Gadis Berkuda.

Jum'at, adalah Hari libur anak santri,

Seperti biasa, bila di hari Jum'at Asyifa akan melakukan hal-hal ia sukai, seperti berjalan-jalan,, pergi kepasar,, bermain di perkebunan teh atau berkuda.

Dan hari ini ia berencana untuk menunggangi kuda, pagi itu begitu cerah, tapi karena masih dekat dengan pegunungan jadi suasana sedikit sejuk, kini ia berjalan menuju kandang kuda. Sesampainya di sana ia melihat seorang laki-laki paruh baya, dialah pengurus kuda-kuda yang ada di pondok pesantren

"Assalamu'alaikum, mang aji.." salam Asyifa ramah.

"Wa'alaikumus salam, neng Syifa" bales pengurus kuda tersebut.

"Mang Syifa boleh nggak pinjam Jack?" Tanya Asyifa pada mang aji, (Jack adalah nama kuda yang selalu di tunggangi Asyifa).

"Silakan nak, sekalian ajak dia makan" bales mang aji.

"Beres mang, di jamin deh Jack tidak akan kelaparan" bales Asyifa girang karena di izinkan meminjam Jack.

Dengan cepat Asyifa menghampiri Jack..

"Hai Jack, apa kabar? Temani ana bermain yuk" ucap Asyifa pada kuda yang berbulukan coklat, lalu ia mengelus-elus kuda tersebut dan kemudian ia menungganginya,

Kuda pun berjalan pelan mengikuti arah Asyifa,

Asyifa selalu membawa Jack kebukit dekat perkebunan teh, ia selalu menikmati keindahan bukit-bukit yang banyak juga di tanami teh,

Kuda Asyifa masih berjalan lamban sampai mereka menemukan lapangan berumput.

"Baiklah Jack di sini rumput sangat segar, sekarang kamu makan dulu ya," ucap Asyifa pada kuda coklat itu, lalu ia turun dan duduk santai di lapangan berumput itu sambil mengeluarkan sesuatu dalam tas kecilnya yang selalu ia bawa, dan ternyata ia mengeluarkan Al-Qur'an kecil, lalu ia mulai membacanya,

Al-Qur'an yang ia pegang selalu di buka lalu di tutup kembali, dan di buka, lalu di tutup kembali, begitulah ia lakukan bila sedang menghafal Al-Qur'an. Dan tanpa ia sadari ada sepasang mata yang sedang memperhatikan, serta mendengar alunan-alunan suara yang ia keluarkan dari mulutnya.

Setelah ia dapat menghafal. Al-Qur'an pun kembali di masukkan ke dalam tas kecilnya, tapi ia tetap mengalunkan ayat-ayat yang telah ia hafal, sambil sesekali melihat Jack dan sekeliling, dan tanpa sengaja matanya bertemu dengan mata seseorang yang sedang memperhatikannya,

Asyifa terdiam sejenak, dan tersentak karena suara ringian kuda.

"Astagfirullah, kenapa di sini ada Ikhwan (laki-laki)" gumam Asyifa lalu dengan cepat ia pun menunggangi Jack.

"Ayo Jack kita harus kembali."Gumam Asyifa lagi.

"HEAAAH" teriak, Asyifa sambil kakinya di hentakan ke badan kudanya, dan otomatis kudanya pun lari kencang. Dan meninggalkan tempat itu.

Sementara di sisi lain..

"Siapa gadis itu? Sangat keren menurut ku, ia bisa membaca Alquran tanpa melihatnya dan juga suaranya itu..suaranya sangat indah" gumam seseorang yang sejak tadi memperhatikan Asyifa. ia terus memandangi kepergian Asyifa sampai ia tak terlihat lagi.

"Woy" seseorang mengejutkan laki-laki itu.

"Akh, Lo Ar bikin kaget aja sih Lo!" Bales orang tersebut. Ya sudah dipastikan yang mengagetkan laki-laki itu Adalah Ardiyan Pramana.

"Habis Lo bengong, apasih yang lagi Lo lihat ?" Tanya Ardiyan.

"Jodoh gue Ar..eh tadi gue bertemu dengan Gadis Berkuda bersuarakan indah" jawab laki-laki tersebut.

"Lo lagi nggak mimpikan wir?" tanya Ardiyan, pada laki-laki itu yang ternyata adalah Wiraxsana Andara.

"haah Lo, orang gue serius juga, tadi di sana ada seorang gadis bercadar yang sedang menghafal Al-Qur'an, tapi saat dia lihat gue, dia langsung pergi dengan menunggangi kudanya" jelas Wira lagi," Ar gue dia, Lo bantu gue ya.." lanjutnya lagi.

"Haiis, gimana cara gue bantu Lo, di sini para gadis bercadar, yang bisa naik kuda juga banyak, yang penghafal Al-Qur'an, hampir semua santri memang di wajibkan menghafal, lalu yang mana yang Lo lihat tadi" ucap Ardiyan lagi, membuat Wira jadi lemas.

"Yaah, jadi gimana dong, gue sudah jatuh hati pada gadis berkuda tadi" ucap Wira putus asa.

"Ya sudah gue kasih solusinya, gini aja sebaiknya Lo berdoa saja Allah semoga Lo bertemu lagi, dan bahkan Allah menjodohkan kalian," ucap Ardiyan memberi solusi.