Akhirnya Kenalan ...

"sepertinya arnord masih sayang sama kamu". ketus Ami

"kenapa tidak coba kembali padanya, selama ini pun walaupun tau kamu banyak teman cowok tapi dia tetap mau sama kamu". ketus Ida

"gila lo, dia terlalu baik dan aku tidak suka tanpa ada tantangan". jawab Marsya sambil terus memainkan hp nya.

"Hallo sari, kamu dimana aku kerumah kamu ya". Marsya sangat gembira ketika dia sudah mengakhiri panggilan dan bergegas lari ke parkiran.

"pulang duluan ya". pamitnya sambil terus berjalan kearah sepeda motornya.

**Beberapa menit kemudian**

ketika sampai didepan rumah sari, senyum Marsya langsung terukir diwajahnya, dia mencoba mengontrol dirinya.

"hmmm tenang-tenang". gumamnya sambil memarkirkan sepeda motornya.

Namun Marsya tak dapat menutup rona bahagia yang keluar dari wajahnya ketika melihat sosok yang sedang duduk didepan rumah sari.

"Hay kak Dino". Marsya tersenyum sangat manis sambil menyapa lelaki didepannya.

Dino yang mendengar seseorang menyapa nya, spontan membalikan tubuhnya menatap ke sumber suara, senyumnya seketika merekah.

"Hay juga". balas Dino ramah sambil mengernyitkan dahinya.

"siapa ya ?". (pasti itu yang terpikir dipikirannya) hehehe,

Marsya yang memikirkannya seketika geli sendiri membayangkan isi pikiran Doni, yah bagi pemuda itu dia adalah gadis asing yang sama sekali tidak dia kenali. hahaha entah darimana keberanian Marsya dengan pede nya menyapa Doni yang notabene nya belum dikenalnya.

Masih dengan wajah penasaranya, Doni masih tersenyum ramah menatap Marsya yang terus berjalan mendekatinya.

"aku Marsya temannya dari, senang deh bisa jumpa kakak disini". mendekati dan memberi tangan untuk salaman dengan tersenyum manis.

Dino meraih tangan Marsya, mereka kini saling bersalaman dengan wajah tersenyum ramah.

"kakak Dino". ucapnya kemudian memperkenalkan dirinya kembali, walaupun dia tau perempuan yang dihadapan nya sekarang sudah mengenalnya (ya iyalah kan tadi dipanggil namanya )

"Misi kenalan sudah selesai". pikirnya Marsya dalam hati dengan girang

"masuk dulu ya kak". melepaskan tangannya dan langsung berjalan kearah sari.

Dino masih berdiri ditempatnya seakan tidak menyadari apa yang barusan sedang dia alami. masih menatap gadis itu Dino masih belum sadar apa yang sudah dia lewati.

Marsya mengintip dengar dari jendela rumah sari.

"wah bisa tu Din". tepuk kang Rahmad Abang sari yang tak ditegurnya tadi (hehehe jahat sekali si Marsya)

Dino tersenyum malu sambil menatap rumah sari seolah menyadari Marsya sedang berdiri disana. Marsya yang menatapnya beranjak kaget spontan memundurkan langkahnya.

" eh Marsya, kenapa". tanya sari juga kaget karena ketika dia keluar dari kamarnya dia melihat sari yang sedang memundurkan tubuhnya dengan kaget.

"ya Allah SAR". pekik Marsya kemudian yang kembali kaget dibuat sari ketika tiba-tiba mendengar suara sari, dia terus mengelus dada nya kasar.

"untung gada riwayat jantung aku". sambungnya kemudian sambil terus mengelus dadanya dengan mimik muka yang lucu, sari yang melihatnya pun tertawa melihat tingkah laku Marsya.

Marsya yang melihat tangan sari sudah memeluk erat buku catatannya, kembali melenguh kesal, yang tak disadari oleh sorot mata Sari.

"wah pengorbananku untuk kak Dino sebegini banget, nanti kalau aku berhasil mendapatkan kak Dino, aku harus membuat dia membayarnya, karena sudah membuat aku berjuang sebegitu nya". janji nya dalam hati yang terus menyemangati dirinya sendiri sambil terus mendengarkan penjelasan sari yang membingungkan.

Beberapa menit kemudian, Marsya menarik nafas lega ketika PR yang mereka kerjakan sudah mereka selesaikan.

"ah kuping dan otakku butuh hiburan kayaknya nih". gumamnya dalam hati mengeluh kesal karena semenjak beberapa menit ini dia sudah sangat bosan mendengarkan celotehan panjang lebar sari yang mengajarinya,

"huff untuk aku punya otak yang cepat tanggap". bisik ya dalam hati, dia sudah berpamitan dengan sari dan keluarganya.

ketika beranjak pulang, Marsya mencoba trik kedua dia, dengan cara memogokkan sepeda motornya didepan Dino, ide itu terlintas begitu saja dalam otaknya, secara jahil saat melirik Dino yang masih sibuk dengan aktifitas nya dengan kang Rahmad.

Marsya harus melancarkan trik ini untuk menarik perhatian Dino, hari ini dia harus mendapatkan nomor telponnya, bak gayung bersambut Dino menghampiri Marsya, dia menawarkan bantuannya, Dino mulai mengeluarkan ilmu kebengkelannya, yang mereka sama-sama mengerti ini trik untuk mereka saling dekat, bak besi dan magnet mereka saling tarik menarik, daya tarik yang begitu kuat.

Akhirnya Marsya mendapati nomor Dino.

"Berhasil". teriaknya dalam hati, sambil terus melajukan sepeda motornya laju, seperti berlari meraton dengan arah Jarum jam yang terus berputar.

ya saja dia pulang telat, dia tidak mau kena bogem ibu nya yang tidak mau tau alasan apapun, mau Marsya bilang ban motor bocor kek, habis bensin kek, ketempat teman buat belajar kek apapun yang kek kek, ibu Marsya tetap pada prinsipnya. Telat ya kena hukuman.

Hukuman nya apa ?

ya terserah mood ibunya Marsya, kalau capek ya sekali cubit, kalau lagi bete yang berkali-kali kalau parah lagi ya bayangin aja lah, ngeri lah pokoknya.

Jangan berharap tindakan ini akan mengubah pribadi marsya menjadi disiplin dan menghormati waktu, huff dia semakin jijik dan membenci semua yang berhubungan dengan itu, oleh karena nya dia tidak suka diluar sana ada yang mengaturnya lagi selain orang tuanya yang sangat keras mendidiknya dirumah. ekpentasi Marsya diluar rumah dia sangat ingin dimanjakan di hargai, dan yang paling utama selalu mendengarkan apapun yang dia katakan.

(ya karena dirumah dia tidak dapat melakukan itu, berpendapat bogem, mengeluh apa lagi)

menjadi remaja seperti Marsya yang punya otak kepo sebenarnya sangat memberatkan kedua orang tua nya, Marsya sedari kecil sangat aktif, seolah tenaga dan otaknya tidak ada capek nya, bukan hanya aktif bermain, pertanyaan-pertanyaannya pun sangat beragam dan kreatif, disekolah dasar tindakan itu sangat dipuji oleh guru-gurunya yang menyukai anak aktif seperti Marsya, namun lama kelamaan orang tua nya menjadi lelah menjelaskan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan Marsya yang semakin aneh, dan terkadang tidak pantas menjelaskan dengan sesuai umurnya.

Namun orang tuanya lupa kini Marsya perlu edukasi-edukasi dini, mereka sudah terbiasa mengurus anak kembar mereka yang pendiam jadi melupakan Marsya yang tidak bisa didiamkan seperti saudara kembarnya.

keingintahuan Marsya tak ada penjelasannya, ketika dia dimarahi atau dilarang sesuatu Marsya selalu bertanya kenapa, dia butuh sebuah alasan yang membuatnya mengerti kenapa itu boleh dan ini tidak boleh.

saat ini Marsya sudah tidak dapat mengeluarkan pendapat nya lagi, mulutnya seakan terkunci oleh semua itu, dia tidak ingin lagi mendapatkan kemarahan orang tua nya kalau dia terus bertanya, membuat tubuhnya lebam saja, kalau ibunya sudah mulai mencubit kalau dia terus memaksa mendapatkan jawaban.

Terpopuler

Comments

Bintang Ray234🌸🌸

Bintang Ray234🌸🌸

Ceritanya bagus kak dan semangat terus ya buat kaka sukses terus ya buat karya karya kaka kedepannya🌸🌸😍😍✨✨👍💪🙏

2023-04-06

0

Zanora

Zanora

semoga Marsya kuat ya

2022-03-10

3

사이코패스 소녀!

사이코패스 소녀!

Bagus banget....

2022-03-10

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!