Ch 13 - Aku Menyukaimu

Aku menatap Alex dengan gugup. Mulutku menjadi kelu dan gagap.

"Jawab! Kamu kemana saja?! Kenapa Kamu berseragam tapi tidak ikut ujian?! Sebenarnya apa isi kepalamu?! Ini ujian akhir! Apa Kamu benar-benar tidak ingin naik kelas?! Hah?!"

Baru kali ini Aku melihat Alex marah. Kemarahannya membuat siswa-siswi yang lain menatap Kami dengan sangat aneh.

"Ikut Aku!" Alex menarik tanganku. Membiarkan sepedaku terparkir di bahu jalan. Alex membawaku ke gang sepi dimana tidak memungkinkan orang lain untuk tahu urusan Kami.

Alex menghempaskan tanganku dan memepetku ke tembok. Kedua tangannya dia letakkan di sisi-sisi tubuhku. Tinggi badannya yang mencapai 170 cm lebih sangat mendominasi tubuh pendekku. Aku terjepit, tidak bisa keluar dari kungkungan tangannya.

"Sekarang beri Aku penjelasan yang bagus. Aku akan memutuskan untuk memaafkanmu atau justru menghukummu."

Aku sangat dilema. Menceritakan hal seperti ini akan sangat memalukan. Alex memang tahu kondisi keluargaku dan pekerjaan ayahku. Tapi tidak bisa ikut ujian karena tidak bisa bayar SPP selama 6 bulan, bukankah terlalu memalukan untuk diceritakan pada orang lain?

"Ti-tidak ada penjelasan. Aku-aku memang sengaja tidak ikut ujian." Aku berusaha memberontak. Namun sekali menatap mata Alex, Aku langsung kalah.

"Yakin tidak mau memberitahu alasanmu? Melihat dari caramu memakai seragam, dan Kamu pulang tepat di saat sekolah bubar sepertinya ayahmu tidak mengetahui hal ini. Apa perlu Aku menyampaikan kelakuan anaknya ini terhadap beliau..."

"Ja-jangan!!" Serta merta tangaku menutup mulut Alex. Tatapanku memelas. Aku tidak ingin ayahku tahu dan membuatnya sedih. Bila beliau tahu, beliau akan terbebani dan akan merasa sedih karena tidak mampu menyelesaikan masalah putrinya.

"Aku menunggu." Ucap Alex dengan nada tidak sabar.

"Ba-baiklah. Aku akan menceritakan semuanya. Tapi Kamu harus janji satu hal..."

"Apa?"

"Tolong jangan katakan hal ini pada ayahku. Aku tidak ingin beliau sedih..."

"Tergantung isi ceritamu. Bila ini merugikanmu, kupikir baik bagi beliau untuk tahu..."

"Alex!! Please... Tolong jangan kasih tahu ayahku. Please... Please..." Aku benar-benar tidak ingin ayahku tahu. Aku memohon pada Alex dengan sungguh-sungguh. Bulir-bulir airmata murahan tampak akan mengalir dari mataku. Aku sungguh benci diriku yang lemah seperti ini!

Alex menatapku dengan tatapan menilai. Ada secercah rasa kasihan di matanya. Setelah menimbang cukup lama, akhirnya dia memutuskan untuk tidak memberitahu apapun cerita yang kualami.

Kami duduk di gang itu sembari bersandar pada tembok. Seolah-olah tidak mempedulikan seragam Kami yang kotor karena debu. Alex mendengarkan ceritaku dengan seksama. Raut wajahnya berubah-ubah. Sedih, kasihan, kecewa dan terakhir kemarahan!

"Berani-beraninya dia tidak mengeluarkan kartu ujianmu karena Kamu tidak bayar SPP?!! Siapa nama petugas itu?!"Alex bertanya dengan marah.

"Un-untuk apa Kamu tahu? Itu tidak akan berubah keadaan..."

"Ikut Aku!" Tiba-tiba Alex menarik tanganku, membuatku mengikutinya.

"Kita mau kemana?" tanyaku. Namun Alex tidak menggubrisku.

Alex membawaku memasuki area sekolahan. Feelingku sudah mulai tidak enak. Jangan-jangan Alex mau ke ruang TU? Dan ternyata benar...

"Alex, lepaskan Aku! Aku tidak mau masuk!"

"Masuk! Aku harus melihat wajah orang itu!"

"Alex, ini benar-benar tidak perlu..." Tapi Alex tidak menghiraukan kata-kataku. Dia tetap menarik tanganku dan berhadapan dengan beberapa petugas TU di sana.

"Siapa yang berani menahan kartu ujiannya?!" Alex mengangkat tanganku. Tatapan matanya tampak sangat marah.

Semua petugas di sana terdiam. Tampak tidak tahu harus berkata apa.

"Khansa, tunjukan padaku orangnya!!" Aku bersikukuh tidak menjawab pertanyaan Alex.

"Ayo Kita keluar dari sini. Aku sangat malu..."

"Aku tidak peduli!" Alex tidak mengindahkan kata-kataku. Kemudian dia kembali berpaling pada petugas-petugas itu.

"Begini saja. Keluarkan kartu ujian dia sekarang juga! Hari ini juga pembayaran dia akan lunas!! Atau kalau tidak, jangan harap kalian semua akan ada di sini esok hari!"

"Se-sepertinya ini ada kesalahpahaman Nak Alex. Ini murni miss komunikasi. Mungkin anak ini salah menafsirkan maksud Kami. Ini... Ini kartu ujiannya. Tolong jangan diperpanjang lagi... Saya harap tidak akan ada masalah lagi di kemudian hari..." Bu Nurul tiba-tiba berdiri dan memberi kartu ujian pada Alex yang menerimanya dengan dingin.

"Aku harap kalian mengatur ulang jadwal ujiannya. Aku tidak ingin dia tidak lulus karena kelalaian kalian!"

"Iy-ya... Kami akan mengatur ulang..." Alex sudah tidak menghiraukan perkataan bu Nurul lagi. Dia menarik tangan Khansa dan membawanya menjauh dari ruangan itu. Mereka kembali ke tempat dimana letak sepeda Khansa terparkir.

"Ini kartu ujianmu. Besok Kamu harus datang tepat waktu dan ikut ujian. Belajar yang rajin agar lulus semua ujian." Alex memegang kepalaku. Aku merasa sangat terlindungi. Mataku mulai berkaca-kaca karena haru. Entah mengapa pria ini selalu membantunya. Padahal seingatnya dia tidak pernah berbuat baik yang membuat Alex berhutang budi terhadapnya. Tapi Alex selalu baik dan baik, seolah-olah sedang memiliki hutang budi yang harus di bayar.

"Ta-tapi Aku tidak punya uang sebanyak itu. Ba-bagaimana caraku membayarnya?" Aku benar-benar melupakan fakta penting itu.

"Tenang saja. Di sekolah Kita ada perkumpulan orang tua asuh. Mereka bertugas untuk membiayai siswa-siswa berprestasi yang secara finansial butuh bantuan..."

"Tapi Aku tidak berprestasi. Bagaimana mungkin mereka akan membiayaiku?"

"Pasti ada. Percayakan semua itu padaku. Sekarang Kamu pulanglah. Persiapkan dirimu untuk ujian besok, oke?"

"Ap-apakah benar Aku sudah bisa ikut ujian? Apa benar tidak akan ada masalah?"

"Tidak akan ada. Kamu sudah memegang kartu itu sekarang. Jadi pulanglah dan jangan pikirkan hal yang lain." Alex mengambil tasku dan menaruh di keranjang sepedaku. "Cepat naik." Ujarnya dengan nada memerintah.

Bagai kerbau yang di cocok hidungnya Aku menaiki sepedaku.

"Terima kasih banyak ya... Aku tidak tahu bagaimana cara membalasmu..."

"Bukan saatnya berpamitan. Cepat naik. Aku akan mengikutimu dari belakang."

"Hah?"

Alex menunjuk sepeda motornya. Rupanya dia berniat membuntutiku dari belakang. Aku menolak dan berdebat, namun pada akhirnya kalah dan membiarkannya menang. Lagi-lagi Aku menuruti kemauannya.

Selama lima menit Alex membuntutiku dari belakang. Di menit ke enam dia sudah tidak bisa lagi bersabar. Akhirnya dia menyuruhku naik ke motornya dan membuat tanganku menahan sepedaku. Adegan ini sama persis dengan adegan ketika banku bocor. Alex memboncengku sementara tanganku menahan motor.

Lagi-lagi Aku merasa dunia menjadi milik berdua. Aku menghirup aroma tubuh Alex dengan kuat. Aku ingin memeluknya dari belakang. Namun Aku tahu siapa pemilik pria ini. Aku tidak berhak untuk melakukannya.

Setiap kali Aku berusaha menjauh, pria ini selalu berhasil membuatku kembali mendekat. Perasaan yang awalnya ingin kubuang jauh-jauh, akhirnya tumbuh semakin lebat. Rasa sukaku tumbuh semakin besar dan besar.

"Alex... Aku menyukaimu... Aku menyukaimu... Aku sangat-sangat menyukaimu... Kali ini Aku tidak akan menampiknya lagi. Aku akan menyimpan rasa ini sampai kapanpun juga. Terima kasih karena sudah hadir dalam hidupku. Kehadiranmu membawa pelangi dalam hidupku." Ucapku dalam hati sembari menatap punggung lebar itu penuh damba.

***

Happy Reading 🥰

Terpopuler

Comments

Alea

Alea

Li lo lo kenapa kamu yg hukum Lex

2023-05-20

0

Nihayatul Musyafa'ah

Nihayatul Musyafa'ah

aduh.... inget jaman sekolah dulu, to brfa y q naik sepeda dan kekasih q(suami q🤭🤭) menarik tangan q senelah kanan dan kami bergandegan dg sma2 memegang erat setang motor dan sepeda kayuh🥰🥰🥰🥰

2023-02-17

0

Erny Manangkari

Erny Manangkari

mungkin ya Khansa akan berpacaran dengan alex

2023-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 SEASON 1 Ch 1 - Pria 99%
2 Ch 2 - Sapaan Pertama
3 VISUAL CAST (SETTING CERITA TAHUN 2008)
4 Ch 3 - Bantuan Kecil
5 Ch 4 - Hadiah Kecil
6 Ch 5 - Tugas Kelompok
7 Ch 6 - Kamu Manis
8 Ch 7 - Duniamu dan Duniaku Yang Berbeda
9 Ch 8 - Skor Terburuk
10 Ch 9 - Aku Ingin Mandiri
11 Ch 10 - Dismenore
12 Ch 11 - Mengapa Begitu Mengkhawatirkanku?
13 Ch 12 - Tidak Bisa Ikut Ujian
14 Ch 13 - Aku Menyukaimu
15 Ch 14 - Seorang Upik Abu
16 Ch 15 - Teman Yang Tulus
17 Ch 16 - Tidak Sekelas Lagi
18 Ch 17 - Kamu Mau Jadi Pacarku?
19 Ch 18 - Aku Benci Kamu!!
20 Ch 19 - Datang ke Rumah
21 Ch 20 - Curhatan Pemuda Patah Hati
22 Ch 21 - Membuatmu Membenciku
23 Ch 22 - Berusaha Melupakanmu
24 Ch 23 - Ujian Nasional
25 Ch 24 - Mendapat Beasiswa
26 Ch 25 - Lolos Seleksi Masuk Perguruan Tinggi
27 Ch 26 - Penyesalan (SEASON 1 END)
28 SEASON 2 Ch 27 - Memulai Hidup Baru
29 Ch 28 - Kehidupan di Kantor
30 VISUAL CAST (MASA SEKARANG)
31 ILUSTRASI JABATAN
32 Ch 29 - Alex, Kamu Dimana?
33 Ch 30 - Apakah Itu Lamaran?
34 Ch 31 - Lamaran Yang Sesungguhnya
35 Ch 32 - Pengumuman Reuni
36 Ch 33 - Pertemuan Pertama Kita
37 Ch 34 - Aku Merindukanmu
38 Ch 35 - Melakukan Dosa Besar
39 Ch 36 - Aku hanya Figuran
40 Ch 37 - Menolak Lamaran
41 BONUS FOTO ALEX & KHANSA
42 Ch 38 - Kemarahan Andre
43 Ch 39 - Sakit
44 Ch 40 - Menebak-nebak
45 Ch 41 - Kegelisahan
46 Ch 42 - Membuat Keputusan
47 Ch 43 - Memulai Hidup Baru, Berdua Denganmu
48 Ch 44 - Mimpi
49 Ch 45 - Sehat dan Tidak Rewel
50 Ch 46 - Berita Mengejutkan
51 Ch 47 - Pertemuan Tak Terduga
52 Ch 48 - Lari Darimu
53 Ch 49 - Kapan Kita Akan Menikah?
54 Ch 50 - Aku Tidak Mau Menikah Denganmu
55 Ch 51 - Tunggu Aku
56 Ch 52 - Drama Keluarga
57 Ch 53 - Menikah
58 Ch 54 - Pria Mesum
59 Ch 55 - Malam Kedua?
60 Ch 56 - Kembali ke Jakarta
61 Ch 57 - Tinggal di Rumah Baru
62 Ch 58 - Maafkan Papa
63 Ch 59 - Pelajaran Penting
64 Ch 60 - Pelajaran Part 1
65 Ch 61 - Pelajaran Part 2
66 Ch 62 - Pelajaran Part 3
67 Ch 63 - Alkha
68 Ch 64 - Lagi-lagi Bertemu
69 Ch 65 - Aku Tidak Bisa Melepasmu!!
70 Ch 66 - Berteman
71 Ch 67 - Pulang Kampung
72 Ch 68 - Jangan Lari Dariku
73 Ch 69 - Jangan Dengarkan Kata Orang
74 Ch 70 - Keinginan Kecil
75 Ch 71 - Ngidam Kok Lihat Sawah?
76 Ch 72 - Kunjungan Cabang
77 Ch 73 - Bertemu dengan Mantan
78 Ch 74 - Apa Kamu Menyayangiku?
79 Ch 75 - Khansaku
80 Ch 76 - Di Tinggalkan
81 Ch 77 - Menunggu Kabarmu
82 Ch 78 - Melepas Perasaan
83 Ch 79 - Fokus Pada Bayiku
84 Ch 80 - Mengacuhkanmu
85 Ch 81 - Pergi Melakukan Pemeriksaan
86 Ch 82 - Karma
87 Ch 83 - Lepaskan Aku
88 Ch 84 - Jawaban
89 [POV Alex] Ch 85 - Bertemu dengan Si Polos
90 [POV Alex] Ch 86 - Sosok Yang Menarik
91 [POV Alex] Ch 87 - Cemburu Pada Orang Yang Salah
92 [POV Alex] Ch 88 - Kedatangannya
93 [POV Alex] Ch 89 - Kenapa Menangis?
94 [POV Alex] Ch 90 - Kau Membuatku Khawatir
95 [POV Alex] Ch 91 - Bibirnya Terlihat Menarik
96 [POV Alex] Ch 92 - Membayar Tagihan
97 [POV Alex] Ch 93 - Pemandangan Yang Mengejutkan
98 [POV Alex] Ch 94 - Amarah
99 [POV Alex] Ch 95 - Mencari Alasan
100 [POV Alex] Ch 96 - Dia Membenciku
101 [POV Alex] Ch 97 - Hati Yang Hancur
102 [POV Alex] Ch 98 - Pandangan Mata
103 [POV Alex] Ch 99 - Selamat Tinggal Khansaku
104 [POV Alex] Ch 100 - Memantau
105 [POV Alex] Ch 101 - Mengatur Reuni
106 [POV Alex] Ch 102 - Bertemu
107 [POV Alex] Ch 103 - Malam Reuni
108 [POV Alex] Ch 104 - Diana
109 [POV Alex] Ch 105 - Kehilanganmu
110 [POV Alex] Ch 106 - Mimpi Yang Menjadi Nyata?
111 PENGUMUMAN GEEEENKKKK
112 Novel Kamu Bukan Figuran Sudah Release
113 PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
114 NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!
115 NOVEL SECRETLY LOVING YOU DI NOVELTOON
Episodes

Updated 115 Episodes

1
SEASON 1 Ch 1 - Pria 99%
2
Ch 2 - Sapaan Pertama
3
VISUAL CAST (SETTING CERITA TAHUN 2008)
4
Ch 3 - Bantuan Kecil
5
Ch 4 - Hadiah Kecil
6
Ch 5 - Tugas Kelompok
7
Ch 6 - Kamu Manis
8
Ch 7 - Duniamu dan Duniaku Yang Berbeda
9
Ch 8 - Skor Terburuk
10
Ch 9 - Aku Ingin Mandiri
11
Ch 10 - Dismenore
12
Ch 11 - Mengapa Begitu Mengkhawatirkanku?
13
Ch 12 - Tidak Bisa Ikut Ujian
14
Ch 13 - Aku Menyukaimu
15
Ch 14 - Seorang Upik Abu
16
Ch 15 - Teman Yang Tulus
17
Ch 16 - Tidak Sekelas Lagi
18
Ch 17 - Kamu Mau Jadi Pacarku?
19
Ch 18 - Aku Benci Kamu!!
20
Ch 19 - Datang ke Rumah
21
Ch 20 - Curhatan Pemuda Patah Hati
22
Ch 21 - Membuatmu Membenciku
23
Ch 22 - Berusaha Melupakanmu
24
Ch 23 - Ujian Nasional
25
Ch 24 - Mendapat Beasiswa
26
Ch 25 - Lolos Seleksi Masuk Perguruan Tinggi
27
Ch 26 - Penyesalan (SEASON 1 END)
28
SEASON 2 Ch 27 - Memulai Hidup Baru
29
Ch 28 - Kehidupan di Kantor
30
VISUAL CAST (MASA SEKARANG)
31
ILUSTRASI JABATAN
32
Ch 29 - Alex, Kamu Dimana?
33
Ch 30 - Apakah Itu Lamaran?
34
Ch 31 - Lamaran Yang Sesungguhnya
35
Ch 32 - Pengumuman Reuni
36
Ch 33 - Pertemuan Pertama Kita
37
Ch 34 - Aku Merindukanmu
38
Ch 35 - Melakukan Dosa Besar
39
Ch 36 - Aku hanya Figuran
40
Ch 37 - Menolak Lamaran
41
BONUS FOTO ALEX & KHANSA
42
Ch 38 - Kemarahan Andre
43
Ch 39 - Sakit
44
Ch 40 - Menebak-nebak
45
Ch 41 - Kegelisahan
46
Ch 42 - Membuat Keputusan
47
Ch 43 - Memulai Hidup Baru, Berdua Denganmu
48
Ch 44 - Mimpi
49
Ch 45 - Sehat dan Tidak Rewel
50
Ch 46 - Berita Mengejutkan
51
Ch 47 - Pertemuan Tak Terduga
52
Ch 48 - Lari Darimu
53
Ch 49 - Kapan Kita Akan Menikah?
54
Ch 50 - Aku Tidak Mau Menikah Denganmu
55
Ch 51 - Tunggu Aku
56
Ch 52 - Drama Keluarga
57
Ch 53 - Menikah
58
Ch 54 - Pria Mesum
59
Ch 55 - Malam Kedua?
60
Ch 56 - Kembali ke Jakarta
61
Ch 57 - Tinggal di Rumah Baru
62
Ch 58 - Maafkan Papa
63
Ch 59 - Pelajaran Penting
64
Ch 60 - Pelajaran Part 1
65
Ch 61 - Pelajaran Part 2
66
Ch 62 - Pelajaran Part 3
67
Ch 63 - Alkha
68
Ch 64 - Lagi-lagi Bertemu
69
Ch 65 - Aku Tidak Bisa Melepasmu!!
70
Ch 66 - Berteman
71
Ch 67 - Pulang Kampung
72
Ch 68 - Jangan Lari Dariku
73
Ch 69 - Jangan Dengarkan Kata Orang
74
Ch 70 - Keinginan Kecil
75
Ch 71 - Ngidam Kok Lihat Sawah?
76
Ch 72 - Kunjungan Cabang
77
Ch 73 - Bertemu dengan Mantan
78
Ch 74 - Apa Kamu Menyayangiku?
79
Ch 75 - Khansaku
80
Ch 76 - Di Tinggalkan
81
Ch 77 - Menunggu Kabarmu
82
Ch 78 - Melepas Perasaan
83
Ch 79 - Fokus Pada Bayiku
84
Ch 80 - Mengacuhkanmu
85
Ch 81 - Pergi Melakukan Pemeriksaan
86
Ch 82 - Karma
87
Ch 83 - Lepaskan Aku
88
Ch 84 - Jawaban
89
[POV Alex] Ch 85 - Bertemu dengan Si Polos
90
[POV Alex] Ch 86 - Sosok Yang Menarik
91
[POV Alex] Ch 87 - Cemburu Pada Orang Yang Salah
92
[POV Alex] Ch 88 - Kedatangannya
93
[POV Alex] Ch 89 - Kenapa Menangis?
94
[POV Alex] Ch 90 - Kau Membuatku Khawatir
95
[POV Alex] Ch 91 - Bibirnya Terlihat Menarik
96
[POV Alex] Ch 92 - Membayar Tagihan
97
[POV Alex] Ch 93 - Pemandangan Yang Mengejutkan
98
[POV Alex] Ch 94 - Amarah
99
[POV Alex] Ch 95 - Mencari Alasan
100
[POV Alex] Ch 96 - Dia Membenciku
101
[POV Alex] Ch 97 - Hati Yang Hancur
102
[POV Alex] Ch 98 - Pandangan Mata
103
[POV Alex] Ch 99 - Selamat Tinggal Khansaku
104
[POV Alex] Ch 100 - Memantau
105
[POV Alex] Ch 101 - Mengatur Reuni
106
[POV Alex] Ch 102 - Bertemu
107
[POV Alex] Ch 103 - Malam Reuni
108
[POV Alex] Ch 104 - Diana
109
[POV Alex] Ch 105 - Kehilanganmu
110
[POV Alex] Ch 106 - Mimpi Yang Menjadi Nyata?
111
PENGUMUMAN GEEEENKKKK
112
Novel Kamu Bukan Figuran Sudah Release
113
PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
114
NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!
115
NOVEL SECRETLY LOVING YOU DI NOVELTOON

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!