"Assalamu'alaikum" salam Anisah saat melihat Asiyfa yang sudah terbangun.
"Wa'alaikumus salam ustadazah" bales Asyifa.
"Gimana perasaan anti sekarang Asiyfa, apa kakinya masih sakit sekali ?" Tanya Anisah lembut.
"Alhamdulillah sudah lumayan ustadazah tidak begitu nyeri lagi" bales Asiyfa
"Alhamdulillah, syukurlah, kalau begitu" ucap Anisah sambil tersenyum, ya selain pada Ardiyan dan keluarganya, Anisah juga selalu membuka cadarnya bila bersama sesama wanita,
"Asyifa?, Ada yang ingin ustadazah katakan, tapi sebelumnya ana minta anti berjanji, tidak akan melakukan hal-hal yang membuat ana kecewa, apakah anti mau?" Ucap Anisah hati-hati.
"Na'am ustadazah, in syaa Allah, katakanlah" bales Asyifa lembut.
"Asyifa, nenek Anti saat ini ada di rumah sakit ini " ucap Anisah perlahan-lahan.
" Mana ustadazah,? Kenapa tidak kelihatan?" bales Asyifa, dengan pandangan kearah pintu, " kenapa nenek tidak muncul kemari ustadazah?" Tanyanya lagi.
"Asyifa.. nenek saat ini juga di rawat, jadi ia tidak bisa kemari"
"Astaghfirullah, nenek kenapa ustadazah? Dia sakit apa?, Kenapa nenek harus di rawat?" Tanya Asyifa bertubi-tubi.
"Tenanglah Syifa, kamu harus ingat kondisi anti juga bukankah anti tadi sudah berjanji jadi tenanglah ok, ?" Balas Anisah menenangkan Asyifa yang nampak mulai mengeluarkan air mata.
"Na'am in syaa Allah, ustadazah hkis, hm sebenarnya nenek Syifa kenapa ustadazah? Tanyanya mulai terisak.
" Syifa..nenek Anti terjatuh di kamar mandi setelah mendengar anti jatuh dari kuda, dia sepertinya kaget makanya peristiwa itu terjadi " ucap Anisah lagi membuat tangis Asyifa pecah.
"Astaghfirullah.. nenek, hiks maafkan Syifa nek, hiks maafkan Syifa hiks " tangis Asyifa penyesalan
"Sabarlah Syifa, kita harus kuat, biar nenek nggk sedih hiks, kita doakan saja biar nenek kembali sehat ya.hiks" ujar Anisah yang sudah tidak bisa nahan kesedihan lagi, karena melihat Kesedihan Asyifa dan akhirnya air matanya lolos begitu saja.
"Syifa mau lihat nenek ustadazah hiks, " ucap Asyifa, yang ingin berusaha bangkit dari tempat tidurnya, namun..
"Wah sakiiit hiks.. neneek hiks Syifa mau ke tempat nenek ustadazah tolongin Syifa hiks" tangis Asyifa pecah ia ingin bangkit tapi tak bisa karena kakinya yang masih sakit.
"Sabar Syifa, istighfar, jangan seperti ini, ustadazah panggil dokter dulu ya, nanti kita baru melihat nenek ya. Anti tenanglah dulu dan perbanyak istighfar dulu ya biar ngeringankan sakit anti ana panggil dokter ya " ucap Anisah mulai cemas melihat keadaan Asyifa, sedangkan Asyifa hanya menanis dan karena tak di jawab Asyifa, Anisah pun keluar berencana memanggil dokter.
_____
Sementara di ruang nenek Asyifa di rawat..
Ardiyan, Wira yang menjaga nenek, sementara ustadz Khairul sedang di panggil oleh dokter.
Di saat mereka berbincang pelan tiba-tiba terdengar suara dari pembaringan.
"Nak Ardiyan?" Panggil nenek lemah. Karena namanya di sebut Ardiyan pun menghampiri nenek Aminah yang telah sadar.
"Alhamdulillah, akhirnya nenek sadar, diyan panggil dokter dulu ya nek" ucap Ardiyan lalu Ardiyan pun pergi meninggalkan ruangan nenek untuk memanggil dokter. tinggallah nenek dan Wira di ruangan itu.
" kamu siapa nak?" tanya nenek Asyifa lemah.
"Saya Wiraxsana nek, teman Ardiyan" Bales Wira sambil mendekatkan diri ke pembaringan nenek Asyifa, dan duduk di kursi sebelah pembaringan.
"Oh, kamu sudah berkeluarga nak? tanya nenek Asyifa lagi.
"Belum nek, saya belum berkeluarga " bales Wira lagi.
"Alhamdulillah " ucap nenek membuat Wira bingung, kenapa nenek bersyukur setelah mendengar jawabannya.
" Kenapa nenek bersyukur mendengar saya belum berkeluarga?" tanya Wira penasaran.
"maaf nak, jangan salah paham ya.. nenek bersyukur karena nenek di pertemukan oleh kamu yang belum berkeluarga, " bales sang nenek lemah.
"Memang kenapa nek?" tanya wiraxsana yang masih bingung akan perkataan nenek Asyifa.
"Nak, nenek punya seorang cucu perempuan, maukah kamu menjaganya?" tanya nenek dan tentunya membuat Wira senang karena pada Awalnya ia memang berniat mengkhitbah Asyifa.
"Mau nek, saya mau menjaganya, dan sebenarnya saya juga berniat mengkhitbah Asyifa nek" bales Wira penuh semangat, membuat nenek senang mendengarnya.
"Alhamdulillah, Akhirnya, doa nenek terkabul, untuk bisa memberi pendaping untuk Asyifa sebelum nenek pergi" ucap nenek senang walaupun kondisinya sangat lemah
"Nenek jangan bicara seperti itu, nenek harus kuat dan sehat, biar bisa menyaksikan Asyifa menikah nek" ucap Wira tapi belum di jawab tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu..
TOK.. TOK..TOK..
**BERSAMBUNG
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA 🙏😊**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Noer Anisa Noerma
😭😭😭😭😊😭
2022-06-02
0
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
pasti nenek nya gak lama lg meninggal nih😭😭😭😭😭😭😭
2021-12-20
0
Megandaru
semoga sehat2 semua
2021-10-09
0