Klutak, klutak.. suara di depan pintu. mendengar itu Ardiyan pun menghampiri pintu dan membukanya, dan ternyata di sana sudah ada Asyifa yang sedang duduk di kursi roda sementara Anisah di belakang kursi roda dengan posisi mendorong Asyifa., Dan ternyata Asal suara itu karena botol infus yang di pegang Asyifa terjatuh karena mendengar permintaan neneknya..
Mereka yang melihat kedatangan mereka sedikit terkejut..
"Asyifa?" Gumam Wira dan Ustadz Khairul.
"Ara..?, Kemarilah nak" panggil nenek Asyifa. Dan Anisah pun mendorong kursi roda tersebut, dan menghampiri nenek dari sebelah kirinya, karena di sebelah kanan sudah ada ustadz Khairul dan Wira.
Asyifa hanya terdiam dan tak berani memandang Wira, dan Wira hanya memperhatikan Asyifa yang nampak matanya memerah seperti habis menangis.
" Assalamu'alaikum nek" salam Anisah memecahkan keheningan.
"Wa'alaikumus salam neng Nisah" bales nenek lirih.
"Gimana keadaan nenek sekarang?" Tanya Anisah lagi.
"Alhamdulillah, nenek baik nak" jawab nenek dan tersenyum pada Anisah dan Asyifa.
"Sayang kenapa kamu diam?" Lanjut nenek pada Asyifa.
"Hiks, ne hiks..neek hiks.. hiks.." akhirnya tangis Asyifa pecah dan tak mampu berkata-kata lagi Isaknya membuat Wira tak tega melihatnya, ada perasaan sakit di dalam hatinya.
"Sayang kenapa kamu menangis?, Jangan menanis sayang nanti nenek ikutan sedih loh" ucap nenek Asyifa membujuk.
"Ma hiks aafkan hiks ara hiks neek.. hiks.hiks..ka..karna hiks.. ara hiks. nenek jadi se hiks..perti ini hiks..hiks.." bales Asyifa terbata-bata karena isakannya. Sambil kepalanya di tidurkan di pembaringan nenek dekat tangan kiri nenek, dengan susah payah nenek mengangkat tangannya dan berusaha untuk mengelus kepala sang cucu.
"Sayang, ini bukan salah kamu, tapi adalah suratan takdir nak, tidak ada yang bisa mencegahnya." Ucap nenek dengan suara yang sangat lemah. " Sayang, waktu nenek tinggal sedikit, maukah kamu mengabulkan permintaan nenek? " Lanjut nenek lagi masih dengan tangan mengelus kepala Asyifa.
"Ne, hiks neek hiks jangan, hiks berkata begitu nek, hiks, Ara janji, akan kabulkan hiks Permintaan nenek hiks..tapi nenek janji hiks, Ja hiks ngan..hiks tinggalkan hiks Ara nek, cuma hiks nenek, yang Ara punya hiks..hiks" bales Asyifa masih terisak-isak.
"Sayang, maafin nenek ya, karena nggak bisa berjanji tapi kamu maukan penuhi permintaan nenek?"
"Tapi nek hiks..."
"Sayang nenek mohon penuhi permintaan nenek ya..?" Ucap nenek lagi memotong perkataan Asyifa.
"Baiklah nek, hiks.. in syaa Allah Ara penuhi keinginan nenek hiks.." bales Asyifa masih terisak
"Alhamdulillah.. nenek bahagia mendengarnya" ucap nenek merasa lega, lalu ia berusaha meraih tangan Wiraxsana, dan berusaha meraih tangan Asyifa lalu menyatukan tangan keduanya di letakan di atas perutnya..
"Ara, nak Wira tadi sudah mengkhibahmu pada nenek, dan dia juga sudah berjanji akan menjaga dan menyayangi mu, maka nenek meminta sama Ara untuk menikah dengannya, Ara maukan penuhi keinginan nenek?" ucap nenek lembut,
"Na'am in syaa Allah nek," bales Asyifa lirih.
"Alhamdulillah.." ucap mereka serentak..
" Nak Wira.?" panggil nenek lagi.
"Iya nek..?" sahut Wira..
"Asyifa, baru berumur 17 tahun jadi saat ini tingkah lakunya seperti anak kecil.. walaupun ia agak pendiam tapi sebenarnya ia gadis yang manja mungkin karena nenek yang selalu memanjakannya..jadi jika kelak tingkah manja membuat kamu susah maafkan dia ya.."Ucap nenek seperti menjelaskan sifat Asyifa yang sebenarnya.." tapi nak sebulan lagi Asyifa akan genap 18 tahun kok, mudah-mudahan bertambahnya umur ia akan menjadi dewasa in syaa Allah, " lanjut nenek Asyifa lagi.
"Tidak apa-apa nek, Wira berjanji akan menerima kekurangan dan kelebihannya, serta menjaga dan menyayanginya tanpa syarat Apapun nek " Bales Wira mantap, karena mendengar ucapan Wira, Asyifa pun memberanikan dirinya melirik ke Wira, tapi mata mereka malah bertemu, dan dengan cepat Asyifa menundukkan kepalanya lagi.
sedangkan Wira tersenyum tipis melihat tingkah Asyifa yang menurutnya lucu.
"Alhamdulillah.. sekarang nenek tenang mendengarnya.."ujar sang nenek " Nak Ustadz bisakah hari ini juga mereka menikah" ucap nenek Asyifa, yang nampak semakin melemah..
"APAA!!"
**BERSAMBUNG.
😔😔😔😔😔😔
SEPII KAYAK KUBURAN..😔
Author jadi nggak semangat 😔**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Dwi Wardani
😭😭😭😭😭😭😭😭😭
2023-10-26
0
Noer Anisa Noerma
😭😭😭😭😭
2022-06-02
0
Erina Munir
lanjuut thooorr 👍👍💪💪
2022-04-05
0