Tok tok tok..
Saat Wira melihat arah pintu ternyata yang datang adalah Ardiyan, ustadz Khairul, dan dokter serta seorang dokter.
"Assalamu'alaikum " salam mereka.
"Wa'alaikumus salam " jawab Wira dan nenek.
"Umi..? Alhamdulillah umi sudah sadar " ucap Ustadz Khairul dan mencium tangan nenek Asyifa,
"Alhamdulillah nak" Bales nenek lirih.
"Assalamualaikum nek, kita periksa sebentar ya nek?" Sambung Dokter dan mulai ingin periksa sang nenek,
Dokter pun memulai tugasnya untuk beberapa saat, setelah selesai dokter Seperti memberi kode pada ustadz Khairul, lalu dokter pun keluar meninggalkan ruangan nenek dan di ikuti oleh ustadz Khairul.
"Ada apa dok?" Tanya Ustadz Khairul penasaran.
Untuk beberapa saat dokter hanya memandang nenek dari di depan pintu lalu ia pun menjawab: " mohon maaf pak, kami sudah melakukan segala cara, tapi sepertinya tubuh Bu Aminah tidak mau menerimanya dan saat ini kondisinya semakin melemah kami tak bisa berbuat apa-apa lagi, hanya keajaiban yang di butuhkan oleh pasien, dan sebaiknya buat dia senang ya pak" ucap sang dokter.
"Subhanallah, baiklah dok Terimakasih sudah melakukan yang terbaik untuk umi Aminah " bales Ustadz Khairul hanya bisa pasrah mendengar diagnosis dokter.
"Sama-sama pak, kalau begitu saya permisi" setelah dapat anggukkan dari ustadz Khairul, dokter pun pergi meninggalkan Ustadz Khairul.
Setelah dokter pergi ustadz Khairul kembali masuk dan menghampiri nenek Asyifa.
"Nak ustadz?, Bisakah umi berbicara" ucap nenek Asyifa dengan suara yang masih lemah.
"Bisa umi, ada apa?" Balas Ustadz Khairul sambil duduk di kursi sebelah pembaringan.
"Nak umi punya permintaan, bisakah kamu mengabulkannya?" Tanya nenek Asyifa lagi.
"In syaa Allah umi, katakanlah" jawab Ustadz Khairul sambil meraih tangan nenek Asyifa dan mengelus-elusnya, iya Ustadz Khairul sudah menganggap nenek Asyifa seperti ibunya sendiri, maka tampak ia sangat sedih dengan keadaan nenek Asyifa.
"Umi merasa hidup umi tidak akan lama lagi nak, jadi sebelum umi pergi, umi ingin sekali melihat Asyifa walimah, bisakah kamu menikahkan Asyifa dengan pemuda itu " ucap nenek Asyifa yang lemah, sambil matanya mengarah ke Wira, yang sedang berdiri tidak begitu jauh dari mereka.
Ustadz Khairul pun mengikuti arah mata nenek Asyifa, dan ikut melihat Wira yang tampak bingung karena di pandang oleh nenek dan juga ustadz Khairul.
"In syaa Allah umi, ana akan menikahkan mereka kalau Ikhwan itu setuju" bales Ustadz Khairul sambil menolehkan kembali wajahnya ke arah Wira, " Kemarilah nak" panggil ustadz Khairul pada Wira,
Wira pun mendekati mereka..
"Iya Ustadz? Ada apa ustadz ?" Bales Wira sopan.
"Duduklah nak" lanjut ustadz Khairul sambil mempersilahkan Wira duduk di kursi disebelahnya, Wira pun menurutinya dan duduk di kursi tersebut.
"Nak saat ini kondisi nenek Aminah sangat lemah, jadi dia punya permintaan kepada kamu, bisakah kamu mengabulkannya.? Ucap Ustadz Khairul dengan lembut.
"In syaa Allah Ustadz.. in syaa Allah kalau saya mampu, akan saya kabulkan Permintaan nenek." Bales Wira mantap.
"Nak, nenek Aminah meminta kamu untuk menjaga cucunya selama hidup mu, yang berarti kamu harus menikahinya, apakah kamu bersedia nak?" Ucap Ustadz Khairul dengan hati-hati sekali, karena ia takut Wira salah paham padanya. Namun ketakutan Ustadz Khairul malah tak berarti karena ternyata ia melihat Wira tampak senang.
"In syaa Allah saya bersedia ustadz" bales Wira semeringah " dan saya berjanji akan selalu menjaga dan menyayanginya seumur hidupku" lanjut Wira dengan mantap, dan Tanpa mereka sadari di depan pintu sudah Ada dua orang wanita yang satu sedang duduk di kursi roda, dan yang satu di belakang kursi roda, mereka mendengar perkataan Wira kepada Ustadz Khairul dan sang nenek.
"Maa syaa Allah, Tabarakallah, Akhirnya Permintaan umi di setujui umi " ucap Ustadz Khairul senang dan nenek Asyifa juga ikut senang ia tersenyum pada Wira.
"Terimakasih nak, nenek senang mendengarnya, dan nenek yakin kamu bisa membahagiakan cucu nenek" ucap nenek begitu bahagia" Nak bisakah nenek meminta lagi?" lanjut nenek lagi.
"silakan nek, in syaa Allah kalau Wira mampu, akan Wira berikan" bales Wira sambil tersenyum.
"Nak, bisakah hari ini juga kamu menikahi cucu nenek nak?" tanya nenek Asyifa, namun belum sempat di jawab oleh Wira karna mereka mendengar suara di depan pintu.
Klutak.. Klutak..
Bersambung..
Sepi disini😔 sepertinya tidak ada yang menyukai novel ini😔 mungkin ceritanya tidak bagus kali ya 😔😔😔 lemas😔
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Sri Puryani
suka thor....semangatt
2024-02-23
0
Cah Dangsambuh
bunyi apa tuuh kok klutak klutak hehe
2023-11-21
0
Dyah Oktina
semangat tor.... 💪💪💪💪💪💪💪
2022-10-31
0