Bab 3. Mendapatkan nama Baru ll

"Haaa,...haaaa,...haaa,.akhirnya sebentar lagi dantian sampahku akan berfungsi lagi, aku harus secepatnya meramu beberapa butir pil",..ujar anak itu dengan semangatnya.

Hingga matahari mulai terbit, memancarkan cahaya hangatnya di pagi hari, kini seorang anak berusia 10 tahun berhasil memurnikan tanaman herbal, menjadi 10 butir pil ditengah hutan terlarang, dan tanpa ragu ragu langsung menelan satu butir pil, sebagai bahan percobaan buat dantiannya,..

"Kretaakkkk,..takkk,..Baaaamm !!!

"Aaaarrrggghhh,..Saaaakiiiittt..,aaaaayyyahh, iiiibuuu, toooollllonnng!!!

Terdengar rintihan suara kesakitan dari anak itu, mau minta tolong sama kedua orang tuanya entah orang tuanya yang mana, karna Sang bocah hanya sosok wujud dari Kaisar Alam Semesta, dan setahu author, dia hanya sebatang kara di alam manusia ini,..

(author: Dasar kaisar aneh luhhh, sok ngaku punya orang tua).

Kini bukan hanya dantiannya yang dipulihkan, bahkan peningkatan kultivasi tubuhnya mulai terdengar,..

Baaaammm,..baaam,..baamm!!!

Tiga kali terdengar suara dentuman didantiannya, pertanda tingkat kultivasinya berada di ranah kayu tingkat 2, hanya karena menelan sebutir pil hasil racikannya sendiri. Anehnya warna pil buatanya yang sisa sebanyak 9 butir itu, semua berwarna hijau lumut,dengan satu garis pertanda pil keberhasilan 100%.

"Huaaa,..haaa,...haaa..!!!

"Dengan terbentuknya dantianku ketahap sempurna, sehingga tingkat kultivasiku drastis meningkat dua kali, dan otomatis ruang jiwa ku juga terbuka, walau tidak sebesar ruang jiwa semestaku dulu, tapi lumayanlah bisa menyimpan semua tanaman obat dan juga 9 butir pil yg sisa ini buat meningkatkan kultivasiku diranah yang lebih tinggi"..

"Aahhh,..aku hampir lupa sama 3 orang paman itu, mudah mudahan mereka belum bangun, dan menyadari kepergianku dari semalaman"..

"Namun aku harus berburu beberapa kelinci liar, dan ayam hutan untuk makanan kami hari ini"..,ujarnya.

Dengan langkah semangat, dia berhasil berburu dua ekor kelinci liar, dan dua ekor ayam hutan dan langsung menuju ke gua tempat peristirahatan mereka semalaman.

Dari jarak sepuluh langkah sebelum mencapai mulut gua, kini terlihat 3 orang bersaudara lagi berusaha menstabilkan pondasi tubuh mereka, dengan cara menghirup dan mengolah aura alam untuk menjadi Qi di dantian mereka, walaupun sebenarnya bahwa aura alam disini sangat tipis, dan bahkan harus menunggu 10 tahun untuk meningkat satu tingkat kultivasi tubuh mereka.

"Hai,...paman aku kembali,..hari ini aku berhasil berburu beberapa hewan buas untuk makan kita saat ini, kalo paman gak ada kegiatan, tolong bantu paman bakar ini, siapa tahu masakan paman lebih enak dari masakanku,..hehe".

"Hey nak,..!!! kamu berburu seorang diri, apa kamu tidak takut jadi santapan beberapa hewan buas??? namun setelah lelaki separuh baya itu melihat hasil buruan anak itu, akhirnya dia terdiam, tapi raut wajahnya menampakan rasa senang seakan tak sabar untuk segera membakar kelinci liar dan ayam hutan hasil buruan anak itu, karena semalaman mereka menahan lapar.

"Nak maaf ucapanku itu tadi,..sini biar paman bantu untuk membakarnya"..,ucapnya cepat sebelum anak itu merasa tersinggung atas ucapannya itu. Dengan cepat juga dia bergerak mengumpulkan beberapa kayu bakar di dekat lokasi keberadaan mereka.

"Haaa,..haaa,..biasa aja paman !!!"..lebih baik kita bakar dulu kelinci sama ayam hutan ini, sebelum paman yang dua lagi selesai meditasi"..sela bocah itu.

"Haha..anak yang baik, ngomong ngomong kita berkenalan dulu nak, panggil saja namaku Lu Zhou, itu yang agak tinggi itu Lu Long, dan yang satunya Tian Zong, ujar lelaki separuh baya itu kepada si bocah.

"Kalo namamu siapa nak,..??? tanya sipaman tiba tiba.

Hampir lima menit anak itu terdiam, sambil memikirkan nama apa yang cocok buatnya. Namun tiba tiba salah seorang separuh baya yang agak tinggi itu mengeluarkan suaranya.