Bab 11. Menuju Sekte Pedang Naga ll

Setelah melakukan registrasi untuk mendapatkan tanda pengenal sibocah Yu Zhou untuk sementara, mereka berempat langsung menuju tempat untuk menginap sekalian mencari rumah makan untuk yang murah dan sederhana.

Kira kira lima menit berlalu mereka sudah jauh meninggalkan petugas gerbang pusat kota, sipetugas tersebut memeriksa kantongan koin yang diberikan sibocah Yu Zhou kepadanya sebagai biaya masuk dan biaya tambahan untuk membuat kartu pengenal.

Walaupun sebenarnya isi kantongan koin itu sudah diberitahukan Sibocah kepadanya, terdapat sebanyak seribu koin perak, 180 koin perak sebagai biaya administrasi, selebihnya buat koin tersebut sengaja diberikan khusus buat dia sendiri. Namun yang dia tak mengerti, selain seribu koin perak, dia masih ingat ucapan sibocah, katanya masih ada bantuan kecil terdapat didalam kantongan itu dan termasuk juga khusus diberikan kepadanya.

Dan ternyata setelah dia memeriksa isi kantongan koin itu, selain kepingan koin perak masih terdapat 2 butir pil didalamnya, dan itu sangat mengejudkanya. Dengan cepat dia memeriksa kedua pil itu sebelum ada orang lain mengetahuinya.

"Ini benar benar pil yang sangat susah di dapatkan, dan kualitas kemurnian pil ini 100% alami, dan sangat berguna untuk meningkatkan kultivasi ku yang telah lama tertunda, karena biaya untuk mendapatkan pil menerobos kultivasi sangat mahal, dan langka"..

Serrr...!!! Ya Tuhan, demi langit dan bumi, saya akan bersumpah untuk berubah menjadi lebih baik lagi, karena hari ini dia benar benar mendapat berkah yang sangat luar biasa".. ucapnya pelan, dan rasa semangatnya langsung tumbuh kembali.

Kini kita kembali kepada rombongan sibocah Yu Zhou bersama tiga seniornya, dan pas saat itu mereka berhasil menemukan rumah makan lengkap dengan penginapannya. Sebenarnya ketiga saudara seperguruan itu tidak ingin mencari tempat yang lebih murah dan sederhana, namun karena didesak sibocah Yu Zhou, akhirnya pasrah dan langsung mereka berempat melakukan transaksi harga untuk menginap satu malam serta makan dua kali.

"Total biayanya 1500 koin perak Tuan..!!!"

"Apakah langsung dibayar kes dengan koin, atau dengan 10 butir permata inti binatang buas tingkat sedang hari ini..???" tanya si kasir yang berwajah cantik.

"Oh betulkah selain 1500 koin perak, masih bisa dengan 10 butir permata inti binatang buas..???" kalau begitu kebetulan ketiga pamanku yang tampan itu memiliki banyak permata inti dari binatang buas bibi yang cantik"..sela Yu Zhou cepat, tanpa memikirkan perasaan ketiga seniornya.

"Zhou'er,..kamu tau kan, bahwa permata inti binatang buas yang kami punya sebagai kontribusi kami kepada sekte"..jawab Tian Zhong merasa geram melihat tingkah sibocah, begitu juga raut wajah kedua saudaranya.

"Ayolah paman,..!!! Cuma sepuluh butir permata inti tingkat sedang, siapa tau bibi yang cantik ini menyukai salah satu dari paman bertiga"..ucap sibocah Yu Zhou, sambil menggoda mereka.

"Haaaa...???"

Terlihat ekspresi raut wajah mereka bertiga, tampak malu bersemu merah, karena merasa tak mampu lagi menolak permintaan sibocah Yu Zhou dihadapan seorang kasir cantik, dengan rasa gengsi yang tinggi,Tian Zong dan kedua saudaranya pasrah merelakan 10 butir permata inti tingkat menengah, sebagai pembayaran biaya menginap dan makan mereka.

"Terimah kasih tuan pendekar",,ucap sang kasir sambil tersenyum malu, dan juga terlihat semburan warna pink di pipinya, dan terlihat sangat menggoda.

"Nah gitu dong paman..!!!" baru ini namanya pamanku yang baik,.." ucap sibocah sambil memuji ketiga seniornya, setelah berhasil mengerjai mereka tanpa ada penolakan. Namun pujian itu hanya sesaat setelah sibocah Yu Zhou langsung menginjak injak harga diri mereka.

"Aku heran melihat paman bertiga, umur sudah 30 tahunan lebih, tapi tak satupun wanita yang bisa paman dapatkan, Ck ck ck..!!!"

"Ada satu pepatah yang cocok sama paman bertiga,."sambung sibocah kemudian, dengan polosnya ketiga pria paruh baya itu langsung bertanya.

"Apakah itu Zhou'er,..???"

"Lebih baik mati di medan perang dari pada hidup menjomblo seumur hidup PAMAN..!!!" ucap sibocah tersenyum penuh kemenangan sambil melarikan diri, dengan cepat meraih salah satu kunci ruangan yang telah mereka sewa.