Setelah jam istirahat selesai,semua siswa dan guru kembali masuk kedalam kelas untuk memulai pembelajaran.Bukan Arkana namanya jika tidak terlambat masuk ke dalam kelas.Ia sengaja mampir terlebih dahulu ke kelas sebelah untuk menemui temannya,padahal Rafael dan Rizan sudah duduk rapih di dalam kelas.
"Selamat siang semuanya" sapa Bu Yesi,walikelas mereka.
"SIANG BU!!" jawab mereka kompak.
"Eh kemana si Arka?Kok belum balik-balik?" bisik Rafael kepada Rizan.
"Lah mana gue tau,tadi bilang gak sama Lo?" tanya balik Rizan.
"Ya kalo dia bilang sama gue,gue gak bakal nanya sama Lo bego!" ucap Rafael sambil menarik dasi Rizan hingga laki-laki itu langsung memegang lehernya karena tercekik.
"Langsung saja,karena hari ini-"
"SEMUA BANGSAT!...BERCANDA" teriak Arkana saat ia akan masuk ke dalam kelas,Arka sama sekali tidak mengetahui tentang keberadaan guru yang sudah sampai di kelas nya sejak tadi.
Tentu saja teman-teman sekelas nya hanya bisa menahan tawa karena nyanyian receh yang Arka ucapkan.Sedangkan Bu Yesi langsung terdiam dengan wajah kesal karena perkataan nya yang terpotong di tambah lagi karena ucapan kata kasar yang keluar dari mulut Arkana.
"Eh ibu" cetus Arka saat melihat Bu Yesi sedang berdiri menatap nya dengan tajam dari kejauhan. "Permisi ya Bu" tanpa rasa bersalah Arkana langsung melanjutkan langkah nya untuk menuju tempat duduk.
"Siapa yang mengizinkan kamu untuk duduk?" tanya Bu Yesi.
"Saya yang mau" kata Arkana.
"Kamu tau apa kesalahan kamu?"
"Kesalahan saya? Telat masuk?" tanya balik Arkana.
"Kalau masalah itu saya bisa kasih toleransi untuk kamu,tapi saya tidak suka dengan perkataan kamu tadi!" bentak nya.
"Yang mana?Saya yang mau?" tanya Arkana.
"Sebelumnya"
"Emmm...Eh ibu"
"Sebelumnya"
"AAAA" Arkana mengangguk paham. "Semua bangsat,bercanda" ia menyanyi dengan nada yang lebih rendah dari sebelumnya.
"ARKANA!!"
"Kenapa lagi ibu? Tadi kan ibu tanya perkataan yang sebelumnya.BTW itu lagu yang lagi trend loh bu,lagu nya enak banget deh pokoknya" kata Arkana.
Bu Yesi menunduk jengkel.Ia baru menyadari bahwa tidak ada gunanya memarahi siswa laki-laki yang satu ini. "Berdiri kamu di sana selama waktu mata pelajaran saya berlangsung"
"Okey" dengan santai nya Arkana menerima hukuman tersebut dan berdiri di dekat pintu kelas sampai waktu pembelajaran Bu Yesi selesai.
"Kita lanjutkan.Karena hari ini adalah hari pertama kalian kembali ke sekolah,kita tidak akan belajar.Tetapi ibu akan mengatur struktur organisasi di kelas kita.Untuk mempercepat waktu,siapa yang bersedia menjadi ketua kelas?" tanya Bu Yesi sambil mengangkat tangan kanannya.
Dua menit berlalu tetapi tidak ada yang mengangkat tangannya untuk bersedia menjadi ketua kelas.Setelah memerhatikan lebih jauh,Bu Yesi akhirnya menyadari beberapa siswa perempuan di kelas itu tidak fokus mendengarkan pembicaraan nya melainkan fokus memperhatikan Arkana yang sedang berdiri di hadapan mereka.
"Kalian mau saya hukum juga?" tanya Bu Yesi.
"Engga Bu"
"Kamu duduk"
"Kan waktunya belum selesai" kata Arkana.
"Tidak perlu banyak bicara,duduk sekarang juga!"
Bintang berjalan menuju tempat duduk nya,sebelum duduk ia mengacungkan jempol nya kepada para teman sekelas nya itu karena berkat mereka Arkana di perbolehkan untuk duduk kembali.
"DEMI APA DIA GEMES BANGET!"
"YA ALLAH JANTUNG GUE!" bisik mereka.
"Bu,saya bersedia menjadi ketua kelas" Radit mengangkat tangannya.Raditya Ilham adalah siswa laki-laki yang terkenal karena kepintarannya dalam segala bidang, ditambah lagi karena dirinya seorang ketua OSIS di SMA GAMA.
"Baik akan ibu catat, selanjutnya Sekertaris?" tanya Bu Yesi.
"Rizan Bu,katanya Rizan mau" teriak Rafael sambil menunjuk Rizan yang tidak tahu apapun.Sementara teman-teman nya mentertawakan teriakan Rafael.
"Lah kok gua El?" tanya Rizan dengan wajah polosnya.
"Rizan kamu mau?" tanya Bu Yesi.
"Engga Bu,Saya gak bisa"
"Ya sudah kalau begitu, sekertaris di kelas kita adalah Rafael"
"Lah kok saya Bu?"
"AHAHAHAH!!MAMPUS LO" Rizan benar-benar tertawa lepas sambil menoyor kepala Rafael sebagai bentuk pembalasan dendam.
"Makanya jangan menunjuk orang jika kamu sendiri tidak mau"
"Tapi Bu ja-"
"Bendahara?" tanya Bu Yesi yang tidak memperdulikan perkataan Rafael.
"Yaelah" keluh Rafael.
"Saya Bu,saya mau" ucap Aneska,tempat duduk nya berada tepat di depan Arkana.
"Emang Lo bisa??" tanya Arkana yang meremehkan Aneska.Mereka belum saling mengenal dengan akrab,bahkan Arkana tidak mengetahui nama wanita yang sedang ia ejek.Maklum saja jika belum bisa mengenal satu sama lain,karena saat kenaikan kelas para guru sepakat untuk mengacak dan menyatukan siswa dari berbagai bidang dan kelas.
"Bisa kalau punya kemauan" kata Aneska.
"Yasudah sisa nya kalian yang memutuskan karena jam pelajaran ibu sudah habis.Hari ini hanya ada waktu 45 menit"
"Baik Bu"
...•••...
"Lo mau langsung pulang?" tanya Arsenio saat mereka sedang berada di parkiran.
"Gue mau ke rumah sakit dulu.Kalian mau ikut atau ngga,terserah" ucap Arka tanpa menatap wajah lawan bicaranya.
"Kita ikut" kata Rafael.
Satu persatu motor mereka keluar dari halaman sekolah,tentu saja Arkana berada di posisi paling depan.Dengan gagahnya mereka mengendarai motor masing-masing sambil mengenakan jaket kulit berwarna hitam yang di belakang nya bertuliskan kata COZTRA.
"Gue selalu berharap kalau suatu saat nanti salah satu dari mereka bakal kasih tumpangan buat gue, walaupun di turunin di pinggir jalan sumpah gak apa-apa" ucap Divia dengan khayalan nya itu.
"Halu terus" kata Aneska.
"Eh asal Lo tau ya,halu itu salah satu sumber kebahagiaan gue.Karena dengan halu gue bisa mendapatkan apapun, meskipun kenyataan nya sama sekali gak semulus yang gue bayangin"
"Iya deh,atur aja sesuka Lo"
"Kalian pulang naik apa?" tanya seorang wanita dari belakang mereka.
"Astagfirullah!!" ucap Divia.
"Eh salsa,gue pulang naik Busway kalo Divia naik taxi.Lo sendiri?" tanya Anes.
"Kebetulan gue juga hari ini naik busway,bisa kali bareng"
"Bisa banget"
Dengan cepat mereka berjalan menyusuri lorong rumah sakit untuk menuju kamar inap pria yang telah Arkana hajar habis-habisan semalam.
Arka khawatir kalau pria tersebut sudah melarikan diri tanpa sepengetahuan mereka.Benar saja,saat Arka membuka pintu kamar rawat tersebut Aries sudah berada di dekat pintu untuk melarikan diri dengan baju pasien yang masih ia kenakan.
"Mau kemana?Mau pulang?Yaudah ayo kita pulang" ucap Arkana dengan wajah datarnya.
"Ka..."
"Bawa dia" bisik Arkana yang langsung pergi meninggalkan mereka.
Para anggota geng COZTRA langsung membawa Aries menuju markas mereka, sementara Arkana langsung pulang ke rumah nya.
...•••...
"Om,kenapa kucing ini dikasih nama Tirex?Tirex kan galak" tanya Salsa kepada Bintang sambil menikmati makanannya.
"Udah gak usah nanya-nanya,cepet habisin makan nya terus langsung pulang" teriak Bintang yang berada di ruang tv.
"Gak usah di dengerin" bisik Erika.
Arkana menatap mobil yang sedang terparkir di halaman rumahnya,ia tau betul bahwa mobil itu milik Salsabila. "Mah,mamah!" teriak Arkana yang mencari mama nya.
"Mama disini!"
"Dasar anak mama!" celetuk Salsa.
"Ngapain Lo disini?Pasti numpang makan deh" kata Arkana sambil mencium tangan papa nya.
"Dirumah gue gak ada orang,jadi gue ke sini" kata Salsa.
"Mah aku mau makan juga"
"Itu udah mama siapin,kamu pilih mau yang mana" kata Erika.
"Ambilin" rengek Arkana. "Suapin juga"
"Dih!" gerutu Salsa dengan wajah nya yang benar-benar heran karena tidak habis fikir dengan kemanjaan Arkana yang tidak pernah berubah sejak dulu.
"Ngapa Lo?Iri?" tanya Arkana.
"Eh Lo udah tua, gak tau malu banget si"
"Lah umur gue boleh lebih tua dari lo,tapi muka Lo keliatan lebih tua dari gue"
"Eh sialan,Ngomong sekali lagi lo!" Salsa menunjuk wajah Arka dengan menggunakan sendok nya.
"Ketu" ejek Arkana.
"Udah udah!Setiap ketemu berantem terus,di nikahin nih lama-lama" kata Erika.
"Dih ngapain nikah sama dia.Udah galak,sok cantik,Ketu pula" ejekan Arkana semakin menjadi-jadi.
"Ngomong sekali lagi lo!!" Salsa langsung melemparkan sendok nasi ke arah Arka yang sudah melarikan diri.
"WOY!!SINI LO!!!" teriak Salsabila.
Mereka memang seperti itu,sejak kecil sudah bersama.Kemana Arkana pergi pasti Salsa selalu ikut,begitu juga sebaliknya.Sangking lama nya mereka selalu bersama,maka semakin banyak juga hal-hal kecil yang mereka perdebatkan.
Salsabila,Rizan,Rafael dan Keysha tau betul bahwa Arkana ini sangat manja kepada Mama nya.Ia akan bersikap seperti kucing yang menggemaskan saat bersama mama nya dan bersikap seperti teman jika sedang bersama papa nya.Bahkan ia juga bisa menjadi harimau yang menakutkan saat sedang bersama para sahabat terutama musuh nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Delia Nurhasanah❣︎
Rizan alayers
2021-07-07
0
Delia Nurhasanah❣︎
Arkana badas boy🤣🤣agak gak sopan
2021-07-07
0