Keeso-kan pagi-nya. Long Ziexi membuka kelopak mata-nya perlahan-lahan dan menampil-kan pupil mata-nya yang indah karena sinar mentari menyinari wajah-nya melalui celah-celah jendela.
Dan itu membuat-nya terbangun. "Hm? ternyata sudah pagi. Euugh..." Long Ziexi pun bangun dari tidur-nya lalu meregang-kan otot-otot-nya.
Dia lalu beranjak dari tempat tidur-nya lalu pergi untuk membersih-kan diri. Setelah membersih-kan diri lalu dia mengena-kan pakaian milik-nya yang ada di dalam lemari.
Keluarga Long tidak seperti keluarga-keluarga besar yang lain-nya, keluarga Long tidak memiliki pakaian khas mereka.. sedang-kan keluarga besar lain-nya memiliki pakaian khas.
Pakaian tersebut berwarna kuning cerah dengan campuran warna coklat di lapisan dalam pakaian-nya, serta bagian kerah pakaian-nya itu sangat keras karena itu khusus potongan zirah yang bisa melindungi leher serta dada-nya.
Pakaian tersebut menambah ketampanan Long Ziexi, dengan warna rambut seputih salju dan pupil mata berwarna biru langit.
Setelah mengena-kan pakaian tersebut, Long Ziexi langsung keluar dari kamar-nya. Dia berencana untuk berkeliling di kediaman keluarga Long.
...*****...
Saat Long Ziexi sudah berada diluar kediaman milik-nya, dia menatap kagum bangunan-bangunan megah yang berjejer rapi yang di setiap sudut atau pun dinding-nya selalu menampil-kan gambar naga.
Bangunan-bangunan tersebut sangat indah jika di lihat dari luar, kalau di lihat dari atas. Keseluruhan kediaman keluarga Long membentuk persegi.
Lalu Long Ziexi berjalan-jalan sembari menatap bangunan megah tersebut dengan tatapan kagum, dia terus berjalan dan sampai di sebuah lapangan tepat berada di tengah-tengah lokasi kediaman keluarga Long.
Terlihat jelas banyak sekali anggota-anggota keluarga Long dari pria dan wanita yang usia-nya masih 18 tahun ke bawah sedang latihan tanding atau pun sedang berkultivasi. Masing-masing dari mereka bisa di bilang tampan dan cantik untuk usia mereka yang masih muda.
"Apa aku harus kesana untuk menyapa mereka?" batin Long Ziexi, dia sekarang sedang bingung ingin kesana atau tidak.
[Tuan sebaik-nya pergi untuk menyapa seseorang, karena disana terdapat adik sepupu tuan yang kebetulan sedang ikut latihan]
"Hmm? adik sepupu?" gumam Long Ziexi dan mulai mengingat kembali semua yang ada dipikiran-nya.
"Benar juga! Long Qiogie adalah adik sepupu-ku.. kenapa aku tidak menyadari-nya dari awal!" ujar Long Ziexi yang baru ingat. Dia pun langsung berjalan kearah lapangan.
Sesampai-nya dipinggir lapangan, Long Ziexi langsung menjadi pusat perhatian dari semua anggota keluarag Long yang ada disana. Mereka menatap Long Ziexi sebentar lalu melanjut-kan kembali latihan mereka.
"Heeh, sangat acuh.. padahal aku adalah tuan muda keluarga Long, apa aku tidak di hargai karena tingkat kultivasi-ku yang rendah?" batin Long Ziexi menghela nafas, sambil menerus-kan jalan-nya.
"Kakak Long Ziexi!"
Tiba-tiba terdengar suara wanita dari arah kiri Long Ziexi. Long Ziexi pun langsung menoleh ke samping dan melihat seorang wanita cantik berusia sama dengan Long Ziexi sedang melambai-kan tangan-nya usia mereka hanya berbeda 1 bulan.
Wanita tersebut sangat cantik dengan rambut coklat panjang di ikat dengan rapi dan pupil mata berwarna abu-abu membuat dia sangat cantik.
"Qio'er!" balas Long Ziexi lalu berjalan ke arah Long Qiogie.
...*****...
Long Ziexi sudah sampai di hadapan Long Qiogie, Long Qiogie tersenyum lucu ketika melihat Long Ziexi sudah berada di hadapan-nya.
"Hihih, sudah-ku duga kalau kakak pasti akan kembali hidup karena aku tahu, kakak itu kuat." ucap Long Qiogie tersenyum hangat.
"Hoho.. benarkah? dari mana kau tahu?" tanya Long Ziexi sembari pindah ke sebelah Long Qiogie.
Long Qiogie hanya tertawa lucu mendengar pertanyaan dari Long Ziexi. "Tentu saja dari paman Chu dia memberitahu semua anggota keluarga Long kalau kakak kembali hidup, tentu saja aku bisa tahu." jawab Long Qiogie.
Long Ziexi menggeleng-kan kepalanya pelan ketika mendengar jawaban dari adik sepupu-nya itu. "Dasar ayah. Oh iya benar juga apa kau disini sedang latihan?" tanya Long Ziexi yang sedari tadi melihat pedang tumpul dipunggu-ng Long Qiogie.
"Heem, hari ini ada seseorang yang menatang-ku untuk latihan tanding sesuai peraturan keluarga Long. Tidak boleh menyakiti sesama keluarga, tapi kalau latihan tanding baru di perboleh-kan." jawab Long Qiogie mengangg-uk pelan.
"Apa dia kuat?" tanya Long Ziexi lagi.
Long Qiogie langsung mengehelus dagu-nya yang licin itu seperti sedang berpikir.
"Bisa dibilang dia sedikit lebih kuat dari-ku tapi, sekuat apa pun dia tetap aku-lah yang terbaik kakak-kan tahu kalau aku adalah orang ke-2 jenius di keluarga Long." balas Long Qiogie sambil menyombong-kan diri-nya.
Long Ziexi hanya tertawa pelan melihat tingkah adik sepupu-nya. "Aku jadi penasaran seperti apa lawan Qio'er." batin Long Ziexi sembari melihat sekeliling-nya berharap menemu-kan ciri-ciri lawan Long Ziexi tapi dia tidak menemukan-nya sama sekali.
Long Ziexi memutus-kan untuk menunggu lawan yang dimaksud Long Qiogie, dia sangat penasaran seberapa kuat-kah orang itu? Long Qiogie sudah menginj-ak ranah petarung perak Awal tahap 4 di usia-nya yang masih muda mustahil ada yang bisa mengalah-kan Long Qiogie selain jenius pertama keluarga Long.
Jenius pertama keluarga Long sudah berada di ranah petarung emas Menengah tahap 9, sedikit lagi dia akan menerobos tingkat petarung emas Akhir tahap 1.
Usia-nya juga baru menginjak 17 tahun, dan itu sudah menjadi prestasi besar dan dia pun menjadi jenius pertama keluarga Long. Dia selalu di hormati tidak ada yang berani untuk menantang-nya bertanding.
Dia sangat handal dalam menggunakan belati, dalam 20 tarikan nafas saja dia mampu membuat sayatan sedang pada kultivator tingkat petarung bintang Awal tahap 1.
...*****...
Long Ziexi menunggu orang tersebut bersama dengan Long Qiogie, mereka saling mengobrol untuk mengurangi kejenuhan mereka masing-masing.
"Junior Qiogie! maaf membuat-mu menunggu lama."
Lalu terdengar sebuah suara familiar di telinga Long Qiogie. Spontan Long Qiogie langsung mencari sumber suara tersebut, dan suara tersebut berasal dari arah belakang-nya.
Berdiri seorang pemuda tampan dengan rambut panjang berwarna hitam pekat, dan warna mata hijau terang.
Dengan postur tubuh yang bisa dibilang bagus dengan sedikit otot-otot yang tidak besar terpampang di kedua lengan-nya.
"Senior Long Xi Bie!, senior tak perlu meminta maaf lagi pula. aku juga tidak terlalu buru-buru." ucap Long Qiogie sambil berdiri lalu menghad-ap Long Xi Bie.
Long Qiogie hanya tertawa pelan mendengar ucapan Long Qiogie. "Seperti biasa sifat pemaaf-mu tidak pernah berubah." ujar Long Xi Bie sembari menggeleng-kan kepala-nya pelan.
Lalu dia mengalih-kan pandangan-nya kearah Long Ziexi yang sedari tadi menatap Long Xi Bie dan Long Qiogie dari kejauhan, Long Ziexi sedang bersandar di pohon yang cukup besar.
Jarak mereka tidak terlalu jauh, jadi bisa saling mendengar satu sama lain. "Ternyata apa yang diucapa-kan patriak memang benar bahwa tuan muda kembali hidup." batin Long Xi Bie sambil menatap Long Ziexi dari bawah sampai atas.
"Selamat datang kembali tuan muda, tuan muda bisa melewati kematian aku jadi iri dengan tuan muda." ujar Long Xi Bie dengan nada sopan.
"Senior tidak perlu memanggil-ku dengan sebutan tuan muda panggil saja junior Ziexi, rasa-nya sedikit aneh tapi mungkin hanya keberuntungan-ku saja." ucap Long Ziexi. Lalu berjalan kearah Long Qiogie dan Long Xi Bie.
"Baiklah kalau itu mau junior Ziexi." ucap Long Xi Bie.
"Jadi, kita mulai junior Qiogie?" timpal Long Xi sambil menatap Long Qiogie.
"Tentu, senior aku sudah tidak sabar mau melawan senior yang sudah berada di ranah petarung perak Awal tahap 5 baru-baru ini." balas Long Qiogie antusias, lalu berlari ke lapangan yang akan di jadi-kan arena pertempuran.
Mereka berdua pun bergegas pergi ke lapangan itu, Long Ziexi juga ikut pergi bersama mereka tapi...
~DEBUUK!~
Tiba-tiba Long Ziexi di tabrak oleh seorang pemuda bertubuh besar dan kekar, orang tersebut langsung menatap Long Ziexi tajam.
"Ck, tuan muda apa-nya? mata saja tidak punya." ucap pemuda tersebut berdecak kesal, langsung berjalan kearah yang sama dengan Long Ziexi.
"Haah? apa dia mau mati?" batin Long Ziexi, terlihat kerutan di dahi-nya pertanda sedang menahan emosi.
"Seperti-nya.. dia memang mau mau mati." timpal batin Long Ziexi, lalu bergegas menyusul pemuda tersebut.
See you next Chpt...
>>Like👍>>Rate 5⭐>>Komen>>Favorit>>And share<<
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Anak malam🤓🤓
apa kamu mau mati......hehehe...lanjut thor
2021-10-06
1
Ba Jenk
lj
2021-10-06
1
Amelia putri
jangan terlalu sombong mcnya
2021-08-12
1