bahagia di sana? Aku merindukanmu, seharusnya kau yang mengucapkan ijab atas namaku. Kau membiarkan kekasihmu di miliki orang lain, Frans?"
Deva menghela nafasnya. "Mungkin ini semua sudah jalan untuk kita berdua. Aku tak akan pernah melupakanmu, dan aku harap kau juga tak akan melupakan ku."
Sore hari, Deva terbangun dari tidurnya. Ia beranjak masuk ke kamar mandi menyegarkan dirinya. Selesai dengan ritual nya di kamar mandi, Deva keluar dari kamar menuju dapur
Gadis itu menghela nafasnya melihat kulkas tak ada bahan makanan sama sekali. Ia melirik ke pemuda yang sibuk dengan laptopnya di ruang tv
"Nathan"
"Ya"
"Belanja"
"Hm" Nathan meletakkan pekerjaannya, dan segera mengganti pakaiannya.
"Mau makan apa" Tanya Deva, mereka sekarang sudah berada di mall untuk berbelanja kebutuhan pokok. Nathan mengajak kesana karna menurutnya di sana lebih fresh.
"Gue makan semua, terserah lo mau masak apa" Jawab Nathan setia mendorong troli, Deva mengangguk lalu mengambil bahan-bahan makanan yang akan di simpan untuk beberapa hari kedepan
Sebenarnya ia kurang mengerti mengenai hal rumah, dengan bantuan bunda Lily jadi ia bisa mengatasi nya.
Selesai berbelanja, mereka berdua langsung pulang ke rumah.
Ting
...Bunda...
...Online...
"Deva, nanti bunda sama mama akan datang ke rumah"
^^^"Oke"^^^
^^^Read^^^
Setelah membalas pesan dari bunda Lily, Deva menyimpan ponselnya di tas.
Sampai di rumah, Nathan membantu Deva membawa barang belanjaan mereka.
"Butuh bantuan?" Tawar Nathan melihat Deva tengah sibuk menata bahan makanan, "Nggak, kerjaan lo kelarin dulu" Jawab Deva tanpa menoleh ke Nathan, "Dan, bunda sama mama mau kesini. Ntar bantuin gue masak"
"Hm."
Beruntung makan malam sudah siap dan di tata rapi di meja makan, karena kurang sepuluh menit lagi bunda Lily dan mama Zoya sampai.
Deva maupun Nathan pergi ke kamar mereka masing-masing untuk membersihkan diri setelah berkutat di dapur menyiapkan makan malam.
Setelah selesai, mereka berdua turun ke bawah dan melihat dua wanita paru baya sudah duduk di meja makan.
"Bunda, Mama" Pasangan itu mencium punggung tangan kedua wanita itu secara bergantian
Kedua wanita tersebut saling pandang, dan tersenyum. Tersenyum? Karna mereka melihat pasangan baru di depan mereka dengan keadaan rambut basah
Padahal yang sebenarnya terjadi, mereka berdua sempat saling lempar kecil tepung terigu saat ingin membuat gorengan.
"Ada yang salah?" Tanya Nathan menyadari gelagat Ibu dan Ibu mertuanya yang berubah, "Tidak ada, boleh kita makan?" Kata Zoya
"Tentu, kita tadi masak cukup banyak" Jawab Nathan menggeser kursi untuk nya duduk, diikuti yang lain
"Kamu nggak bawa maid dari rumah, rumah segede ini Deva yang harus bersihin sendiri?" Tanya Zoya, "Nathan udah siapin buat yang bersih-bersih rumah" Balas Nathan.
Usai makan malam, mereka berempat duduk di ruang tengah.
"Ohya, Deva/Nathan. Ini Bunda sama Mama bawain ini buat di pasang di rumah, cocoknya di pasang di mana?" Ujar Lily memperlihatkan foto pernikahan Nathan dan Deva di dalam figura besar
"Kalau di pasang di ruangan ini, cocok sih. Tapi kalau temen-temen kalian datang gimana? Bukannya pernikahan kalian mau di rahasiakan dulu sampai nanti kalian lulus?" Tambah Zoya beruntun
"Gimana kalau di pasang di kamar kalian?" Usul Lily menatap keduanya bergantian
"Hm" Walau sebenarnya mereka khawatir karena kamar mereka berdua berbeda. Kalau kedua ibu itu masuk ke kamar Nathan dan tidak melihat barang-barang Deva, bisa berbahaya.
Nathan di bantu dengan Deva membawa figura tersebut masuk ke kamar Nathan diikuti para Ibu.
"Kamar mu masih sama, Sayang. Tapi..ada yang kurang, di mana barang-barang Deva?" Tanya Zoya heran, "Ada, Mah. Kita urus foto ini dulu, capek tau" Keluh Nathan mengalihkan pembicaraan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments