Wiraxsana tidak mengerti apa yang di katakan oleh Anisah mengenai ia mau mengkhitbah Asyifa.
"Sebentar Anisah, apa maksud kamu aku mau mengkhitbah?, Apa itu khitbah? Tanya Wira penasaran.
"Abang, bukankah tadi antum, mengatakan ingin menikahi Asyifa?, Maka sebelum melangkah ke jenjang itu, Abang harus khitbah Asyifa dulu" jelas Anisah perlahan, " khitbah itu adalah prosesi lamaran dimana pihak keluarga calon mempelai laki-laki mengunjungi rumah calon mempelai wanita dan pertemuan itu pihak laki-laki akan mengutarakan permintaannya untuk memperistri sang mempelai wanita, seperti itu bang" jelas Anisah lagi, dan di tanggapi Wira dengan mengangguk-Anggukan kepalanya tanda ia paham.
"Oh gitu, sekarang saya paham," bales Wira " Hmm lalu apakah Asyifa mau menerima khitbah saya?" Tanya Wira kepada Asyifa yang sejak tadi hanya menunduk wajahnya.
"Maaf, akhy, bisakah ana ngomong berdua saja pada ustadazah?" Ucap Asyifa pelan.
"Oh baiklah kalau begitu saya dan Ardiyan keluar dulu" ucap Wira lagi, dan melangkah keluar bersama Ardiyan, dan membiarkan Anisah dan Asyifa bicara berdua.
"Ada apa Syifa? Apakah ada hal yang menggangu dalam pikiran mu?" Tanya Anisah lembut.
"Afwan ustadazah, Ana hanya bingung untuk memberikan jawaban pada Akhy itu.. lagian Syifakan masih berumur 17 tahun, Apakah Syifa pantas ustadazah?" jawab Asyifa seperti ada rasa tidak enak pada Anisah dan rasa takut juga pada Wira, mendengar jawaban Asyifa, Anisah pun tersenyum.
"Syifa? Anti tahukan kisah Ummu Aisyah dan Rasulullahﷺ? Tanya Anisah dan di anggukkan oleh Asyifa. Tanda ia tahu.
"Alhamdulillah.. kalau gitu umur berapakah Ummu Aisyah di Nikahi Rasulullah?" Tanya Anisah lagi.
"Enam tahun ustadazah" jawab Asyifa pelan.
"Alhamdulillah benar.. lalu umur berapa Ummu Aisyah berkumpul pada suaminya?" Tanya Anisah lagi.
"Umur sembilan tahun ustadazah" jawab Asyifa lirih tapi masih terdengar oleh Anisah.
"Alhamdulillah benar, nah sekarang apakah umur tujuh belas tahun masih di tidak pantas?" Tanya Anisah lagi namun tak di jawab oleh Asyifa.
"Asyifa..?, Kamu tahu nggak ibadah apa yang paling banyaak banget pahalanya, dan ibadah apa yang terpanjang?" Tanya Anisah lembut, sekali lagi Asyifa tak menjawab, ia hanya menggelengkan kepalanya tanda ia tidak tahu.
"Syifa.. Ibadah yang paling banyak pahalanya Adalah walimah (menikah), dan ibadah terpanjang juga Adalah walimah, kenapa di katakan terbanyak pahalanya, karena sebutir debu saja yang kita bersihkan di rumah kita sendiri sudah terhitung pahala, apalagi yang lainnya, maa syaa Allah bangetkan pahalanya?, dan kenapa di katakan ibadah terpanjang karena dari awal kita menikah dan setiap yang kita lakukan dalam rumah tangga di sebut ibadah dan kita akan menjalaninya sampai Akhir hayat kita, maa syaa Allah, panjangkan? jadi merugilah mereka yang menunda-nundanya" jelas Anisah panjang lebar. "Apa anti paham sekarang?" tanyanya lagi.
"In syaa Allah Syifa paham ustadazah," Jawab Asyifa lirih,
"Lalu apakah masih ingin menunda kesempatan yang ada di depan mata?" tanya Anisah lagi,
"Afwan ustadazah, Syifa nggak bermaksud seperti itu, cuma Syifakan belum selesai mondoknya, dan gimana dengan nenek Syifa ustadazah?" tanya Asiyfa bingung.
"Syifa, jangan jadikan pondok sebagai Alasan Anti menunda untuk beribadah, justru akan semakin besar pahala Anti, kenapa,?.. Anti berjihad di dalam jihad, mencari ilmu jihad, dan berumah tangga juga jihad, ukh, ma syaa Allah bangeetkan pahalanya berlipat-lipat" ucap Anisah menjelaskannya penuh kelembutan.
"Untuk nenek Anti, in syaa Allah pasti ia akan senang, karena cucu kesayangannya sudah ada yang menjaga dan menyayanginya, iyakan? jadi apakah masih ada keraguan?" tambah Anisah lagi.
"Afwan ustadazah, Syifa takut..,"
"Tidak ada yang perlu di takuti Syifa, apalagi bang Wira orang yang baik dan juga mapan in syaa Allah dia akan membahagiakan anti, jadi hentikanlah rasa ragu anti ya.." ucap Anisah lagi.
"Baiklah ustadazah, Syifa akan terima akhy itu bila nenek Syifa menerima dia " ucap Asyifa.
"Alhamdulillah, ya sudah nanti ustadazah akan bilang pada bang Wira ya, sekarang kamu istirahatlah, ustadazah lihat anti sudah mengantuk" ucap Anisah, yaa mungkin pengaruh obat yang membuat Asyifa jadi mengantuk, dan ketika Anisah menyuruhnya istirahat tidak lama ia pun tertidur,
karena Asyifa sudah tertidur, Anisah pun keluar menghampiri suaminya berserta sahabatnya.
Wira yang melihat kedatangan Anisah pun seperti tidak sabar ingin mengetahui jawaban Asyifa.
"Anisah?, gimana keadaan Syifa? terus apa yang di katakan Asyifa? Apakah ia menyetujuinya? " tanya wiraxsana bertubi-tubi.
...BERSAMBUNG....
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA GUYS KARENA LIKE DAN KOMENTAR ADALAH PENYEMANGAT BAGI AUTHOR UNTUK UPDATE 🙏😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Cah Dangsambuh
alhamdulilah baca nofel tapi serasa ikut taklim bagus banget
2023-11-06
0
Erni Andi Arifuddin
buat thor Terimakasih karyanya yg selalu bernuansa islami.
2022-07-27
1
Noer Anisa Noerma
wow kereeeeenn nih ceritanya author
2022-06-02
0