Pagi hari nya Arka sudah sangat tampan dengan setelan seragam sekolahnya.Ini hari pertama ia kembali masuk sekolah setelah hampir tiga minggu liburan akhir semester.
Seperti biasa Arka tidak langsung pergi ke sekolah, melainkan menyimpang terlebih dahulu ke markas untuk berkumpul dengan teman-teman nya.
"MAMA TOLONGLAH" teriak Rizan yang sedang mendengarkan musik menggunakan headset dan memejamkan matanya seolah-olah ia sedang benar-benar menikmati alunan musik tersebut.
"Ngapa si lo Jan?" tanya Rafael heran.
"AKU SEDANG BINGUNG!"
"Ett dah" ucap Bagas.
"PUSING KEPALA, MEMIKIRKAN DIA!" nyanyian nya semakin menjadi-jadi.
"Biarin deh biarin, terserah dia aja" Rafael pasrah.
"AKU YANG SELALU TERUS DI SAKITI NYA"
Mendengar teriakan Rizan,Arkana hanya berdiri mematung di ambang pintu dengan tangan yang menggenggam erat tas dan jaket nya.
"Kenapa dia?" tanya Arkana.
"Lo kayak gak tau dia aje" kata Rafael. "Jan,ijan.Woyyy Ijanjing!!!!" teriak Rafael tepat di telinga Rizan setelah dirinya membuka headset tersebut.
"WOYYY!!!" Teriaknya yang ikut terkejut. "Kebiasaan lo monyet!!!" ucap Rizan sambil menampar pipi Rafael.
"Eh Arka" seketika Rizan langsung kembali duduk saat melihat kehadiran Arkana.
"Lo ngapain si teriak-teriak gitu?" tanya Arka sinis.
"Ya biasa ka,nama nya lagi stres gimana" ucap Rizan sambil menundukkan kepalanya.
"Bisa kan gak usah teriak-teriak sendirian?"
"Iya maaf"
"Gue tau lo nyanyi apa" kata Arkana.
"Apaan ka?"
Arkana memakai headset milik Rizan lalu ia berteriak sekeras mungkin melebihi teriakan Rizan tadi. "MAMAMAMAMAMA... TOLONGLAH AKU YANG SEDANG BINGUNG!"
"Heh Anjing!" celetuk Rafael yang langsung menutup telinga nya karena terkejut.
"KURASAKAN VIRUS-VIRUS CINTA!!KU BUTUH DOKTER CINTA!!YEAHH!!"
Arkana menatap Rizan sambil tersenyum lebar seolah-olah mengisyaratkan agar Rizan ikut bernyanyi bersama nya.
"PAPAPAPAPAPA!!!" teriak Rizan.
"INIKAH YANG DINAMAKAN CINTA!!" sahut Arkana.
"MENGAPA SAKITNYA KURASAKAN!!" timpal Rizan.
"KU BUTUH DOKTER CINTA!!" ucap mereka bersamaan.
"Asekkk!!!"
"Kelakuan temen Lo" bisik Bagas kepada Rafael sambil menepuk jidat nya.
Lalu Rafael melihat jam,ia langsung beranjak dari duduknya dan memberitahu kedua teman nya itu agar langsung bergegas menuju sekolah karena hari sudah semakin siang.
"Ka!Ka!" panggil nya kepada Arkana. "Jan,jan,ijan!"
"WOYYANJING!!!!!" teriak Rafael hingga semua orang yang ada di sana langsung menoleh ke arah nya termasuk Arkana dan Rizan.
"Ngapa Lo?" tanya Arkana.
"Udah jam 8 ini,telat setengah jam kita"
"Buruan,buruan,buruan"
Mereka semua langsung mengambil tas dan jaket lalu bergegas menuju sekolah dengan mengendarai motornya masing masing.
...•••...
"PAKK!!PAK YANTO BUKAIN DONG GERBANG NYAAA!!" teriak Rizan dengan suara yang di ayunkan seperti anak kecil yang sedang mengajak teman nya untuk bermain.
Pak Yanto selaku security di sekolah tersebut tak kunjung datang untuk membukakan pintu gerbang.Lalu Arkana menggunakan cara nya sendiri agar pak Yanto segera datang.
Ia terus memainkan pedal gas motor dan klakson nya tanpa henti sampai pak Yanto dan guru kesal lalu datang menghampiri mereka.
Tentu saja saat itu pembelajaran sudah dimulai,semua siswa sedang fokus memperhatikan guru mata pelajaran yang sedang menjelaskan materi pembelajaran.
Selain mengganggu konsentrasi para siswa dan guru di kelas,suara bising dari motor Arka membuat kepala sekolah seketika langsung lupa dengan apa yang akan ia sampaikan saat rapat para walikelas sedang berlangsung.
Mereka semua sudah mengetahui ulah siapa itu,karena hal itu terjadi bukan untuk yang pertama kali nya.Melainkan lebih dari ratusan kali selama hampir setahun.
"PAK YANTO!!" teriak pak Budi selaku kepala sekolah SMA GAMA.Nama sekolah ini sudah di rubah sejak 10 tahun yang lalu.
"Iya pak" pak Yanto langsung masuk kedalam ruang kepala sekolah.
"Bapak kenapa diam saja?Itu cepat bukakan pintu gerbang untuk mereka"
"Tapi mereka terlambat pak"
"Siapa peduli mereka terlambat?Saya dan siswa di kelas juga pasti sangat terganggu dengan suara motor bobrok mereka itu!" ucap Pak Budi.
"Baik pak" dengan cepat pak Yanto langsung membukakan pintu gerbang untuk Arka dan teman-teman nya.
"Aduh pak Yanto,maaf ya saya mengganggu.Lagian sih bapak pake nunda-nunda segala,jadi kelepasan kan saya" ucap Arkana tanpa rasa bersalah.
"Sudah-sudah cepat masuk,kalian masih di beri toleransi padahal waktu terlambat nya sangat banyak"
"Makasih toleransi nya pak" sahut Bagas.
"Salam toleransi" goda Rizan.
...•••...
"Bro kita duluan ya,kelas gue diatas soalnya" kata Arsenio.
"Oh iya iya Abang" ejek Arkana.
"Duluan ya" ucap Daniel.
Arsenio,Axel dan Daniel mereka sekarang sudah menginjakkan kaki dilantai tiga yang artinya sudah kelas 12 SMA.Sedangkan Arkana,Rizan,Rafael,Adrian,Agam,Bagas,Davit, dan Ervan menginjakkan kaki di lantai dua yang artinya kelas 11 SMA.
"Lah kelas gue dimana?" tanya Arkana bingung.
"Kelas gue juga" sahut Rizan.
"Mading Mading Mading" kata Rafael sambil mengedarkan pandangannya untuk mencari Mading.
"Ini Mading di depan lo tolol!" kata Davit sambil menoyor kepala Rafael.
"Biasa aja lo anjing!"
"Dulu kita kelas apaan si?" tanya Bagas.
"Au dah!Kelas apaan Ka?" tanya Rafael kepada Arka.
"Lo serius nanya gue?" tanya balik Arkana.
"Kelas IPS 3 kita" jawab Ervan.
"IPS 3,IPS 3.Lah kok nama gue kagak ada?" tanya Bagas bingung.
"Gak naik kali Lo" sahut Rizan.
"Nama Lo juga gak ada Ijan" kata Bagas.
"Mana coba sini gue yang liat,mata lo katarak kali" kata Ervan.
"Iya dah yang matanya jernih" sahut Bagas.
"Lama banget lo goblok!Keburu bel pulang sih ini" ucap Arkana yang mulai kesal. "Lo nyari nama diri Lo sendiri atau cari nama bokap gue si?Kalo cari nama bokap gue gak ada disini,di kartu keluarga noh"
"Lah nama gue juga gak ada"
"Ck!Bala Lo semua" gerutu Arkana. "Wey Yusup!!Cup Cup!" teriak Arkana saat melihat siswa yang sedang melintas di dekat mereka.
"Saya?" tanya siswa laki-laki itu.
"Iya kamu,masa aku" goda Arkana. "Sini Cup,nama lo Yusup kan?"
"Bukan.Nama Saya Riko"
"Yaudah gak apa-apa beda dikit doang kok" ucap Bintang sambil menepuk-nepuk pundak Riko cukup keras. "Cup Lo keliatan nya pinter nih" siswa itu hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya.
"Bilang makasih dong,udah gue puji tadi.Kapan lagi di puji gue lo" Oceh Arka.
"Oh i-iya terimakasih"
"Lo kan pinter, keliatannya.Lo cariin dah nama gue ada dimana,buruan" Arka langsung mendorong tubuh Riko ke Arah Mading sambil memasukkan sebelah tangannya ke saku celana.
"Siapa nama kamu?" tanya Riko gugup.
"Lah Lo gak tau nama gue?" tanya balik Arkana dengan wajah songong nya.
"Ngga"
"Lo gak tau siapa manusia tampan ini?" tanya Arkana lagi. "Kasih tau" ucap Arkana kepada temannya.
"Arkana Arkana,buruan cari sebelum ngamuk tau rasa Lo" kata Rafael.
"Arkana...Ini,Arkana Yusril" kata Riko.
Arkana yang sedang menatap ke arah lantai dasar langsung membalikkan badannya dengan kerutan di keningnya. "Apa Lo bilang?" tanya Arka.
"Nama kamu Arkana Yusril kan?Nama kamu ada di kelas 11 IPS 5"
"Ngomong sekali lagi lo anjing!Ngeledek gue Lo?" bentak Arka sambil menarik kerah baju seragam Riko hingga siswa laki-laki itu terlihat sangat ketakutan.
Bagas langsung melihat daftar nama, ternyata benar ada siswa yang bernama Arkana Yusril di kelas 11 IPS 5. "Ka ka ka,tahan tahan.Dia gak bohong,Arkana Yusril hahahahah!!"
Arkana penasaran dan langsung berjalan mendekati Mading tanpa melepaskan genggaman tangan di kerah Riko.
"Emang ada nama Arkana yang lain disini selain gue?" tanya Arkana.
"Ada lah bego,lo pikir di sekolah ini yang namanya Arkana cuma Lo doang?" tanya Rafael.
"Arkana Melviano Kavindra,buruan cari" ucap Arka dengan suara datar nya.
"Ini,di kelas 11 IPA 2.Arkana Melviano Kavindra" kata Riko.
"Coba liat bener gak" ucap nya kepada Bagas.
"Nah bener nih"
"Ada nama gue juga nih!" sahut Rafael.
"Nama gue ada gak nama gue?" tanya Rizan penasaran.
"Ada ada!!Anjir kita sekelas lagi!" seru Rafael.
"Yah anjing gak asik banget kita beda kelas sama Lo bertiga" keluh Bagas.
"Yaudah kalian udah tau kan kelas nya dimana?Kalo udah tau kita pisah disini,nanti istirahat kalo mau kumpul ya kumpul kalo ngga juga gak apa-apa" kata Arkana.
"Eh Cup!Bilangin sama si Yusril suruh ganti nama,apa aja deh selain Arkana!"
"Tapi saya tidak kenal Arkana Yusril"
"Kenalan makanya.Tak kenal maka tak sayang,siapa tau kalo Lo udah kenalan sama si Yusril langsung saling sayang" tanpa mengucapkan kata terima kasih,Arka dan yang lainnya langsung pergi meninggalkan Riko yang masih berdiam diri disana.
...•••...
Mereka bertiga terus berjalan mengendap-endap sambil mengintip di balik jendela kelas. "Sunyi sekali guys,mereka lagi nulis atau mati si?" tanya Rizan berbisik.
"Yang enak alesan nya apa ya?" tanya Arkana.
"Jujur aja si gak usah ribet-ribet" ucap Rizan dengan santainya.
"Kalo langsung jujur gak seru,gak menantang" bisik Arkana.
"Yang menantang gimana?Maaf Bu,tadi kita habis open BO dulu baru kesini" kata Rizan.
"Tolol kok di pelihara" ucap Rafael yang langsung menoyor kepala Rizan.
"Maaf Bu,habis bangunin polisi tidur.Tapi dia lama banget bangun nya,jadi kita terlambat deh" kata Arkana.
"Bisa bisa"
"MELETUS BALON HIJAU DORR!!!"
"WAAAANJING LO ANJING!!!" teriak Rizan karena terkejut saat seseorang berhasil mengejutkan mereka.
Tak hanya mereka yang terkejut,bahkan seluruh siswa dan guru di kelas yang sejak tadi hening tanpa suara langsung berteriak karena terkejut.
"Hayo ngapain kalian disini?" tanya pak Mansurudin atau biasa di panggil pak Udin.Pak Udin adalah wakil kepala sekolah di SMA GAMA.
"Keliatannya ngapain nih?" tanya balik Arkana.
"Ohhh..kalian terlambat ya??" tanya Pak Udin dengan tatapan curiga.
Guru mata pelajaran yang berada di dalam kelas langsung berjalan keluar untuk menghampiri mereka.
"Ada apa ini?"
"Ini mereka terlambat,oh ini si anak bandel itu ya?" ucap Pak Udin sambil menunjuk wajah Arkana.
"Oh ini si Wakasek tukang cabul itu ya?" tanya balik Arka sambil menunjuk wajah pak Udin.
"Hei kamu!!Lancang sekali mengatakan hal itu" bentak nya.
"Makanya gak usah tunjuk-tunjuk muka saya,terlalu mahal wajah saya kalau cuma di tunjuk sama jari bapak ini"
"Tapi perkataan kamu sangat keterlaluan Arka" kata Bu guru.
"Tapi fakta kan Bu,ibu tau kan?" tanya Arkana sambil tersenyum lebar.
Terlihat wajah pak Udin langsung kikuk karena tidak tahu harus berbuat dan berkata apa.Akhirnya dia memilih untuk pergi meninggalkan mereka berempat.
"Jangan asal bicara ya kamu!Bu mereka siswa di kelas ini,pokoknya beri hukuman yang cukup berat untuk mereka bertiga" pergi meninggalkan mereka.
"Lain kali kamu tidak boleh berbicara seperti itu Arkana"
"Iya Bu"
"Kalian langsung masuk saja,karena ini hari pertama kalian di kelas 11 jadi ibu maafkan kesalahan kalian"
"Serius Bu?" tanya Rizan.
"Silahkan masuk dan mengikuti pembelajaran dengan baik"
"Aduh ibu udah cantik,baik lagi.Sungkem dulu dong" Arkana langsung meraih tangan Bu guru untuk menyalami nya.
"Sekolah ini butuh guru seperti ibu" kata Rafael.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
ɃΌꭆꭇꬴꮮ 🗡️
WOYY THOR
GUA SUKA BANGET NI NOVEL
wkwkwwkwkk
2021-09-15
6
Mǁǩɦǻ_ϧāȡ ց¹ŕ˪͢ ࿐
🤣🤣🤣🤣 ngakak
2021-09-13
0
Delia Nurhasanah❣︎
Wahh keren arkana
2021-07-07
0