Chapter 4 - : Kubus awan suci!

Long Ziexi pun segera menyusul pemuda bertubuh kekar yang menabrak-nya barusan. Saat berada di dekat pemuda tersebut Long Ziexi langsung memukul punggung atas pemuda tersebut dengan sekuat tenaga.

~BUUKK!

Long Ziexi memukul telak punggung atas pemuda bertubuh kekar tersebut. Pemuda itu pun langsung membalik-kan tubuh-nya ke belakang lalu ketika melihat Long Ziexi wajah-nya langsung menjadi merah padam.

"Tuan muda!? semut seperti-mu memukul-ku?! hah?! apa kau ingin mati?!! bahkan jika ada patriak membantu-mu kau tetap tidak akan selamat setelah kau memukul-ku!" teriak pemuda tersebut dengan nada yang penuh dengan amarah.

Teriakan pemuda tersebut menarik perhatian anggota-anggota keluarga Long yang sedang latihan di lapangan itu mereka melihat sebentar ke arah pemuda yang berteriak itu seketika keringat dingin pun mulai bercucuran dari kepala mereka.

"Kenapa tuan muda memancing emosi Long Z? Long Z itu-kan monster keluarga Long."

"Kau benar, monster yang sanggup membunuh seseorang di ranah petarung emas awal tahap 1."

"Tapi, tidak ada yang tahu Long Z sudah berada di ranah apa. Bahkan patriak sekali pun yang tahu hanya saudara patriak, yaitu Long Bao-Yu."

Mereka pun seketika mulai berbisik-bisik satu sama lain ketika melihat Long Z marah pada Long Ziexi, lalu mereka langsung menatap Long Ziexi dengan tatapan penuh iba.

Long Z adalah monster keluarga Long, dulu dia pernah menduduki jenius pertama keluarga Long tapi karena dia pernah menggila dan melukai adik sepupu Long Ziexi tingkat kultivasi-nya pun harus di turun-kan yang awal-nya berada di ranah petarung emas puncak tahap 6.

Dan yang menurun-kan tingkat kultivasi Long Z belum di ketahui pasti siapa orang-nya tapi yang pasti dia berhubungan dekat dengan Long Bao-Yu. Dan itu juga menjadi sebuah pertanya-an di benak semua orang.

'Long Z sudah berada di ranah apa?'

...*****...

Long Ziexi masih diam mematung ketika Long Z meneriaki-nya, Long Z berteriak mengguna-kan Qi-nya dan itu membuat penekan-an pada setiap kalimat-nya.

Tapi, dia tetap berusaha untuk berbicara. "K-kau m-menabrak-ku d-dengan sengaja, dan k-kau tidak meminta maaf pada-ku tentu itu membuat-ku marah.. jika aku melaku-kan hal yang sama dengan-ku pasti kau juga akan marah bukan." ujar Long Ziexi terbata-bata sambil menatap pupil mata Long Z yang tajam itu.

"Ck, hanya petarung pemula Awal tahap 1 saja sudah berani ingin melawan-ku? hahahah semut seperti-mu cuman pantas di penyek!" ucap Long Z sambil tertawa lantang, membuat suara-nya terdengar di seluruh area lapangan.

"Memang-nya apa yang kau bisa?! hmpft! bahkan kau tidak bisa melawan orang yang yang menghancur-kan setengah dari kultivasi-mu!" ujar Long Qiogie cepat ketika mendengar Long Ziexi di rendah-kan oleh Long Z.

Long Xi Bie sudah mencoba menahan Long Qiogie untuk tidak ikut campur masalah Long Ziexi, bukan-nya dia takut pada Long Z.

Tapi, itu semua karena tingkat kultivasi Long Z yang tidak di ketahui sudah berada di ranah apa itu menjadi sebuah pertanya-an.

Long Z mengalih-kan pandangan-nya ke arah Long Qiogie yang sekarang sudah berada di samping Long Ziexi. Dia hanya bisa menggertak gigi-nya menahan amarah kenapa dia seperti itu?

Karena dia takut kalau dia melukai Long Qiogie lagi, pasti 'orang' yang membuat setengah kuktivasi-nya hancur akan datang lagi dan benar-benar akan melumpuh-kan merdian dan dantian-nya.

"Ck!" Long Z hanya berdecak kesal, lalu pergi menjauh dari area lapangan.

Long Ziexi hanya bisa bernafas lega karena jika benar-benar terjadi pertarung-an antara dia dan Long Z entah apa yang akan terjadi pada-nya.

"Seperti-nya aku memang harus menjadi lebih kuat, setelah ini aku harus pergi dan membunuh beast yang terlemah dahulu perlahan-lahan pasti aku akan membunuh beast yang memiliki tingkatan tertinggi." batin Long Ziexi sembari mengepal-kan kedua tangan-nya dengan keras.

Long Qiogie yang melihat Long Ziexi sedang mengepal-kan tangan-nya sudah tahu, lalu dia mendekati Long Ziexi berniat untuk menghibur.

"Kakak, lupa-kan kejadian ini lebih baik kakak melihat latihan tanding-ku dengan senior Xi Bie." ajak Long Qiogie sambil menggenggam tangan kanan Long Ziexi.

Long Ziexi hanya bisa tersenyum kecut. Lalu pergi bersama dengan Long Qiogie, sesekali Long Ziexi di tatap dengan remaja-remaja yang ada disana.

Lapangan tersebut berbentuk persegi panjang, dan lapangan itu juga terbagi menjadi dua, bagian sebelah kiri di jadikan tempat untuk latihan atau pun bermeditasi, dan untuk bagian kanan untuk latihan tanding atau duel antar keluarga.

Lapangan tersebut sudah seperti harta berharga bagi keluarga Long, karena tepat dibawah tanah itu terdapat suatu energi kuat yang bisa menghidup-kan anggota keluarga Long yang tidak sengaja mati atau pun dibunuh.

Yang tahu soal itu hanya patriak, Jianying, Long Bao-Yu, para tetua, dan kakek atau patriak terdahulu keluarga Long. Long Weiheng.

...*****...

Sekarang Long Qiogie sedang berhadapan dengan Long Xi Bie di tengah-tengah lapangan, jarak mereka hanya terpaut beberapa meter. Sedang-kan Long Ziexi menonton dari sudut lapangan.

Banyak anggota-anggota keluarga Long yang berada disekitar sana mulai berdatang-an untuk melihat duel antara Jenius ke-2 dan Long Xi Bie ahli dalam bertarung dengan tangan kosong.

Seorang kakek sepuh dengan kumis-nya yang melintang janggut-nya yang panjang serta rambut-nya sudah benar-benar memutih tanpa ada warna hitam sedikit pun wajah-nya pun sudah keriput.

Tapi, dia masih bisa berdiri tegak ketika berjalan. Dia berdiri tepat di tengah-tengah lapangan membatasi pandangan Long Qiogie dan Long Xi Bie.

"Aturan dalam duel ini sangat sederhana. Dengarkan baik-baik." ujar kakek sepuh tersebut dengan suara serak-nya.

"Aturan pertama, kalian harus berduel dalam 2 ronde. Ronde pertama kalian boleh saling membunuh satu sama lain, kalian tenang saja.. kalian akan hidup kembali kalau kalian mati di dalam pembatas lapangan itu." lanjut kakek sepuh tersebut sambil menunjuk garis pembatas antara lapangan bagian kanan, kiri dan luar.

"Dan saat di ronde kedua, kalian dilarang untuk saling membunuh setelah kalian melewati ronde pertama. Ingat! jangan membunuh di ronde kedua tapi, kalian boleh saling membunuh di ronde pertama." timpal kakek sepuh itu. Lalu dia pergi ke pinggir lapangan bersiap untuk memulai duel-nya.

"Karena duel ini akan mengakibat-kan kerusakan, maka aku akan menggunakan array untuk menutup arena lapangan." ujar kakek sepuh tersebut. Lalu dia mengangkat tangan-nya tinggi-tinggi.

Seketika dari aliran qi mulai berkumpul, lalu membentuk sebuah kubus persegi panjang berwarna putih ke abu-abu-an transparan.

"Array tingkat 3: kubus awan suci!" ucap kakek sepuh tersebut.

Kakek sepuh itu langsung mengucap-kan sebuah tehnik. Sampai sebuah array berbentuk kubus persegi panjang terlihat jelas, array tersebut sangat berguna untuk mengurung iblis atau pun mahkluk yang memiliki hati yang jahat.

Dan kubus awan suci hanya bisa mengurung makhluk berhati jahat yang sudah menginjak ranah petarung hitam Puncak tahap 9 ke bawah.

Long Ziexi yang melihat array tersebut langsung terkejut bukan main, pasal-nya qi yang di butuh-kan untuk membuat array tersebut sangat-lah banyak.

Dan juga ketahanan array tersebut sangat kuat, Long Ziexi ingin melihat kakek tersebut sudah berada di ranah apa tapi, dia tidak tahu karena kakek tersebut sangat kuat.

"System apa kau tahu kakek itu sudah berada di ranah apa?" tanya Long Ziexi.

[Kakek tersebut sudah berada di ranah petarung bumi Awal tahap 6, tuan.]

"Ternyata dia memang kuat, pantas saja dia tidak takut kehabis-an qi karena dia memiliki tubuh fana bumi yang bisa menampung banyak qi." gumam Long Ziexi ketika mendengar jawaban dari system.

See you next Chpt...

>>Like👍>>Rate 5⭐>>Komen>>Favorit>>And share<<

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***