Retha bergegas menancapkan gas dan pergi ke kampus. Setelah tiga puluh menit menempuh perjalanan akhirnya Retha sampai juga dikampusnya.
Terlihat kampus masih sepi belum ada yang datang hanya ada beberapa satpam dan tukang bersih-bersih.
"Syukurlah kampus masih sepi" ucap Retha lalu mencari tempat duduk untuk menunggu kedatangan sahabatnya. Delia.
Setelah menunggu beberapa lama akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang.
"Re..."
"Hei Del..."
Mereka pun saling berpelukan untuk melepas rindu. Karena semenjak menikah dengan Arga Retha sudah tidak pernah bertemu dengan Delia lagi. Hari-hari Retha hanya disibukkan didalam rumah kadang-kadang mama Rani mengajaknya ke mall untuk melepas penat.
"Kamu tuh kemana aja sih re, aku cariin kamu tau, kamu tiba-tiba keluar dari kerjaan nggak bilang-bilang ke aku dulu" Ucap Delia sebal
"Hissshh diem dulu aku dapat pekerjaan baru jadi maaf aku nggak kabarin kamu" kata Retha bohong.
Bukan Retha tidak mau bilang kalau dia sudah menikah tapi rasanya dia harus menunggu waktu yang tepat.
Delia pun memperhatikan penampilan Retha yang sekarang. Dulu Retha gadis yang sederhana bahkan biasa-biasa saja dalam penampilan tapi kini Retha yang didepannya tampak luar biasa meskipun masih terlihat sederhana.
"Kamu kerja dimana emang?"
"Emmm itu aku kerja jadi pelayan dirumah orang kaya Del, tapi kamu jangan bilang-bilang kesiapa-siapa ya?" pinta Retha.
"Kenapa malah jadi pelayan sih re, apa nggak enak kerja dikafe aja?"
"Bayarannya lebih gede disana Del, eh kamu dosen pembimbingnya sama kayak aku kan?" tanya Retha mengalihkan pembicaraan karena dia merasa sudah kesulitan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari sahabatnya itu.
"Iya pak Mashuri kan, ya udah ayo nemuin pak Mashuri bentar lagi jam bimbingan dimulai" Ajak Delia.
Mereka pun berjalan beriringan mencari pak Mashuri dosen pembimbing mereka. Saat dilorong kampus tanpa disengaja Retha bertemu dengan Daniel.
"Re aku mau ngomong sama kamu?" ajak Daniel hendak menggenggam tangan Retha tapi Retha langsung menepisnya.
"Kalau mau ngomong disini aja, aku sibuk" ucap Retha ketus.
"Nggak bisa kita harus ngomong berdua aja"
"Aku sibuk, ayo Del!" ajak Retha langsung menyeret temannya itu.
Delia bingung dengan tingkah dua insan yang menjalin kasih itu.
"Kamu lagi ada masalah re sama Daniel?" Tanya Delia.
"Nggak ada Del, orang aku udah putus lama sama Daniel" Jawab Retha lemah. Terlihat dari wajahnya masih menyimpan kekecewaan terhadap Daniel.
"Loh putus? kapan ? kok kamu nggak pernah cerita ke aku"
"Udah lama del, Daniel selingkuh pas lagi gituan kegeep aku dirumahnya. Udah jangan dibahas lagi aku benci sama Daniel."
Retha pun berlalu meninggalkan Delia yang masih mematung ditempatnya.
"Wah Daniel bener-bener brengsek nih udah dikasih cewek secantik dan sebaik Retha masih juga diselingkuhi" Gerutu Delia sambil berlari mengejar Retha yang sudah meninggalkannya.
Dilain tempat Arga mendapatkan telepon dari Ivanka yang merengek minta dibelikan mobil. Arga sebetulnya sudah naik pitam dengan tingkah laku Ivanka yang selalu minta uang dan barang-barang padanya.
Bagaimana tidak dalam satu Minggu saja Ivanka bisa menghabiskan uang dua ratus juta untuk membeli kebutuhannya.
Sebetulnya Arga bisa saja membelikan apa yang diinginkan Ivanka tapi karena saat ini Arga sudah mengetahui kebusukan ivanka, Arga hanya mengiyakan saja.
"Sayang aku mau minta mobil dong beliin ya?"
"Emang mobil kamu yang lama kemana?"
"Itu udah lama sayang aku mau yang keluaran terbaru"
"Itu kan juga baru tiga bulan yang lalu va, lagian juga masih bagus kok"
"Aku nggak mau pokoknya belikan yang baru"
"Aku sibuk mau meeting" Ucap Arga lalu mematikan telfonnya.
"Dasar tidak tahu malu udah berani selingkuh malah sekarang minta mobil" Gerutu Arga.
Sebenarnya Arga tidak sedang meeting tapi itu hanya alasan untuk mengindar dari rengekan Ivanka yang minta dibelikan ini itu.
Tok
Tok
Tok
Terdengar suara pintu ruang kerja diketuk oleh seseorang.
"Masuk"
Masuklah Leo salah satu assisten Arga yang sudah menemaninya dari dulu.
"Ada apa?"
"Nanti setelah jam makan siang ada meeting dengan Hunter group tuan"
"Hmm"
Asisten Leo pun kembali keruangan kerjanya.
Ya begitulah Arga terlihat dingin jika sedang berada dikantor. Apalagi didepan karyawannya Arga akan memunculkan aura dingin dan mulut pedasnya.
Dikampusnya Retha sudah menyelesaikan bimbingan skripsi hari ini, dia pun mengajak Delia untuk pergi ke kantin.
"Dek ke kantin yuk nanti aku yang bayarin, sekalian buat tanda minta maaf aku ke kamu selama ini udah ninggalin kamu nggak kasih kabar hehe"
"Wah kalo di traktir ya ayo, rejeki nggak boleh ditolak"
Retha dan Delia pun menuju ke kantin kampus, sampainya dikantin mereka memilih duduk paling pojok. Ya begitulah mereka berdua Retha dan Delia mereka lebih suka duduk menyendiri seperti ini.
"Mau pesan apa Del?"
"Bakso aja aku minumya jus jambu biji"
"Ya udah tunggu bentar aku mau pesan dulu"
Retha pun memesan makanan untuk mereka. Setelah itu Retha kembali duduk bersama Delia.
Saat menunggu pesanan makanan tiba-tiba datanglah Rista dan teman-temannya mengahampiri Retha.
"Duh nenek lampir mulai datang re" ucap Delia.
Retha mengernyitkan dahinya tidak mengerti ucapan dari Delia.
"Wah ada si anak kegatelan nih!" ucap Rista.
Rista memang sejak dulu tidak menyukai Retha apalagi setelah mendengar bahwa Retha berpacaran dengan Daniel pria yang dianggap paling tampan sekampus.
Retha hanya diam tidak menanggapi perkataan Rista.
"Nggak ngaca ya mbak, situ kali yang kegatelan minta ampun!" Ujar Delia.
"Gue nggak ngomong sama loe, diem lo jelek!" ucap Rista
"Kayak situ udah cantik aja, muka pas-pasan dipaksain buat cantik" Jawab Delia bergidik ngeri.
"Diem loe, Gue denger denger loe udah putus dari Daniel? Syukur deh sekarang Daniel udah membuka matanya bisa liat mana yang pantes buat dia"
"Emang udah putus, puas, sekarang kamu pergi aja dari sini" kata Retha
"Wahh sekarang udah berani-berani ya ngusir kita, loe lupa siapa bokap gue?" tanya Rista.
Rista adalah gadis sombong yang memanfaatkan kedudukan papanya sebagai donatur terbesar dikampus Retha.
"Permisi ini pesanannya" ucap salah satu karyawan kantin. "Mbak kalau mau ribut jangan disini cari tempat lain aja" Imbuhnya.
Rista pun pergi meninggalkan mereka. Sekarang dia sangat bahagia karena Retha sudah putus dengan Daniel yang artinya ada kesempatan buat Rista mendapatkan Daniel.
Retha dan Delia melanjutkan makan mereka dengan diiringi canda tawa.
Tidak ada yang mengetahui tentang pernikahan retha, bahkan Delia sahabatnya sendiri pun tidak tahu. Karena saat keluar rumah Retha akan melepaskan cincin pernikahannya dan memakainya kembali jika berada dirumah.
Setelah selesai makan Retha pun akan membayar pesanan mereka. Dia membuka dompetnya tak sadar jika dari tadi Delia melihat isi dompetnya.
"Itu kan platinum card punya orang-orang kaya, kok Retha juga punya ya, apa jangan-jangan Retha kerja sebagai....ahh tidak mungkin tidak mungkin aku tahu Retha bukan wanita seperti itu." Batin Delia.
"Hei ngapain nglamun?" tanya Retha yang membuyarkan lamunan Delia.
"Eh nggak kok, kamu pulang naik apa?"
"Naik bis lah" jawab Retha bohong.
"Oh ya udah kalo gitu aku pulang dulu ya re" Delia pun pergi meninggalkan Retha karena dia terburu-buru untuk segera pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Aya Saleh
Hampir setiap novel yng ak baca jalan ceritanya hampir sama.Yahhh namanya cerita kehidupan walaupun versi halu😀.Any way tp ak suka n ak bangga banget pada para author kita,yng selalu berusaha menampilkan cerita2 terbaik mrk.Sukses Thor... semangat..ak selalu kasih favorit put💪👍
2021-05-26
0
Beci Luna
lanjut
2021-04-12
0
Cornelia Pujiastuti
enak banget ya mt2 mobil mewah hahahhahahdlm cerita
2021-03-13
1