Setelah Sinta keluar dari ruangan Pak Andre, Mahasiswa lain sudah ada yang menunggu di luar untuk bertemu dengan sang Dosen. Sinta sedikit risih dengan tatapan para mahasiswa yang sedang mengantri itu. Sinta berpikir, mungkin para mahasiswa tersebut menyadari jika dirinya sudah cukup lama di ruangan itu dengan pintu yang terkunci. Sinta berusaha tenang dan menjauh dari pintu. Beberapa mahasiswa langsung menyerbu masuk ketika pintu ruangan itu. Sedangkan Sinta langsung ke lantai tiga ke ruangan praktek komputer.
Pak Andre mempersilahkan para mahasiswa masuk.
"Selamat pagi pak," sapa para mahasiswa. Pak Andre hanya mengangguk sambil menyodorkan tangannya meminta berkas yang dipegang salah satu mahasiswanya.
"Yang hanya perlu tanda tangan, letakkan di meja berkasnya. Yang perlu bimbingan skripsi boleh antri dan duduk di sofa," kata Pak Andre. Suaranya tegas dan berwibawa. Terlihat ada tiga orang langsung duduk di sofa. Dengan serius Pak Andre membaca berkas berkas mahasiswa kemudian menandatanganinya. Sesekali Pak Andre bertanya dan memberikan pengarahan kepada para mahasiswanya.
Tiba saatnya untuk yang bimbingan skripsi, Pak Andre membaca draf dan mencoret yang kurang pas dan menuliskan perbaikannya. Beberapa menit kemudian tibalah mahasiswa yang ketiga untuk bimbingan. Pak Andre heran karena mahasiswa tersebut masih duduk di sofa dan menundukkan kepala padahal mahasiswa sebelumnya sudah keluar dan menutup pintu ruangan.
"Next!" kata Pak Andre mengisyaratkan kan mahasiswa tersebut duduk di hadapannya. Tetapi mahasiswa tersebut tidak bergeming dari duduknya. Pak Andre pun berdiri dan mendekat ke sofa. Pak Andre terkejut sebab dia tahu wanita itu bukan salah satu mahasiswa di universitas ini. Pak Andre berusaha tenang dan duduk di hadapan gadis itu.
Gadis itu adalah Cindy Cantika. Gadis yang sangat dicintai Andre. Gadis yang dijaganya sejak kecil. Bersama gadis itu mereka tumbuh bersama dan Andre lebih tua lima tahun dari Cindy. Orang tua mereka yang bersahabat membuat mereka sering bertemu dan tumbuhlah benih cinta di hati Andre. Tapi lain halnya bagi Cindy. Andre baginya hanya sebagai kakak. Cindy memperlakukan Andre sama seperti Bayu dan Andi kakaknya Andre.
Andre tidak pernah menyatakan cintanya kepada Cindy. Dia memendamnya dan mencintai Cindy dengan caranya sendiri. Hingga beberapa bulan yang lalu ketika orang tua Andre meminta Andre memperkenalkan calon istrinya. Andre bingung dan mengatakan bahwa dia tidak mempunyai pacar. Dan meminta orangtuanya menjodohkannya dengan Cindy.
Orang tua Andre sangat senang, karena mereka juga menyukai Cindy. Selain Cindy anak dari sahabat mereka, Cindy juga orangnya baik, santun dan cantik. Bagi orang tua Andre. Cindi benar benar calon mantu idaman.
Orang tua Andre langsung menemui sahabatnya orang tua Cindy. Tapi impian Andre tidak sejalan dengan kenyataan. Cindy menolak perjodohan itu dengan alasan sudah mempunyai kekasih hati dan mereka saling mencintai. Orang tua Cindy tidak bisa berbuat apa apa karena memang mereka menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Cindy menerima atau menolak. Begitu juga dengan Andre, dengan menunduk malu mereka sekeluarga pamit dari rumah Cindy. Cinta Andre bertepuk sebelah tangan.
Andre tidak bisa berbuat apa apa. Sakit hati dan kecewa itulah yang dirasanya saat itu. Dan saat ini Cindy ada di hadapannya. Tidak bisa di pungkiri rasa cinta dan kagum itu masih ada di hati Andre. Andre kembali mengamati Cindy. Mereka masih saling diam dan canggung.
"Ada apa kamu datang ke mari?" tanya Pak Andre dingin dan memecah keheningan di antara mereka. Wanita itu mendongak dan kemudian kembali menundukkan kepalanya.
"Maaf Mas."
"Maaf untuk apa?" tanya Andre sambil melipat tangan di dadanya. Tubuhnya bersandar ke sofa.
"Maaf karena waktu itu aku menolak perjodohan kita."
"Lupakan, tidak ada yang perlu dimaafkan itu hak mu." Masih dengan dingin Andre berkata sambil menatap tajam ke Cindy.
"Kalau tidak ada hal lain, saya ada kelas 5 menit lagi," kata Andre lagi sambil melirik jam tangannya.
"Mas, ada yang ingin saya bicarakan. Bolehkah kita bertemu setelah jam mengajar mu selesai?" tanya Cindy gugup dan sambil meremas ujung bajunya.
"Bicara disini saja, saya kasih kamu waktu 10 menit!"
"Mas... sebenarnya a..aku."
"Sebenarnya apa?" tanya Andre memotong perkataan Cindy. Cindy menghela nafasnya.
"Maksud saya mas, apakah tawaran perjodohan kemarin masih berlaku saat ini?. Andre terkejut , Andre tidak menyangka Cindy mengajukan pertanyaan seperti itu. Andre terdiam membiarkan Cindy berbicara lebih jelas lagi.
"Maksud saya mas kalau masih berlaku, saya menerima perjodohan itu mas." Lagi lagi Andre terkejut. Dari lubuk hatinya Andre senang tetapi Andre tidak mau menampakkan rasa senangnya.
"Beritahu aku apa alasanmu menerima perjodohan itu."
"Aku tau mas, mas yang meminta kita di jodohkan. Aku juga tau mas mencintaiku. Dan aku juga menyadari aku mencintai mas. Beberapa bulan ini mas mengabaikan aku, aku sangat merasa kehilangan."
"Jadi bagaimana dengan kekasihmu?" tanya Andre lagi. Andre tidak mau begitu saja menerima Cindy. Andre memastikan bahwa tidak ada laki laki lain di hati Cindy.
"Beberapa bulan ini aku berusaha melupakanmu mas, tapi aku tidak bisa. Ketika aku mengambil keputusan ini bulan lalu aku sudah memutuskannya. Satu bulan ini aku seperti biasa saja sejak putus dengannya. Rasa kehilangan itu ada hanya kepada mas yang kurasakan."
Andre mengamati gerak gerik Cindy ketika berbicara mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tidak ada keraguan ketika Cindy berbicara. Andre percaya dan senang. Hari ini cintanya terbalas. Tanpa susah payah mengejar justru justru Cindy yang mendatanginya.
Andre berdiri dan kembali duduk di sebelah Cindy. Cindy masih menundukkan kepalanya takut cintanya ditolak. Di luar dugaan Andre menarik tangan Cindy dan memeluk nya dengan erat. Andre lupa bahwa dia sudah punya Sinta. Padahal baru beberapa menit yang lalu Andre membuat hati Sinta menghangat.
Cindy membalas pelukan Andre dan membenamkan kepalanya di dada bidang Andre. Andre mengelus rambut Cindy dan juga mengecupnya. Cindy menatap mata andre, sejenak mereka bertatapan entah siapa yang mulai kini bibir dan lidah mereka sudah saling membelit. Ciuman Cindy sanggup memabukkan Andre. Cindy sangat pintar berciuman berbeda dengan Sinta yang pasif dan hanya pasrah menerima. Di tengah tengah ciuman keduanya Andre terbayang dengan ciumannya dengan Sinta. Jelas yang lebih nikmat itu Cindy membuat Andre menginginkan lebih dari ciuman. Tangan Andre sudah tak terkondisikan lagi.
"Mas ih katanya ada kelas, masuk gih. Aku mau pulang dulu," kata Cindy sambil mendorong pelan tubuh Andre. Andre tersenyum dan mengusap bibirnya. Cindy merapikan rambutnya yang sudah tidak rapi lagi. Andre berdiri dan mengambil kunci mobil di atas meja kerjanya. Hati Andre penuh dengan bunga bunga bermekaran.
"Ayo mas antar. Kamu mau ke mana hari ini?"
"Aku bawa mobil mas, lagian mas kan ada kelas."
"Ga ada kelas hari ini, setiap hari Rabu Mas hanya menerima bimbingan skripsi dan keperluan mahasiswa. Sepertinya ga ada lagi mahasiswa yang bimbingan."
" Berarti tadi yang mas bilang ada kelas itu mau ngusir aku secara halus ya!" kata Cindy sambil memanyunkan bibirnya. Andre gemas dan mencubit pelan kedua pipi Cindy.
Cup
Andre mengecup bibir Cindy. Cindy memukul pelan dada andre dan melingkarkan tangannya di pinggang Andre.
"Iya, Mas kan ga tau maksud kedatangan mu. Kalau mas tau udah mas sambut dengan tari tarian."
"Ih sejak kapan mas bisa menggombal, biasa juga serius bawaannya."
" Sejak hari ini sayang, kehadiranmu sungguh membuat hari mas berwarna," jawab Andre sambil mengecup kepala Cindy.
"Mas,, kalau ga ada kelas hari ini. Kita jalan yuk!"
"Boleh. Kita jalan kemana nih. Bagaimana kalau kita nonton saja. Siap itu kita ke rumah orang tua mas. Orang tua mas pasti sangat senang."
"Iya mas, aku juga sudah sangat rindu sama keluarga mas. Yuk ah jalan sekarang mas!" jawab Cindy sambil menarik tangan Andre.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Enung Samsiah
aaahhhh,,,, nyesekkk nih kasian Sinta,,, konflik d mulai
2023-11-13
0
Enung Samsiah
aaaahhhh,,,,, kasian Sinta, sakit hati aku thor bacanya,,,,
2022-11-04
0
Widi Widurai
paling jg cindy lg hamil sm pacarny tp ga mau tanggungjwb
2022-08-02
0